Oleh
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas Rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
judul “ KONSEP DAN PRINSIP DALAM MELAKUKAN PENELITIAN ”. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh
karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terima kasih yang sedalam–dalamnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penambahan materi ini, langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
perkembangan IPTEK
Penelitian
2
1.4 Manfaat
Semoga makalah ini bisa menjadi acuan atau panduan dalam melakukan
proses terhadap Konsep Dan Prinsip Dalam Melakukan Penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
karena data baru dikumpulkan dan interpretasi ulang dari data yang sudah ada.
Teori-teori utama, yang didukung oleh banyak bukti, jarang sekali diubah
sepenuhnya, tetapi data baru dan penjelasan teruji menambah nuansa dan detail
(Carpi & Egger, 2011).
Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah ; Etika yang dapat
membedakan antara baik dan buruk ; serta Estetika yang membedakan antara
indah dan jelek.
5
ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasi oleh cara berpikir yang
rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu
cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak definisi
tentang penelitian tergantung sudut pandang masing-masing.
penalaran manusia.
6
3. Sistematis : menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran atau belajar adalah sebuah usaha sadar yang
dilakukan seseorang baik itu dilakuakan di dalam maupun di luar lembaga
pendidikan, untuk memperoleh suatu perubahan yang lebih baik yang mengarah pada
tujuan yang diinginkan dalam belajar. Sedangkan pendekatan pembelajaran adalah
sudut pandang atau cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyajikan suatu
materi pembelajaran kepada siswa (terjadinya kegiatan belajar) sehingga tujuan
7
belajar dapat tercapai. Penggunaan pendekatan belajar yang tepat dan sesuai dalam
proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang turut menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam belajar (tujuan belajar tercapai).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah
pendekatan pengajaran yang berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus
kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan.
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut.
8
2.3.1 Pendekatan Deduktif
Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan “pemikiran yang berpangkal
dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat
khusus”. Pola pikir deduktif merupakan salah satu tujuan yang besifat formal dan
memberi tekanan pada penataan nalar (Rochmad, 2007:114).
9
Berdasarkan hal tersebut, maka jenis penalaran yang digunakan dalam pendekatan
induktif-deduktif yaitu berupa penalaran induktif dan penalaran deduktif.
i.Penelitian deskriptif
Survei
Studi kasus
10
Pra tes dan pasca tes satu kelompok ii. Penelitian
eksperimental semu (Quasi Experimental Study)
1. Pasca tes dengan kelompok yang tidak diacak
3. Desain Solomon
“Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi,
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan
untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun
laporannya.
Tentang istilah “Penelitian” banyak para sarjana yang mengenukakan pendapatnya,
seperti :
David H. Penny
11
Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati serta sistematis.
Sutrisno Hadi MA
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu
yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat
secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk
mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga
dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
12
sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi, metodologi penelitian
adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan
tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari
untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian,
artinya harus dipercaya kebenarannya.
Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran,
terutama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan dengan berbagai cara, di
antaranya adalah penemuan ilmu pengetahuan secara kebetulan, penemuan ilmu
pengetahuan dengan menggunakan akal sehat (common sense), penemuan ilmu
13
pengetahuan dengan menggunakan intuisi, penemuan ilmu pengetahuan melalui
wahyu, penemuan kebenaran melalui usaha coba- coba (trial and error), dan lain
sebagainya. Dalam sejarah kehidupan manusia, tercatat adanya beberapa penemuan
besar yang terjadi secara kebetulan, yakni tanpa menggunakan langkah- langkah
sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian ilmiah. Salah satu contoh penemuan
ilmu pengetahuan yang ter jadi secara kebetulan adalah penemuan Kina sebagai obat
penyakit malaria. Menurut cerita, terdapat seorang penderita penyakit malaria yang
secara kebetulan menemukan parit yang berisi air pahit yang disebabkan oleh kulit-
kulit pohon Kina yang ditumbangkan oleh angin. Karena rasa haus, penderita
penyakit malaria tersebut meminum air pahit yang terdapat di dalam parit tersebut.
Rupanya telah menjadi keberuntungannya karena air pahit tersebut telah mengandung
kinine dan kinolin (jenis alkaloid) yang merupakan obat penawar bagi penyakit
malaria.
Akal sehat (common sense) merupakan konsep atau pandangan umum yang
digunakan oleh manusia secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada satu sisi
akal sehat memang merupakan suatu kebenaran, namun pada sisi yang lain akal sehat
dapat menyesatkan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Seperti pandangan
akal sehat yang mengatakan bahwa air akan selalu mengalir menuju tempat yang
lebih rendah. Pandangan tersebut ternyata tidak tepat karena dalam peristiwa
kapilaritas air yang menggenang dapat diserap oleh kain, spon, kertas isap, dan
benda-benda sejenisnya. Wahyu merupakan suatu pengetahuan yang datang secara
langsung dari Tuhan, sama sekali bukan merupakan usaha aktif manusia melalui
kegiatan penalaran. Oleh karena itu pengetahuan diperoleh melalui wahyu merupakan
suatu kebenaran yang bersifat mutlak. Namun demikian, tidak semua manusia
mampu memperoleh wahyu dari Tuhan, hanya manusia-manusia yang dekat dengan
Tuhan serta bersih jiwa dan hatinya saja yang berkemungkinan untuk mendapatkan
wahyu. Intuisi juga dapat digunakan sebagai cara untuk menemukan pengetahuan.
Intuisi merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu melalui bisikan hati.
14
Usaha non-ilmiah lainnya yang dapat ditempuh dalam upaya mencari pengetahuan
adalah usaha coba-coba yang dikenal dengan istilah (trial and error), yakni
serangkaian percobaan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan
cara dan materi yang berbeda-beda. Usaha coba-coba (trial and error) dilaksanakan
tanpa menggunakan metode yang bersifat sistematis. Dengan demikian, usaha coba-
coba kurang efisien dan kurang efektif dalam mencari pengetahuan. Meskipun usaha
coba-coba seringkali mendapatkan hasil berupa pengetahuan tertentu, namun
penemuan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penemuan ilmiah mengingat tidak
ditempuh melalui prosedur ilmiah.
kebenaran yang dapat dipertanggung jawaban secara rasional dan empiris. Kebenaran
semacam ini dapat diperoleh dengan metoda ilmiah (Margono, 2007). Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha untuk
mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang
didukung dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis. Setidaknya
terdapat tiga pola pikir yang dikembangkan dalam pendekatan ilmiah, yakni pola
pikir induktif, pola pikir deduktif, dan pola pikir yang merupakan gabungan deduktif-
induktif.
Pola pikir deduktif sering dipergunakan oleh penganut aliran rasionalisme. Aliran
rasionalisme mengatakan bahwa ide tentang kebenaran tersebut sesungguhnya sudah
ada. Akal pikiran manusia dapat mengetahui ide tentang pengetahuan dan tentang
kebenaran tanpa harus melihat dunia nyata. Sedangkan pola pikir induktif
dikembangkan oleh penganut aliran empirisme. Aliran empirisme beranggapan
bahwa kebenaran dan ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui pengalaman.
Dalam hubungan ini, Nan Lin (1997) memunculkan istilah pendekatan objektif.
Pendekatan objektif merupakan pendekatanilmiah yang diterapkan dalam bentuk
15
penelitian yang sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap hipotesis mengenai
hubungan yang diasumsikan di antara fenomena alam. diperoleh melalui pengalaman.
Dalam hubungan ini, Nan Lin (1997) memunculkan istilah pendekatan objektif.
Pendekatan objektif merupakan pendekatanilmiah yang diterapkan dalam bentuk
penelitian yang sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap hipotesis mengenai
hubungan yang diasumsikan di antara fenomena alam.
16
adanya metode ilmiah. Dalam metode ilmiah, kebenaran dapat diperoleh melalui
kegiatan penelitian yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol
berdasarkan data- data empiris. Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah
biasanya bersifat konsisten karena sesuai dengan sifatnya yang obyektif. Metode
ilmiah yang sangat diperlukan bagi proses penelitian merupakan suatu penemuan
yang brillian dalam sejarah pemikiran manusia.
17
buku Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif (2021) karya Abd. Mukhid,
dituliskan pengertian penelitian menurut Suhardjono, ialah upaya pencarian informasi
untuk memecahkan suatu masalah dengan metode ilmiah. Kerlinger Menurut
Kerlinger, penelitian merupakan proses penemuan informasi secara sistematis dan
terkontrol yang didasarkan pada hipotesis dan teori. McMillan dan Schumacher
Menurut McMillan dan Schumacher, penelitian adalah proses penemuan dan analisis
data secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Dapatkan informasi,
inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Soerjono Soekanto Menurut
Soerjono Soekanto, penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berpusat pada analisis,
dilakukan dengan sitematis dan konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran.
Baca juga: Penelitian Sosial: Definisi dan Ciri-Ciri Ciri-ciri penelitian Dilansir dari
situs iEduNote, penelitian memiliki empat ciri dasar, yakni: Bersifat sistematis dan
logis Artinya penelitian dilaksanakan melalui prosedur atau langkah-langkah yang
berurutan. Selain itu penelitian juga harus dibuat secara logis dan tidak memanipulasi
hal apa pun di dalamnya. Bersifat ilmiah Artinya hasil penelitian harus bisa
dipertanggungjawabkan serta bisa dibuktikan kebenarannya. Maka penelitian harus
menyajikan berbagai data atau temuan fakta. Efisien dan bermanfaat Artinya penelitian
harus disusun seefisien mungkin dan bisa dipahami oleh banyak kalangan. Selain itu,
penelitian juga harus memiliki kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Analitis Artinya penelitian harus dilakukan, dibuktikan serta dijelaskan melalui proses
metode ilmiah. Hubungan sebab akibat antar variabel juga harus diuraikan dengan jelas
dalam penelitian. Sikap peneliti Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam buku
Dasar Metodologi Penelitian (2015), seorang peneliti harus memiliki tiga sikap. Apa
sajakah itu? Obyektif Peneliti harus bersikap obyektif. Artinya peneliti harus bisa
membedakan mana fakta atau temuan data serta opini atau pendapatnya. Dalam analisis
hasil penelitian, peneliti harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa
menggunakan pendapat pribadi. Kompeten Peneliti harus bersikap kompeten. Artinya
peneliti memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian dengan metode ilmiah serta
teknik tertentu. Faktual Peneliti harus bersikap faktual. Artinya peneliti harus
18
mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis temuan datanya berdasarkan fakta yang
diperoleh, tanpa menggunakan anggapan atau harapan yang bersifat abstrak. Jenis
penelitian Dalam buku Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan (2018) karya
Syamsunie Carsel, ada enam jenis penelitian, yaitu: Penelitian dasar atau penelitian
murni Penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan secara mendalam
terhadap suatu fenomena. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengembangkan teori.
Penelitian terapan atau penelitian operasional Penelitian terapan merupakan penelitian
yang dilakukan untuk mendapat informasi dan menggunakannya sebagai langkah
pemecahan masalah. Biasanya penelitian ini digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Penelitian tindakan Penelitian tindakan merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mencari informasi dan memperbaiki situasi. Biasanya penelitian ini diterapkan pada
obyek yang membutuhkan pemecahan masalah. Baca juga: Jenis-Jenis Penelitian
Sosial Penelitian evaluasi Penelitian evaluasi merupakan penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan, merencanakan dan menyediakan informasi yang diperlukan
untuk membuat alternatif keputusan. Penelitian pengembangan Penelitian
pengembangan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan sebuah
produk yang biasanya berkaitan dengan pendidikan ataupun pengajaran. Penelitian
historis Penelitian historis merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengungkapkan informasi di masa lalu atau yang berhubungan dengan sejarah.
Tujuannya untuk penggambaran ulang kejadian atau peristiwa bersejarah di masa
lampau. Syarat penelitian Penelitian memiliki tiga syarat penting, yakni: Sistematis
Penelitian dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan pola, mulai dari yang paling
sederhana hingga yang paling kompleks. Terencana Penelitian dilaksanakan dengan
pertimbangan dan rencana yang matang. Hal ini termasuk penggunaan metode
penelitian yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Menerapkan konsep ilmiah
Penelitian dilaksanakan dari awal hingga akhir dengan menerapkan konsep ilmiah
sesuai dengan bidang ilmu pengetahuannya.
19
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi penelitian
tersebut dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu: bidang ilmu,
pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada
tidaknya intervensi terhadap variabel.
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang
ilmu tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang
ilmu tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada
penelitian dapat dibedakan menjadi:
penelitian pendidikan,
penelitian kedokteran,
penelitian keperawatan,
penelitian kebidanan,
penelitian ekonomi,
penelitian pertanian,
penelitian biologi,
20
2.8.3 Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya
21
2.8.8 Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
2.9.1 Masalah Penelitian Bersifat Konkret yang Dialami oleh Subjek Pelaksanaan
penelitian tindakan pada umumnya diawali oleh adanya temuan masalah konkret pada
diri subjek yakni satu maslah yang benar-benar dialami oleh subjek penelitian.
Masalah tersebut dapat terwujud dalam sikap, pandangan, kebiasaan, kebutuhan
maupun prestasi yang dialami oleh diri subjek penelitian. Masalah tersebut harus
dibuktikan dengan data hasil temuan peneliti dalam prapenelitiannya. Misalnya
rendahnya motivasi belajar mahasiswa karena rendahnya tuntutan tugas pada
22
perkuliahan, tingginya tingkat agresivitas siswa, tingginya kecemasan diri siswa
dalam menghadapi ujian. Data prapenelitian tersebut perlu disajikan dalam bentuk
tabel yang diuraikan pada bagian latar belakang masalah penelitian.
2.9.3 Subjek yang Diteliti Memiliki Ciri Tertentu Dalam penelitian tindakan selalu
menggunakan subjek penelitian yang dipilih dengan ciri-ciri tertentu. Dalam istilah
sampel, biasanya subjek dipilih secara purposive yakni dipilih berdasar adanya ciri
dan tujuan tertentu. Pemilihan subjek secara pusposive berlandaskan bahwa individu
dalam suatu populasi tidak memiliki kesempatan yang sama dipilih sebagai subjek
penelitian, tetapi dipilih berdasar ciri-ciri dan tujuan tertentu yang sudah dirumuskan
(ditentukan) oleh peneliti.
2.9.4 Berbeda dengan jenis penelitian inferensial, dalam penelitian tindakan selalu
menggunakan data yang bersifat kekinian yang harus dikumpulkan setelah subjek
dikenai suatu treatment atau perlakuan tertentu. Sebaliknya, dalam penelitian
inferensial, data penelitian pada umumnya bersifat ex post facto yakni data yang
berkembang dan akumulasi dari kondisi masa lalu diri subjek yang dikumpulkan pada
23
saat kini, tanpa ada treatment. Data tersebut dapat dikumpulkan melalui observasi
maupun melalui pengisian suatu instrumen misalnya berupa skala sikap.
2.9.5 Hasil Penelitian Tindakan Bukan untuk Digeneralisasi Hasil penelitian tindakan
tidak dapat digeneralisasi artinya bahwa hasil penelitian tersebut bukan untuk
menggambarkan (terjadi) pada diri semua individu dalam suatu populasi. Hasil
penelitian tindakan hanya berlaku pada diri subjek penelitian yang sudah dipilih
karena subjek penelitian tidak dipilih secara random sampling tetapi penelitian
tindakan hanya berlangsung pada subjek yang dipilih secara purposive. Treatment
(tindakan) hanya dikenakan pada individu-individu yang dipilih sebagai subjek
penelitian saja. Oleh karena itu, hasil penelitian tindakan tidak dapat digunakan untuk
digeneralisasi bagi individu yang lain tetapi hanya berlaku pada subjek yang diteliti
saja.
24
kegiatan penelitian terutama terkait dalam hal a) data (data utama apa saja yang perlu
dikumpulkan), dan pengendalian terhadap b) subjek, yakni siapa saja yang menjadi
sumber utama informasi, atau yang menjadi responden atau subjek yang diteliti.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Dari terselesainya tugas makalah yang berjudul “KONSEP DAN PRINSIP DALAM
MELAKUKAN PENELITIAN” bisa menjadi pembelajaran untuk pembuatan tugas
selanjutnya.
3.2.2 Bagi Pembaca bisa menjadi bahan acuan dalam mempelajari Konsep Dan
Prinsip Dalam Melakukan Penelitian dan agar bisa menjadi perawat yang kompeten .
26
DAFTAR PUSTAKA
Ii, B. A. B., & Penelitian, A. T. (2016). Tujuan Dan Kegunaan Penelitian. 9–11.
Penelitian, H. M. (2011). H A K E K A T K E B E N A R A N , I L M U D A N
Pendahuluan Pengertian Kebenaran Kebenaran dan Pengetahuan. 1–9.
Goyena, R., & Fallis, A. . (2019). Bab Ii Landasan Teori Pendekatan Induktif,
Deduktif, Induktif-Deduktif, Dan Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.