Anda di halaman 1dari 5

Nama: Asmita A Muhammad

NMP: 12355201190010
SEMESTER: 7(Tujuh)
PRODI: Agribisnis

Makalah Mini Metode Penilitian

1. Definisi Ilmu
(Rachmat & Kriyantono, 2014)
Ilmu dibangun berdasarkan metode ilmiah yang
bersifat objektif, ada aturan atau prosedur eksplisit
yang mengikat peneliti; empiris, dapat dibuktikan
karena diketahui dan dapat diukur; dapat
menjelaskan dan memprediksi peristiwa dalam
bidang ilmunya.
• Ilmu disusun lebih sistematis, konsistensi, dan
koherensi (bertalian), dapat diturunkan dalam
konsepkonsep, proposisi maupun teori-teori.
• Konsep-konsep ilmu memiliki kejelasan batasan
sehingga mudah diukur. Ilmu juga dapat diverifikasi
dan dikoreksi (testabilitas)
• Berbicara tentang ilmu pengetahuan, maka
menjadi penting membahas tentang proses
penyelidikan (inquiry).
2. Definisi Teori
(L & Moleong, 2002)
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep
abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan
diantara konsep-konsep tersebut yang membantu
kita memahami sebuah fenomena. Teori merupakan
salah satu konsep dasar penelitian social. Secara
khusus, teori adalah seperangkat konsep/konstruk,
definisi dan proposi yang berusaha menjelaskan
hubungan sistematis suatu fenomena, dengan cara
memrinci hubungan sebab akibat yang terjadi.
3 Teori merupakan seperangkat atau serangkaian
proposisi yang menggambarkan sesuatu gejala
seperti itu. Proposisi-proposisi yang terkandung dan
membentuk teori terdiri atas bebrapa konsep yang
terjalin dalam bentuk hubungan sebab akibat.
Namun karena di dalam teori juga terkandung
konsep teoritis yang berfungsi menggambarkan
realitas dunia sebagaimana yang dapat dilakukan
obsevasi. Maka dalam konteks ilmiah sautu
berfungsi sebagai berikut:
1. Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup
variabel.
2. Memprediksi untuk menemukan fakta untuk
kemudian dipakai guna merumuskan hipotesis dan
menyusun instrument penelitian.
3. Mengontrol dan membahas hasil penelitian untuk
kemudian dipakai dalam memberikan saran.
Berdasarkan proses penelitian yang terdapat dalam
penelitian kuantitatif, teori memiliki fungsi
memperjelas persoalan, menyusun hipotesis,
menyusun instrument dan membahasan hasil
analisis data. Penelitian dengan paradigma
kuantitatif sebetulnya ialah mencari data untuk
dapat dibandingkan dengan teori.

3. Definisi Fakta
(Sibua & Iskandar, 2016)
Fakta adalah hal atau keadaan peristiwa yang
merupakan kenyataan sesuatu yang benar-benar
terjadi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) (Depdiknas, 2008:386). Dalam bahasa
Indonesia, fakta adalah pernyataan yang tak
terbantahkan kebenarannya. Pernyataan itu berupa
kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan,
peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi
secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap
oleh indra dan mengandung kepastian.

4. Jenis-jenis pengetahuan dan penelitian


ontologi, epistemologi, aksiologi dan
metodologi.
(Rokhmah et al., 2021)
Filsafat ilmu memberikan kekuatan bagi
perkembangan serta kemajuan suatu ilmu dan
sekaligus nilai moral yang terkandung dalam setiap
ilmu baik itu dalam tataran ontologi, epistemologi,
dan aksiologi. Setiap jenis ilmu pengetahuan
pastinya memiliki ciri-ciri yang spesifik untuk
menjawab apa (ontologi), bagaimana
(epistemologi), dan untuk apa (aksiologi) suatu ilmu
pengetahuan itu disusun. Ketiga aspek dalam
berpikir filsafat antara ontologi, epistemologi, dan
aksiologi saling berhubungan satu sama lain. Jika
berbicara tentang epistemologi ilmu, maka harus
dikaitkan dengan ontologi dan aksiologi ilmu juga.
Dengan demikian, ontologi ilmu berkaitan dengan
epistemologi ilmu, dan epistemologi ilmu terkait
dengan aksiologi ilmu begitu seterusnya. Hal ini
dikarenakan dalam membahas dimensi kajian
filsafat ilmu didasarkan pada model berpikir
sistematik sehingga harus selalu dikaitkan. Oleh
karenanya, tidak mungkin ketiganya antara
ontologi, epistemologi, dan aksiologi terlepas satu
sama lain.
Metode, menurut Senn (dalam Suriasumantri, 1984:
119) merupakan suatu prosedur atau cara
mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-
langkah yang sistematis. Sedangkan Metodologi
merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan
dalam metode tersebut (Senn, 1971:4, dalam
Suriasumantri, 1984 : 119). Jadi Metodologi Ilmiah
merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan
dalam metode tersebut, atau pengetahuan tenang
berbagai metode yang dipergunakan dalam
penelitian, dengan kata lain, Metodologi merupakan
sebuah kerangka konseptual dari metode tersebut.
Metodologi meletakkan prosedur yang harus
dipakai pada pembentukan atau pengetesan
proposisi-proposisi oleh para ilmuwan yang ingin
mendapatkan pengetahuan yang valid (dalam
Triatmojo). Dengan demikian, Metodologi juga
menyentuh bahasan tantang aspek filosofis yang
menjadi pijakan penerapan suatu metode. Aspek
filosofis yang menjadi pijakan metode tersebut
terdapat dalam wilayah Epistemologi. Metodologi
secara filsafati termasuk dalam Epistemologi.

DAFTAR PUSTAKA
L, & Moleong. (2002). Landasan Teori. UNIVERSITAS
MEDAN AREA, 34–35.
Rachmat, & Kriyantono. (2014). Ilmu & Pengetahuan.
Rokhmah, D., Sunan, U., & Yogyakarta, K. (2021).
ILMU DALAM TINJAUAN FILSAFAT:
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN
AKSIOLOGI. CENDEKIA : Jurnal Studi
Keislaman, 7(2).
Sibua, S., & Iskandar, F. (2016). KEMAMPUAN
MENGIDENTIFIKASI FAKTA DAN OPINI
DALAM TEKS SURAT KABAR MELALUI
KEGIATAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS
VIII SMP NEGERI 4 KOTA TERNATE. 14(1).
 

Anda mungkin juga menyukai