KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Nafhatun (MPI)
SURABAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Kami ucapkan terima kasih kepada Ustadz Mashud selaku dosen pengampu mata
kuliah Pembelajaran Metodologi penelitian yang telah memberi kami wawasan dalam
penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada orang tua dan teman-
teman yang telah mendukung kami sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini, untuk memenuhi proses
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Permasalahan....................................................................................2
2.3 Variabel..............................................................................................7
2.4 Hipotesis..........................................................................................10
2.6 Data..................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
analisa data yang dilakukan secara sistematis, teliti dan mendalam dalam rangka
mendapatkan jalan keluar atau pun jawaban terhadap suatu masalah yang ditemukan.
Cara penyelesaian ataupun jawaban yang diajukan oleh suatu penelitian adalah atas
dasar pengkajian yang seksama terhadap suatu pokok persoalan yang dihadapi, yakni
yang meliputi pekerjaan pengumpulan data,pengolahan, penyajian dan analisa data dari
berbagai permasalahan yang ada.Karena inti pokok dari penelitian adalah mencarikan
cara penyelesaian ataupun jawaban dari berbagai permasalahan yang dihadapi yang
sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan , maka cara merumuskan penyelesaian dan
ilmiah juga data. Makalah ini dibuat untuk mengetahui semua hal itu.
1.3 Tujuan
2.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan
dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa
Suryabrata (2008) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan
kenyataan (das sein),antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya
(what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 2008). 1
HARAPAN
MASALAH
KENYATAAN
Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber yang
1
Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A. Dasar Metodologi Pennelitian. Yogyakarta. Literasi
Media Publishing. Juni 2015 hal. 40
2. Lapangan tempat bekerja. Para peneliti dapat melihat secara langsung,
mengalami dan bertanya pada satu, dua, atau banyak orang dalam pekerjaannya.
Seorang guru misalnya, akan merasakan bahwa sekolah dan komponen yang berkaitan
3. Laporan hasil penelitian. Dari hasil penelitian, yang biasanya dalam bentuk
jurnal, biasanya disamping ada hasil temuan yang baru juga ada kemungkinan penelitian
yang direkomendasikan.
Orde Baru, ternyata telah memunculkan dan mempengaruhi sikap dan tuntutan para guru
Tidak setiap masalah layak untuk diangkat sebagai topik penelitian. Untuk memilih
masalah mana yang layak untuk diteliti, ada beberapa kriteria yg. dapat dipakai, yaitu
Apakah masalah itu sesuatu yang baru, relatif belum banyak diteliti?
3
6). Penelitian sejenis pada skala internasional.
Apakah masalah itu mengundang rasa ingin tahu peneliti atau pihak luar yang akan
membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu ? Untuk itu peneliti perlu
memperhatikan :
1). Nilai teoritis hasil penelitian bagi dirinya dan juga pihak lain seprofesi.
2). Nilai teortis hasil penelitian bagi pengembangan ilmu sebagaimana yang diteliti.
3). Nilai praktis hasil penelitian bagi dirinya dan juga bagi profesinya.
Apakah masalah yang diplih berada dalam lingkup keilmuan yang ditekuni oleh
4). Metode penelitian yang dipakai menurut situasi dan karakteristik spesifik subjek
penelitian.
4
1). Ketahanan fisik peneliti.
3). Kesediaan peneliti menyediakan waktu untuk mengkaji fokus penelitian secara
memadai.
Perumusan Masalah
adalah merumuskan masalah. Tuckman (dalam Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 99)
c. Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, lebih baik dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan.
d. Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat, dan tidak pula menuntut
Sebelum mendefinisikan teori, ada dua istilah yang perlu dijelaskan yaitu konsep dan
proposisi. Konsep menunjuk pada istilah dan definisi yang digunakan untuk
pusat perhatian ilmu sosial. Proposisi merupakan hubungan yang logis antara dua konsep
(Martono, 2011).3
2
Dr. Kuntjojo, M. Pd. Metodologi Penelitian. Kediri. November 2009. hal.19-21
3
Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A. Dasar Metodologi Pennelitian. Yogyakarta. Literasi
Media Publishing. Juni 2015 hal. 45
5
Kaum positivistik, seperti dikemukakan Rudner, teori adalah seperangkat pernyataan
yang secara sistematis saling berkaitan yang sesuai dengan metode dan prinsip keilmuan.
Kegunaan atau fungsi teori dalam penelitian secara umum mempunyai tiga fungsi yaitu:
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat
prediktif.
masalah.
keduanya adalah :
hasil analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif sebetulnya ialah mencari data
4
Dr. Kuntjojo, M. Pd. Metodologi Penelitian. Kediri. November 2009. Hal. 22
6
untuk dibandingkan dengan teori.Berdasarkan proses penelitian, kegunaan teori dalam
peneliti memiliki skill untuk menggali data penelitian secaralengkap, mendalam serta
mampu melakukan konstruksi temuannya kedalam tema dan hipotesis. Karena itu, dalam
penelitian kualitatif, peneliti mencari teori untuk menjelaskan data penelitian yang
diperoleh.
2.3 Variabel
Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga dapat
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan penggunaan variabel, kita dapat
seperti dalam mata pelajaran, sains, matematika, ilmu komputer, dan logika matematika. 5
Penelitian yaitu :
dan perempuan).
5
Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A. Dasar Metodologi Pennelitian. Yogyakarta. Literasi
Media Publishing. Juni 2015 hal. 48-50
7
Variabel ordinal : Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi
tinggi.
8, dan seterusnya.
kategori diukur dari titik yang sama, contoh: berat badan, tinggi badan, dan
seterusnya.
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel
tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable dibedakan
menjadi :
hasil belajar siswa. Variabel bebas nya adalah : Pengaruh motivasi belajar.
tergantung dari nilai variabel lainnya atau variable terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.
8
Contoh : Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur, namun dalam penelitian
yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variabel
dijadikan netral.
9
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti, sering digunakan oleh peneliti
Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variabel di
mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel
dibedakan menjadi:
pembiasaan.
perkawinan.6
Kegunaan Variabel: 1). Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
hipotesis. Variabel penelitian yang baik adalah: 1). Relevan dengan tujuan penelitian 2).
Dapat diamati dan dapat diukur 3). Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi,
diklasifikasi,dan didefenisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak
menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian
hipotesis.
2.4 Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.(Gay & Diehl, 1992).
6
Drs. Kuntjojo, M.Pd. 2009.Metodologi Penelitian. Kediri .hal : 23
10
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan
dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan
sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan
atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori (Uma, 1992).
Contoh: Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja
mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun.Apabila ternyata beberapa saat
kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini
disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya
dinyatakan keliru.
a. Penentuan masalah
Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya timbul
karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat tidak atau tidak dapat
11
diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil-dalil ilmu yang sudah
diketahui.
Dugaan atau anggapan sementara yang menjadi pangkal bertolak dari semua
pengamatan tidak akan terarah. Fakta yang terkumpul mungkin tidak akan dapat
namun merupakan sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan uji
c. Pengumpulan fakta.
Dalam penalaran ilmiah, di antara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas itu
d. Formulasi hipotesa.
Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika tidak dapat
berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan saat terdapat hubungan
tertentu di antara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuah anekdot yang jelas
jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa
semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya, yang dikenal
e. Pengujian hipotesa
12
Artinya, mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diamati dalam istilah
hipotesa.Bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa tidak terbantah oleh
f. Aplikasi/penerapan.
Apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam istilah
ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta.
Hipotesis ini merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban
tentatif atas suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai suatu jenis
proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang
kerangka teoritis. Hipotesis ini, diturunkan,atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pernyataan hubungan antara
atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam
kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab,teori yang
tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban
sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian
13
kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji
a. Ditinjau dari rumusannya hipotesis dibagi dua yaitu : 1) Hipoteis kerja, yaitu
hipotesis “yang sebenarnya” yang merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis
kerja biasanya disingkat H1 atau Ha. 2) Hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan
lawan dari hipotesis kerja dan sering disingkat Ho. Ada kalanya peneliti merumuskan
hipotesis dalam bentuk H1 dan Ho untuk satu permasalahan penelitian. Hal ini didasari
teori baru (pada penelitian kualitatif). 2) Hipotesis deduktif, merupakan hipotesis yang
dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif).
rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau
sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. 3) Hipotesis
14
2.5 Populasi dan Sampel
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,
ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu
sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya
keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat
sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tersebut
kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi
atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan
teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti
15
Manfaat sampling: 1). Menghemat beaya penelitian. 2). Menghemat waktu untuk
penelitian. 3). Dapat menghasilkan data yang lebih akurat. 4). Memperluas ruang lingkup
penlitian.9
2.6 Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan.Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Kasifikasi data :
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru
yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup
discussionFGD) dan penyebaran kuesioner.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan,
jurnal,dan lain-lain.
a. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah
dituangkandalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar
yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
9
Drs. Kuntjojo, M.Pd. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri .hal : 31
16
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan
matematikaatau statistika.
Data yang merupakan hasil pengukuran variabel memiliki jenis skala pengukuran
sebagaimana yang terdapat pada variabel. Dengan demikian berdasarkan tinjauan ini,
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein). Tidak setiap masalah layak untuk
diangkat sebagai topik penelitian. Untuk memilih masalah mana yang layak untuk diteliti,
harus sesuai dengan kriteria yg. dapat dipakai. Teori yang tepat akan menghasilkan
hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media Publishing.
19