Anda di halaman 1dari 5

Nama : Stefanie Cahyaningsih Sindiawati

NIM/ Semester/ Prodi: 191124104/ Pendidikan Keagamaan Katolik


Mata Kuliah : Metopen Kelas C

Pengertian-pengertian dalam penelitian:


a. Konsep:
Singarimbun (1990) mengatakan bahwa konsep adalah generalisasi dari sekelompok
fenomena tertentu sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena
yang sama.
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khususi
(Karlinger, 1971:28).
b. Teori:
Kornblum
Menurut Kornblum teori merupakan sekumpulan konsep yang mencoba untuk
mencari jalan keluar atau gejala terhadap tema atau kejadian yang sedang mereka
amati dengan cara mengidentifikasi atau mencari pembeda atau faktor yang
mempengaruhi sebab akibat.
Glaser dan Straus (1967) mengatakan bahwa teori berasal dari sebuah data yang
diperoleh dengan cara analisis dan sistematis melalui metode komparatif.
Snelbecker (1974) mengatakan bahwa teori berarti sejumlah proposisi-proposisi yang
terintegrasi secara sintaktik (artinya, kumpulan proposisi ini mengikuti aturan-aturan
tertentu yang dapat menghubungkan secara logis proposisi yang satu dengan proposisi
yang lain, dan juga pada data yang diamati), dan yang digunakan untuk memprediksi
dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati.
Marx dan Goodson (1976) menjelaskan bahwa teori adalah aturan menjelaskan
proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas
representasi simbolik dari:
1) Hubungan-hubungan yang dapat diamati di antara kejadian-kejadian (yang
diukur).
2) Mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan.
3) Hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang
dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manifestasi hubungan
empirik apapun secara langsung.
McLaughlin (1988) menjelaskan bahwa teori ialah penafsiran terhadap kerampatan
(generalisasi), cara penilaiannya, dan penyatuannya; kerampatan itu adalah yang
dihasilkan melalui penelitian.
KBBI (1997) menjelaskan bahwa teori diartikan sebagai berikut:
1) Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa (kejadian),
2) Teori adalah asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu
pengetahuan,
3) Teori adalah pendapat, cara, dan aturan melakukan sesuatu.
c. Fungsi Teori:
1. Transformasi
Transformasi salah satu fungsi teori dalam berfikir. Dimana ilmu pengetahuan
yang sudah ditemukan oleh penelitian sebelumnya diturunkan ke generasi
dibawahnya dan dilanjutkan ke generasi yang akan datang.
Transformasi ilmu inilah yang diharapkan dapat dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman yang terjadi. Dengan kata lain, kehadiran teori sebagai
bentuk perspektif perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang terjadi pada
kala itu.
Sementara sifat dari ilmu itu sendiri bersifat dinamis dan terus berkembang,
seperti halnya manusia. Itu sebabnya pula, perlu adanya kajian dan penelitian
lagi. Karena setiap generasi memiliki pola dan hal baru. Itu pulalah yang
menjadi pembeda antara peneliti di generasi di masa lampau dengan generasi di
masa sekarang.
2. Sebagai Ikhtisar Fakta dan Hukum
Fungsi teori dalam berfikir karena teori dapat membantu peneliti untuk
merangkum dan mencatat fakta-fakta yang sudah ditemukan oleh peneliti-
peneliti sebelumnya. Tidak sekedar fakta, tetapi juga mencatat hukum-hukum
yang sudah ditemukan pada penelitian sebelumnya.
Dari hasil ikhtisar fakta dan hukum yang sudah ditemukan oleh peneliti
sebelum-sebelumnya inilah yang nantinya akan membukakan pandangan peneliti
setelahnya untuk mengembangkan topik atau tema yang serupa namun dengan
perspektif yang berbeda dan lebih inovatif.
Hal yang perlu di garis bawahi di sini, peneliti tidak menjiplak pendapat atau
gagasan peneliti sebelumnya. Tetapi lebih menekankan pada pengembangan ide,
melahirkan ide baru yang bersifat lebih inovatif dari hasil data, fakta dan hukum
yang sudah dibahas sebelumnya. Jadi dalam melakukan penelitian, tidak sekedar
kutip teori sana dan sini. Harus ada pembahasan dan ulasan yang berbeda dari
penelitian sebelumnya.
3. Mendeskripsikan Fenomena
Perbanyak kajian teori-teori yang relevan. Pelajari dengan seksama, maka kamu
akan menemukan fenomena yang terjadi. Atas dasar pengetahuan atau data yang
diperoleh inilah yang akan memudahkan kamu untuk mendeskripsikan fenomena
yang terjadi di lapangan.
4. Membantu Membuat Instrumen Penelitian
Adapun fungsi lain, yaitu membantu peneliti membuat instrumen penelitian. Jadi
buat kamu yang masih bingung membuat instrumen penelitian seperti apa, maka
siapkan teori, untuk membukakan cakrawala dan sudut pandang.
Terutama untuk penelitian kuantitatif , teori menjadi hal yang paling penting.
Sementara pada penelitian kualitatif bisa melihat berdasarkan pada fenomena
atau gejala yang terlihat dan yang terjadi, barulah mengembangkan teori.
Menurut Glaser dan Strauss (1967:3), terdapat lima fungsi dalam penelitian bahasa
sebagai berikut:
1) Memberikan kesempatan untuk meramalkan dan menerangkan perilaku.
2) Bermanfaat dalam menemukan teori-teori sosiologi.
3) Digunakan dalam aplikasi praktis, pengalaman, dan penjelasannya harus
memberikan pengertian kepada praktisi dan beebrapa pengawasan terhadap
situasi.
4) Memberikan perspektif bagi perilaku, yaitu pandangan yang harus dijaring dari
data.
5) Membimbing serta menyajikannya bagi penelitian dalam beberapa bidang
perilaku.
Snelbecker (1974) mengemukakan empat macam fungsi teori sebagai berikut:
1) Mensistematisasikan penemuan-penemuan penelitian.
2) Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis. Dengan hipotesis peneliti dapat
dibimbing mencari jawaban-jawaban.
3) Membuat ramalan atas dasar penemuan.
4) Menyajikan penjelasan, dalam hal ini untuk menjawab pertanyaan mengapa.
2. Pengertian-pengertian:
a. Hipotesis
Menurut Yunus (2010: 241) kata hipotesis berasal dari dua kata, yakni “hipo” dan
“tesis”. Hipo artinya bersifat meragukan, sedangkan tesis berarti kebenaran. Maka
secara harfiah, hipotesis artinya ialah “suatu kebenaran yang masih bersifat
meragukan”.
b. Signifikansi
Dalam bahasa Inggris umum, kata, “significant” mempunyai makna penting; sedang
dalam pengertian statistik kata tersebut mempunyai makna “benar” tidak didasarkan
secara kebetulan. Nilai signifikansi dari suatu hipotesis adalah nilai kebenaran dari
hipotesis yang diterima atau ditolak. Hasil penelitian dapat benar tapi tidak penting.
Signifikansi/probabilitas/α memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil penelitian
itu mempunyai kesempatan untuk benar. Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01,
maka artinya kita menentukan hasil penelitian nanti mempunyai kesempatan untuk
benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%. Secara umum kita menggunakan angka
signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1. Pertimbangan penggunaan angka tersebut
didasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh
peneliti. Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat
kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh kebenaran dalam
penelitian kita adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat
kepercayaan adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat
kepercayaan adalah sebesar 90%.
c. Tingkat Kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai 100% dan dilambangkan oleh 1
– α. Secara konvensional, para peneliti dalam ilmu-ilmu sosial sering menetapkan
tingkat kepercayaan berkisar antara 95% – 99%.
d. Fokus dan pertanyaan
Penelitian: Tindak Lanjut
Fokus dan Pertanyaan:
1. Guru Pendidikan Agama Katolik SMA Negeri 1 Jogonalan selalu berupaya untuk
memperbaharui strategi pembelajaran, utamanya penggunaan teknologi supaya
peserta didik tidak lagi mengantuk, bermain hp, dan mengobrol sendiri.
Pertanyaan: Bagaimana upaya pembaharuan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh
guru Pendidikan Agama Katolik SMA Negeri 1 Jogonalan?
2. Peserta didik SMA Negeri 1 Jogonalan yang beragama Katolik tergolong rajin
belajar karena didukung oleh penyediaan wifi sehingga memudahkan mereka dalam
mengeksplor pengetahuan tambahan sehingga wawasan dapat dikembangkan dalam
upaya peningkatan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pertanyaan: Bagaimana pengukuran yang dilakukan sehingga dapat mengetahui adanya
peningkatan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik?

Anda mungkin juga menyukai