Kerangka Teori • Kerangka teori merupakan wadah yang menerangkan variabel atau pokok permasalahan yang terkandung dalam penelitian. • Teori-teori tersebut digunakan sebagai bahan acuan untuk pembahasan selanjutnya. Kerangka teoritis disusun agar penelitian diyakini kebenarannya. • Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut. • Kerangka teori biasanya berisi mengenai relasi antara sebuah variabel dengan variabel yang lainnya, yang biasanya terdapat sebab serta akibat dari kedua atau lebih dari dua variabel tersebut. • Kesimpulan bahwa kerangka teori sebaiknya dibuat atau disusun terlebih dahulu sebelum menyusun karya ilmiah. Kerangka teori dapat dibuat dalam bentuk skema ataupun diagram. Pembuatan kerangka teori bertujuan untuk mempermudah penulis dalam memahami semua variabel yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya karya ilmiah yang akan disusun oleh penulis. Fungsi dan manfaat kerangka teori:
1. Menetapkan ketentuan; proses ini membantu menentukan arah
penelitian, yakni fokus pada satu hal dari topik penelitian yang bisa melebar. Semua istilah yang mengarah pada topik kemudian bisa dirumuskan di dalam kerangka teori yang disusun. 2. Menyatukan seluruh bagian pada penelitian; membantu menyusun seluruh data yang saling berhubungan dan membantu merumuskan kesimpulan. Semua data sampai kesimpulan atau hasil penelitian dicantumkan di dalam kerangka yang membuatnya mudah untuk dipahami. 3. Membantu menggambarkan latar belakang. 4. Menjadi pembatas pada masalah/topik penelitian. 5. Berisi informasi tentang metode penelitian; termasuk metode kualitatif, kuantitatif, atau metode gabungan dari keduanya. Cara Menyusun kerangka teori penelitian: 1) Menentukan variabel; hal yang ingin diteliti. 2) Mencari referensi; referensi perlu dicari yang relevan dengan topik penelitian yang diambil. Referensi dianjurkan memakai referensi ilmiah, misalnya buku pengetahuan, jurnal penelitian, dan sejenisnya. 3) Menguraikan teori; semua teori yang relevan kemudian dicantumkan di kerangka teori dalam bentuk gagasan utama. 4) Mengkaji semua teori; perlu dipilih yang dirasa paling sesuai dan paling mudah dipahami. Selanjutnya, dikaji l untuk bisa membantu menguatkan topik dan membantu menarik kesimpulan. 5) Menentukan inti permasalahan; inti permasalahan ini disesuaikan dengan topik yang kemudian disederhanakan agar lebih spesifik. 6) Menunjukkan kontribusi dalam penelitian; usahakan tetap mencantumkan kontribusi pada penelitian yang dilakukan. 7) Menyusun kesimpulan sementara; biasanya dalam bentuk gagasan utama atau poin utama yang nanti perlu dijabarkan lagi di laporan penelitian. 8) Menyusun kerangka berpikir; merupakan bagan alur yang menjelaskan hubungan semua variabel penelitian baik secara induktif atau deduktif. Next…
• Secara fungsional dan kondisional Kepemimpian dan Inovasi
Manajemen Rantai Pasok diselenggarakan oleh manajemen RS Pondok Indah dapat memengaruhi Kinerja Organisasi RS Pondok Indah. Contoh kerangka teorinya: Contoh kerangka teori: Hipotesis • Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya secara etimologis, teknis, statistik, dst. a. Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti “kurang dari” dan thesis yang berarti pendapat. Hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final, yang harus diuji kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13). b. Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu gejala (Donald Ary, 1992 : 120). c. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap Masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris (Moh.Nazir, 1998: 182). d. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sumadi Suryabrata, 1991 : 49). e. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sample (Sumadi Suryabrata, 2000 : 69). f. Hubungannya dengan variabel, hipotesis merupakan pernyataan tentang keterkaitan antara variabel- variabel (hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih). g. Hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah (pada penelitian kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori baru (pada penelitian kualitatif). Fungsi Hipotesis Penelitian • Hipotesis penelitian adalah sebagai pedoman dalam memberikan arah dan jalannya kegiatan penelitian yang dilakukan, mulai dari penyusunan desain penelitian, penentuan kriteria dalam penyusunan instrumen penelitian, termasuk berfungsi sebagai pedoman dalam dalam menetapkan indikator-indikator tentang aspek-aspek atau variabel-variabel yang diukur, juga sebagai pedoman dalam menentukan teknik analisis data penelitian. Beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam merumuskan hipotesis: a. Hipotesis harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih (dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua variabel). b. Hipotesis hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat pernyataan). c. Hipotesis hendaknya dirumuskan dengan jelas. d. Hipotesis harus dapat diuji kebenarannya. Jenis-jenis hipotesis • Berdasarkan rumusan: 1) Hipoteis kerja, yaitu hipotesis “yang sebenarnya” yang merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja biasanya disingkat H1 atau Ha. 2) Hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan lawan dari hipotesis kerja dan sering disingkat Ho. Next …
• Berdasarkan proses pemerolehannya:
1) Hipotesis induktif, yaitu hipotesis yang dirumuskan berdasarkan pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada penelitian kualitatif). 2) Hipotesis deduktif, merupakan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif). Next …
• Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang menyatakan bahwa
variabel-variabel berhubungan secara bersamaan tanpa dinyatakan bahwa variabel yang satu memengaruhi variabel lain. • Hipotesis kausalitas adalah hipotesis yang menyatakan hubungan sebab-akibat antar variabel. • Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lain. Next …
• Hipotesis nol dinyatakan dalam bentuk “tidak ada perbedaan” atau
“tidak ada korelasi”. Misalnya “tidak ada perbedaan antara prestasi belajar antara siswa yang berasal dari daerah pedesaan dengan siswa yang berasal dari daerah perkotaan”. • Hipotesis alternatif merupakan hipotesis yang menggambarkan tentang hasil akhir dari kesimpulan penelitian yang diharapkan sesuai dengan rancangan penelitian. Misalnya “ada korelasi antara keaktifan berorganisasi dengan solidaritas sosial”. Next … • Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis) – Hipotesis yang mendukung prediksi. – Diterima jika hasil penelitian mendukung hipotesis. – Dinyatakan dengan H1 . • Hipotesis Nul (Null Hypothesis) – Hipotesis yang mendeskripsikan keluaran, selain dari hipotesis alternatif. – Biasanya mendeskripsikan tidak ada hubungan/pengaruh antarvariabel yang diuji. – Dinyatakan dengan H0 . Contoh Rumusan Hipotesis
• Kejelasan peran, lingkungan kerja, dan evaluasi manajemen berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT X (contoh: hipotesis hubungan kausalitas). • Prestasi kerja karyawan bagian produksi lebih tinggi daripada karyawan bagian pemasaran (contoh: hipotesis perbandingan). • Terdapat korelasi yang erat antara tingkat pendidikan dengan prestasi kerja karyawan (contoh: hipotesis korelasional). • Kegiatan pembinaan mental spiritual berhubungan erat secara signifikan dengan motivasi karyawan (korelasional). • Semakin tinggi motivasi dan kemampuan manajerial, semakin tinggi pula kinerja usaha pedagang kaki lima (kausalitas). • Terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara karyawan yang telah mengikuti pelatihan administratif dibanding dengan mereka yang belum memperoleh pelatihan administratif (perbandingan). Pengujian Hipotesis Penelitian • Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila hipotesis tersebut benar. • Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak, dan • Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak. Selesai … Terimakasih …