Anda di halaman 1dari 17

Kerangka Teori dan

Hipotesis Penelitian

By: Tutur Kardiatun


Kerangka Teori
• Kerangka teori merupakan wadah yang menerangkan variabel atau pokok
permasalahan yang terkandung dalam penelitian. 
• Teori-teori tersebut digunakan sebagai bahan acuan untuk pembahasan
selanjutnya. Kerangka teoritis disusun agar penelitian diyakini kebenarannya.
• Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi tentang
penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang
berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut.
• Kerangka teori biasanya berisi mengenai relasi antara sebuah variabel dengan
variabel yang lainnya, yang biasanya terdapat sebab serta akibat dari kedua atau
lebih dari dua variabel tersebut.
• Kesimpulan bahwa kerangka teori sebaiknya dibuat atau disusun terlebih
dahulu sebelum menyusun karya ilmiah. Kerangka teori dapat dibuat dalam
bentuk skema ataupun diagram. Pembuatan kerangka teori bertujuan untuk
mempermudah penulis dalam memahami semua variabel yang menjadi cikal
bakal dari terbentuknya karya ilmiah yang akan disusun oleh penulis.
Fungsi dan manfaat kerangka teori:

1. Menetapkan ketentuan; proses ini membantu menentukan arah


penelitian, yakni fokus pada satu hal dari topik penelitian yang bisa
melebar. Semua istilah yang mengarah pada topik kemudian bisa
dirumuskan di dalam kerangka teori yang disusun.
2. Menyatukan seluruh bagian pada penelitian; membantu menyusun
seluruh data yang saling berhubungan dan membantu merumuskan
kesimpulan. Semua data sampai kesimpulan atau hasil penelitian
dicantumkan di dalam kerangka yang membuatnya mudah untuk dipahami.
3. Membantu menggambarkan latar belakang.
4. Menjadi pembatas pada masalah/topik penelitian.
5. Berisi informasi tentang metode penelitian; termasuk metode kualitatif,
kuantitatif, atau metode gabungan dari keduanya.
Cara Menyusun kerangka teori penelitian:
1) Menentukan variabel; hal yang ingin diteliti.
2) Mencari referensi; referensi perlu dicari yang relevan dengan topik penelitian yang diambil.
Referensi dianjurkan memakai referensi ilmiah, misalnya buku pengetahuan, jurnal penelitian,
dan sejenisnya.
3) Menguraikan teori; semua teori yang relevan kemudian dicantumkan di kerangka teori dalam
bentuk gagasan utama.
4) Mengkaji semua teori; perlu dipilih yang dirasa paling sesuai dan paling mudah dipahami.
Selanjutnya, dikaji l untuk bisa membantu menguatkan topik dan membantu menarik
kesimpulan.
5) Menentukan inti permasalahan; inti permasalahan ini disesuaikan dengan topik yang kemudian
disederhanakan agar lebih spesifik.
6) Menunjukkan kontribusi dalam penelitian; usahakan tetap mencantumkan kontribusi pada
penelitian yang dilakukan.
7) Menyusun kesimpulan sementara; biasanya dalam bentuk gagasan utama atau poin utama
yang nanti perlu dijabarkan lagi di laporan penelitian.
8) Menyusun kerangka berpikir; merupakan bagan alur yang menjelaskan hubungan semua
variabel penelitian baik secara induktif atau deduktif.
Next…

• Secara fungsional dan kondisional Kepemimpian dan Inovasi


Manajemen Rantai Pasok diselenggarakan oleh manajemen RS
Pondok Indah dapat memengaruhi Kinerja Organisasi RS Pondok
Indah. Contoh kerangka teorinya:
Contoh kerangka teori:
Hipotesis
• Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya secara etimologis, teknis, statistik, dst.
a. Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti “kurang dari” dan thesis yang
berarti pendapat. Hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final, yang harus
diuji kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13).
b. Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah,
atau untuk menerangkan suatu gejala (Donald Ary, 1992 : 120).
c. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap Masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji
secara empiris (Moh.Nazir, 1998: 182).
d. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sumadi Suryabrata, 1991 : 49).
e. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik
sample (Sumadi Suryabrata, 2000 : 69).
f. Hubungannya dengan variabel, hipotesis merupakan pernyataan tentang keterkaitan antara variabel-
variabel (hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih).
g. Hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah (pada penelitian
kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori baru (pada
penelitian kualitatif).
Fungsi Hipotesis Penelitian
• Hipotesis penelitian adalah sebagai pedoman dalam memberikan
arah dan jalannya kegiatan penelitian yang dilakukan, mulai dari
penyusun­an desain penelitian, penentuan kriteria dalam penyusunan
instrumen penelitian, termasuk berfungsi sebagai pedo­man dalam
dalam menetapkan indikator-indikator tentang aspek-aspek atau
variabel-variabel yang diukur, juga se­bagai pedoman dalam
menentukan teknik analisis data penelitian.
Beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti
dalam merumuskan hipotesis:
a. Hipotesis harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau
lebih (dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua
variabel).
b. Hipotesis hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat
pernyataan).
c. Hipotesis hendaknya dirumuskan dengan jelas.
d. Hipotesis harus dapat diuji kebenarannya.
Jenis-jenis hipotesis
• Berdasarkan rumusan:
1) Hipoteis kerja, yaitu hipotesis “yang sebenarnya” yang merupakan
sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja biasanya disingkat
H1 atau Ha.
2) Hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan lawan dari
hipotesis kerja dan sering disingkat Ho.
Next …

• Berdasarkan proses pemerolehannya:


1) Hipotesis induktif, yaitu hipotesis yang dirumuskan berdasarkan
pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada penelitian
kualitatif).
2) Hipotesis deduktif, merupakan hipotesis yang dirumuskan
berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian
kuantitatif).
Next …

• Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang menyatakan bahwa


variabel-variabel berhubungan secara bersamaan tanpa dinyatakan
bahwa variabel yang satu memengaruhi variabel lain.
• Hipotesis kausalitas adalah hipotesis yang menyatakan hubungan
sebab-akibat antar variabel.
• Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya
perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lain.
Next …

• Hipotesis nol dinyatakan dalam bentuk “tidak ada perbedaan” atau


“tidak ada korelasi”.
Misalnya “tidak ada perbedaan antara prestasi belajar antara siswa
yang berasal dari daerah pedesaan dengan siswa yang berasal dari
daerah perkotaan”.
• Hipotesis alternatif merupakan hipotesis yang menggambarkan
tentang hasil akhir dari kesimpulan penelitian yang diharapkan sesuai
dengan rancangan penelitian.
Misalnya “ada korelasi antara keaktifan berorganisasi dengan
solidaritas sosial”.
Next …
• Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis)
– Hipotesis yang mendukung prediksi.
– Diterima jika hasil penelitian mendukung hipotesis.
– Dinyatakan dengan H1 .
• Hipotesis Nul (Null Hypothesis)
– Hipotesis yang mendeskripsikan keluaran, selain dari hipotesis
alternatif.
– Biasanya mendeskripsikan tidak ada hubungan/pengaruh
antarvariabel yang diuji.
– Dinyatakan dengan H0 .
Contoh Rumusan Hipotesis

• Kejelasan peran, lingkungan kerja, dan evaluasi manajemen berpengaruh


signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT X (contoh: hipotesis
hubungan kausalitas).
• Prestasi kerja karyawan bagian produksi lebih tinggi daripada karyawan
bagian pemasaran (contoh: hipotesis perbandingan).
• Terdapat korelasi yang erat antara tingkat pendidikan dengan prestasi kerja
karyawan (contoh: hipotesis korelasional).
• Kegiatan pembinaan mental spiritual berhubungan erat secara signifikan
dengan motivasi karyawan (korelasional).
• Semakin tinggi motivasi dan kemampuan manajerial, semakin tinggi pula
kinerja usaha pedagang kaki lima (kausalitas).
• Terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara karyawan yang telah
mengikuti pelatihan administratif dibanding dengan mereka yang belum
memperoleh pelatihan administratif (perbandingan).
Pengujian Hipotesis Penelitian
• Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan
dapat diamati apabila hipotesis tersebut benar.
• Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan
pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan
untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak,
dan
• Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat
dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung
oleh data atau tidak.
Selesai … Terimakasih …

Anda mungkin juga menyukai