HAKIKAT PENELITIAN
Disusun Oleh:
Destia Fara Aulia (2113021016)
Ilman Mubarok (2153021006)
Maurizi Adhe Mayro (2113021060)
Putri Ayu Kusuma Wardani (2113021026)
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pembimbing kami, Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., Ibu Mella Triana,
S.Pd., M.Pd. dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Hakikat Penelitan......................................................................................3
2.2 Ilmu dan Penelitian....................................................................................4
2.2.1 Pengertian Ilmu..................................................................................4
2.2.2 Pengertian Penelitian..........................................................................9
2.3 Pengertian Penelitian Pendidikan............................................................14
2.4 Jenis – jenis Penelitian............................................................................18
2.4.1 Penelitian Berdasarkan Fungsi.........................................................18
2.4.2 Penelitian Berdasarkan Sifat Permasalahannya...............................18
2.4.3 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif................................................22
2.4.3.1. Penelitian Kuantitatif............................................................................22
2.4.3.2. Penelitian Kualitatif..............................................................................25
BAB III..................................................................................................................30
PENUTUP..............................................................................................................30
3.1 Kesimpulan..............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apakah yang dimaksud dengan ilmu dan pengetahuan?
3. Apakah yang dimaksud dengan penelitian pendidikan?
4. Apa saja jenis-jenis penelitian?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan hakikat penelitian
2. Mengetahui yang dimaksud dengan ilmu dan pengetahuan
3. Mengetahui yang dimaksud dengan penelitian pendidikan
4. Mengetahui jenis-jenis penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Mampu membedakan yang benar dan salah
2. Memiliki etika untuk membedakan baik dan buruk
3. Memiliki rasa estetika mengenai hal yang indah dan using.
4
2. Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai
pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris.
3. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu
merupakan tanda seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek
(atau alam obyek) yang sama dan saling keterkaitan secara
logis.
4. Pengertian ilmu secara positif adalah bebas aktif, dimana ilmu
disini harus bersifat mutlak dalam keadaan apapun dan
dimanapun.
Secara Normatif Ilmu mengandung arti mendeskripsikan atau
menjelaskan sesuatu dengan detail dan bisa di aplikasikan dalam
hal nyata. Tetapi dalam hal ini Ilmu tidak bisa bersifat mutlak akan
ada perbedaan pendapat atau paradigma seseorang tergantung cara
pandang mereka menilai suatu ilmu.
5
Ilmu yang sudah kita miliki harus benar-benar dijaga dengan
sebaik-baiknya, karena agar tidak menyimpang dari aturan-aturan
yang berlaku. Dan dapat bermanfaar bagi kehidupan manusia baik
dunia dan akhirat, yaitu dengan penyampaian / mentransfer ilmu
itu dengan baik dan benar. Masalah-masalah yang sering datang
dapat dijadikan tantangan bagi manusia untuk menyelesaikannya
dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang benar.
6
(reabilitas) tinggi, d. valid; produk dan cara-cara memperoleh
ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan
(validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal,
e. memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat
berlaku umum, f. akurat; penarikan kesimpulan memiliki
keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan g. dapat melakukan
prediksi; ilmu dapat memberikan daya.
7
pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap
sesuatu untuk memperoleh sesutu interelasi.
3. Pokok permasalahan(subject matter atau focus of interest). ilmu
mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji.
Masalah-masalah itu akan berubah dengan sendirinya dari
sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu
yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit, atau dari sesuatu
yang kecil menjadi besar sehingga akan sulit untuk dipecahkan.
Sehingga masalah-masalah itu akan dibawa ke dalam
pembedahan ilmu, hal ini akan menjadi sesuatu yang
diperselisihkan dan diperdebatkan.
8
akan dengan mudah menyelesaikannya. Karena dengan
pengalaman banyak hal yang dapat diperbaiki dalam
memecahkan soal.
4. Logika. Pengetahuan yang didasarkan pada kebenaran rasional
atau logika.
5. Empiris. Pengetahuan diperoleh dari objek pegetahuan itu
sendiri, pengetahuan diperoleh dari data-data hasil penelitian.
6. Metode metafisik. Pengetahuan ini didapatkan melalui
metafisik, yaitu sebuah jawaban yang ditemukan dalam dunia
empiris dicari dalam dunia supernatural (dunia tidak nyata)
7. Metode ilmiah. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses
deduksi dan induksi, dimana setiap masalah-masalah yang
ditemukan di dunia empiris maka jawabannya juga harus dicari
dalam dunia empiris, melalui proses deduksi dan induksi yang
dilakukan secara sistematis.
9
pernyataan yang membutuhkan penelitian karena tidak
memungkinkan untuk menggunakan akal. Ada juga beberapa pakar
yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian dari
penelitian, diantaranya:
1. Mohammad Ali mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu
cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha
mencari bukti-bukti yang muncul yang berhubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.
2. J. Suprapto berpendapat bahwa penelitian ialah penyelidikan
dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip secara sistematis.
3. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian diartikan sebagai
usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan.
4. David H Penny mengemukakan bahwa penelitian adalah
pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah
sehingga dalam pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
5. Tuckman mendefinisikan penelitian yaitu penelitian merupakan
suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah
terhadap suatu masalah. Sistematis artinya mengikuti prosedur
atau langkah-langkah tertentu.
10
hasilnya sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Ada empat
kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah penelitian, yaitu:
1. Penelitian harus dilakukan secara sistematis. Artinya, dalam
setiap pengerjaan sebuah penelitian harus dilakukan secara
berurutan, tidak boleh melewati tahap-tahap yang telah
ditentukan.
2. Penelitian dilakukan secara terkendali.
3. Penelitian dilakukan secara empiris. Artinya, semua
permasalahan-permasalahan yang akan diteliti harus dibuktikan
secara empiris yaitu data yang benar-benar sesuai dengan hasil
penelitian.
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis dalam sebuah penelitian adalah
sebagai tolok ukur (kriteria) yang gunanya ialah untuk
menentukan suatu penelitian agar dapat diterima. Tolok ukur
disini adalah dalam menetapkan hipotesis, menetapkan
besarnya sampel penelitian dan lain-lain.
11
eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup
dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan
yang lebih sistematis.
2. Penelitian Deskriptif; Penelitian deskriptif menghadirkan
gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil.
Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan
desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan
untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
3. Penelitian Eksplanatif; tujuan dari penelitian eksplanatif adalah
untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau
menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”. Biasanya penelitian
seperti ini didasarkan pada hipotesis-hipotesis yang datanya
dikumpulkan dengan metode sampling.
12
1. Manfaat Teoritis. Penelitian yang bertitik tolak dari keraguan
suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan
terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak
bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi.
Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian
empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan juga
merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis. Mengubah cara kerja supaya lebih efisien dan
juga mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi
pembangunan sumber daya manusia merupakan contoh-contoh
permasalahan yang dapat dibantu pemecahannya melalui
penelitian ilmiah.
13
2.3 Pengertian Penelitian Pendidikan
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk
menemukan,mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan
pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau
penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran
melalui pendekatan ilmiah.Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan
logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data
menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif, eksperimental atau noneksperimental,interaktif atau noninteraktif.
Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai
uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.Penelitian merupakan
upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji
teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, Welberg
(1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui
penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi
empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan(sintesis)
dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan
Schumacher, 2001: 6 ).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger
(1986) mengemukakan, penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis,terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery
atau invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan
dukungan fakta biasa disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan,
discovery diartikan sebagai hasil temuan memang sebetulnya sudah ada. Ia
mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia
menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil
14
penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil
kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti
untuk menemukan jenis yang baru.
15
dalam kehidupan sehari- hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja
penelitian. Dalam metode ilmiah yang dipentingkan ialah aplikasi berpikir
deduktif-induktif didalam pemecahan suatu masalah. Contoh: di suatu ruang
praktek, seorang dokter sedang melakukan kegiatan mendiagnosis penyakit
pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter tersebut bisa disebut
melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut melakukan suatu kerja
penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.
Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan
empiris.
Untuk jelasnya, kita dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah
penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja
penelitian antara lain sebagai berikut ini.
a. Penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan sesuatu
masalah tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang
menjadi fokus penelitian.
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil
temuannya terhadap sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau
situasi objek tertentu yang spesifik yang penekanannya pada
pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, serta teori-teori.
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang
valid sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan
terpercaya.
16
d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensintesa atau mereorganisasi
hal- hal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk
penemuan baru.
e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan
rasional.
f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara
memadai permasalahan yang diselidikinya.
g. Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada
pengujian hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara
teliti dan cermat, baik terhadap prosedurnya maupun hasil-hasil dan
kesimpulannya disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara
objektif, hati-hati, dan cermat sehingga dapat dijadikan bahan yang
berharga.
17
Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, dapat
dikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan
untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan
dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan
pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal.
Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat
dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-
kejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja
penelitian pendidikan.
18
menerangkan dan mengatasi berbagai permasalahan penelitian.
Dikutip dari academia edu mengenai jenis-jenis penelitian karya
(Nurhayati, 2020) dijelaskan terdapat delapan jenis penelitian
berdasarkan sifat permasalahannya yaitu penelitian historis,
penelitian deskripsi, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan
penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian hubungan
sebab akibat, penelitian eksperimental, dan penelitian tindakan.
a. Penelitian Historis
Penelitian ini berdasarkan rekonstruksi masa lampau yang
ditulis secara sistematis dan objektif untuk memahami
peristiwa lampau. Berdasarkan dari segi pengumpulan data
hasil yang dikaji memiliki banyak celah sehingga hasil
penelitian memiliki keberhasilan rendah. Kumpulan data yang
digunakan menggunakan penelitian historis merupakan hasil
penelitian orang lain, arsip, dan dokumen masa lampau.
Penelitian historis memiliki beberapa ciri yaitu :
1) Berasal dari observasi orang lain dan sumber otentik
2) Penelitian dilakukan dengan tertib, objektif, dan sistematis
3) Data berasal dari sumber primer, yaitu penelitian yang
dilakukan secara langsung oleh peneliti.
b. Penelitian Deskripsi
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan fakta aktual dengan
cara sistematis dan sifat populasi tertentu. Pengumpulan data
ynag dilakukan disusun berdasarkan kesimpulan yang ditarik
dari setiap data. Penelitian deskripsi historis memiliki beberapa
ciri yaitu :
1) Memusatkan pada peruabahan dan perkembangan suatu
penelitian dalam jangka waktu yang ditentukan
2) Penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data yang
disusun dan dianalisis tanpa adanya hipotesis yang perlu
diuji.
19
c. Penelitian Perkembangan
Penelitian ini digunakan untuk menyelidiki suatu pola maupun
proses dari pertumbuhan dan perubahan waktu. Penelitian
perkembangan memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Memusatkan pada perubahan dan perkembangan pada
jangka waktu tertentu dan dilakukan dalam beberapa fase.
2. Penelitian cenderung memiliki jangka waktu yang lama dan
dilakukan oleh seorang ahli
3. Metode ynag digunakan dengan pengambilan sampel yang
mewakili populasi penelitian.
e. Penelitian Korelasional
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
dua gejala atau lebih. Penelitian kolerasi memiliki beberapa ciri
yaitu :
1. Gejala yang akan diteliti sulit dikontrol dan dapat dibuat
suatu eksperimen
2. Ubahan yang diukur memiliki hubungan dalam kehidupan
nyata.
3. Hubungan yang diukur memiliki intensitas
20
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki adanya hubungan
sebab-akibat faktor khusus yang mungkin menjadi gejala
penelitian. Pada proses penelitian umumnya menggunakan
model rasional empiris yaitu adanya hipotesis yang akan diuji.
Penelitian hubungan sebab-akibat memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Data memiliki hubungan sebab-akibat
2. Gejala yang timbul pernah diamati pada masa lampau.
g. Penelitian Eksperimental
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa kelompok
eksperimen yang selalu diawasi dimana hasil penelitian akan
dikumpulkan kemudian di bandingkan. Penelitian
eksperimental memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Adanya kelompok eskperimen dan kelompok pembanding
2. Terdapat paling sedikit 2 kelompok eksperimen
3. Pengoptimalan penelitian pada kelompok eksperimen
4. Memperhatikan secara detail perkembangan dan pengaruh
yang ditimbulkan pada kelompok eksperimen.
5. Memperhatikan hasil penelitian sesuai kondisi yang sesuai.
h. Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
dan keterampilan baru sesuai kebutuhan dalam dunia
pekerjaan. Penelitian tindakan memiliki beberapa ciri yaitu :
1. Dilakukan untuk kebutuhan dunia pekerjaan
2. Penelitian berdasarkan pengamatan nyata
3. Penelitian dilakukan secara fleksibel
21
2.4.3 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
22
betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada. Secara umum data
yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu,
memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan
masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar
masalah tidak terjadi.
Berikut jenis-jenis Metode Penelitian Kuantitatif:
1. Korelasi
Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi.
Terutama untuk mendeteksi sejauh mana variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefesian korelasi.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
korelasional adalah penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi
tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam suatu faktor
dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain dengan
berdasarkan pada koefisien korelasi.
2. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode
penelitian kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang
memadu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi
sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan
mendalam. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis
23
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat.
3. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari
macam-macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer
dari macam-macam metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-
post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam
evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-
akibat.
4. Komparatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang
komparatif berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih
dari suatu variable, atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan
macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif
ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa,
kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam
komponen penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan
yang digunakan macam-macam metode penelitian kuantitatif
seperti komparatif adalah berupa persamaan dan perbedaan
dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil.
5. Eksperimen
Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari
macam-macam metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif ini dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya
variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih
banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada dua jenis
penelitian eksperimen, semu dan sungguhan.
Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat
diperoleh data sebenarnya. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya digunakan dalam
24
kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau
memanipulasikan variable yang relevan.
6. Survei
Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat
pencanderaan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap
fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei
digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data
informasi tentang populasi yang besar.
Biasanya menggunakan sampel yang relatif lebih kecil.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar
yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan
sampel ukuran besar.
7. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode
penelitian kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar
variable dengan pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan
penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam
penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya
peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
25
secara naratif, (Denzin & Lincoln, 1994;Nazir, 2005;
Somantri, 2005 dan Creswell, 2010).
26
2. Fenomenologi
Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana seorang
peneliti berusaha memahami bagaimana satu atau lebih orang
mengalami suatu fenomena. Metode investigasi ini dimulai
dengan mengamati dan menyelidiki fokus fenomena yang
diselidiki dan memperhatikan aspek subjektif dari perilaku
objek. Peneliti kemudian mencari informasi yang bermakna
atau memberi makna pada fenomena yang diteliti.
3. Verifikasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menguji
kebenaran ilmu yang ada di bidang pendidikan, seperti konsep,
prinsip, prosedur, pembahasan, dan praktik pendidikan.
4. Deskripsi
Investigasi deskriptif adalah jenis investigasi yang menjelaskan
atau menjelaskan suatu masalah. Studi deskriptif bertujuan
untuk menjelaskan populasi, situasi, atau fenomena secara
akurat dan sistematis.
5. Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang bertujuan
untuk menemukan pengetahuan baru atau terapan dan masalah
baru di bidang pendidikan.
6. Etnografi
Kajian ini berusaha memperjelas implikasi sosiokultural
dengan mengkaji pola dan interaksi kehidupan antara
kelompok sosio kultural tertentu (kelompok dengan budaya
yang sama) dalam ruang atau konteks tertentu.
Etnografi menggunakan dua konsep dasar sebagai dasar
penelitian: aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi
bahasa dalam kebudayaan dalam kehidupan masyarakat.
Interpretasi kelompok sosial, sistem yang berjalan, dan
interaksi di dalamnya.
27
7. Studi Kasus
Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi.
Penelitian ini melihat interaksi antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari bagaimana peristiwa terjadi secara sistematis
dalam jangka waktu yang lama. Studi kasus adalah jenis
penelitian kualitatif yang dilakukan dalam keadaan tertentu
dengan menggunakan program, kegiatan, peristiwa, dan
kelompok. Kajian ini akan membantu mendapatkan gambaran
kasar tentang latar belakang, situasi, dan interaksi yang terjadi.
8. Terapan
Dalam jenis penelitian ini, hasilnya cenderung aplikasi baru,
aplikasi sains murni, daripada bentuk sains baru. Peneliti yang
menggunakan tipe ini memiliki sifat menerapkan wawasan tipe
penelitian dasar. Tujuan adalah tujuan praktis di area tertentu.
Peneliti terapan biasanya menginginkan hasil penelitiannya
bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat umum.
9. Metode Historis
Jenis penelitian kualitatif historis ini menekankan pada
persoalan-persoalan sejarah. Fokusnya adalah pada peristiwa
masa lalu dan rekonstruksinya dengan menggunakan sumber
data dan saksi yang masih ada hingga saat ini. Sumber data
dari kajian sejarah adalah catatan sejarah, artefak, penjelasan
lisan, dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sederhananya, Anda melihat fenomena perkembangan yang
didasarkan pada perubahan dari waktu ke waktu.
10. Naratif
Narasi Jenis penelitian adalah jenis penelitian yang
diterangkan secara langsung secara lisan dengan menceritakan
atau menceritakan isi penelitian. Survei ini dikumpulkan
melalui diskusi, percakapan, atau wawancara. Singkatnya,
28
pengalaman individu diceritakan kepada peneliti dan sekali
lagi dengan kata-kata peneliti.
11. Tindakan
Penelitian tindakan menerjemahkan pengetahuan ke dalam
perilaku kehidupan nyata dan mempelajari bagaimana
menanggapi situasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki proses dan memahami bagaimana praktik
pengajaran profesional yang baik dapat meningkatkan hasil
kegiatan.
12. Evaluasi
Selain itu, survei ini dilakukan setelah survei lain dan dalam
bentuk survei baru. Penelitian ini merupakan turunan dari
penelitian terapan. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk
menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, kontribusi, dan
kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan tertentu, dan
pada akhirnya untuk meningkatkan untuk meningkatkan hasil.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakikat penelitan adalah rangkaian kegiatan mengamati masalah dan
solusinya dengan berpegangan pada metode yang sesuai agar mendapatkan
hasil dan pengetahuan baru.
30
meramalkan, dan mengendalikan kejadian- kejadian dalam lingkungan
pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja penelitian pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
31
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/
195905251984031-NANDI_WARNANDI/PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5530351/informasi-dasar-metodologi-
penelitian-pendidikan
https://www.scribd.com/document/79733801/1-HAKIKAT-PENELITIAN-
PENDIDIKAN
https://www.jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/download/224/197
https://umsu.ac.id/metode-kuantitatif-adalah/
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/4489https://
www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/
32