Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PARADIGMA PENELITIAN

Disusun oleh :

Sely Oktapianes (5022111007)

Kelas : Ipol A

Mata kuliah : Sistem Penelitian Sosial

Dosen pengampuh :

Ririn Septia, S.ST. , M.Ikom

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG


Pendahuluan

A. Latar Belakang

Secara hakiki paradigma ini merajuk kepada kerangka berpikir yang digunakan oleh seseorang
penelitian , untuk melihat bagaimana seorang peneliti melihat dari teori dan permasalahan secara
realita bahwa kebenaran ilmiah bukan lah kebenaran yang hakiki , tetapi kebenaran yang sifatnya
terbatas pada kemampuan indra dan daya pikir rasional manusia. Oleh karena itu , kebenaran
ilmiah sifatnya tidak tetap. Artinya, temuan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu,
bukan berarti menjadi satu kebenaran yang abadi. Para peneliti kemudian dapat melakukan uji atas
persoalan yang sama terhadap hasil temuan terdahulu. Dalam masalah hal yang perlu dipahami
dan dipecahkan , dapat berupa masalah yang bersifat keilmuan murni ataupun terapan , tentu saja
luas sempitnya suatu persoalan tergantung pada kemampuan peneliti dalam melakukan derivasi
dan kajian teori teori yang ada.

Paradigma penelitian dijelaskan untuk menjawab masalah , untuk menjelaskan pencapaian tujuan
penelitian sesuai dengan karakteristik data untuk dikumpulkan. Paradigma penelitian ialah
pandangan terhadap objek penelitian yang berimplikasi terhadap metodologi penelitian yang dapat
disebut sebagai langkah pertama untuk menjadi dasar pilihan untuk selanjutnya membentuk desain
penelitian untuk dilakukan. Apabila seseorang melakukan penelitian maka disadari atau dia telah
memiliki cara pandangan terhadap suatu objek , masalah ataupun peristiwa yang sedang di teliti.
Didalam dirinya telah terbentuk suatu kepercayaan untuk didasarkan pada asumsi asumsi tertentu
yang dinamakan Aksioma ataupun Paradigma. Cara pandang seseorang untuk menentukan objek
penelitian yang berbeda beda sehingga antara satu peneliti dengan peneliti yang lain memiliki pola
pikir yang berbeda tentang apa yang akan diteliti , sehingga dalam penelitian seseorang peneliti
harus mengetahui apa yang akan dibahas , apa yang harus dijawab , dan bagaminan cara melakukan
penelitian tersebut.

Dengan adanya makalah ini tentunnya akan mengambil pengertian terkait paradigma secara garis
besar , berdasarkan beberapa sumber yang terkait yang telah disimpulkan sehingga pendekatan
terhadap paradigma dan terkaitnya bisa berjalan dan membentuk pendekatan penelitian yang
sempurna.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di kemukakan bahwa ada beberapa rumusan
masalah yang dapat disimpulkan ialah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian ?


2. Pengertian terkait paradigma penelitian !
3. Kapan awal muncunya paradigma penelitian ?
4. Apa saja jenis jenis paradigm penelitian ?
5. Paradigma menurut parah ahli !

C. Tujuan makalah
Adapun tujuan makalah yang saya buat ini adalah untuk mengetahui dan memahami terkait
pengertian, jenis, contoh, paradigma penelitian saya harap, makalah yang saya buat kali ini
bisa mebantu dan memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.
ISI

PEMBAHASAN

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandangan
peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan pelakuan peneliti terhadap ilmu dan teori, yang di
konstruksi sebagai suary pandangan yang mendasar suatu disiplin ilmu mengenai apa yang
menjadi suatu pokok persoalan yang semestinya dipelajari.

Istilah paradigma pertama kali dikemukakan oleh Khun tahun 1996 sebagai ‘’Bangunan’’ yang
mencangkup seluruh konstelasi kepercayaan kepercayaan nilai nilai dan konsep konsep yang
dipedomani oleh komonnitas ilmiah. Paradigma dari segi bahasa adalah pandangan , pola pikir
atau kerangka berpikir atau cara melihat suatu fenomena dan fakta-fakta sekitar kita, paradigma
penelitian di defenisikan sebagai pola pikir yang menujukan hubungan antara variable yang akan
diteliti , sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian
teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis
statistic yang akan digunakan. Model penelitian kuantitatif atau model paradigma khusus nya
untuk penelitiaan mempunyai banyak bentuk diantara nya paradigma sederhana , paradigma
berurutan , paradigm ganda dengan dua variable independen , paradigma ganda dengan tiga
variable independen , paradigm dengan dua variable indepneden , dan dua independen , dan
paradigma jalur.

Penyelesaian masalah pada tahap awal penelitian ditentukan oleh paradigma dari peneliti.
Paradigma merupakan suatu cara pandang , cara memahami , cara menginterpretasi , suatu
kerangka berpikir , dasar keyakinann yang memberikan arahan pada tindakan dalam penyelesaian
masalah. Penelitian diharuskan melihat dari sudut pandang yang mampu dilakukan oleh peneliti
tersebut.

Setelah mengetahui perkembangan dan pengertian dari apa itu penelitian tentunya dalam
menyimpulkan bahwa pradigma penelitian itu adalah suatu proses atau riset untuk mencari atau
memperoleh fakta atau prinsip dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (informasi)
yang dilaksanakan dengan jelas, teliti, sistematis, dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu,
paradigma penelitian juga diartikan sebagai kerangka berpikir seseorang yang digunakan oleh
peneliti dalam melihat atau memandang mengenai realita atau sesuatu fakta tentang permaslahan
dan juga teori atau ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Secara umum, paradigma penelitian
merupakan seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis dan membentuk
sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami, menafsirkan, dan menjelaskan
kenyataan atau suatu masalah yang dihadapi. Pemahaman konsep paradigma dianggap releven
untuk pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan selain itu, paardigma juga dapat diartikan
sebagai pandangan dasar mengenai pokok bahasan ilmu yang mana paradigma mendefenisikan
juga membantukan menemukan sesuatu yang harus diteliti dan juga dikaji.

Lalu kemudian paradigma juga digunakan digunakan untuk mencari pertanyaan yang harus
dimunculkan, bagaimana cara cara merumuskan pertanyaan pertanyaan dan dan aturan aturan yang
harus diikuti dalam menginterpretsaikan suatu jawaban , paradigma penelitian berkaitan dengan
pendefisian, metode, teori, hubungan antara model, serta adanya instrument yang tercangkup
didalamnya dan menjadi dasar untuk memberikan pedoman bagi seluruh proses penelitian, oleh
karena itu diperlukannya paradigma pada sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menjawab atau memecahkan suatu permaslahan penelitian dengan mengunakan analisis dan juga
data tertentu yang mana nantinya dari penelitian kita bisa tahu sejauh mana konsep, pertanyaan,
teori, dan lain sebagainya yang ada didalam suatu penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan suatu seperangkap konsep, keyakinan, asumsi,
nilai, metode, atau aturan yang membentuk kerangka kerangka kerja pelaksanaan sebuah
penelitian.

Berdasarkan paradigma seorang peneliti akan menggunakan salah satu dari tiga pendekatann yang
diajukan Creswell yaitu : kuantitatif , kualitatif , dan metode gabungan. Paradigma penelitian
memiiki beberapa terminolog filosofis yaitu :

1. Epistemologi : epistemology sendiri merupakan bagaimana sesuatu itu bisa kitya ketahui
2. Ontologi : ontology merupakan apa yang ingin kita ketahui dan biasanya hubunganya dengan
realitas.
3. Aksiologi : menjelaskan bagaimana mengenai sebuah nilai dasar penelitian
4. Metodologi : adalah bagaimana seorang ilmuwan mencari tahu
 Paradigma penelitian menurut beberapa ahli :

1. Kuhn (1962) : Kuhn menjelaskan bahwa paradigma penelitian adalah seperangkat


keyakinan dan persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan yang lainnya mengenai
bagaimana sebuah masalah harus ditangani dan juga dipahami
2. Guba dan Lincoln (2988) : Guba dan Lincoln berpendapat bahwa paradigma penelitian
merupakan sebagai cara peneliti untuk dapat memahami permaslahan tertentu dengan
kriteria untuk dapat menguji guna ditemukaannya penyelesaian masalah.

 Jenis-Jenis Paradigma Penelitian

Terutama agar lebih mengenal keterkaitan akan paradigma sosial tentunya harus mengetahui jenis
jenis paradigma agar lebih mudah untuk memahami apa itu paradigma penelitian. Berikut bebrapa
jenis jenis paradigma penelitian :

1. Paradigma penelitian kuantitatif


Paradigma penelitian kuantitatif merupakan paradigma yang dilandasi dari filsafat positivism
yang tidak mengakui adanya unsur teologi dan metafisik. Jenis paradigma ini meyakini bahwa
ilmu pengetahuan merupakan satu-satunya pengetahuan yang valid, yang mana pengetahuan
didapat dari pengalaman yang sudah dilalui. Akan tetapi meskipun dimulai dari suatu
pengalaman, penelitian tetap berlangsung berdasarkan fakta yang ada dan terjadi , selain fakta
penelitian juga bisa dilandasi berdasarkan asumsi dengan melihat fakta dan peristiwa-peristiwa
yang berlangsung. Paradigma penelitian kuantitatif ini memiliki pandangan bahwa sumber
ilmu salah satunya berasal dari pemikiran rasional data empiris, paradigma kuantiatif
beranggapan bahwa suatu peristiwa terdapat variable didalamnya dan variable tersebut dapat
berubah tergantung bagaimana kondisi dan juga situasi yang terjadi, sehingga biasanya
variable yang digunakan hanya berkaitan dengan tujuan penelitian yang dilakukan.

2. Paradigma penelitian kualitatif


Selain dari paradigma penelitian kuantitatif , jenis paradigma selanjutanya adalah paradigma
kualitatif , paradigma penelitian kualitatif menganut model humanistik yang mana menjadikan
manusia sebagai subjek penelitian di dalam fenomena atau suatu peristiwa yang akan diteliti.
Didalam paradigma kualitatif ini, manusia akan menentukan prilaku dirinya sendiri dan juga
bagaimana peristiwa sosial yang terjadi disekitarnya, dengan menganut filsafat fenemologis
milik Edmund Husserl yang dikembangkan di dalam dunia sosiologi oleh max weber dan
menjadi landasan paradigma ini , paradigma kualitatif ini memiliki pandangan yang disadari
atau doktrin yang dimiliki seorang peneliti, sehingga tidak hanya dipandang secara tunggal
namun di dalamnya terdapat aspek, unsur, dan hal lain yang membentuk perilaku.
Sehingga secara mudah peneliti dapat menyebut paradigm penelitian ini sebagai aslasan
mengenai apa saja yang menggerakan manusia untuk bertindak, baik hal tersebut disadari atau
tidak disadri oleh individu , karena pada dasar nya paradigma ini mempercayai hal bahwa
manusia memiliki control untuk menentukan perilaku dirinya sendiri. Selain menekankan pada
manusia, paradigma ini menilai bahwa peristiwa atau fenomena harus dilihat secara
menyeluruh, sehingga ridak hanya cukup dengan melihat peristiwa itu sendiri tanpa melihat
adanya alasan atau penyebab kejadian. Ketika seorang peneliti ingin melihat peristiwa dengan
penyebabnya, maka paradigma penelitian kualitatif ini menjadi pilihan yang tepat bagi peneliti.

3. Paradigma penelitian Positivisme


Jenis paradigma selanjutnya adlah paradigma penelitian positivisme. Paradigma ini merupakan
paradigma yang didasari pada hukum dan juga prosedur baku dan tunggal dimana ilmu
pengetahuan tersebut dianggap deduktif dan juga dalam penelitian tersebut melibatkan
beberapa variable di dalam nya. Paradigma penelitian positivisme ini juga menjadi cikal-bakal
paradigma penelitian kualitatif, paradigma ini mempercayai bahwa kebenaran tunggal dari
sebuah kejadian atau pandangan berdasarkan realitas dapat diukur dengan adanya metode yang
percaya dan juga valid. Paradigma penelitian postivisme ini menggunakan pendekatan
kuantitatif.

4. Paradigma penelitian Kontruktivisme


Paradigma penelitian selanjutnya adalah paradigma penelitian kontruktivisme dimana
paradigma ini kebalikan dari paradigma penelitian positivisme, paradigma penelitian
kontruktivisme ini memandang bahwa ilmu pengetahuan atau kebenaran itu memiliki sifat
relatif. Sehingga di dalam penelitian ini, realitas tidak harus ditafsirkan dan setiap penafsiran
tentu berbeda-beda, sehingga didalamnya tidak hanya tunggal, namun juga bisa berubah
tergantung bagaimana interpretasi terhadap setiap individu atau suatu kelompok yang mana
biasanya paradigma ini digunakan dalam penelitian kualitatif.

5. Paradigma penelitian Pragmatisme


Paradigma penelitian selanjutnya adalah paradigma penelitian paragmatisme, paradigma
penelitian paragmatis ini merupakan paradigma yang menilai sesuatu fakta atau suatu realita
dari fenomena tidak selalu tetap. Artinya, fakta atau realitas bisa berubah setiap saat, perubahan
tersebut dapat dapat terjadi dan berubah karena realitas masih dan akan terus dapat dinegoisasi,
karena pada dasarnya paradigma penelitian pragmatism ini merupakan gabungan dari
paradigma positivisme dengan paradigma penelitian kontruktivisme. Paradigma penelitian ini
pada dasrnya percaya bahwa suatu kenyataan atau relitas bisa diperdebatkan juga di
interpretasikan, hal ini dikarakan menjadi cara terbaik yang dapat digunakan di dalam
penelitian untuk menemukan jalan atau solusi daeri setiap masalah yang dating, didalam
paradigma ini terdapat pendekatan perpaduan antara paradigma penelitian kuantitatif dan
kualitatif.

6. Paradigma penelitian subjektivitas


Selanjutnya paradigma yang ke enam adalah paradigma penelitian subjektivitas. Paradigma
penelitian subjektivitas ini memiliki fokus utama yaitu pandangan dari peneliti itu sendiri,
didalam paradigma penelitian ini memiliki fokus utama yaitu pandangan dari peneliti itu
sendiri, didalam paradigma penelitian subjektivitas mempercayai bahwa pandangan dan juga
interpretasi peneliti merupakan factor penting dalam suatu penelitian. Interpretasi peneliti
didalam paradigma penelitian subjektivitas ini memandang sutu peristiwa atau kejadian
dianggap sebagai suatu kenyataan. Sehingga paradigma ini berpendapat bahwa pengetahuan
adalah sesuatu perkara sudut pandang yang menggunakan pendekatan arkeologis,
dekontruktif, dan analisis wancana.

7. Paradigma penelitian kritis


Paradigma ke tujuh adalah paradigma penelitian kritis, paradigma penelitian kritis ini meyakini
bahwa sesuatu realitas yang terjadi merupakan hasik dari sistem yang sudah diskontruksi
artinya, sebuah peristiwa atau fenomena yang terjadi sudah melalui control oleh pihak maupun
kelompok yang berkuasa, sehingga penelitian tersebut memang tidak berjalan secara alami
atau suatu kebetulan, akan tetapi memang sudah dirancang dengan sedemikian rupa agar dapat
membentuk realitas tersebut, paradigma penelitian kritis ini mempercayai bahwa suatu
kenyataan merupakan wujud yang dikonstruksikan sehingga senantiasa di bawah hubungan
kuasa yang berkelanjutan. Biasanya, paradigma penelitian kritis ini menggunakan carra kritik
ideology, etnografi kritis, dan juga analisis wancana.

 Contoh Paradigma Penelitian.


Berikut bebarapa contoh paradigma penelitian berdasarkan jenisnya:
1. Contoh paradigma penelitian-1
Contoh penelitian yang diambil tentang :
‘Perkembangan demokrasi pada Negara-negara sosialis’. Negara yang menganut paham
sosialis menentang paham demokrasi, jadi penelitian perkembangan demokrasi di Negara-
negara yang sosialis bersifat spesifik. Untuk mendekkripsikan hal tersebut, peneliti harus
mengumpulkan informasi tentang kedua Negara tersebut.
Sebagai contoh tidak seperti dalam penelitian kuantitatif yang mematok jumlah subjek
minimal sebanyak tiga puluh individu agar dapat dianalisis dengan statistic, maka dalam
penelitian kualitatif tidak mematok jumlah subjek yang diteliti tetapi lebih mengarah
kepada kasus-kasus tertentu, (Tahir,2011:61).

2. Contoh paradigma penelitian-2


Penulis ingin melakukan exsplorasi dan klarifikasi mengenai suatu peristiwa atau
kenyataan sosial, mengenai pandangan yang yang informan berikan terhadap peristiwa
yang terjadi didalam cuplikan video CNNIndonesia.com, penelitian ini menjelaskan
tentang proses penerimaan mahasiswa dalam menonton tayangan, dan memberikan
perhatian para media CNNIndonesia.com.
Jika ada sebuah media yang menggambarkan terjadinya relokasi di kota Bandung,
mahasiswa akan menilai dan melakukan eksplorasi dan klarifikasi mengenai peristiwa
yang ditanyaka pada media itu, kemudian resepsi yang diambil oleh penalti dari wawancara
mendalam soal tayangan berita tersebut berdasarkan dengan teori dan kontruksi realita
pada setiap individu yang berbeda beda. Atas dasar pemikiran tersebut, penulis memilih
pendekatan kualitatif sebagai jenis penelitian, karena sesuai dengan permasalahan yang
akan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif adalah salah
satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting
sosial.

Kesimpulan :
Menurut pandangan saya dapat disimpulkan bahwa, paradigma penelitian merupakan istilah
yang berkaitan dengan penelitian, paradigma peneltian muncul ketika seseorang ingin
melakukan penelitian dalam bentuk suatu proses atau riset mencari suatu informasi dengan
fakta dan realistis tentunyaa harus dilaksanakan dengan jelas, teliti, sistematis, dan dapat
dipertanggung jawabkan. Paradigma penelitian biasanya digunakan sebagai alat analisis
yang memiliki manfaat sebagai alat analisis untuk memahami tingkat hubungan antara suatu
ajaran dengan perilaku masyarakat yang begitu beragam.
DAFTAR PUSTAKA

Ridha, N. (2017). Proses penelitian, masalah, variabel dan paradigma penelitian. Hikmah, 14(1),
62-70.
Pardede, P. (2009). Paradigma Penelitian.
Jenis- jenis paradigma penelitian ,pengertian paradigma menurut parah ahli, diakses pada Rabu
21 september 2022 google.com
https://deepublishstore.com/paradigma-penelitian/
https://penerbitdeepublish.com/paradigma-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai