Anda di halaman 1dari 13

“LANDASAN TEORI”

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metodologi Penelitian: Kuantiatif

Dosen Pengampu: Anggi Nurul Baity, M.Pd

Disusun Oleh :

Khusnun Nadiroh (20203015)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Penulis panjatkan syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ustadzah Anggi Nurul Baity,
M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah “Metodologi Penelitian: Kuantitatif”
yang telah membimbing penulis, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.

Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya karena makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan dari ibu pengampu mata
kuliah sangat penulis harapkan. Selain itu, penulis juga berharap supaya makalah
ini bisa memberikan pengetahuan untuk teman-teman pembaca.

Kediri, 15 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Pengertian Teori ..................................................................................... 3

B. Tingkatan dan Fokus Teori ................................................................... 4

C. Kegunaan Teori Dalam Penelitian ........................................................ 5

D. Kerangka Pikir ....................................................................................... 6

BAB III ................................................................................................................... 9

PENUTUP ............................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................. 9

B. Saran ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan karya tulis atau karya ilmiah sudah tentu membutuhkan teori
yang mampu merumuskan dan menjelaskan, memprediksi, dan memahami
fenomena mengenai berbagai kasus yang terjadi dan ada di dalam proses dan
objek penelitian. Guna teori tersebut berguna menjadi bahan acuan sehingga
mampu memperluas pengetahuan.

Tentu saja, teori-teori tersebut memiliki batasan-batasan dan asumsi


jawaban yang terkait dengan topik penelitian. Teori tersebut sering disebut
landasan teori. Tak heran jika landasan teori jadi aspek paling penting yang
digunakan penulis atau peneliti dalam menyelesaikan karya ilmiahnya.

Saat membuat karya tulis, karya ilmiah, dan lain sebagainya, penulis
biasanya menuliskan landasan teori pada bagian awal karya tulis atau karya
ilmiah tersebut. Landasan teori ini kemudian menjadi dasar yang paling penting
dalam menjalankan penelitian ilmiah dan kegiatan yang tertuang di dalamnya.

Di dalam landasan teori, terkandung aspek atau komponen penting yang


digunakan untuk mengeksplorasi rumusan masalah yang digunakan dan sesuai
dengan riset atau pokok bahasan yang diteliti di dalamnya sehingga semua
informasi yang dimuat di landasan teori jadi kuncian penting.1

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka rumusan masalah
pada makalah ini diantaranya:

1. Apa pengertian landasan teori?


2. Apa saja macam-macam tingkatan dan fokus teori?
3. Apa kegunaan teori dalam penelitian?

1
Salma, “Landasan Teori: Pengertian, Macam-Macam, Dan Cara Membuatnya,”
penerbitdeepublish, 2021, https://penerbitdeepublish.com/landasan-teori/.

1
4. Apa itu kerangka pikir?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian teori.


2. Mengetahui macam-macam tingkatan dan fokus teori.
3. Mengetahui kegunaan teori dalam penelitian.
4. Mengetahui kerangka pikir.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Landasan teori adalah salah satu bagian yang ada didalam suatu penelitian
yang berisi tentang teori-teori dan juga hasil penelitian yang berasal dari studi
kepustakaan. Bagian ini berfungsi sebagai kerangka teori yang digunakan untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan penelitian. Landasan teori juga dapat disebut
sebagai kerangka teori.

Secara umum, kerangka teori ini terdiri dari beberapa konsep beserta dengan
definisi dan juga refrensi yang akan digunakan untuk literatur ilmiah yang
sangat relevan, teori yang digunakan untuk studi ataupun penelitian.

Secara khusus, teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
berusaha menjelaskan hubungan sistematis dari suatu fenomena, dengan cara
merinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.2

Dalam merumuskan pengertian teori para ahli memberikan deskripsi yang


berbeda, misalnya menurut Kerlinger (1986): “A theory is a set of interrelated
constructs (concepts), definitions, and propositions that present a systematic
view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose
of explaining and predicting phenomena”.

Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, definisi, dan proposisi yang
mengedepankan pandangan sistematis pada beberapa gejala dengan
menguraikan hubungan antar variabel untuk menjelaskan dan memperkirakan
suatu gejala (Kerlinger, 1986).3

2
Hardani et al., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, ed. Husnu Abadi, Metode Penelitian
Kualitatif & Kuantitatif, 1st ed. (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2020).
3
Marinda Sari Sofiyana Sukhoiri et al., Metodologi Penelitian Pendidikan, Pertama (Padang,
Sumatera Barat: PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI, 2022),
www.globaleksekutifteknologi.co.id.

3
Adapun menurut Neuman (2003) , teori merupakan suatu sistem gagasan
dan abstraksi yang memadatkan dan mengorganisasi berbagai pengetahuan
manusia tentang dunia sosial sehinggga mempermudah pemahaman manusia
tentang dunia sosial.4

B. Tingkatan dan Fokus Teori


Neuman (2003) mengemukakan tingkatan teori (level of theory) menjadi
tiga yaitu, micro, meso, dan macro. Micro level theory: small slices of time,
space, or a number of people. The concept are usually not very abstract. Meso-
level theory: attempts to link macro and micro levels or to operate at an
intermediate level. Contoh teori organisasi dan gerakan sosial, atau komunitas
tertentu. Macro level theory: concerns the operation of larger aggregates such
as social institutions, entire culture systems, and whole societies. It uses more
concepts that are abstract.

Selanjutnya fokus teori dibedakan menjadi tiga yaitu teori subtantif, teori
formal, dan midle range theory. Subtantive theory is developed for a specific
area of social concern, such as deliquent gangs, strikes, diforce, or ras relation.
Formal theory is developed for a broad conceptual area in general theory, such
as deviance; socialization, or power. Midle range theory are slightly more
abstract than empirical generalization or specific hypotheses. Midle range
theories can be formal or subtantive. Midle range theory is princippally used in
sociology to guide empirical inquiry.

Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui
pengumpulan data adalah teori subtantif, karena teori ini lebih fokus berlaku
untuk objek yang akan diteliti.5

4
Maya Panorama and Muhajirin, Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif Dan
Kuantitatif, 1st ed. (Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2017),
http://repository.radenfatah.ac.id/2109/1/buku metod untuk uplod.pdf.
5
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta R&D, Alfabeta, CV, 19th
ed., 2013, https://id.b-ok.asia/book/5686376/9d6534.

4
C. Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Beberapa kegunaan dan fungsi teori dalam penelitian menurut (Cooper et
al., 2006), diantaranya :

1. Teori mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang akan


kita pelajari.
2. Teori menyarankan sistem pendekatan penelitian yang disukai untuk
mendapatkan makna yang sesungguhnya),
3. teori menyarankan sistem penelitian yang memungkinkan untuk
mengimpose data sehingga diklasifikasikan dalam jalan yang lebih
bermakna.
4. Teori merangkum suatu pengetahuan tentang sebuah objek kajian dan
pernyataan yang tidak diinformasikan yang diluar observasi yang segera.
5. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta yang lebih jauh yang
bisa ditemukan dalam penelitian.

Semua penelitian memiliki kaidah ilmiah, dengan demikian semua peneliti


harus menggunakan dasar teori ilmiah (Sugiyono, 2014). Pada penelitian
kuantitatif dan penelitian eksperimen teori harus sudah jelas sebelum penelitian
dilakukan. Hal itu dikarenakan toeri ilmiah akan dijadikan dasar untuk
memperjelas masalah penelitian, dasar penarikan kesimpulan, dan memprediksi
hasil akhir dari penelitiian.

Dari pendapatnya di atas dapat disimpulkan bahwa teori memiliki fungsi


diantaranya:

1. Memperjelas masalah penelitian sehingga para peneliti dan pembaca hasil


penelitian dapat dengan mudah mengidetifikasi masalah yang ada dalam
objek penelitian.
2. Sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian. Dengan demikian
peneliti dapat menyusun dugaan sementara yang didasarkan pada masalah
yang temukan dengan membandingkan pada teori-teori yang ada.

5
3. Berfungsi sebagai feferensi untuk menyusun instrumen penelitian.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusunan instrumen penelitian
didasarkan pada kajian teori yang relevan.

Beberapa fungsi tersebut sejalan dengan pendapatnya (Bennett, Borg, &


Gall, 1984; Gall, Borg, & Gall, 2003) yang menyatakan beberapa tujuan dari
proses kajian teori diantaranya:

1. membatasi masalah penelitian,


2. menemukan benang baru yang diteliti,
3. menghindari pendekatan yang tidak sesuai,
4. memperoleh metodologi yang mencerahkan.
5. Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian yang lebih jauh dan mencari
grand teori pendukung. Dengan demikia kajian teori memili peran yang
sangat penting dalam rangkaian proses penelitian yang baik.6

D. Kerangka Pikir
Kerangka berfikir atau kerangka teoritik merupakan landasan dari
keseluruhan proses penelitian. Kerangka berfikir mengembangkan teori yang
telah disusun dan menguraikan dan menjelaskan hubungan-hubungan yang
terjadi antara variabel yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori


berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
antar variabel yang akan diteliti.

Tinjauan pustaka menyajikan suatu dasar untuk membentuk kerangka


teoritik atau kerangka berfikir peneliti, sedangkan kerangka teoritik menjadi
dasar untuk membuat hipotesis.

6
Ence Surahman, Adrie Satrio, and Herminarto Sofyan, “Kajian Teori Dalam Penelitian,” JKTP:
Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan 3, no. 1 (February 10, 2020): 49–58,
http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article/view/11272.

6
Kerangka teoritik menjelaskan hubungan antar variabel dan menjelaskan
teori yang melandasi hubungan-hubungan tersebut serta menjelaskan
kerakteristik, arah dari hubungan- hubungan yang terjadi. Kerangka teoritik
yang baik mengidentifikasi serta menentukan variabel-variabel yang relevan
dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan.

Ada empat hal yang perlu ada dalam setiap kerangka teoritik, yaitu :

1. Variabel yang diteliti harus diidentifikasi dan dibahas dengan tuntas dalam
kajian teori.
2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus menyatakan bagaimana dua variabel
atau lebih berhubungan satu sama lainnya.
3. Jika dalam diskusi kerangka teori arah hubungan dapat dijelaskan secara
teoritik, dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dalam kerangka
berfikir dapat ditentukan apakah hubungan yang terjadi positif atau negatif.
4. Dalam kerangka berfikir tersebut harus ada penjelasan mengenai mengapa
di duga ada hubungan yang terjadi.

Kerangka teoritik atau kerangka berfikir adalah kerangka pemikiran si


peneliti. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-
gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka
pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan/pembaca adalah alur pemikiran
yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan
kesimpulan untuk membuat sebuah hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan
sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang
telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,
selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa
tentang hubungan antar variabel yang diteliti.

Syarat kerangka berfikir yang baik , harus memuat hal sebagai berikut :

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus jelas.

7
2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan
hubungan atau keterkaitan antar variabel yang diteliti dan harus ada teori
yang mendasarinya.
3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan
antar variabel itu positif atau negatif dan apakah berbentuk simetris, kausal
atau interaktif?
4. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram (pradigma penelitian) sehingga pembaca dapat memahami
kerangka berfikir yang dikemukakan peneliti.7

7
Eri Barlian, METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF & KUANTITATIF (Padang: Sukabina
Press, 2016), https://doi.org/10.31227/OSF.IO/AUCJD.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Landasan teori adalah salah satu bagian yang ada didalam suatu penelitian
yang berisi tentang beberapa konsep serta berusaha menjelaskan hubungan
sistematis dari suatu fenomena dengan cara merinci hubungan sebab-akibat.

Menurut Neuman (2003) tingkatan teori dibagi menjadi tiga yaitu, micro,
meso, dan macro. Adapun focus teori dibedakan menjadi tiga yaitu, teori
subtantif, teori formal, dan midle range theory.

Teori berfungsi untuk memperjelas masalah penelitian sehingga para


peneliti dan pembaca hasil penelitian dapat dengan mudah mengidetifikasi
masalah yang ada dalam objek penelitian. Kedua sebagai dasar untuk
merumuskan hipotesis penelitian. Dengan demikian peneliti dapat menyusun
dugaan sementara yang didasarkan pada masalah yang temukan dengan
membandingkan pada teori-teori yang ada. Ketiga berfungsi sebagai feferensi
untuk menyusun instrumen penelitian. Sebagaimana kita ketahui bahwa
penyusunan instrumen penelitian didasarkan pada kajian teori yang relevan.

Kerangka berfikir atau kerangka teoritik merupakan landasan dari


keseluruhan proses penelitian. Kerangka berfikir mengembangkan teori yang
telah disusun dan menguraikan dan menjelaskan hubungan-hubungan yang
terjadi antara variabel yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
Selain itu kerangka teoritik juga menjadi dasar untuk membuat hipotesis.

B. Saran
Makalah yang penulis susun ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
makalah, maka penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah saya untuk
masa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA
Barlian, Eri. METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF & KUANTITATIF.
Padang: Sukabina Press, 2016. https://doi.org/10.31227/OSF.IO/AUCJD.

Hardani, Nur Hikmatul Auliya, Helmina Andriani, Roushandy Asri Fardani, Jumari
Ustiawaty, Evi Fatmi Utami, Dhika Juliana Sukmana, and Ria Rahmatul
Istiqomah. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Edited by Husnu
Abadi. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. 1st ed. Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2020.

Maya Panorama, and Muhajirin. Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif


Dan Kuantitatif. 1st ed. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2017.
http://repository.radenfatah.ac.id/2109/1/buku metod untuk uplod.pdf.

Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta R&D.
Alfabeta, CV. 19th ed., 2013. https://id.b-ok.asia/book/5686376/9d6534.

Salma. “Landasan Teori: Pengertian, Macam-Macam, Dan Cara Membuatnya.”


penerbitdeepublish, 2021. https://penerbitdeepublish.com/landasan-teori/.

Sukhoiri, Marinda Sari Sofiyana, Novita Aswan Bangun Munthe, Lumastri Ajeng
W Raodhatul Jannah Sutresna Juhara Tedy SK, Eunike Adonia Laga Juli
Antasari Br Sinaga, and Achmad Rante Suparman Imarotus Suaidah Nikma
Fitrisari Herman. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pertama. Padang,
Sumatera Barat: PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI, 2022.
www.globaleksekutifteknologi.co.id.

Surahman, Ence, Adrie Satrio, and Herminarto Sofyan. “Kajian Teori Dalam
Penelitian.” JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan 3, no. 1 (February 10,
2020): 49–58. http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article/view/11272.

10

Anda mungkin juga menyukai