DISUSUN OLEH :
(4191121019)
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya yang
sangat besar sehingga Laporan Mini Riset Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia ini
dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kekurangan.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Diah
Eka Sari, S.Pd.,, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Isi dalam
laporan ini masih bersifat singkat dan mendasar, karena bertujuan untuk memberikan kajian
terhadap materi hubungan struktur teks laporan penelitian dan genre mikronya yang ada pada
Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Dalam pembuatan laporan ini mahasiswa dapat
memperbanyak baca buku dari berbagai sumber untuk menambah wawasan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat
penulis gunakan sebagai masukan pada karya penulis berikutnya, dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi
antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Terkait pembelajaran Bahasa Indonesia, banyak pelajar
menganggap remeh terhadap pendidikan bahasa Indonesia yang diberikan sejak sekolah dasara
hingga menduduki bangku perkuliahan. Oleh karena itu, laporan ini akan membahas tentang
salah satu topik pembahasan yang ada.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa yang resmi bagi
Republik Indonesia serta bahasa untuk persatuan bangsa Indonesia. Dalam pendidikan bahasa
Indonesia membahas teks laporan, dimana Teks laporan adalah teks yang berisi laporan hasil
pengamatan atau penelitian yang telah dilakukan, dan bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pembaca. Oleh karena itu, teks ini dibuat berdasarkan data-data yang valid yang telah
dikumpulkan, bukan berdasarkan imajinasi dang penulis.
Teks laporan juga disebut teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai
jenis – jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan sering juga dianggap sama
dengan teks deskripsi, akan tetapi kedua hal tersebut berbeda.Pada bahasan ini, laporan ini akan
menampilkan analisis terhadap teks laporan penelitian yang ada. Teks laporan penelitian adalah
uranan tentang hal – hal yag berkaitan dengan proses kegiatan penelitian.
Rumusan Masalah
1. Apakah struktur yang ada pada Teks Laporan Penelitian ?
2. Apakah genre mikro yang diharapkan pada Teks Laporan Penelitian ?
3. Bagaimana hubungan struktur dan genre mikro pada Teks Laporan Penelitian ?
Tujuan
1. Apakah struktur yang ada pada Teks Laporan Penelitian ?
2. Apakah genre mikro yang diharapkan pada Teks Laporan Penelitian ?
3. Bagaimana hubungan struktur dan genre mikro pada Teks Laporan Penelitian ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
ABSTRAK
2
soal-soal latihan/ pekerjaan rumah (95 %), membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
(80 %), berguna untuk memahami konsep kalkulus (92 %), dan tidak mengganggu pembahasan
materi selanjutnya (88 %). Adapun tanggapan/komentar mahasiswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan model simulasi komputer dalam penelitian ini positif. Dalam hal ini
mahasiswa merasakan manfaat pembelajaran tersebut, sehingga menimbulkan motivasi, dan
gairah belajar.
1. Masalah yang diteliti dan atau tujuan peneltian maupun rasionalisasi penelitian
2. Temuan yang dihasilkan dan pmbahasan
3. Simpulan
Namun pada bagian abstrak dalam laporan penelitian ini belum mengandung poin metodologi
penelitian. Sehingga laporan penelitian ini pada bagian abstrak belum memenuhi poin – poin
yang diharapkan ada pada bagian abstrak
3
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kalkulus merupakan ilmu dasar yang perlu dikuasai secara lebih luas dan mendalam oleh
para mahasiswa, calon guru, atau calon ilmuwan. Karena itu diperlukan upaya
pengembangan model belajar yang lebih baik, menarik minat, menumbuhkan motivasi, dan
menyenangkan. Salah satu pilihan adalah digunakannya soft ware yang memuat ilustrasi
berupa demonstrasi dan animasi konsep kalkulus seperti bagaimana memahami masalah
gradien garis singgung suatu kurva di satu titik, limit secara intuitif, konsep turunan sebagai
ungkapan limit, konsep integral sebagai limit jumlah reimann, dan konsep lainnya yang
berkaitan dengan kehidupan nyata. Nampaknya sekarang sudah saatnya dalam pembelajaran
mulai menggunakan peralatan modern yang secara nyata dapat digunakan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Apalagi bila melihat ke belakang
dimana prestasi mahasiswa dalam belajar kalkulus dari tahun ke tahun tidak banyak
mengalami kemajuan. Hal ini didukung oleh pendapat Rukmana (1999), mengatakan bahwa
penguasaan siap dalam kalukulus sebagai syarat mengikuti kuliah analisis real ternyata tidak
lebih dari 50%. Selain itu Juandi (1999) mengatakan bahwa angka kelulusan hasil belajar
kalkulus tiap tahun selalu tidak kurang dari 20%, demikian juga mahasiswa yang harus
mengulang di semester berikutnya. Bahkan untuk menolong mereka yang belum lulus ini
terpaksa harus diselenggarakan semester padat. Kelulusan kalkulus I pada semster padat
tidak kurang dari 17 %. Penggunaan media sejenis transparansi dan komputer searah yaitu
tanpa diberi kesempatan bereksplorasi ternyata dapat meningkatkan hasil belajar kalkulus I
bagi kelompok bawah ( Juandi, 1999 ).
Salah satu alasan yang cukup rasional mungkin selama ini kegiatan belajar
mengajar kalkulus dapat dikatakan tidak menarik, bahkan membosankan. Karena itu
merupakan suatu tantangan dan tuntutan bagi dosen untuk selalu mengembangkan model
pembelajaran kalkulus yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kalkulus para
mahasiswanya.
4
Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Kalkulus Mahasiswa Matematika
FPMIPA UPI Bandung.
5
c. Sejauh mana efisiensi
model pembelajaran yang
dikembangkan.
d. Bagaimana tanggapan
mahasiswa terhadap model
matematika yang
dikembangkan.
• Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
menerapkan model
pembelajaran simulasi
komputer dalam perkulihana
kalkulus I dengan
menggunakan proram Maple,
dan soft were animasi dan
demonstrasi “ Journey
Trough Calculus”…..
(mendeskripsikan dan
menyajikan argument
mengenai suatu
permasalahan)
STUDI PUSTAKA
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan
sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman kehidupan sosisal di
masyarakat.
6
Seseorang dapat dikatakan belajar apabila dia dapat melakukan sesuatu sebagai respon
terhadap situasi yang ada disekelilingnya dari situasi yang tidak dapat dilakukan sebelumnya,
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya.
Dewasa ini penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika belum begitu populer,
walaupun program-program komputer di pasaran sudah banyak yang bisa dimanfaatkan
dalam pembelajaran. Program-program komputer tersebut dapat dipilih sesuai dengan
kebutuhan, yaitu materi perkuliahan yang akan diajarkan. Oleh karena itu pengembangan
model pembelajaran dengan menggunakan komputer yang didesain sesuai dengan kebutuhan
diharapkan banyak membantu meningkatkan penguasaan konsep dasar dalam matakuliah
yang relevan, misalnya dalam matakuliah kalkulus.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan komputer sebagai media dalam
belajar diantaranya adalah mempunyai kelebihan dalam mempresentasikan grafik dan
gambar sebagai bentuk visual yang dapat diamatai dan dipelajari mahasiswa, juga dapat
menghitung perbagai persoalan dalam kalkulus. Oleh karena itu sangat beralasan jika peneliti
pendidikan menyatakan bahwa komputer secara potensial dapat difungsikan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya matematika (Kusnandi, 2002). Hal ini
sejalan dengan pendapat Heinich (dalam suherman, 2001:199) bahwa kesuluruhan sejarah,
media dan teknologi telah mempengaruhi pendidikan. Pada masa kini misalnya komputer
telah memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap seting pembelajaran. Alat-alat yang
demikian menawarkan kemungkinan untuk menjadi lebih baik dalam proses belajar
mengajar.
Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa keuntungan yang dapat diperoleh melalui
pemanfaatan komputer sebagai media dalam pembelajaran diantaranya adalah kelebihannya
dalam mempretasikan grafik dan gambar sebagai bentuk visual yang dapat diamati dan
dipelajari mahasiswa dalam konseptualisasi dan pemodelan matematika, selain itu komputer
secara potensial dapat difungsikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya
matematika ( Ryan, 1991 ; Soegeng, 1998 ). Karena itu adalah saat yang tepat untuk
7
mengembangkan model pembelajaran yang melibatkan komputer secara lebih komprehensif.
Walaupun penggunaan media pembelajaran lebih bersifat eksternal tetapi faktor eksternal ini
mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan meyakinkan terhadap perkembangan kognitif (
Fischer, 1980 ). Berdasarkan penelitian Cobb, Wood, Yackel, dan McNeal (1991)
memberikan rekomendasi bahwa perlu adanya upaya personal yang bermakna dalam
aktivitas matematika dan pentingnya kerja kolaboratif antar siswa yang memuat suatu
tantangan. Kegiatan eksploratif memungkinkan siswa untuk bekerja kolaboratif dan merasa
tertantang untuk selalu mencapai rekor (catatan) yang lebih tinggi.
Penggunaan media sejenis transparansi dan komputer searah yaitu tanpa diberi
kesempatan bereksplorasi ternyata dapat meningkatkan hasil belajar kalkulus I bagi
kelompok bawah ( Juandi, 1999 ). Tapi itu belum cukup memuaskan. Temuan tersebut
memotivasi tim pengajar kalkulus untuk mengembangkan model yang lebih menarik,
menantang, dan menyenangkan, yaitu dengan menggunakan soft ware yang lebih cangih dan
tersedia di lingkungan FPMIPA, berupa soft ware Maple, dan soft were jenis animasi analitik
dan demonstrasi geometrik bertajuk “ Journey Trough Calculus “. Dengan cara ini
diharapkan para mahasiswa dapat memahami konsep-konsep kalkulus dengan lebih mudah,
lebih cepat, dan lebih menguatkan serta punya wawasan bagaimana belajar dengan
melibatkan konsep e-learning.
8
individu yang relative… digunakan untuk
….. memecahkan
Sedangkan pembelajaran merupakan masalah
upaya penataan lingkungan yang penelitian
memberi nuansa agar………
(Teoritas dasar penulis untuk Tentang
mendukung penelitian dan penelitian
membantu menjawab rumusan sebelumnya dan
masalah satu melalui genre mikro perbandingannya
eksposisi) dengan penelitian
yang dilaporkan
Peristiwa belajar yang disertai dengan ini.
proses pembelajaran akan lebih terarah
dan sistematik…
…..
Seseorang dapat dikatakan belajar
apabila dia dapat melakukan sesuatu
sebagai respon terhadap situasi yang
ada disekelilingnya….
(dasar pemikiran penulis untuk
memecahkan rumusan masalah
melalui genre diskusi).
9
media dan teknologi telah
mempengaruhi pendidikan….
(Teoritas dasar penulis untuk
mendukung penelitian dan
membantu menjawab rumusan
masalah dua dan tiga melalui genre
mikro eksposisi)
10
…..
Sungguh memprihatinkan bahwa
penguasaan siap dalam kalukulus
sebagai syarat mengikuti kuliah
analisis real ternyata tidak lebih dari
50% (Rukmana, 1999)…….
…..
Penggunaan media sejenis
transparansi dan komputer searah
yaitu tanpa diberi kesempatan
bereksplorasi ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar kalkulus I
bagi kelompok bawah ( Juandi, 1999
)…..
(penelitian terdahulu yang diacu
oleh penulis melalui genre eksposisi)
Berdasarkan tabel diatas , genre mikro yang diharapkan pada laporan penelitian tersebut yang
berjudul model pembelajaran simulator computer untuk meningkatkan kemampuan kalkulus
mahasiswa matematika FPMIPA UPI Bandung. Pada bagian studi pustaka, sudah mengandung
poin – poin yang diharapkan. Dalam bagian studi pustaka tersebut sudah terdapat poin - poin
berikut yakni :
1. Teoritas dasar pemikiran yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian
2. Tentang penelitian sebelumnya dan perbandingannya dengan penelitian yang dilaporkan
ini.
Terkait dengan genre mikro yang digunakan pada laporan penelitian ini sudah tepat. Penulis
menggunakan genre mikro review atau ulasan. Yang didalam genre mikro review terdapat genre
mikro lagi yakni diskusi dan eksposisi, hal ini dikarenakan genre mikro review merupakan genre
makro yang mengandung beberapa genre mikro.
11
METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai dengan masalah penelitian yang diuraikan sebelumnya, penelitian ini akan
dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (penelitian tindakan kelas) yang cenderung
deskriftif kualitatif dengan penekanan pada proses pembelajaran kalkulus di Tingkat Pertama
Bersama FPMIPA UPI Bandung. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitiannya, mahasiswa
yang diambil sebagai subyek penelitian adalah mahasiswa jurusan pendidikan matematika di
lingkungan FPMIPA sebanyak 75 orang.
Adapun model pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang merupakan modifikasi antara pembelajaran klasikal, pembelajaran kelas kecil
(responsi), dan kegiatan praktikum. Pembelajaran klasikal dilaksanakan pada penyampaian
informasi materi kalkulus sesuai dengan silabi jurusan pendidikan matematika FPMIPA UPI
Bandung. Dalam pembelajaran kelas responsi dilaksanakan sebagai pemantapan akan materi
yang telah diajarkan pada pembelajaran klasikal. Sedangkan kegiatan praktikum dilaksnakan
untuk mengecek/membandingkan hasil perghitungan, atau gambar grafik fungsi dengan
menggunakan program Maple dan soft were animasi dan demonstrasi “Journey Trough
Calculus”. Secara umum kegiatan inovasi yang dikembangkan digambarkan dalam desain seperti
dibawah ini.
12
Untuk melaksanakan disain program di atas dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tahap Pertama: Rancangan Pembuatan Program Pada tahap ini akan dilakukan:
a. pemilihan materi kalkulus yang cocok menggunakan program Maple dan soft ware
animasi dan demonstrasi “ Journey Trough Calculus “
b. diskusi hasil pemilihan materi
c. revisi hasil diskusi
d. pembuatan petunjuk praktikum
2) Tahap Kedua: Pelaksanaan Model Pembelajaran Pada tahap ini akan dilakukan:
a. penerapan model pembelajaran
b. mengidentifikasi hambatan dan pendukung yang mungkin muncul pada saat
penerapan model pembelajaran
c. mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan model pembelajaran yang dilaksanakan
d. menyempurnakan kelemahan model pembelajaran yang diperoleh pada (b) dan (c)
3) Tahap Ketiga: Evaluasi Model Pembelajaran Pada tahap ini akan dilakukan:
a. Menetukan efektifitas model pembelajaran yang dilaksananakan, yaitu
- Apakah penggunaan model pembelajaran yang dikembangkan pada tiap pokok
bahasan dapat meningkat pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep tersebut ?,
dan
- Apakah penggunaan program maple dan soft ware animasi dan demonstrasi “ Journey
Trough Calculus “ dapat membantu dalam menyelesaikan persolan ?
b. Menentukan efisiensi model pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu
- Apakah penggunaan model pembelajaran yang dikembangkan pada tiap pokok
bahasan tidak mengganggu materi selanjutnya?
- Apakah jadwal praktikum yang diberikan sudah cukup untuk membantu penyelesaian
persoalan ?
13
prosedur . (penelitian tindakan kelas) yang berdasarkan
cenderung deskriftif kualitatif dengan tema,
penekanan pada proses pembelajaran pertanyaan
kalkulus di Tingkat Pertama Bersama penelitian , atau
FPMIPA UPI Bandung. Untuk metode
mempermudah pelaksanaan pengambilan
penelitiannya, mahasiswa yang data.
diambil sebagai subyek penelitian
adalah mahasiswa jurusan pendidikan
matematika di lingkungan FPMIPA
sebanyak 75 orang
(mendeskripsikan lokasi penelitian
dan seubjek penelitian serta jenis
penelitian)
Adapun model pembelajaran yang
akan dikembangkan dalam penelitian
ini adalah pembelajaran yang
merupakan modifikasi antara
pembelajaran klasikal, pembelajaran
kelas kecil (responsi), dan kegiatan
praktikum…
(Melaporkan model pembelajaran
yang digunakan oleh peneliti)
14
cocok menggunakan program Maple
dan soft ware animasi dan
demonstrasi “ Journey Trough
Calculus “……
(2) Tahap Kedua: Pelaksanaan Model
Pembelajaran Pada tahap ini akan
dilakukan:
a. penerapan model pembelajaran….
(3) Tahap Ketiga: Evaluasi Model
Pembelajaran Pada tahap ini akan
dilakukan:
a. Menetukan efektifitas model
pembelajaran yang
dilaksananakan,…..
(menjelaskan langkah – langkah
yang ditempuh dalam melaksanakan
penelitian).
Berdasarkan tabel diatas , genre mikro yang diharapkan pada laporan penelitian tersebut
yang berjudul model pembelajaran simulator computer untuk meningkatkan kemampuan
kalkulus mahasiswa matematika FPMIPA UPI Bandung. Pada bagian metodologi penelitian,
sudah mengandung poin – poin yang diharapkan. Dalam bagian metodologi penelitian tersebut
sudah terdapat poin - poin berikut yakni :
1. Lokasi dan subjek penelitian serta jenis penelitian.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
3. Rangkaian penelitian.
4. Langkah –langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian.
Terkait dengan genre mikro yang digunakan pada laporan penelitian ini sudah tepat. Penulis
menggunakan genre mikro deskripsi dan atau rekon, laporan, prosedure.
HASIL PENELITIAN
Di bawah ini akan diuraikan beberapa hasil temuan yang peneliti peroleh dari hasil kegiatan studi
awal sampai dengan tindakan pembelajaran…….
15
Berdasarkan informasi dari para klasifikasi data
dosen pengajar kalkulus di atau metode
jurusan pendidikan matematika pengambilan data.
diperoleh bahwa…….
Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran
Pelaksanaan Tindakan Pertama
a. Deskripsi Pelaksanaan
Tindakan Pertama Pada tahap
awal pembelajaran dosen utama
melaksanakan pembelajaran
secara klasikal,……
4.1.3 Deskripsi Evaluasi
Mahasiswa Terhadap
Pembelajaran Kalkulus dengan
Model Simulasi Komputer
Untuk mengevaluasi proses
pembelajaran kalkulus dengan
model simulasi komputer
disebarkan angket dan diisi oleh
59 mahasiswa jurusan
pendidikan matematika………
(mendeskripsikan dan
melaporkan gambaran hasil
temuan penelitian).
PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Model Pembelajaran yang Dikembangkan
16
2. Efektifitas Model Pembelajaran yang Dikembangkan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikekmukakan sebelumnya dapat dilihat bahwa
nilai rata-rata tes awal, tes unit pertama, dan tes unit kedua mengalami kenaikan seperti
nampak pada tabel 4.5. Bila dibandingkan dengan rata-rata nilai Kalkulus I tahun akademik
2002/2003 yaitu 47,5 juga mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran dengan menggunakan simulasi komputer dapat meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa.
Dari hasil penelitian aktifitas mahasiswa mengalami peningkatan dalam hal mengerjakan
soal-soal latihan, berdiskusi, dan mengemukakan pendapat. Hal ini menunjukkan bahwa
suasana belajar lebih terfokus pada mahasiswa sedangkan dosen kelas responsi berperan
sebagai fasilitor saja.
Berdasarkan angket yang disebarkan kepada mahasiswa dapat disimpulkan bahwa (a)
model pembelajaran yang dikembangkan secara keseluruhan sangat menyenangkan (70 %),
(b) model pembelajaran kalkulus dengan menggunakan simulasi komputer meningkatkan
motivasi belajar (95 %), (c) model pembelajaran dengan menggunakan komputer membantu
dalam memahami penerapan teori kalkulkus dalam kehidupan nyata (88 %), (d) model
pembelajaran dengan menggunakan komputer berguna untuk meyakinkan kebenaran
penyelesaian soal-soal latihan/pekerjaan rumah (95 %), (e) model pembelajaran kalkulus
dengan menggunakan komputer dapat membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
(80 %), dan (f) model pembelajaran dengan menggunakan komputer berguna untuk
memahami konsep kalkulus (92 %).
17
4. Tanggapan Mahasiswa Terhadap Model Pembelajaran yang Dikembangkan.
Pada saat tes awal terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
perlu dicatat sebagai berikut :
a) tidak dapat menyatakan himpunan penyelesaian dengan notasi himpunan atau notasi
selang
b) tidak dapat menyelesaikan pertidaksamaan rasional yang memuat nilai mutlak karena
tidak mengetahui definisi nilai mutlak yang dimaksud.
Kesalahan yang sama dilakukan kembali oleh sebagian kecil mahasiswa pada Tes Unit I
untuk soal yang menyangkut pertidaksamaan yaitu soal nomor 3c. Beberapa kesalahan lain
yang perlu dicatat pada Tes Unit I sebagai berikut :
a) tidak dapat menentukan daerah definisi dan daerah nilai fungsi yang diberikan
b) tidak mengetahui syarat eksistensi fungsi f g, f .g, f o g, dan g o f
c) tidak mengecek eksistensi fungsi seperti f g , f .g , f o g ,dan g o f sebelum menghitung
nilai-nilai fungsi (f g )(2),(f .g )(2),(f o g )(2),dan (g o f )(2)
d) tidak memahami konsep limit fungsi di satu titik
e) akibat tidak memahami konsep limit fungsi di satu titik, konsep kekontinuanpun tidak
dipahami dengan baik
18
No. Struktur teks Genre mikro Cuplikan teks Fungsi retoris
yang
diharapkan
1. Pembahasan Diskusi dan Berdasarkan hasil penelitian 1. Menjelaskan
Penelitian atau eksplanasi. yang telah dikekmukakan hasil temuan
sebelumnya dapat dilihat tersebut yang
bahwa nilai rata-rata tes awal, diperoleh dari
tes unit pertama, dan tes unit penelitian.
kedua mengalami kenaikan
seperti….
Dari hasil penelitian aktifitas
mahasiswa mengalami
peningkatan dalam hal
mengerjakan soal-soal latihan,
berdiskusi…….
Berdasarkan angket yang
disebarkan kepada mahasiswa
dapat disimpulkan bahwa…..
Tanggapan/komentar
mahasiswa menunjukkan
bahwa tanggapan terhadap
pembelajaran dengan
menggunakan model simulasi
komputer positif….
Tampak ada perbaikan sikap,
setelah melihat hasil Tes Unit I,
konsepkonsep dasar yang harus
dikuasai mahasiswa seperti…
(yang dicetak tebal merupakan
kata yang bertujuan untuk
menjelaskan hasil penelitian)
Berdasarkan tabel diatas , genre mikro yang diharapkan pada laporan penelitian tersebut
yang berjudul model pembelajaran simulator computer untuk meningkatkan kemampuan
kalkulus mahasiswa matematika FPMIPA UPI Bandung. Pada bagian hasil dan pembahasan
penelitian, sudah mengandung poin – poin yang diharapkan.
Pada bagian hasil penelitian tersebut sudah diuraikan dengan jelas hasil temuan yang
didapatkan selama penelitian. Hasil temuan yang didapatkan mengarahkan peneliti untuk
mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang sudah dibuat terlebih dahulu.
Pada bagian pembahasan penelitian tersebut menjelaskan hasil temuan yang diperoleh.
Pembahasan pada laporan penelitian yang berjudul model pembelajaran simulator computer
dapat diketahui bahwa teori yang dirujuk pada studi pustaka dapat memecahkan rumusan
masalah penelitian dan sekaligus dapat menjembatani persoalan yang belum terpecahkan pada
penelitian – penelitian sebelumnya.
19
SIMPULAN
Bersasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, secara umum dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam modifikasi
antara pembelajaran klasikal, pembelajaran kelasresponsi, dan praktikum. Pembelajaran
klasikal dilaksanakan pada penyampaian informasi materi kalkulus sesuai dengan silabi.
Dalam pembelajaran kelas responsi dilaksanakan sebagai pemantapan akan materi yang telah
diajarkan pada pembelajaran klasikal Sedangkan kegiatan praktikum dilaksnakan untuk
mengecek/membandingkan hasil perghitungan, atau gambar grafik fungsi dengan
menggunakan program Maple dan soft were animasi dan demonstrasi “ Journey Trough
Calculus .”
2. Penggunaan model pembelajaran simulasi komputer meningkat pemahaman mahasiswa
terhadap konsep-konsep kalkulus.
3. Penggunaan program maple dan soft ware animasi dan demonstrasi “Journey Trough
Calculus “ dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan kalkulus.
4. Penerapan model pembelajaran simulasi komputer pada tiap pokok bahasan tidak
mengganggu materi selanjutnya.
5. Jadwal praktikum yang diberikan sudah cukup untuk membantu penyelesaian persoalan
kalkulus.
6. Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan simulasi komputer dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
20
ANALISIS TEKS LAPORAN PENELITIAN 2
Judul : Migrasi Pelajar dan Mahasiswa Pendatang di Kota Pendidikan
Karya : - Dr. Enny Zubaidah, M.Pd
- Dr. Siti Hamidah, M.Pd
- Dr. Ali Mustadi, M.Pd
- Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si
- Sari Agustani, S.Pd
- Prasetyo Nugroho
21
Analisis :
Pada abstrak diketahui genre mikro yang diharapkan ialah abstrak karena menyajikan ringkasan
yang mewakili seluruh artikel yaitu meliputi tujuan penelitian, desain penelitian, metode
pembelajaran yang digunakan dan pengumpulan data.
Pendahuluan Eksposisi (dan atau ⚫ Latar Belakang
meliputi deskripsi) Setiap tahun di Indonesia terjadi mobilitas
penduduk dalam bentuk migrasi pelajar dan
mahasiswa yang menuntut ilmu. Daerah tujuan
migrasi para pelajar dan mahasiswa tersebut
adalah kota-kota besar di Indonesia, tidak
terkecuali Yogyakarta. Citra Yogyakarta
sebagai kota pendidikan, membawa konsekuensi
kepada banyaknya para pelajar dari berbagai
daerah di Indonesia untuk datang ke Yogyakarta
guna menimba ilmu. Yogyakarta menarik minat
pelajar/mahasiswa karena berbagai alasan. Di
antara sekian banyak alasan yang dapat
disampaikan di sini adalah tersedianya fasilitas
pendidikan untuk menuntut ilmu (mulai dari
sekolah dasar, menengah, sampai dengan
perguruan tinggi), keramahan masyarakat
Yogyakarta, biaya hidup yang tidak mahal, dan
sebagainya. Alasan-alasan itulah yang
mendorong orang dari luar Provinsi
D.I.Yogyakarta untuk melakukan migrasi dan
tinggal di Yogyakarta. Konsekuensi dari
mobilitas penduduk tersebut adalah banyak
dijumpainya pelajar/mahasiswa pendatang dari
berbagai daerah dan etnik yang berbeda di
Provinsi D.I.Yogyakarta.
22
Mobilitas penduduk dalam bentuk migrasi
pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di
Yogyakarta merupakan masalah yang harus
segera ditindaklanjuti dengan kegiatan
penelitian, terutama untuk mendapatkan data
tentang daerah asal, status tempat tinggal di
DIY, alasan studi, dan alasan tinggal di DIY.
⚫ Rumusan Masalah
a. Bagaimana migrasi pelajar dan mahasiswa
pendatang di DIY?
b. Apa saja dampak migrasi pelajar dan
mahasiswa pendatang terhadap kepadatan
penduduk di DIY?
⚫ Tujuan Penelitian
a. mengetahui migrasi pelajar dan mahasiswa
pendatang di DIY berdasarkan daerah asal,
status tempat tinggal, alasan studi, dan alasan
tinggal
b. mengetahui apa saja dampak migrasi pelajar
dan mahasiswa pendatang terhadap kepadatan
penduduk di DIY
⚫ Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu
pengetahuan, khususnya kajian kebijakan
pendidikan dan pengembangan kependudukan.
2) Dapat menjadi referensi bagi penelitian
sejenis.
23
b. Manfaat Praktis
1) Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat, khususnya sebagai bahan
rekomendasi bagi para guru dan kepala sekolah
pada tingkat satuan pendidikan dasar,
menengah, dan kejuruan dalam memberikan
motivasi belajar dan informasi kepada siswa
tentang kondisi pendidikan di DIY
2) Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pemerintah daerah atau instansi terkait yang
menangani masalah pendidikan dan
kependudukan.
Analisis : Pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian sudah baik, hal ini
dikarenakan genre mikro yang diharapkan sudah terpenuhi yaitu bertujuan menjelaskan maksud
dan tujuan dari penelitian tersebut.
Kajian Pustaka Eksposisi (dan atau ⚫ Teori-teori Migrasi
meliputi Deskripsi) Menurut Munir (2010), migrasi sering diartikan
sebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah ke daerah lain. Ada dua jenis
mobilitas penduduk yang pada umunya
berkaitan dengan pekerjaan dan pendidikan
seseorang, yaitu :
1. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yaitu
migrasi di mana seseorang berpindah tempat,
tetapi tidak untuk menetap dan masih
mempunyai keluarga atau mempunyai kaitan
dengan daerah asal.
2. Migrasi ulang – alik (commuter), yaitu orang
yang setiap hari meninggalkan tempat
24
tinggalnya dan pergi ke kota lain untuk sekolah,
bekerja atau berdagang dan sebagainya, tetapi
pulang pada sore harinya. Menurut Lee (1987)
ada empat faktor yang perlu diperhatikan dalam
studi migrasi penduduk, yaitu: (1) faktor-faktor
daerah asal, (2) faktor-faktor yang terdapat pada
daerah tujuan, (3) rintangan antara, dan (4)
faktor-faktor individual. Beberapa faktor non
ekonomis yang mempengaruhi keinginan
seseorang melakukan migrasi adalah:
1. Faktor-faktor sosia
2. Faktor-faktor fisik
3. Faktor-faktor demografi
4. Faktor-faktor kultural
5. Faktor-faktor komunikasi
25
kebutuhan perkotaan
c. Masuknya para pelajar dapat memperluas
kesempatan kerja di kota
2. Dampak Negatif di Daerah Tujuan
a. Tingkat kepadatan penduduk terutama pada
jam-jam sibuk dapat menimbulkan masalah
pembuangan sampah, lalu lintas, sanitasi
lingkungan, dan lain-lain
b. Kebiasaan buruk di desa yang seharusnya
tidak pantas dilakukan di kota akan lebih
memperburuk lingkungan kota
c. Untuk mobilitas sirkuler akan mengakibatkan
tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi terutama di dekat pusat pelayanan kota
3. Dampak Positif di Daerah Asal
a. Hubungan para migran yang begitu erat
dengan daerah asal seperti pengiriman uang,
barang, ide-ide baru dapat membantu
pembangunan di pedesaan
b. Pengiriman informasi-informasi ke desa dapat
menambah wawasan bagi warga desa yang lain
untuk pindah ke kota mencari tambahan
pendapatan
c. Para migran berfungsi sebagai mediator
pemasaran produk-produk pedesaan
4. Dampak Negatif di Daerah Asal
a. Semakin longgarnya hubungan sosial karena
tidak ada kesempatan mengikuti berbagai
kegiatan sosial di pedesaan akan menghilangkan
sistem kekeluargaan dan hilangnya keakraban
warga desa
26
b. Kekurangan tenaga kerja terutama pada
musim tanam atau panen tiba
27
tabulasi sebagai teknik pengolahan datanya.
Analisis :
Pada metode penelitian diketahui bahwa penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Kalimat
tersebut mendeskripsikan bahwa adanya pengaruh perhitungan,rumus dan numeric lainnya yang
digunakan untuk mencapai hasil penelitian. Pada metode penelitian juga telah melaporkan ada
480 orang di 3 titik wilayah konsentrasi yang dijadikan populasi dan sampel, serta adanya prosedut
terkait teknik analisis data yang terdiri dari editing, koding, dan tabulasi. Sehingga pada sub-
struktur metode penelitian pada penelitian ini sudah baik.
Hasil Penelitian Deskripsi (dan atau A. Hasil Penelitian
dan Pembahasan melitputi Laporan, 1. Identitas Responden Berdasarkan Daerah
Diskusi, Eksplanasi) Asal
Pada identitas responden didominasi oleh
responden yang berasal dari lokasi
terdekat DIY yakni Jawa Tengah
(27,92%).
28
9 – 12 bulan sekali = 15%
1 – 2 tahun sekali = 31,04%
Lebih dari 2 tahun = 13,12%
B. Pembahasan
1. Migrasi Pelajar dan Mahasiswa
Pendatang di DIY
Terdapat sebanyak 238 orang (49,58%)
memilih Yogyakarta sebagai lokasi studi
karena daerahnya yang nyaman untuk
belajar. Setelah menyelesaikan studi di
29
Yogyakarta, ternyata responden masih
banyak yang tetap berdomisili di
Yogyakarta dengan alasan melanjutkan
studi dan diikuti alasan lainnya.
Analisis :
Pada hasil penelitian dan pembahasan telah menampilkan teknik analisis data secara deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan 5 aspek yang diteliti dan dilampirkan di dalam tabel
frekuensi. Sesuai dengan genre mikro yang diharapkan yaitu Deskripsi (dan atau melitputi
Laporan, Diskusi, Eksplanasi), dapat dilihat pada bagian (A). Hasil Penelitian menyajikan
laporan data yang berasal dari diskusi berdasarkan pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
kepada responden. Pada (2).Pembahasan merupakan teks eksplanasi yang menyajikan suatu
penyebab terjadi dan apa yang akan/sudah terjadi setelahnya. Dengan demikian terkait
hubungan genre mikro pada bagian hasil penelitian dan pembahasan sudah baik.
Kesimpulan dan Eksposisi (dan atau A. Kesimpulan
Saran meliputi Deskripsi) Berdasarkan penelitian dan pembahsan
maka hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pelajar yang melakukan studi di DIY
30
merupakan pelajar yang berdomisili awal
dekat dengan DIY karena mudah untuk
melakukan mobilitas dengan tempat tinggal
yang mendominasi adalah tinggal di
kost/asrama (47,91%) disusul dengan yang
lainnya. Ditinjau dari frekuensi responden
pulang ke daerah asal adalah 1 – 2 tahun
sekali (31,04%) dan 1 – 3 bulan sekali
(21,88%) sebagai frekuensi dominannya.
Dengan alasan lokasi yang nyaman sebagai
alasan dominan responen mengambil studi
di DIY disusul dengan pengalaman
merantau, dan respoden yang masih
berdomisili di DIY memberikan alasan
bahwa studi belum selesai (47,5%) disusul
dengan alasan lainnya.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
peneliti menyarankan bahwa perlunya
koordinasi yang terarah untuk migram
sirkuler untuk mencegah tenaga – tenaga
potensial meninggalkan daerah asalnya
dan muncul dampak negative di DIY.
Juga perlunya kebijakan di bidang
kependudukan tentang manjemen migram
sirkuler serta perlunya penelitian terkait
bagaimana mahasiswa pendatang
melakukan adaptasi sosial dengan
masyarakat setempat.
31
Analisis :
Pada sub-struktur penutup (kesimpulan dan saran) sudah baik, hal ini dikarenakan genre mikro
yang diharapkan sudah terpenuhi. Ditinjau dari pengertian eksposisi secara sederhana adalah
penyampaian pendapat. Hal tersebut dapat dilihat pada saran peneliti yang ada pada penelitian
tersebut.
32
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada teks laporan berjudul Migrasi
Pelajar dan Mahasiswa di Kota Pendidikan dan laporan penelitian berjudul model
pembelajaran simulasi komputer untuk meningkatkan kemampuan kalkulus mahasiswa
matematika FPMIPA UPI Bandung disimpulkan bahwa genre mikro yang digunakan pada
setiap struktur teks laporan tersebut sudah baik dan tepat hanya saja pada laporan penelitian
yang berjudul model pembelajaran simulasi komputer untuk meningkatkan kemampuan
kalkulus mahasiswa matematika FPMIPA UPI Bandung dibagian abstrak belum memuat
dengan kompleks poin – poin yang diharapkan pada bagian abstrak tersebut.
33
DAFTAR PUSTAKA
Lubus, Fitriani . dkk . 2021 . Pendidikan Bahasa Indonesia . Universitas Negeri Medan
34