Dirgantara (20020048)
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan moral, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Ali Mashari,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Metodoligi Pendidikan, serta pihak-
pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap penelitian seperti skripsi, tesis atau jurnal harus memiliki landasan
teori yang kuat. Nah, landasan teori inilah yang membuat bahwa penelitian kita
kuat dan ada kaitannya dengan penelitian lain. Landasan teori menjadi dasar
terpenting di setiap menjalankan penelitian ilmiah.
Landasan teori wajib digunakan dalam setiap penelitian sebagai dasar kokoh
di setiap penelitian. Landasan teori juga sebagai ciri jika penelitian tersebut
sebagai upaya untuk mendapatkan data serta Kajian teori merupakan salah satu
unsur penting yang harus tercantum di dalam karya tulis ilmiah yang mana
disusun setelah atau akan melakukan penelitian. Kajian teori berisi mengenai
serangkaian definisi, konsep, dan juga rangkaian perspektif mengenai sebuah hal
yang tersusun secara rapi.
Dalam tulisan ilmiah, kita selalu diminta untuk menuliskan tinjauan pustaka
dan landasan teori. Menuliskan ini memang sudah seharusnya dilakukan agar
setiap yang kita tulis memiliki dasar dan argumen yang kuat. Dengan begitu, apa
yang kita sampaikan dalam tulisan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
secara scientific.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu landasan teori
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dan tujuan landasan teori
1.3.3 Untuk mengetahui hal penting dalam pembuatan landasan teori
1.3.4 Untuk mengetahui apa itu tinjauan pustaka
BAB 2
PEMBAHASAN
1) Moleong
Teori didefinisikan sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi secara
sintaksis (mengikuti aturan tertentu yang menghubungkan secara logis dengan
data yang diamati) dan berperan sebagai wahana meramalkan dan menjelaskan
fenomena yang diamati.
2) Sardar Ziauddin
Berbeda dengan pendapat Sardar Ziauddin yang mengartikan teori sebagai
sistem konsep abstrak yang digunakan untuk melihat apakah ada hubungan
konsep. Dimana teori ini digunakan untuk memahami sebuah fenomena yang
terjadi. Sardar Ziauddin memandang landasan teori sebagai konsep dasar
penelitian sosial yang dapat menjelaskan hubungan tersistematis, terperinci
atau tidak.
3) Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumaryati
Teori dari perspektif yang lain, teori sebagai konsep, proposisi, dan asumsi
yang menjelaskan fenomena sosial secara tertata dan dirumuskan hubungan
antar konsep.
4) Neuman
Neuman mendefinisikan teori sebagai konsep, proposisi dan definisi yang
digunakan untuk melihat sebuah fenomena secara tersistematis. Digunakan
untuk melihat spesifikasi hubungan antar variabel yang memudahkan dalam
meramalkan fenomena penelitian.
5) Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi
Teori adalah konsep dan preposisi yang menjelaskan tentang fenomena
sosial secara tertata. Umumnya konsep ini dapat dilakukan dengan menentukan
apakah terdapat hubungan antara konsep-konsep yang ada atau tidak.
6) Ismaun
Ismaun mendefinisikan, pengertian landasan teori lebih sederhana, yaitu
sebagai pernyataan yang berisi kesimpulan substantive tentang keteraturan.
Jadi landasan teori dari pendapat di atas, dapat disimpulkan sebagai abstraksi dan
hasil pemikiran yang bertujuan untuk membuat kesimpulan.
1. Menjelaskan
Berfungsi untuk menjelaskan atau yang disebut juga explanation yang
dapat diartikan sebagai upaya untuk menjelaskan variabel yang akan dilakukan
penelitian.
Nah, di sinilah teori yang akan menjelaskan kenapa air yang mendidih 100 derajat
celcius bisa menguap secara gamblang dan teliti.
2. Meramalkan
Disebut juga predection yang mana landasan teori berperan untuk
memprediksi dan merumuskan. Baik untuk merumuskan hipotesis ataupun
menyusun instrumen penelitian.
Contoh : Ketika air mendidih di suhu 100 derajat celcius, berapa kira-kira besar
penguapannya?
3
Fungsi landasan teori adalah meramalkan atau memperkirakan pesaran yang
sifatnya mendekati.
3. Pegendali
Sementara fungsi landasan teori adalah pengendali, atau lebih familiar kita
kenal dengan control. Jadi landasan teori dapat berperan untuk mengontrol
masalah dalam sebuah penelitian. Selain itu juga dapat pula digunakan untuk
memberikan pemberi saran.
Contoh : Kondisi iklim tropis di Indonesia, berapa jarak sambungan rel kereta api
agar laju kereta tidak mengalami gangguan.
Jawabannya juga dapat dijabarkan secara landasan teori yang sifatnya
mengendalikan.
Landasan teori memiliki peran penting di dalam penelitian. Yaitu sebagai
dasar kokoh di setiap penelitian. Landasan teori juga sebagai ciri jika penelitian
tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan data.
4
B. Tips memulai menyusun landasan teori
Setelah mengetahui isi dalam landasan teori di atas, ada tips memulai membuat
landasan teorinya nih. Caranya dapat disimak sebagai berikut.
1) Ketetapan (adequacy)
Tips memilih sumber landasan teori harus memenuhi unsur ketepatan atau
adequacy. Dikatakan adequacy apabila sumber yang dipilih memiliki derajat
kesesuaian dengan sumber pendukungnya.
2) Kejelasan
Landasan teori yang tidak kalah penting harus memenuhi kejelasan atau
clarity. Jadi peneliti memiliki tanggungjawab untuk memahami masalah dan
menganalisis dan mengupasnya secara mendalam agar ditemukan kejelasan.
3) Empiris
Dari hasil analisis, penelitian dan kajian secara mendalam dan penelitian
dilapangan inilah yang diharapkan ditemukan penemuan secara empiris maupun
secara aktual.
4) Kemutakhiran
Landasan teori dibuat tidak asal-asalan, semua peneliti pasti sudah tahu akan
hal ini bukan? Jadi landasan teori harus bersifat mutakhir, sehingga penelitiannya pun
juga mutakhir. Setiap terdapat kutipan, harus berasal dari sumber yang jelas dan up to
date.
5) Relevansi
Dikatakan relevansi apabila kutipan yang digunakan masih relevan dengan
variabel dan hipotesis yang sedang terjadi dan menarik perhatian bagi si peneliti itu
sendiri.
6) Organisasi
Landasan teori juga perlu memperhatikan organisasi, dimana
kaitan organisasi ini mengacu pada keberadaan literatur yang tersusun secara
sistematis.
7) Meyakinkan
Tips yang tidak kalah penting yang lain, landasan teori dibuat secara
meyakinkan.
Itulah hal penting dalam membuat landasan teori yang perlu diperhatikan.
Adapun tambahan teknik menyusun landasan teori, pastikan landasan teori dibuat
secara tersistematis berdasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan.
Kemudian kemukakan fakta yang dirujuk pada sumber yang relevan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
5
Ada satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan, pastikan kamu
membuat batasan masalah penelitian, agar penelitian tidak kemana-mana.
Perhatikan pula terkait metodologi penelitian dan teori yang diambil.
C. Ciri-Ciri Landasan Teori Yang Baik
landasan teori yang baik memiliki ciri berikut.:
1) Teori memberikan kemudahan pemahaman dan menerangkan apakah terjadi
hubungan dengan masalah satu dengan yang lain, dapat pula menyelidiki melihat
gejalanya.
2) Landasan teori yang baik dapat dilihat dari konsistensi data yang dipaparkan.
3) Teori mampu membuktikan terhadap fenomena sosial yang masih dalam
perdebatan atau pertanyaan bagi masyarakat. Jadi membuktikan asumsi atau
hipotesis tersebut benar atau salah.
4) Landasan teori yang baik bagian terakhir adalah mendorong adanya penemuan
baru.
7
8) Membantu peneliti untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dari
penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya
3) Bobot Ilmiah
Dalam pekerjaan ilmiah, sumber pustaka yang dimasukkan ke dalam tinjauan
pustaka tidak bisa dipilih sekehendak kita. Literatur yang dijadikan sumber referensi
penelitian kita harus yang memiliki nilai ilmiah dan ditulis oleh orang-orang yang
kompeten di bidangnya.
4) Aspek Penelitian
Tinjauan pustaka sudah seharusnya mampu menjelaskan dengan tepat apa saja
yang menjadi aspek penelitian yang dikerjakan, mampu menjelaskan konteks penelitian,
dan dapat mengembangkan argumentasi yang kuat dan saling memiliki keterkaitan satu
sama lain secara rasional.
5) Padat
Tinjauan pustaka sebaiknya ditulis dengan padat, sehingga bahasanya mudah,
lugas, tidak bertele-tele, padat, dan mudah dimengerti. Dengan demikian, tinjauan
pustaka yang kita tulis dapat dijadikan rujukan, meningkatkan literasi, dan menjadi
pedoman dalam melakukan tahapan penelitian berikutnya.
9
karena dapat memetakan poin-poin penting yang ada di dalam sumber yang kita
jadikan rujukan.
Pemetaan poin ini berguna untuk memudahkan kita dalam melakukan
penulisan secara keseluruhan. Pencatatan teori ini dilakukan dengan cara mencari
kata kunci yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan mencatat
kata kunci, kita dapat menemukan penjelasan lengkap dengan mudah.
2) Melakukan Ikhtisar Referensi
Pengertian ikhtisar adalah pandangan secara ringkas sehingga yang
disampaikan merupakan bagian-bagian yang penting saja. Maksud dari
pembahasan ini adalah setelah menuliskan teori-teori yang dibutuhkan dalam
bentuk poin-poin penting, kita memahami intisari atau makna dari referensi secara
mendalam. Dengan melakukan tahapan ini, secara tidak langsung kita telah
meringkas dengan menyertakan sumber.
3) Melakukan Proses Sintesis dan Perbandingan
Pada tahapan ini, kita mulai membandingkan referensi satu dengan referensi
lainnya. Dari proses membandingkan referensi, kita dapat mengklasifikasikan
mana topik yang relevan dan tidak relevan.
Setelah memasuki tahap ini, sebenarnya kita sudah mulai melakukan analisa
secara umum. Analisa tersebut berupa memecah informasi yang kita dapat
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan memecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil, kita dapat menunjukkan hubungan antara satu bagian dengan
bagian lainnya dengan lebih mudah.
4) Melakukan Analisa Terhadap Referensi
Setelah analisa umum selesai dilakukan, kita perlu melakukan evaluasi
bacaan atau pustaka dengan lebih kritis. Evaluasi tersebut seharusnya
menghasilkan penjelasan mengenai perbedaan dari penelitian yang kita lakukan
dengan penelitian sebelumnya. Pada tahapan, kita diminta untuk menyediakan
argumen dan bukti-bukti pendukung yang kuat.
5) Melakukan Identifikasi Debat, Tema, dan Kesenjangan
Tidak ada salahnya kita mencoba untuk mencari tren dan pola mengenai
pendekatan tertentu menjadi lebih populer atau tidak seiring berjalannya waktu.
Dengan mengetahui pendekatan yang populer, kita tentu lebih memahami
perkembangan penelitian yang telah dilakukan orang lain.
Tidak hanya itu, kita juga perlu melakukan analisis mengenai perdebatan, tema,
kontradiksi, konflik, gap atau perbedaan, dan publikasi penting. Tahapan ini akan
10
membantu kita dalam menyusun struktur tinjauan pustaka. Di samping itu,
langkah ini dapat menunjukkan bagaimana peran penelitian kita terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.
6) Membuat Garis Besar Struktur Tinjauan Pustaka
Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar struktur tinjauan pustaka.
Strukturnya terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat kita pilih, sebut saja
tematik, kronologis, teoritis, metodologi, atau gabungan dari semuanya.Penjelasan
detail mengenai masing-masing jenis dapat kita perhatikan di bawah ini.
a) Tematik
Tidak jarang dalam menyusunnya, kita menemukan beberapa tema sentral
yang berulang. Jika menemui hal semacam itu, kita dapat mengatur tinjauan
pustaka ke dalam subbagian yang membahas aspek berbeda dari topik yang
diteliti.
b) Kronologis
Pendekatan yang paling mudah dan sederhana dilakukan dalam
menyusunnya adalah dengan menelusuri perkembangan topik penelitian dari
waktu ke waktu. Dengan menganalisa titik balik, pola, dan perdebatan kunci yang
telah mengarah ke lapangan, tentu akan membuat kita semakin matang dalam
memahami konsep dari penelitian. Kita juga dapat memberikan interpretasi
tentang mengapa dan bagaimana perkembangan tersebut dapat terjadi.
c) Metodologis
Jika sumber yang kita ambil berasal dari berbagai disiplin ilmu atau bidang
yang menggunakan berbagai metode penelitian, kita perlu membandingkan hasil
dan kesimpulan yang muncul dari pendekatan lainnya.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari ulasan tentang Landasan Teori, Tinjauan Pustaka Serta Fungsi Dan
Tinjauan Pustaka dibuat berdasarkan panduan yang berhubungan dengan
bermacam-macam permasalahan yang tengah diteliti atau yang sudah diteliti
sebelumnya. Selain itu, harus ada keterhubungan antara sub bab satu dengan yang
lain, dan menunjukan kesemuanya memiliki keterkaitan dan menjadi satu
kesatuan.
Online, T. B. (2022, April 28). Pengertian Cara Membuat dan Contoh Kajian
Teori. Retrieved from Deepublish Store:
https://deepublishstore.com/blog/kajian-teori/
Pustaka, T. (2022, Agustus 17). Aditya Mardiastuti. Retrieved from Detik Jabar:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6238975/pengertian-tinjauan-
pustaka-adalah-manfaat-dan-cara-
membuatnya#:~:text=Tinjauan%20pustaka%20(literature%20review)%20
adalah,yang%20dibutuhkan%20untuk%20proposal%20penelitian