Anda di halaman 1dari 4

A.

Kerangka Pikir
1. Pengertian Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran adalah cara berfikir seorang peneliti melalui nalar
tertulis untuk dapat memperoleh jawaban dari masalah yang telah
dirumuskan melalui penalaran deduktif (Raihan, 2017). Sejalan dengan
pernyataan tersebut kerangka berpikir yang baik yaitu memuat penjelasan
secara teoritis hubungan antara variabel yang akan diteliti (Sugiyono,
2013). Berdasarakan pernyataan tersebut kerangka berpikir adalah cara
berpikir untuk memperoleh jawaban dan mengetahui adanya hubungan
antar variabel dalam masalah penelitan yang akan diteliti.

Kerangka berpikir yang akan dirumuskan disesuaikan dengan jenis


penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan pendapat (Raihan,
2017) dalam penelitian kuantitatif kerangka berpikir menyatakan kejelasan
dan dasar dari prosedur penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini
peneliti harus dapat menjelaskan secara menyeluruh setiap variabel yang
diteliti, dan teori yang digunakan. Pada penelitian kualitatif kerangka
berpikir ditemukan pada kasus yang akan diteliti, selain itu pada penelitian
tindakan kerangka berpikir dapat ditemukan pada pemikiran partisipan dan
peneliti.

Pada kerangka berpikir terdapat hal-hal yang perlu diuraikan yaitu


kerangka teoritis, kerangka konseptual, dan kerangka opsional (Raihan,
2017).
a. Kerangka teoritis atau paradigma, yaitu penjabaran yang menegaskan
teori yang digunakan sebagai dasar untuk mejabarkan fenomena yang
akan diteliti.
b. Kerangka konseptual, yaitu penjabaran konsep yang terdapat pada
asumsi teoritis untuk mengeneralisasi unsur yang terdapat dalam
fenomena dan hubungannya terhadap variabel penelitian.
c. Kerangka operasional, yaitu penjabaran variabel dan indikator yang
akan diukur pada penelitian.
Dalam kerangka berpikir terdapat pokok-pokok yang terdapat didalamnya
yaitu :
a. Memberikan landasan ilmiah yang relevan dengan masalah yang
dikemukakan, beserta aspek dan latar belakang masalah.
b. Digunakan sebagai alur berpikir untuk dapat menjawab masalah
berdasarkan teori yang didapat dari hasil penelitian yang relevan.
c. Merupakan rancangan kerangka logika yang menjabarkan masalah
yang dirumuskan pada kerangka teori.
d. Dituliskan dalam bentuk skema bagan atau model matematis yang
menyatakan hubungan variabel yang diteliti.

Kerangka berpikir dalpat dikatakan baik jika kerangka tersebut telah


memuat hal-hal berikut (Sugiyono, 2013) :
a. Variabel yang diteliti telah dinyatakan secara jelas
b. Dapat menunjukkan hubungan setiap variabel beserta teori yang
mendasarinya.
c. Dapat menunjukkan hubungan antar varaibael bersifat positif atau
negatif, berbentuk simetrus, dan timbal balik.
d. Kerangka berpikir perlu dinyatakan dalam bentuk bagan/diagram
sehingga memudahkan pihak lain memahami.

2. Cara Menentukan Kerangka Pikir


Menurut pendapat (Raihan, 2017) langkah yang digunakan untuk
menyusun kerangka berpikir adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kerangka teoritis atau paradigma yang akan digunakan,
kerangka konseptual, dan kerangkan opsional berdasarkan variabel
yang akan diteliti.
b. Menjabarkan secara deduktif hubungan setiap variabel penelitian.
Tahapan penelitian deduktif tersebut meliputi tiga tahap yaitu :
1) Pengakajian konsep (conceptioning), yaitu menyusun konsep atau
variabel yang telah dinyatakan benar
2) Pertimbangan (judgement), yaitu tahap menyusun ketentuan yang
mendukung atau menentukan masalah pada variabel dependen.
3) Menyimpulkan (reasoning), yaitu menyatakan hal-hal yang ada
pada teori yang digunakan.
c. Memberikan argumen teoritis terhadap hubungan antar variabel. Hal
ini dilakukan untuk dapat memperoleh jabawan terhadap rumusan
masalah yang telah ditentukan.
d. Menyusun model penelitian. Model ini dituliskan dalam bentuk
diagram atau persamaan matematis yang nantinya menyatakan inti dari
hipotesis penelitian. Model penelitian yang akan disusun menampilkan
jumlah variabel, pola dari hubungan tiap variabel, uraian hubungan
antar variabel, dan perkiraan parameter yang diprediksi.

Menurut pendapat (Sugiyono, 2013) cara menyusun kerangka berpikir


untuk mendapatkan hipotesis adalah sebagai berikut :

(Gambar 2.1 Penyusunan Kerangka Berpikir dan Hipotesis)


a. Menetapkan variabel yang akan diteliti, jumlah, dan nama, yang
nantinya digunakan untuk menentukan teori yang akan dijabarkan.
b. Membaca buku dan hasil penelitian (HP), hal ini dapat berupa buku,
kamus, ensiklopedia, jurnal, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan
disertasi.
c. Deskripsi teori dan hasil penelitian (HP), setelah membaca semau
materi selanjutnya adalah menentukan teori yang sesuai dengan
variabel penelitian.
d. Analisis kritis terhadap teori, yaitu mengkaji setiap teori yang telah
dikemukakan agar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
e. Analisis komparatif terhadap teori, yaitu membandingkan teori yang
telah diperoleh untuk memusatkan teori yang terlalu luas.
f. Sintesa kesimpulan atau kesimpulan sementara, yaitu menyatukan
setiap variabel untuk dapat memperoleh kerangka berpikir.
g. Kerangka berpikir, pada tahap ini kerangka berpikir dapat digunakan
sebagai penghubung maupun pembanding.
h. Setelah kerangka berpikir berhasil disusun maka selanjutnya adalah
menentukan hipotesis.

DAFTAR PUSTAKA

Raihan. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Islam Jakarta.


Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.

Anda mungkin juga menyukai