(Kecerdasan Eksistensial-spiritual)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran, peserta didik dapat:
1. Menelaah studi kasus terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai keadilan,
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai dengan
ajaran Yesus Kristus untuk mengentaskan masalah kesejahteraan hidup
manusia (C4).
2. Membuat gagasan baru terkait upaya pengentasan masalah kesejahteraan
hidup manusia berdasarkan nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran,
perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai ajaran Yesus Kristus melalui
makalah (C6).
3. Menunjukkan bahwa dirinya merupakan pribadi yang memprioritaskan
nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan
sesuai ajaran Yesus Kristus sebagai respon terhadap studi kasus (A5).
4. Menyatakan pendapatnya terkait dengan kebijakan yang telah maupun akan
dirancang terkait dengan pengentasan masalah kesejahteraan hidup supaya
iman dan kepedulian berjalan seimbang sesuai ajaran Yesus Kristus (A5).
5. Mendesain suatu gagasan mengenai pengentasan masalah kesejahteraan
hidup manusia dengan merujuk pada gaya hidup terhadap pencapaian
tingkat keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan
(P5).
6. Menyelesaikan permasalahan kesejahteraan hidup manusia melalui
dorongan hati untuk mempertimbangkan penghayatan nilai-nilai keadilan,
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan baik di lingkungan
mengindahkan ajaran Yesus Kristus dan aturan hukum di Indonesia (P5).
B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1. Doa Pembukaan
2. Motivasi dan apersepsi
Keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
ciptaan merupakan nilai yang menjadi fokus kepedulian
manusia dalam menempatkan dirinya sebagai manusia
bagi manusia lainnya. Penempatan diri manusia sebagai
manusia yang lain merupakan salah satu upaya untuk
mengentaskan ketidaksejahteraan lahir dan batin manusia.
Ketidaksejahteraan seringkali dilandasi oleh akar
permasalahan seperti ketimpangan segi perekonomian,
sosial-budaya, religiusitas, politik, dan lain-lain. Akibat
dari adanya ketidaksejahteraan seringkali membiaskan
pemahaman mengenai kesucian martabat manusia dengan
maraknya kasus seperti ketidakadilan, berita hoax,
kejahatan kriminal, dan perpecahan. Dengan demikian,
pemahaman mengenai kesucian martabat manusia
ditentukan melalui kacamata iman Kristiani dan hukum
negara.
a. Apa nilai yang dapat dihidupi melalui adanya
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV?
b. Apakah nilai di dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 alinea IV sesuai dengan ajaran dalam
Gereja Katolik?
c. Mengapa aturan-aturan dan anjuran terkait dengan
penegakan keadilan, kejujuran, kebenaran,
perdamaian dan keutuhan ciptaan sangat penting untuk
zaman ini?
3. Menjelaskan tujuan dan standar kompetensi yang hendak
dicapai.
4. Menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan
pertemuan sesuai dengan silabus.
Inti Orientasi terhadap masalah
1. Menyajikan suatu studi kasus terkait dengan pelaksanaan
nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan
keutuhan ciptaan di masyarakat kepada peserta didik
untuk dibandingkan dengan acuan hukum dan ajaran
sosial Gereja (Pacem In Terris dan Populorum
Progressio)
Organisasi belajar
1. Menelaah akar-akar permasalahan sebagai bahan studi
kasus terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai keadilan,
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan
sesuai dengan ajaran Yesus Kristus untuk mengentaskan
masalah kesejahteraan hidup manusia.
2. Membuat penyelesaian masalah dalam bentuk gagasan
baru terkait upaya pengentasan masalah kesejahteraan
hidup manusia berdasarkan nilai-nilai keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai ajaran
Yesus Kristus melalui makalah.
Penyelidikan individu
1. Melakukan pengumpulan data informasi berupa konsep
dan teori melalui link bacaan studi kasus yang sudah
ditentukan.
2. Menjelaskan ulang mengenai konsep baru di dalam link
bacaan studi kasus sebagai langkah untuk menunjukkan
bahwa dirinya merupakan pribadi yang memprioritaskan
nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan
keutuhan ciptaan sesuai ajaran Yesus Kristus sebagai
respon terhadap studi kasus.
Pengembangan dan penyajian solusi penyelesaian masalah
1. Mengkritisi studi kasus sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat terkait dengan kebijakan yang telah maupun
akan dirancang terkait dengan pengentasan masalah
kesejahteraan hidup supaya iman dan kepedulian berjalan
seimbang sesuai ajaran Yesus Kristus.
2. Menentukan penyelesaian masalah dengan
menggunakan dinamika kelompok sebagai sarana untuk
mempermudah studi kasus terkait dengan penghayatan
keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan
keutuhan ciptaan.
Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
1. Mengembangkan literasi sebagai langkah untuk
menyelesaikan permasalahan kesejahteraan hidup
manusia melalui dorongan hati sebagai pertimbangan
terhadap penghayatan nilai-nilai keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan baik di
lingkungan mengindahkan ajaran Yesus Kristus dan
aturan hukum di Indonesia.
Penutup 1. Mendorong pengembangan diri dengan cara mendesain
suatu gagasan mengenai pengentasan masalah
kesejahteraan hidup manusia dengan merujuk pada gaya
hidup terhadap pencapaian tingkat keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan.
2. Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
3. Doa penutup dan salam.