73
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
74
Hakekat Penelitian Inferensial
75
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
1. Macam Hipotesis
Dalam penelitian inferensial, khususnya pada
penelitian korelasi dan causal-komparatif, hipotesis
digolongkan menjadi 2 yakni 1) hipotesis tanpa arah yang
disebut juga hipotesis dua arah, dan 2) hipotesis searah,
seperti yang dijelaskan di bawah ini.
76
Hakekat Penelitian Inferensial
77
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
78
Hakekat Penelitian Inferensial
79
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
3. Pembuktian Hipotesis
Dalam penelitian inferensial yang harus menguji suatu
hipotesis, pembuktian suatu hipotesis selalu terkait dengan
istilah signifikansi. Pemahaman mengenai taraf
signifikansi sangat penting dalam penggunaan metode
statistika guna menguji hipotesis. Hal ini disebabkan bahwa
kesimpulan penelitian inferensial selalu disandarkan pada
keputusan statistik, yang tidak dapat ditopang oleh taraf
kepercayaan mutlak seratus persen. Dalam penelitian
inferensial, peneliti selalu menggunakan probabilitas
(peluang) yakni adanya peluang kesalahan dalam menolak
atau menerima hipotesis.
Dalam analisis statistik, taraf signifikansi (sig) sering
kali diberi simbol p atau simbol alpha () dinyatakan dalam
proporsi atau persentase, yang berarti besarnya peluang
kesalahan. Menurut kesepakatan para ahli statistik, peluang
kesalahan tertinggi yang masih dapat diterima adalah
sebesar 0,05 atau 5%. Peluang kesalahan sebesar 5 %
dimaknai bahwa terdapat kesalahan sebanyak 5 dari 100
kejadian, atau terdapat kesalahan 50 dari 1000
kejadian. Sebaliknya, hal tersebut juga berarti bahwa taraf
kepercayaannya 95% atau 0,95, yang berasal dari 100% -
5% = 95%.
Sedangkan dalam penelitian sosial, khususnya dalam
bidang pendidikan, peneliti dapat menggunakan peluang
kasalahan (p) sebesar 1%, atau 5%. Jika menggunakan
peluang kesalahan sebesar 1% berarti juga taraf
kepercayaannya sebesar 99%. Jika peluang kesalahan yang
digunakan sebesar 5% maka taraf kepercayaannya sebesar
95%.
Saat melakukan analisa penelitiannya, peneliti
terutama perlu membaca (menginterpretasi) hasil Sig (p),
80
Hakekat Penelitian Inferensial
81
Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan
Tugas 8.
1. Menurut anda, bolehkah suatu rumusan hipotesis
dirubah-ubah tergantung dari keberhasilan suatu
penelitian? (Jelaskan alasan anda!)
2. Carilah dua contoh penelitian yang memiliki
hipotesis tanpa arah, dan penelitian yang memiliki
hipotesis searah!
3. Ada dua cara dalam merumuskan suatu hipotesis.
Carilah satu penelitian yang hipotesisnya
dirumuskan berdasarkan kajian hasil penelitian-
penelitian sebelumnya!
4. Pada bagian yang mana (simbol apa) yang
menunjukkan bahwa suatu hipotesis diterima atau
ditolak? (Berikan contoh masing-masing dari hasil
suatu penelitian!)
5. Menurut anda, apa langkah peneliti selanjutnya jika
hipotesisnya ternyata ditolak?
82