Anda di halaman 1dari 15

METODE PENELITIAN AKK

TENTANG PRADIGMA PENELITIAN


KUALITATIF SEBAGAI ILMU
Dosen : Dr. Yuliva. M.Kes
KELOMPOK 1 :
LUSI AMRAWYATI
MUSFIROLAILI
NANDYA YULANDARI
YOLANDA ARIESKA EMRA
 
 Paradigma penelitian merupakan kerangka
berpikir yang menjelaskan bagaimana cara
pandangan peneliti terhadap fakta kehidupan sosial
dan pelakuan peneliti terhadap ilmu dan teori,
yang di konstruksi sebagai suatu pandangan yang
mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang
menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari.
 Apabila seseorang melakukan penelitian, maka
disadari atau tidak dia telah memiliki cara
memandang terhadap suatu obyek, masalah, atau
peristiwa yang sedang diteliti. Di dalam dirinya
telah terbentuk suatu kepercayaan yang didasarkan
pada asumsi-asumsi tertentu yang dinamakan
aksioma atau paradigma
 Paradigma penelitian
 Istilah paradigma pertama kali dikemukakan oleh
Khun tahun 1996 sebagai “bangunan” yang
mencangkup seluruh konstelasi kepercayaan-
kepercayaan, nilai-nilai dan konsep-konsep yang
dipedomani oleh komunitasa ilmiah. Paradigma dari
segi bahasa adalah cara pandang, pola pikir atau
kerangka berpikir atau cara melihat suatu fenomena
dan fakta-fakta sekitar kita.
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang
sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah
yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan
teknik analisis statistic yang akan digunakan.
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara mendasar untuk
mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara
khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, 2006)
menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep,
atau proposisi yang berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan
penelitian. Sedangkan Baker (dalam Moleong, 2004: 49)
mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang membangun
atau mendefinisikan  batas-batas, menjelaskan bagaimana sesuatu harus
dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. membatasi paradigma
sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian.
Berdasarkan definisi definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
paradigma merupakan  seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai,
metode, atau aturan  yang membentuk kerangka kerja pelaksanaan sebuah
penelitian.
Jenis – jenis paradigma penelitian
Adapun jenis – jenis paradigma penelitian berdasarkan
pendekatannya :
1. Penelitian Kuantitatif
 Paradigma penelitian kualitatif adalah paradigma penelitian yang
berisi pandangan-pandangan atau keyakinan bahwa fokus
penelitian adalah kualitas (hakikat dan esensi), akar filsafat yang
dianut di antaranya adalah fenomenologi dan interaksi simbolik,
aktivitas utamanya adalah kerja lapangan, etnografis, grounded,
tujuannya adalah pemahaman, deskripsi, temuan, dan pemunculan
hipotesis, desain yang digunakan bersifat lentur, fleksibel,
berevolusi, dinamis, latar penelitiannya alamiah, sumber data
yang dijadikan sasaran kecil, tidak acak, pengumpulan data
dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen utama, modus
analisis induktif, dan temuannya komprehensif dan holistik serta
mementingkan transferabilitas (Alwasilah, 2002).
2.      Penelitian Kualitatif

Paradigma penelitian kuantitatif adalah paradigma penelitian yang


mempunyai keyakinan bahwa fokus penelitian merujuk kepada
kuantitas (berapa banyak) dengan menggunakan landasan filsafat
positivisme dan empirisme. Kegiatan penelitian ini di antaranya
dilakukan melalui eksperimen dengan menggunakan analisis statistik.
Tujuan penelitian diarahkan kepada deskripsi, prediksi, kontrol, dan
pebuktian hipotesis. Desain ditentukan lebih awal dan cenderung
terstruktur ”sempurna” dengan menggunakan sampel besar, acak, dan
representatif. Pengumpulan data menggunakan tes, skala angka, survei,
kuesener, dan hasilnya dianalisis menggunakan statistik untuk
memperoleh temuan yang persis untuk melakukan generalisasi.
Ciri paradigma penelitian kualitatif :

a.  Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif


postmodern.
b.  Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c.  Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.
d.  Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e.  Tidak bebas nilai dan bias.
f.   Pendekatan induktif.
g.  Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.
 
Karakteristik Penelitian
Dapat dikemukakan beberapa karateristik dari penelitian, khususnya
pendidikan yaitu :
1.      Objektivitas
Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subjektivitas. Dalam prosedurnya,  penelitian menggunakan teknik
pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interprestasi
yang dapat dipertanggungjawabkan.  Objektivitas juga menunjukkan
kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol
dari bias dan subjektivitas.

2. Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), secara teknis
instrument pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reliabilitas
yang memadai, desain penelitian, pengambilan dampel dan teknik
anasisnya tepat.
3.    Verifikasi
Penelitian dapat diverifikasi , dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan di
ulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi juga bermakna
memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.

4.      Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar
fenomena danmenyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas.
Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang
kompleks ke dalam penjelasan yang singkat.

5. Empiris
5. Empiris
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam
penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang
diperoleh dengan menggunkan metode penelitian yang sistematik, bukan
berdasarkan pendapat atau kekuasaan.

6.      Penalaran Logis
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan
proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau deduktif.

7.    Kesimpulan Kondisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolute. Penelitian perilaku, dan
juga ilmu kealaman, tidak menghasilkan kepastian, sekalipun kepastian
relative.
Kesimpulan

Penelitian adalah cara mendapatkan data yang dilakukan secara


sistematis yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran. Ada
dua jenis penelitian yakni penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. penelitian kuantitatif terbagi lagi menjadi dua yakni
penelitian eksperimen dan penelitian non-ekseperimen. Penelitian
eksperimen adalah penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat
dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu (atau
lebih) kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya
dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai