Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA TEORI DALAM PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Aini Rahmania S.H., M.H.

Disusun Oleh :

Dessy Fatma Isyantie ( 33020210016 )

Taufiq Khoirul Anwar ( 33020210022 )

Aulia Azzahrah ( 33020210027)

Ambar Setiani ( 33020210030 )

Aurellia Kharisma H ( 33020210320 )

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan banyak karunia kepada
umat-Nya dalam memberikan Kesehatan, pertolongan dan petunjuk di banyak
kondisi. Puji syukur atas pertolongan Allah SWT. atas kemampuan berpikir dan
bekerja sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul yang
Kerangka Teori Dalam Penelitian disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian yang diampu oleh Aini Rahmania S.H., M.H. selaku dosen
mata kuliah Metodologi Penelitian.

Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis dan para
pembaca sehingga dapat memahami bagaimana kerangka teori dalam penelitian.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis mencari banyak referensi untuk
menghindari salah informasi, namun kembali lagi tiada gading yang tak retak,.
Sehingga, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan dan sumber referensi
kurang relevan dengan data yang akurat. Dengan itu, berkaitan dengan kekurangan
yang tertulis di makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Kerangka Teori Dalam Penelitian .............................................. 3

B. Karakteristik Teori Dalam Penelitian........................................................... 6

C. Fungsi dan Penyusunan Kerangka Teori Dalam Penelitian ......................... 6

BAB III ................................................................................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

B. Saran........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengertian umum, kerangka/rangka merupakan suatu
rancangan, skema, atau garis besar dari sebuah objek
pengamatan/penelitian, yang disebut sebagai frame atau framework dalam
bahasa Inggris.
Teori (theory) adalah sebuah sistem konsep yang mengindikasikan
adanya hubungan di antara konsep-konsep tersebut yang membantu kita
memahami sebuah fenomena.
Kneller berpendapat bahwa teori mempunyai dua pengertian yaitu ;
yang pertama, bahwa teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil
pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi dan eksprimen.
Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan
metode deduktif. Kneller mengemukakan bahwa teori ini merupakan a set
of coherent thought, seperangkat berpikir koheren, yang sesuai dengan
koherensi tentang suatu kebenaran
Dalam hal ini kerangka teori merupakan wadah yang menerangkan
variabel atau pokok permasalahan yang terkandung dalam suatu penelitian.
Teori-teori tersebut digunakan sebagai bahan acuan untuk pembahasan
selanjutnya. Dengan demikian, kerangka teoretis disusun agar penelitian
diyakini kebenarannya.
Dengan adanya pembuatan makalah ini, maka penulis
mengharapkan agar para pembaca dapat memahami bagaimana kerangka
teori dan dapat menerapkan penjelasan dari kerangka teori ini disetiap
melakukan suatu penelitian yang disusun dalam bentuk makalah, artikel,
atau bahkan skripsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori ?
2. Bagaimana karakteristik teori ?

1
3. Bagaimana fungsi dan penyusunan kerangka teori ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan pengertian teori
2. Untuk mendeskripsikan karakteristik teori
3. Untuk mendeskripsikan fungsi dan penyusunan kerangka teori

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Dalam Penelitian


Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari teori. Teori adalah hal
yang penting dalam penelitian. Dikatakan penting, karena teori menjadi
tahap awal untuk mencari justifikasi atau sebuah pembenaran terhadap
kejadian suatu realitas. Dengan teori, seorang peneliti menginginkan
dukungan pandangan atau konsep pakar lain terhadap masalah yang diteliti.
Seberapa banyak pakar yang bicara pada masalah yang sama. Semakin
banyak pakar yang berbicara pada masalah yang sama terhadap apa yang
menjadi kajian peneliti, akan menentukan banyaknya referensi dan luasnya
aspek yang dikaji. Pada posisi ini peneliti harus menentukan aspek apa yang
belum dikaji oleh peneliti lain, sehingga menjadi sesuatu yang baru yang
harus diteliti.1
Teori dapat dipahami sebagai seperangkat konsep atau konstruk,
pemikiran kritis, atau definisi untuk menjelaskan suatu peristiwa, kejadian,
atau fakta. Teori juga dapat dipahami sebagai deskripsi terhadap sesuatu
yang dibangun melalui hipotesis, analisis, proposisi, dan variabel yang ada.
Kneller menyatakan bahwa teori mempunyai dua pengertian yaitu ;
yang pertama, bahwa teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil
pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi dan eksprimen.
Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan
metode deduktif. Kneller mengemukakan bahwa teori ini merupakan a set

1
Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D., Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), cet. Ke - 1 (Jambi : Pusat
Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA), Desember 2017), hlm. 29.

3
of coherent thought, seperangkat berpikir koheren, yang sesuai dengan
koherensi tentang suatu kebenaran.2
Teori dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu meta teori
(metatheory), teori besar (grand theory), teori menengah (middle range
theory), teori kecil (small theory) dan teori ahli (expert theory). Jika
dijelaskan posisi jenis teori tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meta Teori
Meta teori (meta theory) merupakan teori yang digunakan
untuk mencari tahu secara kritis terhadap kerangka teoritis
penelitian yang dilakukan untuk memberikan arah bagi peneliti
dan penelitian yang dilakukan, serta teori yang timbul dari
penelitian dalam bidang studi tertentu.3
2. Grand Theory
Grand theory merupakan teori besar yang dilahirkan oleh
ahli yang telah memiliki reputasi besar dalam penelitian atau
penulisan ilmiah. Teori ini dikatakan sebagai teori besar (grand
theory) karena teori ini menetapkan peristiwa besar dalam
lapangan penelitian atau penulisan, misalnya teori ranah
pendidikan oleh Benjamin S. Bloom, teori pendidikan sebagai
penyiksaan oleh Paulo Freire, teori bumi ini bulat oleh Galileo
Galilei, teori relativitas oleh Albert Einstein, sampai kepada teori
revolusi oleh Charles Darwin yang menggemparkan dengan

2
Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D., Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), cet. Ke - 1 (Jambi : Pusat
Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA), Desember 2017), hlm. 30.

3
Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D., Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), cet. Ke - 1 (Jambi : Pusat
Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA), Desember 2017), hlm. 32.

4
mengatakan manusia berasal dari kera, serta grand theory
lainnya.4
3. Middle Range Theory
Middle range theory umumnya dikenal sebagai teori yang
dilahirkan oleh para ahli untuk menjelaskan atau mengkritik
teori besar (grand theory) yang dibangun oleh para ahli. Pada
Middle range theory inilah terbuka kemungkinan secara luas
untuk mengkritik teori yang dibangun oleh tokoh-tokoh pemikir
dalam grand theory. Ada yang mendukung dan ada yang tidak
mendukung. Pihak-pihak yang mendukung umumnya disebut
sebagai pengikutnya, sedangkan yang tidak ikut mendukung
biasanya melahirkan teori baru sebagai antitesa dari teori yang
dibangun sebelumnya, sehingga pemikirannya sering menjadi
grand theory.
4. Small Theory
Teori kecil (small theory) adalah teori yang digunakan oleh
pakar untuk menjelaskan teori middle range theory. Teori kecil
biasanya merinci sebagian atau keseluruhan teori kecil yang
dibangun. Misalnya untuk menjelaskan mengenai teori afektif,
peserta didik harus berkarakter atau bermoral. Dalam pandangan
pakar mengenai teori kecil (small theory) ini ia merinci bahwa
banyak faktor yang mempengaruhi mengapa peserta didik
memiliki karakter atau sebuah moral yang baik ataupun tidak.
5. Expert Theory
Teori ahli (expert theory) merupakan teori yang sering
digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan sesuatu dari
perspektif pakar sendiri. Pada umumnya pendapat pakar ini
ditulis dalam sebuah jurnal, bulletin, proceeding seminar, buku

4
Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D., Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), cet. Ke - 1 (Jambi : Pusat
Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA), Desember 2017), hlm. 33.

5
ilmiah dan sebagainya. Pendapat pakar ini merupakan pendapat
pribadi berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan penelitian
yang ia lakukan. Akan tetapi tingkat kebenarannya sangat
tergantung pada tingkat akurasi pelahiran sebuah teori yang
diambil dari pengalaman, pengetahuan, dan penelitian yang ia
lakukan tersebut.5

B. Karakteristik Teori Dalam Penelitian

Adapun karakteristik dari kerangka teori diantaranya ialah sebagai


berikut :

1. Dapat dikatakan yakni sebagai suatu pemikiran dari susunan


intruksi logika yang sudah diatur di dalam rangka menjelaskan
sesuatu mengenai variabel yang diteliti.
2. Kerangka tersebut juga dibuat agar dapat menjelaskan intruksi
dari aliran logika itu secara sistematis.
3. Ditujukan agar dapat memperjelas variabel data yang sedang
diteliti sehingga pengukurannya tersebut dapat terperinci secara
relevan.6

C. Fungsi dan Penyusunan Kerangka Teori Dalam Penelitian


Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan dan sebuah jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang
dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Pemecahan dan
jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum

5
Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D., Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), cet. Ke - 1 (Jambi : Pusat
Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA), Desember 2017), hlm. 36.
6
Courshero,"Ciri kerangka berfikir," https://www.coursehero.com/file/p29ejr4m/Ciri-
Kerangka-Berpikir-Perlu-diketahu-beberapa-ciri-ciri-dari-kerangka-berpikir/, akses 08 Oktober
2022.

6
sebagaimana hanya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat
spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research).
1. Mendeskripsikan dan Memberikan Data Atau Informasi
Penelitian dengan tugas mendeskripsikan gejala dan
peristiwa yang terjadi, maupun gejala-gejala yang terjadi
disekitar kita perlu mendapat perhatian dan penanggulangan.
Gejala dan peristiwa yang terjadi itu ada yang besar dan ada pula
yang kecil akan tetapi, kalau dilihat dari segi perkembangan
untuk masa yang akan datang perlu mendapat perhatian.
2. Menerangkan Data Atau Kondisi Dari Latar Belakang
Terjadinya Suatu Peristiwa
Penelitian dengan tugas menerangkan, berbeda dengan
penelitian yang menekankan pengungkapan suatu peristiwa apa
adanya, maka penelitian dengan tugas menerangkan peristiwa
jauh lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat dari hubungan
sesuatu dengan hubungan yang lain.
3. Menyusun Teori
Penyusunan teori baru memakan waktu yang cukup panjang
karena akan menyangkut pembakuan dalam berbagai instrumen,
prosedur maupun populasi dan sampel.7
4. Mengestimasi dan Memproyeksi
Suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data
yang telah diketahui dan dikumpulkan, informasi yang didapat
akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang
akan terjadi untuk melalui masa berikutnya. Melalui penelitian
dikumpulkan data untuk mengestimasi beberapa kejadian atau
situasi masa yang akan datang.
5. Mengendalikan Peristiwa Maupun Gejala Yang Terjadi

7
Dr. Sandu Siyito, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A, Dasar Metodologi Penelitian, cet.
Ke - 1 (Yogyakarta : Literasi Meisa Publishing, Juni 2015). hlm. 9.

7
Melalui penelitian juga dapat dikendalikan peristiwa
maupun gejala-gejala. Merancang sedemikan rupa suatu bentuk
penelitian untuk mengendalikan peristiwa itu. Perlakuannya
disusun dalam rancangan adalah membuat tindakan
pengendalian pada variabel lain yang mungkin mempengaruhi
peristiwa itu.8

Adapun penyusunan kerangka teori adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Variabel
Langkah awal adalah menentukan variabel penelitian dan
memaparkan detailnya. Variabel penelitian dapat diartikan
sebagai sebuah konsep dalam suatu penelitian. Konsep ini
kemudian menjadi hal yang harus diamati atau diteliti oleh
seorang peneliti. Pada umumnya setelah menentukan sebuah
topik maka akan menjumpai banyak variabel. Tidak semua
variabel akan digunakan untuk mendukung perolehan data
penelitian, hanya beberapa yang dinilai paling penting dan
mendukung. Oleh karena itu, perlu menentukan dulu
variabelnya dan dijelaskan pula hubungannya dengan topik dan
variabel lain.
2. Mencari Referensi
Maka langkah kedua dalam menyusun sebuah kerangka teori
setelah variable berhasil ditentukan adalah mencari referensi.
Hal ini menjadi hal yang wajib, karena tanpa referensi maka
peneliti tidak memiliki teori yang menguatkan suatu topik.
Karena suatu topik bisa diteliti jika ada dasar teorinya dan belum
pernah diteliti sebelumnya. Maka referensi yang perlu dicari dan
perlu dipastikan, sekaligus relevan dengan topik penelitian yang

8
Dr. Sandu Siyito, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A, Dasar Metodologi Penelitian, cet.
Ke - 1 (Yogyakarta : Literasi Meisa Publishing, Juni 2015). hlm. 10.

8
diambil. Referensi ini dianjurkan untuk memakai referensi
ilmiah, misalnya buku pengetahuan, jurnal penelitian, dan
sejenisnya.9
3. Menguraikan Teori
Setelah mencari referensi maka akan menemukan banyak
teori yang mendukung topik suatu penelitian. Semua teori yang
relevan kemudian dicantumkan pada kerangka teori dalam
bentuk gagasan utama. Misalnya meneliti tentang pengolahan
limbah, maka perlu mencari teori yang menjelaskan mengenai
definisi limbah. Pada kerangka teori maka cukup dicantumkan
“pengertian limbah industri” dan dihubungkan ke variabel
berikutnya. Teori yang berhasil ditemukan mungkin sangat
banyak dan kadang tidak mungkin semua dicantumkan. Lalu,
bagaimana solusinya ? Tentu saja hanya menyaring beberapa
yang dirasa paling mudah dipahami.
4. Mengkaji Semua Teori
Langkah selanjutnya yaitu dengan mengkaji semua teori
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Bahwa teori
yang ditemukan dari proses mencari referensi bisa menjadi
sangat banyak, maka perlu dipilih yang dirasa paling sesuai dan
paling mudah dipahami. Baru kemudian dikaji lagi untuk bisa
membantu menguatkan topik dan membantu menarik sebuah
kesimpulan. Sehingga dengan proses inilah peneliti bisa
sekaligus merumuskan hasil penelitian atau kesimpulan
sementara. Mengkaji ini nantinya akan disusun menjadi sebuah
landasan teori yang baik. Landasan teori secara isi memuat teori-
teori dan hasil penelitian, dimana teori dan hasil penelitian yang
ini digunakan sebagai kerangka teori peneliti untuk
menyelesaikan suatu penelitian.

9
Yusuf Abdhul, "Kerangka Teori: Pengertian, Contoh dan Cara Membuat",
https://www.google.com/amp/s/deepublishstore.com/kerangka-teori/amp/, akses 08 Oktober 2022.

9
5. Menentukan Inti Permasalahan
Menentukan inti permasalahan yang akan diteliti dan
dibahas di dalam laporan penelitian (skripsi). Inti permasalahan
ini disesuaikan dengan topik yang kemudian disederhanakan
agar lebih spesifik. Contohnya mengambil topik pengolahan
limbah industri, maka bisa dibuat lebih spesifik menjadi limbah
industri di PT X yang berada di daerah Y. Sehingga inti
permasalahan adalah pengolahan limbah di perusahaan
tersebut.
6. Menunjukkan Kontribusi Dalam Permasalahan
Langkah berikutnya adalah menunjukan kontribusi peneliti
dan penulis dalam suatu penelitian. Khusus untuk skripsi
biasanya dikerjakan secara mandiri, artinya peneliti sifatnya
tunggal (sendiri) bukan dalam tim. Meskipun begitu, tetap harus
mencantumkan kontribusi pada penelitian yang dilakukan.
Sekaligus mencantumkan kontribusi berbagai pihak terhadap
penelitian tersebut secara singkat, padat, dan jelas.10
7. Menyusun Kesimpulan Sementara
Jika sudah menjelaskan kontribusi peneliti dalam penelitian,
maka Langkah berikutnya adalah menyusun kesimpulan
sementara. Biasanya dalam bentuk gagasan utama atau poin
utama yang nanti perlu dijabarkan lagi di laporan penelitian.
Kesimpulan sementara bisa dirumuskan dengan memperhatikan
teori hasil mengkaji semua teori yang relevan di tahap awal.
Kemudian dipadukan dengan kemungkinan hasil penelitian
yang didapatkan dari berbagai sumber saat mengkaji teori juga.
Kesimpulan sementara bukanlah kesimpulan akhir, dan tidak

10
Yusuf Abdhul, "Kerangka Teori: Pengertian, Contoh dan Cara Membuat",
https://www.google.com/amp/s/deepublishstore.com/kerangka-teori/amp/, akses 08 Oktober 2022.

10
harus sama persis dengan hasil penelitian yang aktual
didapatkan. Jadi kesimpulan sementara ini sifatnya sementara,
bisa diubah jika dipatahkan oleh hasil penelitian yang berbeda.
8. Menyusun Kerangka Berpikir
Tahap terakhir dalam membuat kerangka teori adalah
menyusun kerangka berfikir. Kerangka berpikir merupakan
bagian yang menjelaskan mengenai hubungan semua variabel
penelitian. Kerangka berpikir akan membantu merumuskan
seluruh kerangka teori yang menjelaskan proses penulisan
laporan hasil penelitian. Jika kerangka berpikir fokus pada
praktek penelitian, kerangka teori mengarah pada laporan
penelitian. Laporan penelitian ini masuk ke dalam kategori karya
tulis ilmiah yang tentu terikat oleh sejumlah aturan. Seperti
struktur, gaya bahasa, dan lain sebagainya. Menyusun kerangka
teori membantu menyusun karya tulis ilmiah dengan baik dan
benar.11

11
Yusuf Abdhul, "Kerangka Teori : Pengertian, Contoh dan Cara Membuat",
https://www.google.com/amp/s/deepublishstore.com/kerangka-teori/amp/, akses 08 Oktober 2022.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk memulai pembicaraan mengenai suatu topik yang akan
dibahas, haruslah terlebih dahulu memahami definisi dari topik yang
dibahas.
Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi
tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian
yang berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut. kerangka teori
biasanya juga berisi mengenai relasi antara sebuah variabel dengan variable
yang lainnya, yang biasanya terdapat sebab serta akibat dari kedua atau
lebih dari dua variabel tersebut.
Dari pengertian itulah, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kerangka
teori sebaiknya dibuat atau disusun terlebih dahulu sebelum menyusun
karya ilmiah. Kerangka teori dapat dibuat dalam bentuk skema ataupun
diagram. Pembuatan kerangka teori bertujuan untuk mempermudah penulis
dalam memahami semua variabel yang menjadi cikal bakal dari
terbentuknya karya ilmiah yang akan disusun oleh penulis.
Atau dengan kata lain, kerangka teori dapat diartikan sebagai bentuk
kesimpulan mentah dari masalah dengan topik tertentu. Kerangka teori
menjadi pedoman atau patokan penulis dalam menyusun karya ilmiah agar
saat penulis menyusun karya ilmiah tersebut penulis tidak melakukan
pembahasan yang sia-sia (keluar dari topik pembahasan utama).

B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, kami menyadari banyak
kekurangan pada penyusunannya. Maka dari pada itu kami memohon maaf
dan kami mengharapkan kepada para pembaca, teman-teman dan Ibu Dosen
untuk memberikan kritik dan saran agar kedepannya makalah ini menjadi
lebih baik. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abdhul Yusuf, "Kerangka Teori : Pengertian, Contoh dan Cara Membuat",
https://www.google.com/amp/s/deepublishstore.com/kerangka-
teori/amp/, akses 08 Oktober 2022.
Courshero,"Ciri kerangka berfikir,"
https://www.coursehero.com/file/p29ejr4m/Ciri-Kerangka-Berpikir-
Perlu-diketahu-beberapa-ciri-ciri-dari-kerangka-berpikir/, akses 08
Oktober 2022.
Dr. Siyito Sandu, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A, Dasar Metodologi
Penelitian, cet. Ke - 1 (Yogyakarta : Literasi Meisa Publishing, Juni 2015).
hlm. 10.

Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D., Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development),
cet. Ke – 1, Jambi : Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA),
Desember 2017.

13

Anda mungkin juga menyukai