Disusun Oleh :
1. Shridevi Wisnumurthi Paramacintya (A1C020234)
2. Sri Astuti Handayani (A1C020242)
3. Suci Cahyani (A1C020246)
4. Vini Arsih (A1C020257)
5. Intan Maezura (A1C020270)
A. Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian sangat penting pengembangan teoriyang digunakan oleh
peneliti. Pengembangan teori yang digunakan pada penelitian sangat tergantung juga
dengankontribusi terhadap keilmuan. Suatu masalah atau topik penelitian, dapat saja
ditentukansebelum atau sesudah peneliti memiliki teorinya berdasarkan ha- sil
membaca berbagaliteratur. Dengan kata lain, peneliti dapat sa-ja menentukan masalah
atau topik penelitiannya terlebih dahulubaru kemudian menelusuri teorinya, atau
sebaliknya dia membacaberbagai literatur, lalu menentukan masalah atau topik
penelitian namun model pertama akan lebih membimbing peneliti untuk le- bih
konsentrasi dalammencari teori yang berkaitan dengan masa-lah atau topik yang telah
ditentukan.Terlepas dari kondisi apakah masalah atau topiditentukanterlebih dahulu
atau ditentukan kemudian, peneliti tetap membu- tuhkan pencarian teori dalam rangka
melandasasi atau memper- kaya landasan dari masalah atau topik yang telah ditentukan.
Teo-ri merupakan seperangkat konstruk (konsep), definisi dan propo-sisi yang
menyajikan gejala (fenomena) secara sistematis, merinci hubungan antar variabel-
variabel, dengan tujuan meramalkan danmenerangkan gejala tersebut (Kerlinger, 1990:
26).Dalam pencarian teori, seorang peneliti berupaya mengum- pulkan informasi
sebanyak mungkin dari kepustakaan yang rele- van. Misalnya dari buku, jurnal,
majalah, skripsi, tesis, disertas
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah :
1. Apa saja teori-teori dalam penelitian ilmiah/sosial.
2. Bagaimana analisis kritikal penelitian terdahulu ?
3. Bagaimana desain kerangka konseptual penelitian ?
4. Bagaimana hipotesis penelitian?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja teori-teori dalam penelitian ilmiah/sosial.
2. Mengetahui bagaimana analisis kritikal penelitian terdahulu ?
3. Mengetahui bagaiman desain kerangka konseptual penelitian ?
4. Mengetahui tentang hipotesis penelitian?
II. PEMBAHASAN
Pengertian
1. Teori
Secara umum, teori merupakan serangkaian, dalil, bagian, definsi tentang suatu tema
atau topik yang memiliki keterhubungan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan
fenomena alamiah. Menurut Kerlinger (1978) teori adalah seperangkat konsep, definisi,
dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Proposisi merupakan rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Teori juga didefinisikan sebagai
generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai
fenomena secara sistematik (Wiersma, 1986). Pendapat lain mengatakan bahwa teori
adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga
dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Cooper, Schindler, & Sun,
2006). Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa teori dapat berupa konsep, defisini,
proposisi tentang suatu variabel yang dapat dikaji, dikembangkan oleh peneliti.
2. Teori Ilmiah
Teori ilmiah adalah kajian teori yang dilakukan secara resmi dan sesuai dengan
prosedur keilmiahan seperti penelitian ilmiah. Sehingga kehadiran teori ilmiah itu sendiri
sebagai konsep yang telah didefinisikan secara jelas. Teori ilmiah dapat pula diartikan
sebagai konsep atau konstruksi yang saling terhubung satu dengan lain, dengan cara fokus
pada batasan, preposisi yang tersistematis dan dilakukan berdasarkan adanya gejala.
Karena dengan adanya gejala yang ada inilah yang dapat digunakan untuk menetapkan
hubungan antara variabel satu dengan yang lain, sesuai dengan tujuan yang diperkirakan.
2. Teori Kualitatif
Penggunaan teori dengan metode kualitatif, seorang peneliti akan menggunakan
teori tersebut dan memiliki tujuan berbeda. Dimana tujuan penggunaan teori tersebut
sebagai pernyataan yang bersifat menjelaskan terkait suatu perilaku khusus. Memang
teori kualitatif termasuk sebagai teori yang sempurna apabila mempunyai konstrak,
variabel, maupun sebuah hipotesis. Bukan hanya itu, teori kualitatif ini digunakan untuk
dijadikan sebagai sebuah panduan yang bersifat umum dalam meneliti sesuatu. Teori
kualitatif pun dapat pula dijadikan sebagai poin yang terakhir pada sebuah penelitian.
Dengan kata lain bahwa teori yang diterapkan oleh peneliti akan dipakai untuk
melakukan penelitian secara induktif berdasarkan data yang diperoleh.
3. Teori Mix atau Campuran
Lain halnya dengan teori metode mix atau campuran yang nantinya secara
deduktif untuk diterapkan peneliti. Penerapan ini akan dilaksanakan sebuah pengujian
berdasarkan dengan teori dan sudah disusun sebelumnya. Adapun cara jika peneliti ingin
memasukkan teori yang sudah dipilih ke metode ini yakni melakukan pengumpulan dan
analisis terlebih dahulu. Setelah itu, peneliti akan menggabungkan data yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif yang telah didapat. Adapun kerangka dalam proses
mengerjakan teori menggunakan metode ini yakni kerangka kerja berdasarkan ilmu sosial
dan transformatif. Misalnya peneliti ingin menggunakan kerangka terkait ilmu sosial
maka teori yang digunakan harus sama dengan kerangka tersebut.
Manfaat/Kegunaan Teori
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala. Sementara Cooper &
Schindler (2003), menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah:
1. Membatasi ruang lingkup yang diteliti
2. Menyarankan pendekatan penelitian yang paling cocok digunakan untuk mendapatkan
makna yang paling besar
3. Kembali menyarankan bagaimana mengklasifikasikan data sehingga mempunyai makna
yang tinggi
4. Memandu merangkum data dari obyek yang diteliti
5. Memprediksi fakya yang akan didapatkan
Tujuan Teori
Adapun tujuan dari teori diantaranya, yaitu:
a. Membatasi permasalahan penelitian
b. Mengorganisasikan hasil penelitian yang telah dilakukan
c. Pembaruan teori sesuai perkembangan penelitia
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori.
Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas. Karena teori disini
berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti. Kemudian sebagai dasar untuk
merumuskan hipotesis. Serta sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh
karena itu, landasan teori dalam proposal penelitian harus sudah jelas dengan teori apa yang
akan dipakai.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. KajianTeori
2. Penelitian Relevan
3. Kerangka Berpikir
4. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tempat danWaktu Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Populasi dan Sampel
4. Teknik Pengambilan Sampel
5. Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
7. Pengujian Hipotesis
Hipotesis
Pengertian
Secara singkat dan sederhana, hipotesis penelitian adalah dugaan sementara. Dugaan
tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh.
Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan
atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih
harus dibuktikan; anggapan dasar.
pengertian hipotesis berdasarkan beberapa ahli:
1.Zikmund
Menurut Zikmund, hipotesis penelitian adalah proposisi atau dugaan belum terbukti.
Artinya dugaan masih bersifat tentatif. Dugaan tersebut menjelaskan fakta atau fenomena, serta
kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
1. Nasustion:
Menurut Nasution, hipotesis penelitian adalah dugaan tentang apa yang kita amati sebagai
upaya untuk memahaminya
2. Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti:
Sementara itu, menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah mengatakan bahwa hipotesis
penelitian merupakan pernyataan atau tuduhan yang bersifat sementara atau tentatif.
3. Mundilarso
Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang masih lemah tingkat
kebenarannya. Untuk itu masih harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu.
4. Kerlinger
Sedangkan menurut Kelinger, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan
tentang dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurutnya, hipotesis selalu
berbentuk kalimat pernyataan (declarative). Dugaan menghubungkan secara umum maupun
khusus-variabel yang satu dengan variabel yang lain.
5. Margono
Menurut Margono, hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo adalah
kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau
kesimpulan yang sifatnya masih kurang atau sementara. Menurutnya, hipotesis adalah
kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan.
6. Sugiyono
Terakhir, Menurut Sugiyono, hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah.
5) Mengarahkan Penelitian
Adapun manfaat lain dari hipotesis, yaitu mengarahkan peneliti dalam menjalankan
sebuah penelitian. Jadi, dapat diartikan jika hipotesis sebagai arah tujuan yang membantu
menentukan langkah si peneliti akan berjalan ke arah mana
Ciri-ciri Rumusan Hipotesis
a. Hipotesis dinyatakan dalam kalimat pernyataan (declarative statement), bukan kalimat
tanya. Statement tersebut sebagai pandangan peneliti berdasar hasil kajian teori yang
digunakan.
b. Peneliti harus konsisten (tidak berubah-ubah) mengenai isi hipotesisnya. Oleh karena itu,
peneliti perlu melakukan kajian yang mendalam tentang teori yang digunakan dalam
menyusun hipotesisnya.
c. Dalam penelitian eksperimen hipotesis berisi pernyataan mengenai efektivitas, perbedaan
atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel yang lain. Dalam hipotesis sedikitnya ada
dua variabel yang diteliti.
d. Hipotesis harus dapat diuji (testable). Selain menjelaskan tentang cara (teknik)
pengukuran masing- masing variabel yang akan diteliti, dalam bagian metodologi
penelitian juga harus menjelaskan teknik analisis yang digunakan untuk mengujia hiptesis
penelitian.
Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni hipotesis kerja dan hipotesis nol.
- Hipotesis Alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun ada kalanya
hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk menyatakan
hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan adanya perbedaan
antar dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan antara variabel dengan
variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan
lowongan pekerjaan.
- Hipotesis Nol
Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama lain
hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai dalam
penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik. Kebalikannya dengan
hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel
dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa
dengan peluang mencari kerja
Macam-macam Hipotesis Penelitian
Macam-macam hipotesis menurut bentuknya. Dibedakan menjadi tiga macam, hipotesis
penelitian mempunyai pengertian sendiri berdasarkan macamnya.
- Hipotesis Relasional atau Asosiatif
- Hipotesis ini diartikan sebagai jawaban sementara atas hubungan antara dua
variabel atau lebih. jadi, hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang
asosiatif atau menggambarkan suatu hubungan. Dalam pengertian lain, hipotesis asosiatif
secara eksplisit atau terang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dikutip dari sosiologis.com, contoh hipotesis adalah orang yang telah menikah memiliki
tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi ketimbang orang yang belum menikah”. Contoh
tersebut menunjukkan dengan jelas kalau ada hubungan antara status perkawinan dan tingkat
kepercayaan diri seseorang. Selain itu, hipotesis tersebut tergolong hipotesis relasional
karena hubungan kedua variabel dideskripsikan secara eksplisit. Dengan membaca hipotesis
penelitian relasional, kamu dengan mudah mengetahui adanya hubungan antara kedua
variabel tersebut. Kamu pun tahu apa saja variabel yang dipakai dalam suatu
penelitian.Contoh : Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara
tinggi badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual.
Sementara itu, hipotesis Statistik
Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada
hubungan,
- Hipotesis Deskriptif
Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif justry menunjukkan hubungan
antar variabel secara implisit. Sehingga hubungan tersebut cenderung tersembunyi, tidak
jelas seperti hipotesis penelitian. Jadi hipotesis deskriptif hanya memberi gambaran tentang
sampel penelitian. Contohnya, setengah penduduk pulau Jawa adalah petani. Contoh lainnya
adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi. Dinukil dari
sosiologis.com, pada contoh pertama variabel penelitian yang ditemukan yakni jumlah
penduduk dan pekerjaan. Sementara itu, variabel dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan
berorganisasi dan IPK.
Contoh : Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?
Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada
sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada
populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam.
“Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 600
Ha : µ ≠ 600
µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel
- Hipotesis Komparatif
Macam hipotesis yang terakhir, hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis
komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih
pada sampel yang berbeda. Sedangkan menurut Ridwan hipotesis komparatif dirumuskan
untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara ringkas,
hipotesis komparatif adalah dugaan tentatif dari rumusan masalah yang komparatif. Artinya
variabelnya sama, hanya saja populasi, sampel, atau keadaan yang berbeda.
Hipotesis Alternatif:
Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha: Produktivitas
karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.
Hipotesis statistiknya:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Ho : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 < µ2
Cara Menyusun Hipotesis Penelitian
1) Membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian
Nah, pastikan sudah ada rumusan masalah penelitian terlebih dahulu sebelum mengotak-atik
hipotesis. Dengan kata lain, kamu pertama kali harus sudah menentukan masalahnya apa.
2) Hipotesis Pendahuluan.
Barangkali ada yang bertanya, kenapa disebut hipotesis pendahuluan? Jadi hipotesis
pendahuluan adalah hipotesis yang sifatnya eksplisit yang hanya digunakan untuk ujicoba.
3) Mengumpulkan Data
Selanjut adalah mengumpulkan data dan fakta. Dari sekian banyak data yang diperoleh,
ambil data yang relevan dan selaras dengan penelitian yang kamu angkat.
4) Pengolahan Hipotesis.
Langkah selanjutnya adalah mengolah data dan fakta tersebut menjadi satu kesatuan.
5) Uji hipotesis.
Barulah dilakukan uji hipotesis. Dari pengujian inilah, nantinya kita akan mengetahui hasil
yang sebenarnya.
Dari kelima tahapan di atas, jika disimpulkan cara membuat hipotesis dapat dilakukan dengan
menganalisis data yang ada. Kemudian dibuatlah pernyataan sementara.
Syarat Menyusun Hipotesis
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Membuat hipotesis tidak asal dibuat. Ada
aturan yang harus ditaati. Adapun syarat penyusunan hipotesis yang harus dipatuhi, diantaranya
sebagai berikut.
1. Hipotesis disusun secara singkat, padat dan jelas.
2. Hipotesis dibuat untuk menunjukan dua atau lebih variabel
PENUTUP
Kesimpulan
Kajian pustaka adalah proses umum yang dilakukan peneliti dalam upaya menemukan
teori. Mencari kepustakaan yang terkait adalah hal yang harus segera dilakukan peneliti setelah
menen- tukan masalah atau topik, lalu menyusunnya secara teratur dan rapi untuk keperluan
penelitiannya. Kajian pustaka meliputi pen- gidentifikasian secara sistematis, penemuan dan
analisis doku- mendokumen yang memuat informasi yang berhubungan denganmasalah
penelitian. Untuk itu diperlukan adanya teori yang merupakan seperangkat konstruk (konsep),
definisidan proposisi yang menyajikan gejala (fenomena) secara sistema- tis, merinci hubungan
antar variabel-variabel, dengan tujuan me- ramalkan dan menerangkan gejala tersebut.Dalam
pencarian teori, seorang peneliti berupaya mengum- pulkan informasi sebanyak mungkin dari
kepustakaan yang rele- van. Misalnya dari buku, jurnal,majalah, skripsi, tesis, disertasiserta
sumber-sumber lain
DAFTAR PUSTAKA
https://penelitianilmiah.com/landasan-teori/
https://belajarkreatif.org/inilah-contoh-landasan-teori-penelitian-berdasarkan-
jenis-karya-ilmiah/
https://vocasia.id/blog/pengertian-dan-kegunaan-teori-dalam-
penelitian/https://penerbitdeepublish.com/hipotesis-penelitian/amp/
https://www.academia.edu/14956100/Makalah_Hipotesis_Penelitian
https://www.academia.edu/36463076/HIPOTESIS_PENELITIAN
https://penerbitdeepublish.com/hipotesis-penelitian/amp/
https://www.academia.edu/14956100/Makalah_Hipotesis_Penelitian
https://www.academia.edu/36463076/HIPOTESIS_PENELITIAN
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, 2013, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.