Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANALISIS METODOLOGI PENELITIAN

Theoretical Framework and Hypothesis Development

TUGAS INDIVIDU

Disusun Oleh

EDWINT ALDRIN MUHAMAD SHODIQ

NIM F1320029

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI (TRANSFER)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN
2021
CARA MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN

Pada dasarnya studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami masalah yang telah dirumuskan
sehingga peneliti dapat melakukan persiapan secara maksimal.

Adapun cara-cara yang dapat ditempuh guna melaksanakan studi pendahuluan di antaranya
adalah:

1. melakukan studi kepustakaan, yakni mengkaji buku-buku yang berisi tentang teori yang
relevan dengan masalah penelitian, menelaah artikel, paper, dan juga hasil penelitian
sebelumnya, dan lain sebagainya
2. mengunjungi lokasi yang dijadikan objek penelitian, dan
3. melakukan diskusi dan tanya jawab dengan orang yang dianggap memiliki pengetahuan
yang memadai sehubungan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut.

HUBUNGAN TEORI DAN RISET

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan
penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data,
dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan
dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan
menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu,
dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian
ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif
kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.

Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau moderator group
periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan
persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk
menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian
kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari
interviewer atau moderator group.

Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda
pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis
hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta . Selain
itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara"
dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori
berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan
penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran
yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan,
dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis
yang telah terbukti kebenarannya.

Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena


tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan).
Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing
mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak observasi
dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN

Teori diterapkan dalam penelitian kuantitatif, kualitatif dan metode campuran dengan tujuan
yang berbeda-beda. Para peneliti kuantitatif menggunakan teori untuk memberikan
penjelasan atau perkiraan tentang relasi antarvariabel dalam penelitian. Peneliti kuantitatif
membutuhkan landasan teoritis tentang variabel-variabel untuk membantu merancang latar
belakang dan hipotesis penelitian. Teori menjelaskan bagaimana dan mengapa variabel-
variabel itu berhubungan satu sana lain dan berfungsi sebagai jembatan antarvariabel. Ruang
lingkup teori bisa saja luas ataupun sempit.

Sebagaimana dalam penelitian kuantitatif, para peneliti kualitatif juga menerapkan teori
sebagai penjelasan umum, misalnya dalam etnografi atau studi kasus. Teori juga bisa
diterapkan sebagai perspektif teoritis untuk membantu peneliti memunculkan
pertanyaanpertanyaan tentang gender, kelas, ras dan sebagainya. Teori juga dapat diterapkan
sebagai poin akhir penelitian, pola, atau generalisasi yang secara induktif berawal dari
pengumpulan analisis data. Para peneliti kualitatif yang menerapkan grounded, misalnya
berusaha menghasilkan suatu teori yang didasarkan pada pandangan para partisipan lalu
memposisikannya sebagai kesimpulan akhir dari penelitiannya. Namun, dalam fenomenologi,
ada juga beberapa penelitian kualitatif yang tidak menyertakan teori secara eksplisit, dimana
hanya menyajikan deskriptif tentang fenomena utama.
PENELITIAN EMPIRIS ADALAH

Yaitu suatu pengelompokkan ilmu pengetahuan yang mengkhususkan dalam penelitian


perilaku manusia dan lingkungannya; hal berbeda dengan ilmu pengetahuan alam atau sains
(science) yang meneliti alam dan gejalanya (kadang disebut juga hard science).

KERANGKA PEMIKIRAN ADALAH

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika
berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian
(research question), dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta
hubungan diantara konsep-konsep tersebut (Polancik, 2009).

PENGERTIAN HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset.

TUJUAN HIPOTESIS

1. Menjelaskan masalah riset.


2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji.
3. Pedoman untuk memilih alat analisis data.
4. Dasar untuk membuat kesimpulan riset.

DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan teori

Teori merupakan dasar yang paling kuat untuk dijadikan dasar perumusan hipotesis karena
merupakan pernyataan yang secara umum telah diakui kebenarannya.

2. Berdasarkan riset terdahulu


Riset terdahulu dengan tema yang relatif sama dapat digunakan sebagai acuan dalam
merumuskan hipotesis.

3. Berdasarkan riset pendahuluan

Perumusan hipotesis dengan riset pendahuluan dapat dilakukan dengan melakukan riset
kecil (small research) atau wawancara dengan narasumber yang memahami betul masalah
yang akan diteliti.

4. Berdasarkan akal sehat

Apabila tidak ditemui teori yang mendukung atau riset terdahulu yang relevan dan karena
sesuatu hal tidak dapat dilakukan riset pendahuluan maka hipotesis dapat dirumuskan
berdasarkan akal sehat peneliti.

JENIS HIPOTESIS

1. Hipotesis deskriptif; Jawaban sementara perumusan masalah deskriptif.

2. Hipotesis komparatif: Jawaban sementara perumusan masalah komparatif.

3. Hipotesis asosiatif; Jawaban sementara perumusan masalah asosiatif.

BENTUK HIPOTESIS

1. Hipotesis Nol (Null Hypothesis)

Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama
dengan nol.

2. Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis)

Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh


antarvariabel tidak sama dengan nol.

SYARAT HIPOTESIS YANG BAIK

1. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas.


2. Dapat diuji secara ilmiah.
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat.

Anda mungkin juga menyukai