Anda di halaman 1dari 17

PAPER

TEORI – TEORI DALAM PENELITIAN

Disusun Oleh :
1. Shridevi Wisnumurthi Paramacintya (A1C020234)
2. Sri Astuti Handayani (A1C020242)
3. Suci Cahyani (A1C020246)
4. Vini Arsih (A1C020257)
5. Intan Maezura (A1C020270)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian sangat penting pengembangan teoriyang digunakan oleh
peneliti. Pengembangan teori yang digunakan pada penelitian sangat tergantung juga
dengankontribusi terhadap keilmuan. Suatu masalah atau topik penelitian, dapat saja
ditentukansebelum atau sesudah peneliti memiliki teorinya berdasarkan ha- sil
membaca berbagaliteratur. Dengan kata lain, peneliti dapat sa-ja menentukan masalah
atau topik penelitiannya terlebih dahulubaru kemudian menelusuri teorinya, atau
sebaliknya dia membacaberbagai literatur, lalu menentukan masalah atau topik
penelitian namun model pertama akan lebih membimbing peneliti untuk le- bih
konsentrasi dalammencari teori yang berkaitan dengan masa-lah atau topik yang telah
ditentukan.Terlepas dari kondisi apakah masalah atau topiditentukanterlebih dahulu
atau ditentukan kemudian, peneliti tetap membu- tuhkan pencarian teori dalam rangka
melandasasi atau memper- kaya landasan dari masalah atau topik yang telah ditentukan.
Teo-ri merupakan seperangkat konstruk (konsep), definisi dan propo-sisi yang
menyajikan gejala (fenomena) secara sistematis, merinci hubungan antar variabel-
variabel, dengan tujuan meramalkan danmenerangkan gejala tersebut (Kerlinger, 1990:
26).Dalam pencarian teori, seorang peneliti berupaya mengum- pulkan informasi
sebanyak mungkin dari kepustakaan yang rele- van. Misalnya dari buku, jurnal,
majalah, skripsi, tesis, disertas

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah :
1. Apa saja teori-teori dalam penelitian ilmiah/sosial.
2. Bagaimana analisis kritikal penelitian terdahulu ?
3. Bagaimana desain kerangka konseptual penelitian ?
4. Bagaimana hipotesis penelitian?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja teori-teori dalam penelitian ilmiah/sosial.
2. Mengetahui bagaimana analisis kritikal penelitian terdahulu ?
3. Mengetahui bagaiman desain kerangka konseptual penelitian ?
4. Mengetahui tentang hipotesis penelitian?
II. PEMBAHASAN

1. Teori-Teori Dalam Penelitian Ilmiah/Sosial

Pengertian
1. Teori
Secara umum, teori merupakan serangkaian, dalil, bagian, definsi tentang suatu tema
atau topik yang memiliki keterhubungan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan
fenomena alamiah. Menurut Kerlinger (1978) teori adalah seperangkat konsep, definisi,
dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Proposisi merupakan rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Teori juga didefinisikan sebagai
generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai
fenomena secara sistematik (Wiersma, 1986). Pendapat lain mengatakan bahwa teori
adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga
dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Cooper, Schindler, & Sun,
2006). Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa teori dapat berupa konsep, defisini,
proposisi tentang suatu variabel yang dapat dikaji, dikembangkan oleh peneliti.

2. Teori Ilmiah
Teori ilmiah adalah kajian teori yang dilakukan secara resmi dan sesuai dengan
prosedur keilmiahan seperti penelitian ilmiah. Sehingga kehadiran teori ilmiah itu sendiri
sebagai konsep yang telah didefinisikan secara jelas. Teori ilmiah dapat pula diartikan
sebagai konsep atau konstruksi yang saling terhubung satu dengan lain, dengan cara fokus
pada batasan, preposisi yang tersistematis dan dilakukan berdasarkan adanya gejala.
Karena dengan adanya gejala yang ada inilah yang dapat digunakan untuk menetapkan
hubungan antara variabel satu dengan yang lain, sesuai dengan tujuan yang diperkirakan.

Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian


Beberapa kegunaan dan fungsi teori dalam penelitian menurut (Cooper et al., 2006),
diantaranya: (1) Teori mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang akan
kita pelajari. (2) Teori menyarankan sistem pendekatan penelitian yang disukai untuk
mendapatkan makna yang sesungguhnya), (3) teori menyarankan sistem penelitian yang
memungkinkan untuk mengimpose data sehingga diklasifikasikan dalam jalan yang lebih
bermakna. (4) Teori merangkum suatu pengetahuan tentang sebuah objek kajian dan
pernyataan yang tidak diinformasikan yang diluar observasi yang segera. (4) Teori dapat
digunakan untuk memprediksi fakta-fakta yang lebih jauh yang bisa ditemukan dalam
penelitian.
Semua penelitian memiliki kaidah ilmiah, dengan demikian semua peneliti harus
menggunakan dasar teori ilmiah (Sugiyono, 2014). Pada penelitian kuantitatif dan penelitian
eksperimen teori harus sudah jelas sebelum penelitian dilakukan. Hal itu dikarenakan toeri
ilmiah akan dijadika dasar untuk memperjelas masalah penelitian, dasar penarikan
kesimpulan, dan memprediksi hasil akhir dari penelitian.
Dari pendapatnya di atas dapat disimpulkan bahwa teori berfungsi untuk memperjelas
masalah penelitian sehingga para peneliti dan pembaca hasil penelitian dapat dengan mudah
mengidetifikasi masalah yang ada dalam objek penelitian. Kedua sebagai dasar untuk
merumuskan hipotesis penelitian. Dengan demikian peneliti dapat menyusun dugaan
sementara yang didasarkan pada masalah yang temukan dengan membandingkan pada teori—
teori yang ada. Ketiga berfungsi sebagai feferensi untuk menyusun instrumen penelitian.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusunan instrumen penelitian didasarkan pada kajian
teori yang relevan.
Beberapa fungsi tersebut sejalan dengan pendapatnya (Bennett, Borg, & Gall, 1984; Gall,
Borg, & Gall, 2003) yang menyatakan beberapa tujuan dari proses kajian teori diantaranya:
(1) membatasi masalah penelitian, (2) menemukan benang baru yang diteliti, (3) menghindari
pendekatan yang tidak sesuai, (4) memperoleh metodologi yang mencerahkan. (5)
Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian yang lebih jauh dan mencari grand teori
pendukung. Dengan demikia kajian teori memili peran yang sangat penting dalam rangkaian
proses penelitian yang baik.

Jenis-Jenis Teori Penelitian


Terdapat beberapa macam teori dalam penelitian, diantaranya: (1) Teori induktif yang
menerangkan suatu hal dari dari data ke arah toeri. (2) Teori deduktif yang memberi
keterangan dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan
diterangkan. (3) Teori fungsional yang nampak nampak adanya suatu interaksi pengaruh
antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data. Artinya ada pola yang saling mempengaruhi
antara data dan toeri (Monks, F. J., & Knoers, A. M. P. Siti Rahayu., 1999).
(Sugiyono, 2014) memandang sebuah teori sebagai, (1) cara pandang menunjuk pada
suatu cara menerangkan yang menggeneralisi. (2) cara pandang sekelompok hukum yang
disusun secara logis. Cara pandang ini melihat hubungan yang deduktif antara data dan teori.
(2) Suatu toeri dapat berupa rangkuman mengenai suatu kelompok hukum yang didapatkan
dari proses empiris pada bidang ilmu tertentu.
Sebuah teori diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah, dengan demikian teori harus
dapat diuji ulang kebenarannya. Itulah sebabnya ada suatu riset yang dilakukan bertujuan
untuk menguji kebenaran suatu teori. Kesalahan dalam sistematika proses penelitian dapat
menjadi penyebab suatu suatu toeri dapat dibantah bahkan dibatalkan oleh teori lain. Hasil
pengujian terhadap suatu teori dapat berupa penguatan, atau pelemahan dan pembatalan.
Teori dalam kegiatan penelitian harus mampu menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan fenomena (masalah) dan objek dalam penelitian. Seorang peneliti yang akan
meneliti masalah pembelajaran maka ia harus mengkaji beberapa teori perihal masalah
pembelajaran bukan masalah sosial budaya maupun politik. Begitupun ketika sedang meneliti
tentang Ekonomi, maka peneliti harus menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan
Ekonomi bukan budaya maupun ilmu alam. Pada saat ini pengkajian teori penelitian harus
benar-benar spesifik sesuai dengan sub bidang kajian yang sedang dikaji.

Jenis Teori Berdasarkan Metode yang Digunakan Peneliti


1. Teori Kuantitatif
Jenis teori kuantitatif yang diterapkan nantinya tentu mengharuskan seorang
peneliti agar memahami terkait variabel yang digunakan. Adapun variabel yang
dimaksud yakni variabel yang akan merujuk terhadap karakteristik yang nantinya akan
diukur oleh peneliti. Dimana karakteristik variabel tersebut pun bermacam-macam dan
kerap kali digunakan saat meneliti. Jenis terkait variabel tersebut antaranya variabel
bebas atau tidak khusus. Ada juga variabel terikat yang menjadi kebalikan variabel bebas.
Selain itu, jenis variabel lain yang biasa diterapkan peneliti adalah variabel moderating
dan juga variabel jenis kontrol. Variabel jenis confounding pun digunakan jika memilih
menggunakan metode penelitian kuantitatif.

2. Teori Kualitatif
Penggunaan teori dengan metode kualitatif, seorang peneliti akan menggunakan
teori tersebut dan memiliki tujuan berbeda. Dimana tujuan penggunaan teori tersebut
sebagai pernyataan yang bersifat menjelaskan terkait suatu perilaku khusus. Memang
teori kualitatif termasuk sebagai teori yang sempurna apabila mempunyai konstrak,
variabel, maupun sebuah hipotesis. Bukan hanya itu, teori kualitatif ini digunakan untuk
dijadikan sebagai sebuah panduan yang bersifat umum dalam meneliti sesuatu. Teori
kualitatif pun dapat pula dijadikan sebagai poin yang terakhir pada sebuah penelitian.
Dengan kata lain bahwa teori yang diterapkan oleh peneliti akan dipakai untuk
melakukan penelitian secara induktif berdasarkan data yang diperoleh.
3. Teori Mix atau Campuran
Lain halnya dengan teori metode mix atau campuran yang nantinya secara
deduktif untuk diterapkan peneliti. Penerapan ini akan dilaksanakan sebuah pengujian
berdasarkan dengan teori dan sudah disusun sebelumnya. Adapun cara jika peneliti ingin
memasukkan teori yang sudah dipilih ke metode ini yakni melakukan pengumpulan dan
analisis terlebih dahulu. Setelah itu, peneliti akan menggabungkan data yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif yang telah didapat. Adapun kerangka dalam proses
mengerjakan teori menggunakan metode ini yakni kerangka kerja berdasarkan ilmu sosial
dan transformatif. Misalnya peneliti ingin menggunakan kerangka terkait ilmu sosial
maka teori yang digunakan harus sama dengan kerangka tersebut.
Manfaat/Kegunaan Teori
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala. Sementara Cooper &
Schindler (2003), menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah:
1. Membatasi ruang lingkup yang diteliti
2. Menyarankan pendekatan penelitian yang paling cocok digunakan untuk mendapatkan
makna yang paling besar
3. Kembali menyarankan bagaimana mengklasifikasikan data sehingga mempunyai makna
yang tinggi
4. Memandu merangkum data dari obyek yang diteliti
5. Memprediksi fakya yang akan didapatkan
Tujuan Teori
Adapun tujuan dari teori diantaranya, yaitu:
a. Membatasi permasalahan penelitian
b. Mengorganisasikan hasil penelitian yang telah dilakukan
c. Pembaruan teori sesuai perkembangan penelitia
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori.
Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas. Karena teori disini
berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti. Kemudian sebagai dasar untuk
merumuskan hipotesis. Serta sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh
karena itu, landasan teori dalam proposal penelitian harus sudah jelas dengan teori apa yang
akan dipakai.

2. Penelitian terdahulu / analisis kritikal


Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan
selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk peneltiain selanjutnya di samping itu
kajian terdahulu membantu penelitian dapat memposisikan penelitian serta menujukkan
orsinalitas dari penelitian. Pada bagaian ini peneliti mencamtumkan berbagai hasil
penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian
membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum
terpublikasikan.Untuk mendukung permasalahan terhadapbahasan, peneliti berusaha
malacak berbagai literature dan penelitian terdahulu (prior research) yang masih relevan
terhadap masalah yang menjadi obyek penelitian saat ini. Selain itu yang menjadi syarat
mutlak bahwa dalam penelitian ilmiah menolak yang Namanya plagiatisme atau
mencontek secara utuh hasil karya tulisan orang lain. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kode etik dalam penelitian ilmiah maka sangat diperlukan eksplorasi terhadap penelitian-
penelitian terdahulu yang relevan. Tujuannya adalah untuk menegaskan penelitian, posisi
penelitian dan sebagai teori pendukung guna menyusun konsep berpikir dalam
penelitian.Penelitian terdahulu akan memudahkan dalam menentukan langkah-langkah
yang sistematis untuk penyusunan penelitian dari segi teori dan konsep. Penelitian
terdahulu dapat digunakan sebagai acuan \atau referensi untuk memudahkan membuat
penelitian secara keseluruhan.Manfaat digunakannya penelitian terdahulu dalam
penelitian adalah:
a. Mengetahui bangunan keilmuan terkait permasalahan yang diteliti, yang telah
dibuat oleh orang lain atau peneliti lainnya..
b. Menggambarkan secara jelas perbedaan penelitian yang akan Anda lakukan
dengan penelitian lain yang telah ada sebelumnya, ini memiliki kemiripan
sehingga terhindar dari plagiarism atau penjiplakan
c. Memperkuat atau mendukung kekuatan penelitian Anda dengan adanya
referensi ilmiah lain yang memiliki relevansi dengan penelitian Anda. Dalam setiap
penelitian perlu adanya dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan
melalui hasil penelitian sebelumnya.Salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan yaitu dari penelitian terdahulu. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun
penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian
pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal dan
tesis terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis

3. Desain kerangka konseptual penelitian

1. Pengertian Keranga Konseptual Penelitian


Kerangka penelitian adalah konsep yang ada dalam suatu penelitian dengan
menghubungkan antara visualisasi satu variabel denga variabel lainnya, sehingga ketika
melangsungkan penelitian menjadi tersusun secara sistematis dan dapat diterima oleh semua
pihak. Adapun definisi kerangka penelitian menurut ahli Sugiyono (2017), Arti kerangka
penelitian ialah alur berpikir dengan menerapkan berbagai model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalahdalam topik penelitian dengan susunan yang sistematis.
2. Macam-macam Kerangka Konseptual Penelitian
Pendahuluan
Pendahuluan senantisa berisi beberapa aspek penting seperti halnya dengan latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat, dan implikasi penelitian bagi masyarakat.
Bagian Pendahuluan dalam Konsep PenelitianBerikut inilah bagian-bagian pendahuluan dalam
konsep penelitian;Latar belakang masalah, berisi informasi yang berkaitan erat dengan peristiwa
atau isu yang menjadi alasan penelitian dilakukan. Identifikasi masalah berisi berbagai
permasalahan yang mungkin muncul dan berkaitan erat dengan masalah yang akan diteliti.
1) Rumusan masalah, merupakan landasan atau petunjuk bagi peneliti untuk memperoleh
data yang sesuai topik penelitian. Rumusan masalah biasanya dinyatakan dalam bentuk
kalimat tanya.
2) Tujuan penelitian, menunjukkan sesuatu yang ingin dicapai oleh peneliti ketika
melakukan penelitian tersebut.
3) Manfaat penelitian, merupakan harapan peneliti terhadap hasil penelitian yang selalu
terdapat dalam bagian pendahuan di dalam konsep penelitian.
Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang bisa juga dikenal dengan tinjauan pustaka berisi pendapat ahli
mengenai variabel-variabel penelitian soshal. Kajian pustaka merupakan syarat mutlak dalam
penelitian karena mendorong peneliti mendalami dan menguasai pengetahuan yang berkaitan
dengan rumusan masalah dan hipotesis.
Kajian pustaka dalam penelitian Kuantitatit dan Kualitatit berbeda. Dalam penelitian
kualitatit tidak terdapat hipotesis karena peneliti tidak boleh memiliki prasangka terlebih
dahulu sebelum melakukan penelitian, sementara hipotesis merupakan jawaban sementara
yang perlu dibuktikan. Secara umum, dalam kajian pustaka terdapat beberapa komponen
berikut.

Bagian Kajian Pustaka dalam Konsep Penelitian


Kajian Teori, Kajian teori berisi teori atau pendapat para ahil mengenai variabel yang
ada dalam penelitian. Teori dan pendapat dan ahli tersebut merupakan landasan bagi peneliti
untuk mengembangkan dan membantu mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah.
Hasil Peneiltian
Hasil penelitian yang relevan berisi penelitian mengenai topik yang mirip dengan
karya peneliti lain. Penelitian yang telah dilakukan tersebut diharapkan dapat membantu
memberi referensi bagi peneliti dalam melaksànakan penelitiannya. Bagian mi merupakan
bagian opsional, bisa ada atau tidak.
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir menunjukkan alur berpikir suatu penelitian dan menunjukkan
pemahaman pokok yang melandasi pemahaman-pemahaman lainnya. Kerangka berpikir
diperlukan untuk mengarahkan dan memperjelas masalah yang dikemukakan.Pada
umumnya kerangka berpikir digunakan untuk menggambarkan hubungan variabel satu
dengan variabel lainnya. Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian.Dimana, untuk variabel dalam suatu penelitian dapatlah dibedakan
dalam beberapa jenis berikut;
1. Variabel bebas atau variabel penyebab merupakan variabel yang
memengaruhi variabel lain.
2. Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang memberikan
reaksi/respons sebagai akibat dan hubungan variabel bebas.
3. Variabel intervening, yaitu variabel yang secara teoretis memengaruhi
hubungan antara variabel bebas dan terikat, tetapi tidak dapat diamati
4. Variabel moderator, yaitu variabel yang memengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoretis.
Hipotesis terdapat dalam penelitian kuantitatif karena penelitian kualitatif tidak
memperbolehkan adanya dugaan awal penelitian yang dapat memengaruhi objektivitas
peneliti. Dalam metode penelitian, hipotesis menjadi alat untuk menghubungkan teori yang
relevan dengan kenyataan (fakta). Hipotesis merupakan jawaban sementara karena
kebenarannya masih perlu diuji dengan data dan lapangan. Hipotesis juga penting
peranannya karena menunjukkan harapan peneliti mengenai hubungan antarvariabel.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu keseluruhan metode, prosedur, konsep kerja, dan aturan
yang digunakan dalam penelitian. Metode merujuk pada ilmu yang berkaitan dengan proses,
prinsip, serta prosedur yang digunakan untuk mencari jawaban atas suatu masalah.
Bagian Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya mencangkup, hal-hal berikut ini;
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Sebaiknya tempat penelitian yang dipilih ditentukan dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu, misalnya dapat dijangkau oleh peneliti dan tidak terlalu luas atau
spesifik. Sementara itu, waktu penelitian merupakan jangka waktu yang digunakan oleh
peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian, dimulai dan penyusunan rancangan
penelitian sampai penulisan laporan hasil penelitian dengan pertimbangan tertentu, salah
satunya masalah yang akan diteliti. Waktu penelitian diharapkan dapat membantu peneliti
melakukan penelitian secara efektif.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian menunjukkan pendekatan dan metode yang digunakan peneliti
dalam merencanakan kegiatan penelitian. Misalnya, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode yang diterapkan yaitu fenomenologi. Selanjutnya, peneliti
menjelaskan secara singkat, padat, dan jelas mengenai penggunaan fenomenologi dalam
rencana penelitian yang akan diterapkan.
3. Sumber Data
Data dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh peneliti melalui kegiatan pengumpulan data lapangan/objek penelitian.
Contàh data primer yaitu hasil wawancara, hasil observasi, dan angket yang telah disebar.
Sementara itu, data sekunder merupakan data yang telah ada sebelumnya sehingga
peneliti tidak perlu terlibat langsung di lapangan atau objek yang diteliti. Contoh data
sekunder yaitu monografi, hasil sensus penduduk, jurnal, buku, dan berita.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menjelaskan cara-cara yang dilakukan peneliti dalam
mengumpulkan data lapangan. Teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif
berbeda. Pada umumnya penelitian kualitatif menggunakan teknik observasi dan
wawancara. Sementara itu, teknik pada penelitian kuantitatif dilakukan melalui
angket/kuesioner dan pengukuran objek.
5. Teknik Analisis Data
2Pada bagian ini menguraikan cara dan proses pengolahan data yang akan digunakan
peneliti. Teknik analisis data kuantitatif dilakukan melalui proses editing, coding, dan
tabulating. Sementara itu, pada penelitian kualitatif data diolah melalui proses
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Contoh Kerangka Penelitian
Contoh kerangka atau konsep penelitian yang diberikan, adalah penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif;
1.Kerangka Penelitian Kuantitatif
kegunan dalam contoh kerangka penelitian kuantitatif, yakni;

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. KajianTeori
2. Penelitian Relevan
3. Kerangka Berpikir
4. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tempat danWaktu Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Populasi dan Sampel
4. Teknik Pengambilan Sampel
5. Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
7. Pengujian Hipotesis

2. Kerangka Penelitian Kualitatif


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
2. Penelitian Relevan
3. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tempat danWaktu Penelitian
2. Jenis Penelitian
3. Sumber Data
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data

Hipotesis

Pengertian
Secara singkat dan sederhana, hipotesis penelitian adalah dugaan sementara. Dugaan
tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh.
Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan
atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih
harus dibuktikan; anggapan dasar.
pengertian hipotesis berdasarkan beberapa ahli:
1.Zikmund
Menurut Zikmund, hipotesis penelitian adalah proposisi atau dugaan belum terbukti.
Artinya dugaan masih bersifat tentatif. Dugaan tersebut menjelaskan fakta atau fenomena, serta
kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
1. Nasustion:
Menurut Nasution, hipotesis penelitian adalah dugaan tentang apa yang kita amati sebagai
upaya untuk memahaminya
2. Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti:
Sementara itu, menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah mengatakan bahwa hipotesis
penelitian merupakan pernyataan atau tuduhan yang bersifat sementara atau tentatif.
3. Mundilarso
Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang masih lemah tingkat
kebenarannya. Untuk itu masih harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu.
4. Kerlinger
Sedangkan menurut Kelinger, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan
tentang dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurutnya, hipotesis selalu
berbentuk kalimat pernyataan (declarative). Dugaan menghubungkan secara umum maupun
khusus-variabel yang satu dengan variabel yang lain.
5. Margono
Menurut Margono, hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo adalah
kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau
kesimpulan yang sifatnya masih kurang atau sementara. Menurutnya, hipotesis adalah
kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan.
6. Sugiyono
Terakhir, Menurut Sugiyono, hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah.

Tujuan dan Fungsi Hipotesis Penelitian

1) Untuk Menguji Teori


Tujuan hipotesis tidak lain dan tidak bukan membantu peneliti untuk menguji teori.
Jadi hipotesis yang sudah kamu angkat, dikomparasikan atau dibandingkan dengan teori-teori
yang sudah ada. Kemudian dari hasil membandingkan inilah yang akan kita ketahui
hasilnya.

2) Menerangkan Fenomena Sosial


Tidak hanya dapat digunakan untuk menguji teori, bertujuan juga untuk menerangkan
fenomena sosial yang sedang terjadi. Dari fenomena yang terjadi dilapangan, akan
mendorong peneliti membuat asumsi sementara, sebelum nantinya dibuktikan kebenarannya.

3) Membantu Membuat Kerangka Kesimpulan


Buat kamu nih yang merasa kesulitan membuat kesimpulan saat membuat penelitian.
Maka hipotesis muncul sebenarnya untuk memudahkan peneliti membuat kesimpulan.
Setidaknya dari hipotesis, akan kita temukan kerangka-kerangka dasar untuk menemukan
jawabannya.

4) Mendorong Munculnya Teori


Ada pepatah menarik dari Descartes, filsuf Perancis yang mengatakan “Cogito Ergo
Sum” yang dapat diartikan bahwa aku berpikir maka aku ada. Posisi hipotesis sebenarnya
juga seperti ini. Hipotesis adalah upaya kamu memikirkan sesuatu yang awalnya (Mungkin)
tidak ada, kemudian kamu adakan dengan cara melakukan penelitian dan membuktikan
ketiadaan menjadi ada, atau memang ketiadaan memang benar-benar tidak ada.

5) Mengarahkan Penelitian
Adapun manfaat lain dari hipotesis, yaitu mengarahkan peneliti dalam menjalankan
sebuah penelitian. Jadi, dapat diartikan jika hipotesis sebagai arah tujuan yang membantu
menentukan langkah si peneliti akan berjalan ke arah mana
Ciri-ciri Rumusan Hipotesis
a. Hipotesis dinyatakan dalam kalimat pernyataan (declarative statement), bukan kalimat
tanya. Statement tersebut sebagai pandangan peneliti berdasar hasil kajian teori yang
digunakan.
b. Peneliti harus konsisten (tidak berubah-ubah) mengenai isi hipotesisnya. Oleh karena itu,
peneliti perlu melakukan kajian yang mendalam tentang teori yang digunakan dalam
menyusun hipotesisnya.
c. Dalam penelitian eksperimen hipotesis berisi pernyataan mengenai efektivitas, perbedaan
atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel yang lain. Dalam hipotesis sedikitnya ada
dua variabel yang diteliti.
d. Hipotesis harus dapat diuji (testable). Selain menjelaskan tentang cara (teknik)
pengukuran masing- masing variabel yang akan diteliti, dalam bagian metodologi
penelitian juga harus menjelaskan teknik analisis yang digunakan untuk mengujia hiptesis
penelitian.

Jenis-jenis Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni hipotesis kerja dan hipotesis nol.
- Hipotesis Alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun ada kalanya
hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk menyatakan
hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan adanya perbedaan
antar dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan antara variabel dengan
variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan
lowongan pekerjaan.
- Hipotesis Nol
Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama lain
hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai dalam
penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik. Kebalikannya dengan
hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel
dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa
dengan peluang mencari kerja
Macam-macam Hipotesis Penelitian
Macam-macam hipotesis menurut bentuknya. Dibedakan menjadi tiga macam, hipotesis
penelitian mempunyai pengertian sendiri berdasarkan macamnya.
- Hipotesis Relasional atau Asosiatif
- Hipotesis ini diartikan sebagai jawaban sementara atas hubungan antara dua
variabel atau lebih. jadi, hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang
asosiatif atau menggambarkan suatu hubungan. Dalam pengertian lain, hipotesis asosiatif
secara eksplisit atau terang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dikutip dari sosiologis.com, contoh hipotesis adalah orang yang telah menikah memiliki
tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi ketimbang orang yang belum menikah”. Contoh
tersebut menunjukkan dengan jelas kalau ada hubungan antara status perkawinan dan tingkat
kepercayaan diri seseorang. Selain itu, hipotesis tersebut tergolong hipotesis relasional
karena hubungan kedua variabel dideskripsikan secara eksplisit. Dengan membaca hipotesis
penelitian relasional, kamu dengan mudah mengetahui adanya hubungan antara kedua
variabel tersebut. Kamu pun tahu apa saja variabel yang dipakai dalam suatu
penelitian.Contoh : Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara
tinggi badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual.
Sementara itu, hipotesis Statistik

Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.

Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada
hubungan,

ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

- Hipotesis Deskriptif
Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif justry menunjukkan hubungan
antar variabel secara implisit. Sehingga hubungan tersebut cenderung tersembunyi, tidak
jelas seperti hipotesis penelitian. Jadi hipotesis deskriptif hanya memberi gambaran tentang
sampel penelitian. Contohnya, setengah penduduk pulau Jawa adalah petani. Contoh lainnya
adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi. Dinukil dari
sosiologis.com, pada contoh pertama variabel penelitian yang ditemukan yakni jumlah
penduduk dan pekerjaan. Sementara itu, variabel dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan
berorganisasi dan IPK.

Contoh : Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?
Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada
sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada
populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam.
“Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 600
Ha : µ ≠ 600
µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel

- Hipotesis Komparatif
Macam hipotesis yang terakhir, hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis
komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih
pada sampel yang berbeda. Sedangkan menurut Ridwan hipotesis komparatif dirumuskan
untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara ringkas,
hipotesis komparatif adalah dugaan tentatif dari rumusan masalah yang komparatif. Artinya
variabelnya sama, hanya saja populasi, sampel, atau keadaan yang berbeda.

Contoh : Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila


dibandingkan dengan PT Y?
Hipotesis Nol:
1) Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y;
atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau
2) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih besar
atau sama dengan)” = paling sedikit).
3) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih kecil
atau sama dengan” = paling besar).

Hipotesis Alternatif:
Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha: Produktivitas
karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.
Hipotesis statistiknya:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Ho : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 < µ2
Cara Menyusun Hipotesis Penelitian
1) Membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian
Nah, pastikan sudah ada rumusan masalah penelitian terlebih dahulu sebelum mengotak-atik
hipotesis. Dengan kata lain, kamu pertama kali harus sudah menentukan masalahnya apa.
2) Hipotesis Pendahuluan.
Barangkali ada yang bertanya, kenapa disebut hipotesis pendahuluan? Jadi hipotesis
pendahuluan adalah hipotesis yang sifatnya eksplisit yang hanya digunakan untuk ujicoba.
3) Mengumpulkan Data
Selanjut adalah mengumpulkan data dan fakta. Dari sekian banyak data yang diperoleh,
ambil data yang relevan dan selaras dengan penelitian yang kamu angkat.
4) Pengolahan Hipotesis.
Langkah selanjutnya adalah mengolah data dan fakta tersebut menjadi satu kesatuan.
5) Uji hipotesis.
Barulah dilakukan uji hipotesis. Dari pengujian inilah, nantinya kita akan mengetahui hasil
yang sebenarnya.
Dari kelima tahapan di atas, jika disimpulkan cara membuat hipotesis dapat dilakukan dengan
menganalisis data yang ada. Kemudian dibuatlah pernyataan sementara.
Syarat Menyusun Hipotesis
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Membuat hipotesis tidak asal dibuat. Ada
aturan yang harus ditaati. Adapun syarat penyusunan hipotesis yang harus dipatuhi, diantaranya
sebagai berikut.
1. Hipotesis disusun secara singkat, padat dan jelas.
2. Hipotesis dibuat untuk menunjukan dua atau lebih variabel

PENUTUP
Kesimpulan
Kajian pustaka adalah proses umum yang dilakukan peneliti dalam upaya menemukan
teori. Mencari kepustakaan yang terkait adalah hal yang harus segera dilakukan peneliti setelah
menen- tukan masalah atau topik, lalu menyusunnya secara teratur dan rapi untuk keperluan
penelitiannya. Kajian pustaka meliputi pen- gidentifikasian secara sistematis, penemuan dan
analisis doku- mendokumen yang memuat informasi yang berhubungan denganmasalah
penelitian. Untuk itu diperlukan adanya teori yang merupakan seperangkat konstruk (konsep),
definisidan proposisi yang menyajikan gejala (fenomena) secara sistema- tis, merinci hubungan
antar variabel-variabel, dengan tujuan me- ramalkan dan menerangkan gejala tersebut.Dalam
pencarian teori, seorang peneliti berupaya mengum- pulkan informasi sebanyak mungkin dari
kepustakaan yang rele- van. Misalnya dari buku, jurnal,majalah, skripsi, tesis, disertasiserta
sumber-sumber lain
DAFTAR PUSTAKA
https://penelitianilmiah.com/landasan-teori/
https://belajarkreatif.org/inilah-contoh-landasan-teori-penelitian-berdasarkan-
jenis-karya-ilmiah/
https://vocasia.id/blog/pengertian-dan-kegunaan-teori-dalam-
penelitian/https://penerbitdeepublish.com/hipotesis-penelitian/amp/
https://www.academia.edu/14956100/Makalah_Hipotesis_Penelitian
https://www.academia.edu/36463076/HIPOTESIS_PENELITIAN
https://penerbitdeepublish.com/hipotesis-penelitian/amp/
https://www.academia.edu/14956100/Makalah_Hipotesis_Penelitian
https://www.academia.edu/36463076/HIPOTESIS_PENELITIAN
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, 2013, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai