Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Penidikan yang dibina oleh
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat yang berlimpah, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Landasan Teori Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis“ tepat pada waktunya. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Dr. Mohammad Ilyas, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan tugas, petunjuk kepada kami sehingga termotivasi dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua, karena telah memfasilitasi penyusun untuk membuat makalah ini.
3. Teman – teman yang mendukung dan memdoakan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam
sistematika maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan – rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya, bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi tentang landasan
teori kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Teori.............................................................................................3
B. Tingkatan dan Fokus Teori.............................................................................5
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian..................................................................6
D. Deskripsi Teori...............................................................................................8
E. Kerangka Berfikir...........................................................................................11
F. Hipotesis.........................................................................................................14
A. Kesimpulan ...................................................................................................24
B. Saran...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat
besar dalam penelitian adalah teori. Suatu landasan teori dari suatu penelitian
tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan
pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu berdasarkan
riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan – kesimpulan atau
pendapat – pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses
penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori – teori, konsep – konsep, dan
generalisasi – generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan
teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata dalam Sugiyono,
2010:52). Landasan teori itu perlu ditagakkan agar penelitian itu mempunyai
dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba – coba (trial and error).
Adanya landasar teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian ini merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data.
Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan
dipelajari. Dengan penguasaan metode penelitian yang mantap, diharapkan para
tenaga pengajar dapat menyertakan metode – metode penelitian dalam bidang
yang sedang diajarkan.
Didalam makalah ini disajikan bagian dari materi metode penelitian tersebut,
yakni tentang landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori ?
2. Apa saja tingkatan dan fikus pada teori?
3. Apakah kegunaan teori dalam penelitian?
4. Bagaimana deskripsi dari teori?
5. Apa yang dimaksud dengan kerangka berfikir?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori
2. Untuk mengetahui tingkatan dan fokus pada teori
3. Untuk mengetahui kegunaan teori dalam penelitian
4. Untuk mengetahui deskripsi dari teori
5. Untuk mengetahui makna kerangka berfikir
6. Untuk mengetahui makna hipotesis
D. Manfaat
Penulis dan pembaca mendapatkan informasi lebih mendalam lagi mengenai
landasan teori kerangka berfikir dan pengajuan hipotsis dalam Metodologi
Penelitian Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Untuk memahami apakah makna teori sebenarnya sudah banyak ahli dari
berbagai bidang ilmu yang mengemukakan mengenai makna teori. Adapun makna
teori yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:
3
4
Kata teori sendiri memiliki arti yang berbeda-beda pada setiap bidang
pengetahuan, hal itu tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara
umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta/fenomena yang satu
dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas secara umum dapat ditarik kesimpulan
bahwa suatu teori adalah suatu konseptualitas antara asumsi, konstruk, dan
5
1. Teori substantif adalah pengembangan dari hal-hal yang khusus, seperti: aksi
pemogokan kerja, kelompok anak nakal, perceraian, atau pertentangan antar
golongan.
6
2. Teori formal adalah konsep yang global di dalam ilmu umum, seperti
penyimpangan – penyimpangan dalam bidang sosial dan kekuasaan.
3. Teori pertengahan (antara) adalah sedikit lebih abstrak. Bentuknya dapat
formal. Biasanya digunakan didalam ilmu sosiologi.
teori dalam metode penelitian kualitatif? Teori dipakai sebagai bahan pisau
analisis untuk memahami persoalan yang diteliti.
D. Deskripsi Teori
Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan
diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis, hasil
penelitian yang relevan dengan apa yang akan diteliti dapat dilihat dari :
permasalahan yang diteliti, waktu penelitian, analisis, san kesimpulan.
Misalnya peneliti yang terdahulu, melakukan penelitian tentang tingkat
penjualan jenis kendaraan bermotor di Jawa Timur, dan peneliti berikutnya
meneliti di Jawa Barat. Jadi hanya berbeda lokasi saja. Peneliti yang kedua
ini dapat menggunakan referensi hasil penelitian yang pertama.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi
yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri
tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan topik – topik yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber – sumber bacaan yang dikutip
atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
E. Kerangka Berfikir
1. Pengertian kerangka berfikir
Menurut Husain dan Purnomo alam bukunya Metodologi Penelitian Sosial
menjelaskan bahwa kerangka berfikir ialah penjelasan sementara terhadap
gejala yang menjadi objek permasalahn kita, atau argumentasi kita dalam
merumuskan hipotesis. Untuk merumuskan hipotesis, maka Husain
melanjutkan bahwa argumentasi kerangka berfikir menggunakan logika
deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memekai pengetahuan ilmiah
sebagai premis-premis dasarnya.
Selain Husain dan Purnomo beberapa ahli juga telah mendeskripsikan
mengenai kerangka berfikir, diantaranya yaitu: Kerangka berfikir menurut
Widayat dan Amrullah ( 2002 ) seperti dikutip Masyhuri bahwa kerangka
berfikir atau juga yang di sebut sebagai kerangka konseptual merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
berfikir juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah
( objek ) penelitian.
Sedangkan menurut Purnomo (1998 ), bahwa kerangka berfikir
menjelaskan gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berfikir
disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan.
12
Dalam kerangka berfikir, hal inti yang perlu dikemukakan ialah hubungan
antara variabel yang diteliti dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mengemukakan bagaimana hibungan variabel bebas dan variabel
terikatnya, hubungan ini harus memperoleh pengakuan atau dukungan
secara ilmiah.
b. Harus ada penjelasan gamblang mengapa kita memikirkan hubungan
tersebut berlaku. Cara yang paling mudah ialah mengutip kesimpulan
dari penelitian orang lain yang relevan dengan variabel penilitian yang
dikaji.
c. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan
penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan
mengenai apa hubungan akan positif atau negatif.
F. Hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian,
setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu
diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian
yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.
15
POPULASI Keadaan
Reduksi populasi tiidak
PENELITIAN
diketahui
Gambar 3.4 Penelitian bekerja dengan data sampel, ada hipotesis statistik
Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel, dan data populasi.
18
Yang diuji hipotesis nol karena peneliti tidak berharap ada perbedaan
antara sampel dan populasi atau statistik dan parameter. Parameter adalah
ukuran-ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan statistik di sini
diartikan sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel.
1. Bentuk-bentuk Hipotesis
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan
masalah penelitian ada tiga yaitu: rumusan masalah deskriptif (variabel
mandiri), komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan). Oleh karena
itu, maka bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif,
komparatif dan asosiatif/hubungan.
Hipotesis deskriptif, adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
deskriptif; hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap
masalah komparatif, dan hipotesis asosiatif adalah merupakan jawaban
sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan. Pada butir 2 berikut nanti
diberikan contoh judul penelitian, rumusan masalah, dan rumusan hipotesis.
Rumusan hipotesis deskriptif, lebih didasarkan pada pengamatan
pendahuluan terhadap obyek yang diteliti.
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh:
1) Rumusan Masalah Deskriptif
a) Berapa lama daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK?
b) Seberapa semangat belajar mahasiswa Perguruan Tinggi negeri?
2) Hipotesis Deskriptif
Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK sama dengan 6
jam/hari (Ho). Ini merupakan hipotesis nol, karena daya tahan berdiri
karyawan lulusn SMK yang ada pada sampel diharapkan tidak
berbeda secara signifikan dengan daya tahan yang ada pada populasi.
(angka 6 jam/hari merupakann angka hasil pengamatan sementara).
Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan karyawan took lulusan
19
SMK ≠ 600 jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar
atau lebih kecil dari 600 jam.
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : = 6 jam/hari
Ha : 6 jam/hari
: adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir
melalui sampel
Untuk rumusan masalah no. 2) hipotesis nol nya bisa berbentuk
demikian.
a) Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri = 75% dari
kriteria ideal yang ditetapkan.
b) Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri paling
sedikit 60% dari kriteria ideal yang ditetapkan (paling sedikit itu
berarti lebih besar atau sama dengan ).
c) Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri paling
banyak 60% dari kriteria ideal yang ditetapkan (paling banyak
itu berarti lebih kecil atau sama dengan).
Dalam kenyataan hipotesis yang diajukan salah satu saja, dan
hipotesis mana yang dipilih tergantung pada teori dan pengamatan
pendahuluan yang dilakukan pada objek. Hipotesis alternatif nya
masing-masing adalah :
a) Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri 75%
b) Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri 75%
c) Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri 75%
c) Ho : ρ ≤75%
Ha : ρ <75%
Teknik statistik yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis
tersebut tidak sama. Cara cara Pengujian Hipotesis akan diberikan
pada bab tersendiri, yaitu pada bab analisis data.
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi
populasi atau sampel nya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada
waktu yang berbeda.
Contoh :
1) Rumusan Masalah Komparatif
Bagaimanakah pres prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
bila dibandingkan dengan perguruan tinggi Y ?
2) Hipotesis Komparatif
Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat
dikemukakan tiga model hipotesis nol dan alternatif sebagai berikut :
Hipotesis nol :
a) Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa
Perguruan Tinggi X dengan Perguruan Tinggi Y; atau terdapat
persamaan prestasi belajar antara mahasiswa Perguruan Tinggi
X dan Y, atau
b) Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar
atau sama dengan Perguruan Tinggi Y (" lebih besar atau sama
dengan)" = paling sedikit).
c) Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil
atau sama dengan Perguruan Tinggi Y (" lebih kecil atau sama
dengan)" = paling besar).
Hipotesis Alternatif :
21
c. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
1) Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah.
2) Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah.
3) Hipotesis Statistik
Ho : = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.
22
Ha : 0, " tidak sama dengan nol" berarti lebih besar atau kurang(-)
dari nol berarti ada hubungan,
= nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
X Y
c. Rumusan Masalah
1) Seberapa baik gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
ditampilkan Bagaimana X seberapa baik prestasi belajar siswa
bagaimana ye Adakah hubungan yang positif dan signifikan
antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar
siswa Adakah hubungan antara X dan Y ini merupakan rumusan
masalah asosiatif
d. Rumusan Hipotesis Penelitian
1) Gaya kepemimpinan yang ditampilkan Kepala Sekolah (X)
ditampilkan kurang baik, dan nilainya paling tinggi 60% dari
kriteria yang diharapkan.
23
B. Saran
Materi ini sangatlah penting untuk dipelajari. Karena, metode penelitian
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajari. Dengan
penguasaan metode penelitian yang mantap, diharapkan para tenaga pengajar
dapat menyertakan metode – metode penelitian dalam bidang yang sedang
diajarkan. Selain itu, salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki
peran sangat besar dalam penelitian adalah teori.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1348/5/138400124_File
%205.pdf
Wahyono, Haris. 2005. Makna dan Fungsi Teori dalam Proses Berfikir Ilmiah
dan dalam Proses Penelitian Bahasa. 23 (1): 203-211.
https://media.neliti.com/media/publications/17701-ID-makna-dan-fungsi-
teori-dalam-proses-berpikir-ilmiah-dan-dalam-proses-penelitian.pdf
(diakses tanggal 11 September 2020).