Disusun Oleh :
2010862008
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
Telaah Pustaka dan Hipotesis
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka berasal dari istilah literature review yang berarti mengumpulkan teori,
menambahkan komentar, melakukan kritik (kelebihan atau kekurangan teori), membandingkan
teori, dan kaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Secara sederhana, telaah pustaka
dapat diartikan sebagai kajian kritis mengenai suatu pembahasan yang sudah ditulis oleh peneliti
terdahulu ataupun ilmuan yang berperan di bidangnya. Sejatinya penelitian yang dilakukan saat
ini merupakan lanjutan dari penelitian yang sudah ada sebelumnya. Itulah mengapa tujuan
dilakukannya telaah pustaka adalah untuk menyampaikan pengetahuan dan ide yang sudah
dibahas dalam suatu topik penelitian dan memberikan gambaran sejauh mana penelitian sudah
dilakukan, perbedaan sudut pandang yang mungkin akan saling bertentangan mengenai topik
penelitian. Telaah pustaka menjadi sangat penting karena kegiatan penelitian senantiasa berawal
dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dan pada umumnya ilmuwan juga memulai
penelitian dilakukan dari hal-hal yang sudah ditemukan oleh peneliti lain.
Memahami penelitian dan mencari apa saja perbedaan pendapat yang ada dan kontroversi
antar pakar mengenai penelitian.
Menulis pendapat penelaahan sendiri tanpa mengutip secara langsung dalam artian
peneliti mengambil intisari dari pendapat pustaka yang sudah ditelaah.
B. Hipotesis
Hipotesis penelitian menjadi penting karena merupakan arah dan pedoman kerja dalam
penelitian. Meskipun demikian, tidak semua penelitian diharuskan memiliki hipotesis.
Penggunan hipotesis didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Contohnya pada jenis
penelitian eksploratif yang bertujuan untuk menggali dan mengumpulakn informasi. Maka
hipotesis tidak diperlukan dalam penelitian jenis ini. Begitupula pada penelitian yang bersifat
deskriptif atau fenomenologi. Fungsi penting hipotesis dalam penelitian, yaitu : (1) menguji
teori, (2) mendorong munculnya teori, (3) menerangkan fenomena sosial, (4) sebagai pedoman
untuk mengarahkan penelitian, (5) memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang
akan dihasilkan.
Dalam penelitian ilmiah, terkhusus kuantitatif, hipotesis merupakan elemen yang penting.
Ada tiga alasan hipotesis menjadi sangat penting dalam penelitian, yaitu (1) hipotesis sebagai
alat kerja teoritis dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan
yang akan diteliti, (2) hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan dengan kemungkinan benar atau
tidak, dan (3) hipotesis merupakan suatu alat yang hebat untuk menunjukkan benar atau salah
dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya. Ada
beberapa karakteristik hipotesis dalam penelitian kuantitatif, meliputi :
Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan
dinyatakan dalam proposisi-proposisi
Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, istilah yang benar dan secara operasional
Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan
gambaran mengenai masalah yang diteliti
Hipotesis harus dapat diuji
Hipotesis harus spesifik
Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar variabel
Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis yang biasanya digunakan adalah hipotesis statistik.
Hipotesis ini dirumuskan sejak awal berdasarkan teori yang relevan dengan topik penelitian.
Diterima atau ditolaknya hipotesis tergantung dari hasil perhitungan statistik, namun bersifat
tidak bisa berubah setelah ditetapkan diawal dan didasarkan atas teori yang kuat.
Dalam penelitian kualitatif, jarang ditemukan adanya hipotesis. Adanya sebuah hipotesis
pada penelitian kualitatif didasarkan pada jenis penelitian yang dilakukan, contohnya pada
penelitian eksplanatif yang menggunakan hipotesis. Hipotesis dalam kualitatif bersifat non-
statistik yang tidak membutuhkan pengujian statistik, juga bersifat sementara, dan dapat
berubah-ubah sewaktu pengumpulan dan analisis data. Hipotesis ini bisa diletakkan pada
BAB I dan tidak memerlukan teori untuk mendukungnya. Selain itu, penelitian kualitatif
cenderung tidak merumuskan hipotesis tetapi diharapkan dapat menemukan hipotesis.
Hipotesis yang ditemukan lalu diuji dengan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif atau
berakhir dengan hipotesis dan kalimat alasannya juga bersifat benar.
Hipotesis dapat berfungsi sebagai penentu arah pemikiran dalam mendalami berbagai
macam fakta yang didapatkan, penelitian yang tadinya masih kabur dapat jelas hasilnya.
Sehingga kegiatan pengumpulan data, analisis, pengolahan data, dan sebagainya dapat
sistematis dan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Selain itu, hipotesis juga membantu
peneliti dalam memprediksi hal-hal yang mungkin terjadi.