b. Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan (komparasi)
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa
dinilai dari metoda, perlakuan lain atau pada waktu yang berbeda.
Contoh :
1) Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa SMP dari sekolah negeri dan swasta?
Sebagai variabel penelitian adalah prestasi belajar berdasarkan perbandingan dua sampel yaitu status
sekolah yang berbeda: negeri dan swasta.
c. Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan
kausal, dan interaktif/timbal balik
• Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang munculnya bersamaan atau
diartikan sejajar
Contoh :
a) Adakah hubungan antara ukuran tinggi badan dengan keinginan untuk sehat?
• Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Bentuk hubungan ini menunjukkan terdapat variabel
independen atau variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen atau variabel terikat (variabel
yang dipengaruhi).
Contoh :
a) Adakah hubungan pengetahuan gizi anak dengan pola pemilihan makanan jajanan anak
Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram ( paradigma penelitian ), sehingga
pihak lain dapat memahami kerangka berfikir yang dikemukakan dalam penelitian.
Langkah-langkah Kerangka Berpikir Penelitian
2. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif menunjukkan hubungan antar variabel secara implisit. Sehingga hubungan tersebut cenderung
tersembunyi, tidak jelas, Jadi hipotesis deskriptif hanya memberi gambaran tentang sampel penelitian.
Contohnya, setengah penduduk pulau Jawa adalah petani, mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi.
pada contoh pertama variabel penelitian yang ditemukan yakni jumlah penduduk dan pekerjaan. Sementara itu, variabel
dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan berorganisasi dan IPK.
3. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam
satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Sedangkan menurut Ridwan hipotesis komparatif dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara ringkas, hipotesis komparatif adalah dugaan
tentatif dari rumusan masalah yang komparatif. Artinya variabelnya sama, hanya saja populasi, sampel, atau keadaan yang
berbeda.
Kriteria Penyusunan
Hipotesis
Menurut Furchan, 2004 ada beberapa kriteria dalam penyusunan hipotesis antara lain:
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan.
Hipotesis harus merupakan pernyataan terkaan tentang hubungan-hubungan antarvariabel. Ini berarti
bahwa hipotesis mengandung dua atau lebih variabel-variabel yang dapat diukur ataupun secara potensial dapat
diukur.
3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan.
Hipotesis juga harus tumbuh dari dan ada hubunganya dengan ilmu pengetahuan yang berada dalam
bidang penelitian yang sedang dilakukan.
4. Hipotesis harus dapat diuji.
Hipotesis harus dapat diuji, baik dengan nalar dan kekuatan memberi alasan ataupun
dengan menggunakan alat-alat statistika. Alasan yang diberikan biasanya bersifat
deduktif.