Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

HAKIKAT PENELITIAN

Disusun Oleh:
Destia Fara Aulia (2113021016)
Ilman Mubarok (2153021006)
Maurizi Adhe Mayro (2113021060)
Putri Ayu Kusuma Wardani (2113021026)

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Matematika


Dosen Pengampu : Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.
Mella Triana, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pembimbing kami, Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., Ibu Mella Triana,
S.Pd., M.Pd. dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Bandarlampung, 25 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Hakikat Penelitan......................................................................................3
2.2 Ilmu dan Penelitian....................................................................................4
2.2.1 Pengertian Ilmu..................................................................................4
2.2.2 Pengertian Penelitian..........................................................................9
2.3 Pengertian Penelitian Pendidikan............................................................14
2.4 Jenis – jenis Penelitian............................................................................18
2.4.1 Penelitian Berdasarkan Fungsi.........................................................18
2.4.2 Penelitian Berdasarkan Sifat Permasalahannya...............................18
2.4.3 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif................................................22
2.4.3.1. Penelitian Kuantitatif............................................................................22
2.4.3.2. Penelitian Kualitatif..............................................................................25
BAB III..................................................................................................................30
PENUTUP..............................................................................................................30
3.1 Kesimpulan..............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman yang semakin maju semua aspek kehidupan mengalami
perkembangan yang disesuaikan dengan keadaan. Salah satu perkembangan
yang menyumbangkan peranan penting dalam kehidupan adalah pada bidang
ilmu pengetahuan. Penemuan yang telah dihasilkan oleh berbagai manusia
dengan minat dan keingintahuan yang tinggi serta kesabaran untuk
memperolehnya adalah wujud kemudahan pada era sekarang. Dalam
melakukan proses tersebut dilakukannya berbagai percobaan yang didasari
dari suatu masalah dan keinginan untuk menyelesaikannya.

Manusia meruapakan makhluk yang diberkati dengan akal menjadikannya


sebagai makhluk dengan rasa ingin tahu yang tinggi untuk memenuhi rasa
penasaran akibat proses berpikir. Dengan dilakukannya kegiatan memuaskan
rasa ingin tau tidak jarang akan ditemukannya suatu permasalahan yang sulit
diselesaikan. Permasalahan yang timbul tersebut memerlukan adanya
percobaan berulang kali hingga mendapatkan hasil yang benar dan sesuai.
Oleh karena itulah kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan suatu
penelitian. Dikutip dari (Kamal, dkk, 2015) penelitian dilakukan untuk
memecahkan masalah atau menguji suatu kebenaran. Melalui penelitian-
penelitian tersebut maka hasil dari berbagai bidang pengetahuan maupun
aspek kehidupan dapat terus berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan hakikat penelitian?

1
2. Apakah yang dimaksud dengan ilmu dan pengetahuan?
3. Apakah yang dimaksud dengan penelitian pendidikan?
4. Apa saja jenis-jenis penelitian?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan hakikat penelitian
2. Mengetahui yang dimaksud dengan ilmu dan pengetahuan
3. Mengetahui yang dimaksud dengan penelitian pendidikan
4. Mengetahui jenis-jenis penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Penelitan


Penelitian dalam Bahasa Inggris “research” memiliki dua makna yaitu re
yang artinya kembali/ulang dan search yang artinya mencari/pencarian.
Menurut pendapat Suhardjono yang dikuti dari (elitbang, 2021) penelitian
merupakan upaya mencari informasi yang digunakan untuk pemecahan
masalah menggunakan metode ilmiah. Menurut pendapat Soerjono Soekanto
yang dikutip dari (elitbang, 2021) penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk
mencari kebenaran, dilakukan dengan cara analisis, sistematis, dan konsisten.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan
kegiatan mengumpulkan informasi yang bersifat ilmiah untuk memecahkan
suatu masalah dengan metode ilmiah.

Pada hakikatnya penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk menambah


pengetahuan dan menemukan solusi dari suatu masalah. Melalui penelitian
akan diperoleh pengetahuan berupa fakta, konsep, penyamarataan, filosofi
maupun pemikiran baru. Pengertian hakikat penelitan berdasarkan yang telah
disimpulkan oleh (Kamal, dkk, 2015) adalah kegiatan mencari suatu
pembenaran dari permasalahan menggunakan metode ilmiah yang sistematis
dan logis melalui pengkajian empiris dan pengamatan langsung. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikat penelitan adalah rangkaian kegiatan
mengamati masalah dan solusinya dengan berpegangan pada metode yang
sesuai agar mendapatkan hasil dan pengetahuan baru.

Dikutip dari (adoc.pub) untuk dapat melakukan suatu penelitan seseorang


harus memenuhi beberapa pengetahuan umum yaitu :

3
1. Mampu membedakan yang benar dan salah
2. Memiliki etika untuk membedakan baik dan buruk
3. Memiliki rasa estetika mengenai hal yang indah dan using.

Jika seseorang memiliki minimal tiga pengetahuan umum tersebut maka


seseorang tersebut memiliki syarat pertama untuk dapat melakukan suatu
penelitian. Tahap selanjutnya untuk melakukan penelitian ilmiah yaitu
memiliki sifat rasional, empiris, dan sistematis.

2.2 Ilmu dan Penelitian


2.2.1 Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah
memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu dalam bahasa Inggris
adalah “science” yaitu sejenis pengetahuan manusia yang diperoleh
dengan riset terhadap objek-objek yang empiris; hal ini dapat
berpengaruh pada kebenaran sains tersebut. Sebenarnya banyak
sekali pengertian atau definisi tentang ilmu, tetapi pada akhirnya
mereka menyimpulkan pada satu tujuan yang sama. Ilmu
merupakan hal yang sangat penting karena dengan adanya ilmu
maka manusia tidak akan disebut bodoh, dengan manusia memiliki
ilmu maka segala apa yang diciptakan Allah swt. dapat digunakan
sebaik-baiknya. Tetapi kegunaan ilmu ini tergantung dari dari
tujuan manusia, karena dengan memiliki ilmu yang tinggi maka
manusia dapat berbuat semena-mena, jika tujuan manusia adalah
untuk kebaikan dunia ini maka tidak akan terjadi kekacauan dan
perilaku-perilaku yang menyimpang.

Banyak sekali definisi tentang ilmu yang dikemukakan oleh para


pakar diantaranya :
1. Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak
lain dari suatu pengetahuan, baik natural maupun sosial, yang
sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut
kaidah umum.

4
2. Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai
pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris.
3. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu
merupakan tanda seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek
(atau alam obyek) yang sama dan saling keterkaitan secara
logis.
4. Pengertian ilmu secara positif adalah bebas aktif, dimana ilmu
disini harus bersifat mutlak dalam keadaan apapun dan
dimanapun.
Secara Normatif Ilmu mengandung arti mendeskripsikan atau
menjelaskan sesuatu dengan detail dan bisa di aplikasikan dalam
hal nyata. Tetapi dalam hal ini Ilmu tidak bisa bersifat mutlak akan
ada perbedaan pendapat atau paradigma seseorang tergantung cara
pandang mereka menilai suatu ilmu.

Dari beberapa pengertian ilmu di atas dapat diperoleh gambaran


bahwa pada prinsipnya ilmu merupakan suatu usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematisasikan pengetahuan atau
fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara
cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa
dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai,
studi kasus dan lain-lain). Pengertian ilmu yang sesungguhnya
memang sangatlah luas tidak bersifat mutlak dan dengan arti yang
tidak mutlak itu kita dapat menafsirkan sesuatu dengan berbagai
sudut pandang, sehingga dapat memperkaya tatanan content yang
mungkin suatu saat akan sangat bermanfaat sekali bagi
kelangsungan suatu pendidikan di Dunia dan dengan itu demi
menjaga hilangnya ilmu dari muka bumi, karena menurut suatu
keterangan suatu saat di dunia ini kelak nanti akan terkena musibah
yang sangat dahsyat yaitu hilangnya ilmu di muka bumi ini dan itu
tandanya dunia ini akan berakhir.

5
Ilmu yang sudah kita miliki harus benar-benar dijaga dengan
sebaik-baiknya, karena agar tidak menyimpang dari aturan-aturan
yang berlaku. Dan dapat bermanfaar bagi kehidupan manusia baik
dunia dan akhirat, yaitu dengan penyampaian / mentransfer ilmu
itu dengan baik dan benar. Masalah-masalah yang sering datang
dapat dijadikan tantangan bagi manusia untuk menyelesaikannya
dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang benar.

Ilmu mempunyai karakteristik atau sifat yang menjadi cirri khas


dari ilmu, yang dikemukakan oleh beberapa pakar antara lain:
1. Randall dan Buchler mengemukakan ada beberapa cirri umum
ilmu, yaitu : a. hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan
milik bersama, b. hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan
bisa terjadi kekeliruan, dan c. obyektif tidak tergantung pada
pemahaman secara pribadi.
2. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa salah
satu sifat ilmu adalah koheren yakni tidak kontradiksi dengan
kenyataan. Sedangkan berkenaan dengan metode
pengembangan ilmu, ilmu memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang
reliable, valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh
dan mengembangkan ilmu dilakukan melalui pengukuran
dengan menggunakan alat ukur yang memiliki keterandalan
dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang
memiliki akurasi dengan tingkat siginifikansi yang tinggi pula.
Selain itu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-
kemungkinan suatu hal.
3. Ismaun (2001) mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai
berikut : a. obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif,
dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif,
b. koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan
kenyataan; c. reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu
dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan

6
(reabilitas) tinggi, d. valid; produk dan cara-cara memperoleh
ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan
(validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal,
e. memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat
berlaku umum, f. akurat; penarikan kesimpulan memiliki
keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan g. dapat melakukan
prediksi; ilmu dapat memberikan daya.

Sebuah pengetahuan dapat dikatakan ilmu apabila mempunyai


syarat sebagai berikut:
1. Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti, baik yang
berhubungan dengan alam (kosmologi) maupun tentang
manusia (Biopsikososial). Ilmu mensyaratkan adanya obyek
yang diteliti. Lorens Bagus (1996) menjelaskan bahwa dalam
teori skolastik terdapat pembedaan antara obyek material dan
obyek formal. Obyek formal merupakan obyek konkret yang
disimak ilmu. Sedang obyek formal merupakan aspek khusus
atau sudut pandang terhadap ilmu. Yang mencirikan setiap
ilmu adalah obyek formalnya. Sementara obyek material yang
sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain.
2. Ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu, yang di dalamnya
berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal
dengan istilah metode ilmiah. Dalam hal ini, Moh. Nazir,
(1983:43) mengungkapkan bahwa metode ilmiah boleh
dikatakan merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena
ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interrelasi yang
sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilimiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Almack
(1939) mengatakan bahwa metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,

7
pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap
sesuatu untuk memperoleh sesutu interelasi.
3. Pokok permasalahan(subject matter atau focus of interest). ilmu
mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji.
Masalah-masalah itu akan berubah dengan sendirinya dari
sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu
yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit, atau dari sesuatu
yang kecil menjadi besar sehingga akan sulit untuk dipecahkan.
Sehingga masalah-masalah itu akan dibawa ke dalam
pembedahan ilmu, hal ini akan menjadi sesuatu yang
diperselisihkan dan diperdebatkan.

Banyak cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tergantung dari


kita sampai sejauh mana kita ingin mengetahui tentang suatu
masalah begitu juga dengan pemecahannya. Pada umumnya, kita
akan memperoleh pengetahuan tersebut melalui dua cara, yaitu:
melalui orang lain dan pengalaman diri sendiri secara langsung.
Tetapi pengetahuan juga dapat diperoleh dengan cara:
1. Akal sehat. Pengetahuan ini dapat diperoleh secara mudah oleh
semua orang, tetapi pengetahuan ini didasarkan pada emosional
seseorang. Apabila seseorang sedang mendapatkan masalah,
tetapi dia dapat mengendalikan emosinya maka ia akan dengan
mudah menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan akal
sehat. Cara ini disebut juga dengan metode keteguhan, dimana
seseorang akan menerima suatu kebenaran karena ia telah
yakin akan kebenaran tersebut.
2. Otoritas. Pengetahuan didasarkan pada penghormatan atas
kekuasaan seseorang atau sesuatu tanpa kritik.
3. Intuitif. Pengetahuan ini didapatkan berdasarkan pengalaman
atau firasat, sehingga pengetahuan yang didapat mudah diingat
dan apabila suatu hari terjadi kembali masalah yang serupa

8
akan dengan mudah menyelesaikannya. Karena dengan
pengalaman banyak hal yang dapat diperbaiki dalam
memecahkan soal.
4. Logika. Pengetahuan yang didasarkan pada kebenaran rasional
atau logika.
5. Empiris. Pengetahuan diperoleh dari objek pegetahuan itu
sendiri, pengetahuan diperoleh dari data-data hasil penelitian.
6. Metode metafisik. Pengetahuan ini didapatkan melalui
metafisik, yaitu sebuah jawaban yang ditemukan dalam dunia
empiris dicari dalam dunia supernatural (dunia tidak nyata)
7. Metode ilmiah. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses
deduksi dan induksi, dimana setiap masalah-masalah yang
ditemukan di dunia empiris maka jawabannya juga harus dicari
dalam dunia empiris, melalui proses deduksi dan induksi yang
dilakukan secara sistematis.

Dalam ilmu pengetahuan terdapat masalah-masalah yang berkisar


pada tiga hal, yaitu: ontologi, epistemology dan aksiologi. Ketiga
hal tersebut merupakan pertanyaan dalam suatu masalah. Pertama,
apa itu pengetahuan? pertanyaan yang disebut dengan ontologi.
Kedua, bagaimana cara mengetahui pengetahuan? pertanyaan yang
disebut dengan epistemologi. Dan ketiga, untuk apa pengetahuan
itu? Pertanyaan yang disebut dengan aksiologi.

2.2.2 Pengertian Penelitian


Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian
yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta
atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah
tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu
masalah. Penelitian ini biasanya digunakan untuk sebuah karya
ilmiah, dimana di dalam karya ilmiah tersebut terdapat pernyataan-

9
pernyataan yang membutuhkan penelitian karena tidak
memungkinkan untuk menggunakan akal. Ada juga beberapa pakar
yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian dari
penelitian, diantaranya:
1. Mohammad Ali mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu
cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha
mencari bukti-bukti yang muncul yang berhubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.
2. J. Suprapto berpendapat bahwa penelitian ialah penyelidikan
dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip secara sistematis.
3. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian diartikan sebagai
usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan.
4. David H Penny mengemukakan bahwa penelitian adalah
pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah
sehingga dalam pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
5. Tuckman mendefinisikan penelitian yaitu penelitian merupakan
suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah
terhadap suatu masalah. Sistematis artinya mengikuti prosedur
atau langkah-langkah tertentu.

Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa Inggris “research”


(re berarti kembali, dan search berarti mencari). Sehingga dapat
diartikan bahwa penelitian itu adalah mencari kembali. Penelitian
ini harus dilakukan secara hati-hati dan mengandung pemikiran
yang sistematis juga empiris sehingga akan menghasilkan karya
ilmiah yang sesuai dengan kenyataan. Dalam sebuah penelitian
harus memenuhi kriteria penelitian, karena dalam kriteria
penelitian ini terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan agar

10
hasilnya sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Ada empat
kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah penelitian, yaitu:
1. Penelitian harus dilakukan secara sistematis. Artinya, dalam
setiap pengerjaan sebuah penelitian harus dilakukan secara
berurutan, tidak boleh melewati tahap-tahap yang telah
ditentukan.
2. Penelitian dilakukan secara terkendali.
3. Penelitian dilakukan secara empiris. Artinya, semua
permasalahan-permasalahan yang akan diteliti harus dibuktikan
secara empiris yaitu data yang benar-benar sesuai dengan hasil
penelitian.
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis dalam sebuah penelitian adalah
sebagai tolok ukur (kriteria) yang gunanya ialah untuk
menentukan suatu penelitian agar dapat diterima. Tolok ukur
disini adalah dalam menetapkan hipotesis, menetapkan
besarnya sampel penelitian dan lain-lain.

Setelah kita mengetahui pengertian serta kriteria dari sebuah


penelitian, maka kita juga harus mengetahui berbagai macam jenis-
jenis penelitian, agar kita dapat menentukan jenis penelitian
manakah yang akan kita gunakan, karena didalam penelitian ada
tiga pertanyaan dasar dimana pertanyaan ini yang menentukan tipe
penelitian secara empiris. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :
apa, bagaimana, dan mengapa. Jenis penelitian berdasarkan
tujuannya dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Penelitian Eksploratif; Yaitu penelitian yang dilaksanakan
untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu
baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau
penelitian lanjutan. Tujuan penelitiannya adalah untuk
merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang
akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian
kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian

11
eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup
dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan
yang lebih sistematis.
2. Penelitian Deskriptif; Penelitian deskriptif menghadirkan
gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil.
Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan
desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan
untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
3. Penelitian Eksplanatif; tujuan dari penelitian eksplanatif adalah
untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau
menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”. Biasanya penelitian
seperti ini didasarkan pada hipotesis-hipotesis yang datanya
dikumpulkan dengan metode sampling.

Tujuan dari penelitian merupakan sebuah keinginan-keinginan


seorang peneliti atas hasil penelitian dengan menetengahkan
indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini juga terdapat dua tujuan, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus. Maksud dari tujuan umum adalah
menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat terhadap apa
yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut. Sedangkan tujuan
khususnya adalah merumuskan kalimat-kalimat tersebut dalam
bentuk item-item atau butir-butir yang secara spesifik mengacu
kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Kegunaan dari sebuah penelitian ini merupakan dampak dari


tercapainya tujuan. Jika tujuan penelitian dapat tercapai, dan
rumusan masalah dapat terjawab secara akurat, maka kegunaan
dari penelitiannya adalah untuk menjelaskan tentang manfaat dari
penelitian itu sendiri. Menurut Nan Lin bahwa penelitian
mempunyai dua manfaat, yaitu:

12
1. Manfaat Teoritis. Penelitian yang bertitik tolak dari keraguan
suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan
terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak
bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi.
Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian
empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan juga
merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis. Mengubah cara kerja supaya lebih efisien dan
juga mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi
pembangunan sumber daya manusia merupakan contoh-contoh
permasalahan yang dapat dibantu pemecahannya melalui
penelitian ilmiah.

Dengan adanya kedua manfaat penelitian diatas, maka hasil yang


akan dicapai dalam melakukan penelitian akan memuaskan dan
sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. Kedua manfaat
penelitian diatas juga merupakan salah satu syarat dilakukannya
suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan
penelitian.

Seringkali orang menyebut bahwa penelitian sama dengan metode


ilmiah karena sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan
sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah
suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan, serta
menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-
teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif
dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih
mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif dalam
memecahkan masalah.

13
2.3 Pengertian Penelitian Pendidikan
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk
menemukan,mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan
pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau
penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran
melalui pendekatan ilmiah.Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan
logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data
menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif, eksperimental atau noneksperimental,interaktif atau noninteraktif.
Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai
uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.Penelitian merupakan
upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji
teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, Welberg
(1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui
penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi
empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan(sintesis)
dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan
Schumacher, 2001: 6 ).

Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger
(1986) mengemukakan, penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis,terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery
atau invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan
dukungan fakta biasa disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan,
discovery diartikan sebagai hasil temuan memang sebetulnya sudah ada. Ia
mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia
menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil

14
penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil
kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti
untuk menemukan jenis yang baru.

Dalam penerapannya, kadang-kadang penelitian dan metode ilmiah disamakan


artinya. Penelitian merupakan suatu kerja penelitian atau penyelidikan
terhadap suatu masalah. Penyelidikan tersebut menggunakan metode-metode
ilmiah.Penggunaan metode ilmiah bertujuan untuk menemukan jawaban
terhadap masalah atau persoalan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.
Penerapan pendekatan ilmiah ini adalah cara untuk memperoleh informasi
yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis


dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam,
sosial,ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri
penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh
ruang dan waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban
permasalahan yang hendak diteliti.

Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan proses


yang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau
pengukuran maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu
kerja penelitian bisa juga dilakukan dalam rangka penemuan dan
pengembangan pengetahuan.

Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan


hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian
menyimpulkannya. Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal

15
dalam kehidupan sehari- hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja
penelitian. Dalam metode ilmiah yang dipentingkan ialah aplikasi berpikir
deduktif-induktif didalam pemecahan suatu masalah. Contoh: di suatu ruang
praktek, seorang dokter sedang melakukan kegiatan mendiagnosis penyakit
pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter tersebut bisa disebut
melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut melakukan suatu kerja
penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.
Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan
empiris.

Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis.


Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam
memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data
yang obyektif, valid dan reliabel. Obyektif berarti semua orang akan
memberikan penafsiran yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara
data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya.
Sedangkan reliabel berarti adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke
waktu.

Untuk jelasnya, kita dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah
penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja
penelitian antara lain sebagai berikut ini.
a. Penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan sesuatu
masalah tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang
menjadi fokus penelitian.
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil
temuannya terhadap sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau
situasi objek tertentu yang spesifik yang penekanannya pada
pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, serta teori-teori.
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang
valid sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan
terpercaya.

16
d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensintesa atau mereorganisasi
hal- hal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk
penemuan baru.
e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan
rasional.
f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara
memadai permasalahan yang diselidikinya.
g. Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada
pengujian hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara
teliti dan cermat, baik terhadap prosedurnya maupun hasil-hasil dan
kesimpulannya disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara
objektif, hati-hati, dan cermat sehingga dapat dijadikan bahan yang
berharga.

Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yang


semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subyek
didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta situasi atau kondisi yang
bisa membuat lebih berhasilnya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah
laku, penelitian mengarah pada pengembangan dan pengujian teori-teori
tingkah laku. Pemahaman terhadap tingkah laku peserta didik maupun
pendidik semakin diperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang
pendidikan, baik dari segi ilmu maupun prakteknya.

Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis


terapan guna mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan
dengan proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena
itu, penelitian pendidikan memberikan perhatiannya pada pengembangan
dan pengujian terori- teori tentang bagaimana peserta didik (pelajar,
mahasiswa) berperilaku dalam seting pendidikan.

17
Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, dapat
dikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan
untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan
dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan
pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal.
Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat
dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-
kejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja
penelitian pendidikan.

2.4 Jenis – jenis Penelitian


2.4.1 Penelitian Berdasarkan Fungsi
Jenis penelitian ini didasarkan menjadi tiga jenis antara lain:
a) Penelitian Dasar; Penelitian dasar (basic research) disebut juga
penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok
(fundamental research), yaitu penelitian yang diarahkan pada
pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa
menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
b) Penelitian Evaluatif; Penelitian evaluatif (Evaluation research)
difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu.
Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun
hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi,
atau lembaga.
c) Penelitian Terapan; Penelitian terapan (applied research)
berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan
pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian
dasar dalam kehidupan nyata.

2.4.2 Penelitian Berdasarkan Sifat Permasalahannya


Penelitian berdasarkan sifat permasalahannya merupakan jenis
penelitian yang dikaji sesuai tujuan dari penelitian tersebut yaitu

18
menerangkan dan mengatasi berbagai permasalahan penelitian.
Dikutip dari academia edu mengenai jenis-jenis penelitian karya
(Nurhayati, 2020) dijelaskan terdapat delapan jenis penelitian
berdasarkan sifat permasalahannya yaitu penelitian historis,
penelitian deskripsi, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan
penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian hubungan
sebab akibat, penelitian eksperimental, dan penelitian tindakan.
a. Penelitian Historis
Penelitian ini berdasarkan rekonstruksi masa lampau yang
ditulis secara sistematis dan objektif untuk memahami
peristiwa lampau. Berdasarkan dari segi pengumpulan data
hasil yang dikaji memiliki banyak celah sehingga hasil
penelitian memiliki keberhasilan rendah. Kumpulan data yang
digunakan menggunakan penelitian historis merupakan hasil
penelitian orang lain, arsip, dan dokumen masa lampau.
Penelitian historis memiliki beberapa ciri yaitu :
1) Berasal dari observasi orang lain dan sumber otentik
2) Penelitian dilakukan dengan tertib, objektif, dan sistematis
3) Data berasal dari sumber primer, yaitu penelitian yang
dilakukan secara langsung oleh peneliti.

b. Penelitian Deskripsi
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan fakta aktual dengan
cara sistematis dan sifat populasi tertentu. Pengumpulan data
ynag dilakukan disusun berdasarkan kesimpulan yang ditarik
dari setiap data. Penelitian deskripsi historis memiliki beberapa
ciri yaitu :
1) Memusatkan pada peruabahan dan perkembangan suatu
penelitian dalam jangka waktu yang ditentukan
2) Penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data yang
disusun dan dianalisis tanpa adanya hipotesis yang perlu
diuji.

19
c. Penelitian Perkembangan
Penelitian ini digunakan untuk menyelidiki suatu pola maupun
proses dari pertumbuhan dan perubahan waktu. Penelitian
perkembangan memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Memusatkan pada perubahan dan perkembangan pada
jangka waktu tertentu dan dilakukan dalam beberapa fase.
2. Penelitian cenderung memiliki jangka waktu yang lama dan
dilakukan oleh seorang ahli
3. Metode ynag digunakan dengan pengambilan sampel yang
mewakili populasi penelitian.

d. Penelitian Kasus Dan Penelitian Lapangan


Penelitian ini berpusat pada suatu kasus yang sedang
dipermasalahkan. Penelitian ini memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Subjek bersal dari satu kesatuan (unit) yang mendalam
untuk mendapatkan gambaran permasalahan dan tidak
dibatasi sumber populasi penelitian.
2. Ubahan yang diteliti memiliki batasan

e. Penelitian Korelasional
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
dua gejala atau lebih. Penelitian kolerasi memiliki beberapa ciri
yaitu :
1. Gejala yang akan diteliti sulit dikontrol dan dapat dibuat
suatu eksperimen
2. Ubahan yang diukur memiliki hubungan dalam kehidupan
nyata.
3. Hubungan yang diukur memiliki intensitas

f. Penelitian Hubungan Sebab Akibat

20
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki adanya hubungan
sebab-akibat faktor khusus yang mungkin menjadi gejala
penelitian. Pada proses penelitian umumnya menggunakan
model rasional empiris yaitu adanya hipotesis yang akan diuji.
Penelitian hubungan sebab-akibat memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Data memiliki hubungan sebab-akibat
2. Gejala yang timbul pernah diamati pada masa lampau.

g. Penelitian Eksperimental
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa kelompok
eksperimen yang selalu diawasi dimana hasil penelitian akan
dikumpulkan kemudian di bandingkan. Penelitian
eksperimental memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Adanya kelompok eskperimen dan kelompok pembanding
2. Terdapat paling sedikit 2 kelompok eksperimen
3. Pengoptimalan penelitian pada kelompok eksperimen
4. Memperhatikan secara detail perkembangan dan pengaruh
yang ditimbulkan pada kelompok eksperimen.
5. Memperhatikan hasil penelitian sesuai kondisi yang sesuai.

h. Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
dan keterampilan baru sesuai kebutuhan dalam dunia
pekerjaan. Penelitian tindakan memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Dilakukan untuk kebutuhan dunia pekerjaan
2. Penelitian berdasarkan pengamatan nyata
3. Penelitian dilakukan secara fleksibel

21
2.4.3 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

2.4.3.1. Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan
data di lapangan. Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik
yakni (1) ilmu-ilmu keras, (2) focus ‘ringkas’ dan sempit, (3)
reduksionistik, (4) penalaran logis dan deduktif, (6) basis
pengetahuan : hubungan sebab akibat (7) menguji teori, (8)
kontrol atas variable, (9) instrument, (10) elemen dasar analisis
: angka, (11) analisis statistik data, (12) generalisasi.

Metode kuantitatif digunakan apabila : 1) Bila masalah yang


merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan
yang terjadi, antara teori dengan pelaksanaan. 2) Bila peneliti
ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode ini cocok digunakan untuk mendapatkan informasi
yang luas tetapi tidak mendalam. 3) Bila ingin diketahui
pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain, 4)
Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian, 5) Bila
peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur. 6) Bila ingin
menguji terhadap adanya keragu-raguan terhadap validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.


Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat
penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti
data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-

22
betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada. Secara umum data
yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu,
memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan
masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar
masalah tidak terjadi.
Berikut jenis-jenis Metode Penelitian Kuantitatif:
1. Korelasi
Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi.
Terutama untuk mendeteksi sejauh mana variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefesian korelasi.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
korelasional adalah penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi
tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam suatu faktor
dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain dengan
berdasarkan pada koefisien korelasi.
2. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode
penelitian kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang
memadu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi
sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan
mendalam. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis

23
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat.
3. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari
macam-macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer
dari macam-macam metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-
post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam
evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-
akibat.
4. Komparatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang
komparatif berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih
dari suatu variable, atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan
macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif
ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa,
kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam
komponen penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan
yang digunakan macam-macam metode penelitian kuantitatif
seperti komparatif adalah berupa persamaan dan perbedaan
dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil.
5. Eksperimen
Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari
macam-macam metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif ini dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya
variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih
banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada dua jenis
penelitian eksperimen, semu dan sungguhan.
Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat
diperoleh data sebenarnya. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya digunakan dalam

24
kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau
memanipulasikan variable yang relevan.
6. Survei
Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat
pencanderaan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap
fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei
digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data
informasi tentang populasi yang besar.
Biasanya menggunakan sampel yang relatif lebih kecil.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar
yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan
sampel ukuran besar.
7. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode
penelitian kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar
variable dengan pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan
penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam
penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya
peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

2.4.3.2. Penelitian Kualitatif


Kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis mendalam. Proses dan
makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Kualitatif
juga di tafsirkan sebagai penelitian yang mengarah pada
pengkajian pada latar alamiah dari berbagai peristiwa sosial
yang terjadi. Selain itu, kualitatif didefinisikan sebagai jalan
untuk menemukan serta menggambarkan suatu peristiwa

25
secara naratif, (Denzin & Lincoln, 1994;Nazir, 2005;
Somantri, 2005 dan Creswell, 2010).

Jadi ciri dan karakter kualitatif pada prinsipnya lebih


mengandalkan pada aspek deskripsif terhadap data-data yang
diperoleh dari lapangan. Selain dari itu, kualitatif ciri khasnya
lebih mengarah pada sifat alamiah dan analisis datanya lebih
mendalam terhadap makna-makna dibalik yang kelihatan
nyata. Penggambaran suatu peristiwa kualitatif dicirikan
dengan proses deduktif yang lebih pada penekanan makna-
makna dari setiap peristiwa.

Bongdan dan Biklen, (1982) melihat karakteristik kualitatif


pada lima aspek yaitu: kualitatif bersifat alamiah, kualitatif
bersipat deskriptif, kualitatif lebih mendahulukan proses,
kualitatif bersifat deduktif dan kualitatif lebih menekan pada
dimensi makna (Cozby, 2009 dan Anggito, A., & Setiawan, J.
2018).

Dalam praktiknya, ada beberapa jenis penelitian yang


dilakukan secara kualitatif, seperti berikut ini:
1. Dasar (Basic)
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan sesuatu yang
telah dibuktikan dalam bentuk penelitian, tanpa
mempertimbangkan manfaatnya bagi masyarakat. Penelitian
ini dilakukan tanpa pertimbangan tujuan praktis. Oleh karena
itu, penelitian ini tidak ditujukan untuk masyarakat umum.
Fokus utama dari jenis penelitian ini adalah kelangsungan dan
kelengkapan ilmu pengetahuan dan filsafat. Studi ini tidak
mempertimbangkan apakah itu terkait dengan peristiwa sosial.
Juga, pemikiran peneliti jenis ini mungkin tidak memikirkan
perspektif penelitian yang lebih spesifik.

26
2. Fenomenologi
Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana seorang
peneliti berusaha memahami bagaimana satu atau lebih orang
mengalami suatu fenomena. Metode investigasi ini dimulai
dengan mengamati dan menyelidiki fokus fenomena yang
diselidiki dan memperhatikan aspek subjektif dari perilaku
objek. Peneliti kemudian mencari informasi yang bermakna
atau memberi makna pada fenomena yang diteliti.
3. Verifikasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menguji
kebenaran ilmu yang ada di bidang pendidikan, seperti konsep,
prinsip, prosedur, pembahasan, dan praktik pendidikan.
4. Deskripsi
Investigasi deskriptif adalah jenis investigasi yang menjelaskan
atau menjelaskan suatu masalah. Studi deskriptif bertujuan
untuk menjelaskan populasi, situasi, atau fenomena secara
akurat dan sistematis.
5. Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang bertujuan
untuk menemukan pengetahuan baru atau terapan dan masalah
baru di bidang pendidikan.
6. Etnografi
Kajian ini berusaha memperjelas implikasi sosiokultural
dengan mengkaji pola dan interaksi kehidupan antara
kelompok sosio kultural tertentu (kelompok dengan budaya
yang sama) dalam ruang atau konteks tertentu.
Etnografi menggunakan dua konsep dasar sebagai dasar
penelitian: aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi
bahasa dalam kebudayaan dalam kehidupan masyarakat.
Interpretasi kelompok sosial, sistem yang berjalan, dan
interaksi di dalamnya.

27
7. Studi Kasus
Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi.
Penelitian ini melihat interaksi antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari bagaimana peristiwa terjadi secara sistematis
dalam jangka waktu yang lama. Studi kasus adalah jenis
penelitian kualitatif yang dilakukan dalam keadaan tertentu
dengan menggunakan program, kegiatan, peristiwa, dan
kelompok. Kajian ini akan membantu mendapatkan gambaran
kasar tentang latar belakang, situasi, dan interaksi yang terjadi.
8. Terapan
Dalam jenis penelitian ini, hasilnya cenderung aplikasi baru,
aplikasi sains murni, daripada bentuk sains baru. Peneliti yang
menggunakan tipe ini memiliki sifat menerapkan wawasan tipe
penelitian dasar. Tujuan adalah tujuan praktis di area tertentu.
Peneliti terapan biasanya menginginkan hasil penelitiannya
bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat umum.
9. Metode Historis
Jenis penelitian kualitatif historis ini menekankan pada
persoalan-persoalan sejarah. Fokusnya adalah pada peristiwa
masa lalu dan rekonstruksinya dengan menggunakan sumber
data dan saksi yang masih ada hingga saat ini. Sumber data
dari kajian sejarah adalah catatan sejarah, artefak, penjelasan
lisan, dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sederhananya, Anda melihat fenomena perkembangan yang
didasarkan pada perubahan dari waktu ke waktu.
10. Naratif
Narasi Jenis penelitian adalah jenis penelitian yang
diterangkan secara langsung secara lisan dengan menceritakan
atau menceritakan isi penelitian. Survei ini dikumpulkan
melalui diskusi, percakapan, atau wawancara. Singkatnya,

28
pengalaman individu diceritakan kepada peneliti dan sekali
lagi dengan kata-kata peneliti.
11. Tindakan
Penelitian tindakan menerjemahkan pengetahuan ke dalam
perilaku kehidupan nyata dan mempelajari bagaimana
menanggapi situasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki proses dan memahami bagaimana praktik
pengajaran profesional yang baik dapat meningkatkan hasil
kegiatan.
12. Evaluasi
Selain itu, survei ini dilakukan setelah survei lain dan dalam
bentuk survei baru. Penelitian ini merupakan turunan dari
penelitian terapan. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk
menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, kontribusi, dan
kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan tertentu, dan
pada akhirnya untuk meningkatkan untuk meningkatkan hasil.

29
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hakikat penelitan adalah rangkaian kegiatan mengamati masalah dan
solusinya dengan berpegangan pada metode yang sesuai agar mendapatkan
hasil dan pengetahuan baru.

Ilmu merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan


mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran
secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa
dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai, studi kasus
dan lain-lain).

Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang


dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-
prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-
fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah
terhadap suatu masalah.

Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan


informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya
memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui
pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan
informal maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum
atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan,

30
meramalkan, dan mengendalikan kejadian- kejadian dalam lingkungan
pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja penelitian pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

elitbang. (2021). Penelitian : Definisi, Ciri, Sikap, Jenis, dan Syaratnya.


(Smartlitbang, Editor) Retrieved from elitbang.depok.go.id:
https://elitbang.depok.go.id/User/DetailKnowledge/Penelitian-definisi-
ciri-sikap-jenis-dan-syaratnya#:~:text=Kerlinger
%20Menurut&20Kerlinger%2C%20penelitian%20merupakan,logis
%20untuk%20mencapai%20tujuan%20tertentu
Kamal, A. S., Amelia, A. R., Fadli, A., & Kusnawati, E. (2015).
Hakikat_Penelitan. (A. S. Kamal, Ed.) Retrieved from academia.edu:
https://www.academia.edu/15263982/Hakikat_Penelitian
Kusuma, V. (n.d.). Konsep dasar dan Hakikat Penelitan. Retrieved from
Adoc.pub: https://adoc.pub/download/konsep-dasar-dan-hakikat-
penelitiane6cc8478f67168738edadc09b9c31e7139757.html
Nurhayati, Lola. Jenis-jenis Penelitian. Retrieved from academia.edu:
https://www.academia.edu/11547862/Jenis_Jenis_Penelitian
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Cet. II; Malang;
UIN Maliki Press, 2009). h.172 .
Elvinaro Ardianto, Metode Penelitian Untuk Publik Relations Kuantitatif dan
Kualitatif. (Cet. II ; Bandung: Simbiosa Rekatan Media,2011), h. 47-48.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, h. 23-24.
http://rinakusniawati.blogspot.com/2010/02/hakikat-ilmu-dan-penelitian_22.html?
m=1
https://lp2m.uma.ac.id/2022/09/14/penelitian-pendidikan-definisi-metode-dan-
pelaksanaannya/

31
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/
195905251984031-NANDI_WARNANDI/PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5530351/informasi-dasar-metodologi-
penelitian-pendidikan

https://www.scribd.com/document/79733801/1-HAKIKAT-PENELITIAN-
PENDIDIKAN

https://www.jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/download/224/197

https://umsu.ac.id/metode-kuantitatif-adalah/
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/4489https://
www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/

32

Anda mungkin juga menyukai