Disusun oleh :
Kelompok 5
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan serta
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang
berjudul “Landasan Teori dan Formula Pengunaan Bahasanya” dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada beginda Nabi tercinta, Nabi Muhammad SAW, yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada setiap pihak yang telah mendukung
dan membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini, terutama kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
dapat disusun sampai selesai.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahun
para pembaca mengenai landasan teori dan penggunaan bahasanya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar telah menjadi sebuah
keharusan. Penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi tolak ukur intelektualitas
mereka dalam menulis. Hal ini dapat dituangkan dalam berbagai macam tulisan ilmiah,
salah satunya adalah skripsi. Dalam skripsi tidak hanya komponen materi dan isi skripsi
yang harus diperhatikan, namun juga penggunaan tata bahasa Indonesia, dalam hal ini
adalah Ejaan Yang Disempurakan (EYD) dan efektivitas dalam penggunaan kalimat.
Oleh karena itu, makalah ini kami tujukan khususnya untuk kalangan mahasiswa akhir
yang akan menghadapi skripsi. Banyak mahasiswa di Indonesia mengalami kesaalahan
dalam penulisan skripsi nya. Banyak bagian-bagian yang masih tidak sesuai dengan
kaidah penulisan skripsi, sehingga menyebabkan banyak skripsi yang tidak disetujui
oleh dosen pembimbing mereka. Hal ini terjadi karena berbagai aspek, salah satunya
ialah kesalahan dalam penulisan landasan teori.
1.2.Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari landasan teori.
2. Dapat mengetahui tujuan penulisan landasan teori.
3. Dapat mengetahui tata cara penulisan landasan teori yang benar
BAB II PEMBAHASAN
Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang
diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena
bersumber dari bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak
proporsional, yaitu mengambil banyak teori walaupun tidak mendasari bidang
yang diteliti. Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi
dasar bidang yang diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan
penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis
orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya
untuk menghindari tuduhan sebagai pencuri karya orang lain tanpa menyebut
sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian
karya orang lain.
Menurut Jonathan Turner (dalam babbie,1992) menyatakan bahwa teori
dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan
kenyataan-kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari
kehidupan manusia. Sedangkan Menurut Neuman 2003 (dalam Sugiyono,2012)
teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi
untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Selanjutnya pengertian teori menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumaryati,
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep.
Kata teori sendiri memiliki arti yang berbeda-beda pada setiap bidang
pengetahuan, hal itu tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara
umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta/fenomena yang satu
dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam sebuah penelitian teori yang digunakan harus sudah jelas
karena fungsi teori dalam sebuah penelitian menurut (Sugiyono,2012:57) adalah
sebagai berikut:
a. Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau
konstruk variabel yang akan diteliti.
b. Untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian
c. Memprediksi dan membantu menemukan fakta tentang sesuatu hal yang
hendak diteliti.
d. Secara ringkas, menurut Borg dan Gall (1989: 114-119), dan Latief (2012:
43-50) dalam Website Prof. Dr. Mudjia Raharjo,M.Si menjelaskan
setidaknya ada enam (6) alasan mengapa kajian pustaka / landasan teori
harus dilakukan, sebagaimana uraian berikut: Sangat bermanfaat untuk
menajamkan rumusan masalah penelitian yang diajukan, sehingga besar
kemungkinan rumusan masalah yang sudah dibuat berubah setelah peneliti
membaca pustaka karena telah memiliki wawasan tentang tema yang diteliti
lebih luas daripada sebelumnya.
e. Kajian pustaka atau landasan teori tidak saja untuk mempelajari apa yang
telah dilakukan orang lain, tetapi juga melihat apa yang terlewatkan dan
belum dikaji oleh peneliti sebelumnya.
f. Memperoleh pengetahuan (insights) mengenai metode, ukuran, subjek, dan
pendekatan yang dipakai orang lain dan bisa dipakai untuk memperbaiki
rancangan penelitian yang kita lakukan.
g. Melalui kajian pustaka atau landasan teori, bisa diperoleh pengetahuan
berupa rekomendasi atau saran-saran bagi peneliti selanjutnya. Informasi ini
tentu sangat penting karena rekomendasi atau saran merupakan rangkuman
pendapat peneliti setelah melakukan penelitian.
Dalam penulisan landasan teori, sering kali kita memerlukan referensi dari
karya dan pendapat orang lain. Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip
langsung dan mengutip tidak langsung.
Contoh :
2. Kutipan Langsung
Contoh :
Contoh :
Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—
43) mengatakan sebagai berikut:
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30)
mengatakan, “Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan
kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung
melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kepada
Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,”
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2. Ahproposal.blogspot.com
3. Afidburhanuddin.wordpress.com