Anda di halaman 1dari 15

Landasan Teoritis dan Hipotesis

Dosen Pengampu:
Nurdiana Siregar, M.Pd

Disusun Oleh:
Ary Afandi (0306182092)
Annisa Zulia Rahma (0306183175)
Arfiana Sihombing (0306182080)
Asmalia (0306182155)
Haliza Annisa (0306183236)
Manna Kholilah (0306181058)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A. 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya
yang telah memberikan kami kesehatan, sehingga kami mampu menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “Landasan Teoritis dan Hipotesis” tepat pada
waktunya. Yang mana laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode
Penelitian Kuantitatif.
Terlepas dari semua itu bilamana ada beberapa kesalalahan yang terdapat dalam laporan
ini, maka izinkan penulis untuk menuturkan permohonan maaf. Sebab, laporan ini tidak
sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi bahasa,
susunan kalimat atau hal lain yang tidak penulis sadari.
Besar harapan penulis dikemudian hari, laporan ini bisa menjadi patokan penambah ilmu
dan bermanfaat bagi pembaca. Penulis pun berharap pembaca dapat memberikan sarannya
agar penulis dikemudian hari dapat memperbaiki makalah menjadi lebih baik. Akhir kata,
penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak atas perhatiannya.

Medan, 23 April 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Definisi Landasan Teori.......................................................................................2
1. Pengertian Landasan Teori.............................................................................2
2. Deskripsi Teori...............................................................................................4
3. Kegunaan atau Fungsi Teori..........................................................................5
4. Cara Menulis Landasan Teori........................................................................5
B. Definisi Tinjauan Literatur...................................................................................6
1. Pengertian Tinjauan Literatur........................................................................6
2. Tujuan dan Fungsi Tinjauan Pustaka.............................................................7
3. Macam-macam Sumber Tinjauan Pustaka.....................................................7
4. Isi dari Tinjauan Pustaka................................................................................8
5. Langkah-langkah Umum Menulis Tinjauan Pustaka.....................................8
C. Definisi Hipotesis.................................................................................................9
1. Pengertian Hipotesis.......................................................................................9
2. Tahapan-tahapan Pembentukan Hipotesis.....................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan ilmiah yang memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari
penelitian terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia
dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah
penelitian dapat timbul karena adanya kesulitan yang mengganggu kehidupan manusia
atau semata-mata karena dorongan ingin tahu sebagai sifat naluri manusia.
Terdapat beberapa unsur yang membangun untuk membuat suatu laporan penelitian,
dimana termasuk salah satunya landasan teori dan hipotesis penelitian. Kedua unsur ini
sangat penting agar laporan tersusun secara sistematis dan terstruktur.
Makalah ini kami susun untuk menjelaskan dan menjabarkan mengenai landasan teori
dan hipotesis agar para pembaca dapat memahami dan mengambil intisari dari bacaan
yang telah kami paparkan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan landasan teori?
2. Apa yang dimaksud dengan tinjauan literatur?
3. Apa yang dimaksud hipotesis penelitian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari landasan teori.
2. Untuk mengetahui pengertian dari tinjauan literatur.
3. Untuk mengetahui pengertian dari hipotesis penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Landasan Teori


1. Pengertian Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti dan dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) serta
penyusunan instrumen penelitian.1
Karangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari
hasil pemikiran atau kerangka dan acuan pada dasarnya bertujuan mengadakan
kesimpulan terhadap dimensi-dimensi. Teori adalah seperangkat bagian-bagian atau
variabel, definisi, dalil, dan proposisi yang saling berhubungan dengan menyajikan
sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antara
variabel dengan tujuan menjelaskan fenomena alamiah.
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan
adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu memahami sebuah
fenomena. Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian social. Secara khusus,
teori adalah seperangkat konsep/konstruk, definisi dan proposisi yang berusaha
menjelaskan hubungan sistematis suatu fenomena, dengan cara merinci hubungan sebab
akibat yang terjadi.2
Teori merupakan pisau analisis atau paradigma yang digunakan untuk mengupas
masalah yang terjadi di meja penelitian, jadi teori ibaratnya pisau untuk membelah sebuah
roti, jika dapat menggunakan pisau yang tepat, dan menggunakannya secara tepat pula,
maka hasilnya akan memuaskan. Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis.3
Menurut Jonathan Tumer menyatakan bahwa teori dalam ilmu sosial adalah
penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan kenyataan-kenyataan yang dapat
diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan manusia.

1
Dominikus Dolet Unaradjan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya, 2019), h. 11.
2
Sardar Ziauddin, Penelitian Kuantatif dan Kualitatif, (Bandung: Mizan, 1996), h. 43.
3
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing,
2015), h. 45.

2
Sedangkan menurut Neuman (2003) teori adalah seperangkat konstruk (konsep),
defenisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui
sfesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan
meramaikan fenomena .
Selanjutnya pengertian teori menurut Djojo Suroto Kinayati & MLA Sumaryanti teori
adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk menerangkan suatu
fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Jadi,
teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, defenisi dan
proposisi yang disusun secara sistematis.
Mark membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini
berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
a) Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
b) Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori.
c) Teori yang fungsional: disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori
kembali mempengaruhi data.4
Landasan teori berisi segala bentuk teori dari berbagai sudut pandang studi yang
relevan dengan masalah penelitian. Landasan teori terdiri dari:
a. Grand theory adalah dasar atau utama yang mampu melingkupkan secara umum
tentang permasalahan penelitian. Grand theory dapat muncul dari setiap teori
kehidupan sosial, sejarah, atau pengalaman. Disebut grand theory, karena sampai saat
ini teori-teori itu menjadi dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level.
b. Middle theory adalah teori pendukung dari grand theory. Plate theory berisi
penjelasan dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Variabel
yang digunakan dalam penelitian dijelaskan mulai dari definisi menurut para ahli dan
segala sesuatu yang penting tentang variabel yang digunakan dalam penelitian
tersebut.5
Sumadi Surya Brata dalam mendeskripsikan bahwa teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian dapat menjadi landasan teori untuk pelaksanaan
penelitian.6
Hoy dan Miskel dalam menyatakan bahwa:
4
Ibid., h. 46.
5
Firahusaini, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020),
h. 38-39.

3
 Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis
 Berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang
memiliki keteraturan.
 Sebagai pedoman dalam pengembangan pengetahuan.

2. Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu
fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan,
pandangan, sikap dan cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud
dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan
kondisional, atau hubungan fungsional diantara hal-hal yang terekam dari fenomena atau
realitas tertentu. Dengan menyelam jauh kedalam deskripsi teori akan diketahui kekuatan
dan kelemahan suatu teori.
Berikut langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah:
1) Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
2) Mencari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-bajnyaknya dan relevan
3) Lihatlah daftar isi setiap buku, dan pihak topik yang relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti
4) Cari defenisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan
antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih defenisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan diadakan.
5) Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang setiap isi
sumber data yang dibaca.
6) Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber kedalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bahasa yang dikutif atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

3. Kegunaan atau Fungsi Teori


Kegunaan atau fungsi teori dalam penelitian secara umum mempunyai tiga fungsi
yaitu:7
6
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Permainan dan Metodik
Buku, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 52.
7
Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, h. 46.

4
a) Untuk menjelaskan (explanation) yang digunakan memperjelas dan mempertajam
ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti.
b) Untuk meramalkan (prediction) yang digunakan memprediksi, memandu serta
menemukan fakta untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian,
karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
c) Untuk pengendalian (control) yang digunakan mencandra dan membahas hasil
penelitian, sehingga selanjutnya untuk memberikan saran dalam pemecahan masalah.
Jika dijabarkan ada beberapa kegunaan teori dalam penelitian, yaitu:
1. Sebagai penyusun generalisasi atau fakta-fakta.
2. Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.
3. Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan terjadi.
4. Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara deduksi.
5. Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
6. Sebagai kerangka penalaran logis.
Kegunaan landasan teori dalam penelitian kuantitatif, yaitu:8
a) Klarifikasi dan juga pertajam terhadap ruang lingkup atau konstruktor dalam bentuk
variabel variabel yang akan diperiksa lagi,
b) Sebagai prediksi dan sebagai panduan dengan menemukan suatu fakta yang diyakini
sangat penting untuk ikut serta merumuskan hipotesis dan mengatur beberapa alat
penelitian yang di dasari dengan sistem diprediksi,
c) Sebagai kontrol maka hal ini dapat digunakan untuk membantu membahas hasil
penelitian dengan cara membuat saran sebagai sarana pemecahan masalah tertentu.

4. Cara Menulis Landasan Teori


Berikut cara menuliskan landasan teori:
1. Tambahkan semua nama dari teori yang diambil,
2. Tulisakan tempat dan tanggal,
3. Sertakan uraian ilmiah dari landasan teori, dan
4. Teori yang diambil hendaknya berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.
Berbicara tentang teori dari berbagai faktor yang telah dianggap menjadi masalah
terhadap rumusan masalah pada saat akan melakukan sebuah penelitian yang mungkin
akan diajukan. Jelas sudah bahwa dari landasan teori ini saling memiliki keterkaitan dan

8
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Sinar Baru, 2011), h. 43.

5
tidak bisa diselesaikan dalam sebuah penelitian karena sebuah peneliti perlu untuk
memperdalam materi sebagai bentuk panduannya.

B. Definisi Tinjauan Literatur


1. Pengertian Tinjauan Literatur
Tinjauan pustaka atau tinjauan literatur menguraikan tentang segala bentuk teori dasar
yang relevan dengan topik masalah penelitian. Pada bab ini, seorang peneliti harus
melakukan pengkajian mengenai konsep dan teori berdasarkan literatur yang tersedia,
terutama dari artikel-artikel yang telah terpublikasikan untuk digunakan dalam
pemecahan masalah penelitian yang diajukan.9
Secara umum “tinjauan pustaka” berisikan dua bagian, yakni (1) review informasi
pendukung dan (2) review hasil-hasil penelitian sebelumnya diuraikan dalam bentuk
diskusi (discussion) yang membentuk sebuah cerita (story) dan bukan kliping informasi.
Hal ini bertujuan antara lain:10
a. Untuk membangun hipotesis.
b. Untuk mendukung hipotesis yang dirumuskan secara konsisten dengan tujuan
penelitian.
c. Untuk mendukung expected result peneltian tersebut.

2. Tujuan dan Fungsi Tinjauan Pustaka


b. Tinjauan pustaka bertujuan membantu seorang peneliti untuk menyelesaikan masalah
penelitiannya dengan mengacu pada berbagai sumber teori dan penelitian sebelumnya
yang relevan.
c. Tinjauan pustaka berfungsi untuk; (1) mengetahui landasan teori suatu masalah
penelitian, (2) membantu memilih prosedur penyelesaian masalah penelitian, (3)
memahami konsepsi suatu permasalahan penelitian, (4) mengetahui kelemahan dan
kelebihan dari penelitian sebelumnya, (5) menghindari terjadinya plagiarisme dalam
suatu penelitian dan (6) memberikan fakta yang kuat tentang alasan pemilihan
masalah penelitian tersebut.11

9
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan dan Riset
Nyata, (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020), h. 36.
10
Amelia Zuliyati Siregar dan Nurliana Harahap, Strategi dan Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan
Publikasi, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2019), h. 20.
11
Ibid., h.36.

6
Ada beberapa tujuan dari tinjauan literatur yang dapat diinventaris seperti di bawah
ini:12
a) Untuk menunjukkan kemampuan ilmiah peneliti mengidentifikasi informasi yang
relevan dan untuk garis besar pengetahuan yang ada.
b) Untuk mengidentifikasi ‘gap’ dalam penelitian, berupaya untuk mengidentifikasi
lokasi terbitnya literatur, posisi pekerjaan dalam konteks penelitan dan menciptakan
sebuah ‘ruang penelitian’.
c) Untuk mengevaluasi dan melakukan sintesis informasi sejalan dengan konsep-konsep
yang telah peneliti tentukan sendiri untuk penelitian.
d) Untuk menghasilkan alasan atau justifikasi studi
e) Untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur
f) Untuk menghindari penelitian yang sama nonverifikasi

1. Macam-macam Sumber Tinjauan Pustaka


Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk kegiatan penyusunan tinjauan pustaka,
yaitu buku-buku yang mempunyai ISBN dan sesuai dengan studi peneliti, dan jurnal
penelitian yang telah ber-ISSN atau terindeks secara nasional maupun internasional.
Beberapa sumber referensi ilmiah dalam suatu penelitian, antara lain:
a. Jurnal penelitian: jurnal penelitian yang telah memiliki ISSN, terakreditasi secara
nasional maupun internasional.
b. Buku ajar: buku ajar yang dapat digunakan adalah buku ajar yang telah dipublikasi
oleh penerbit, baik dari dalam maupun luar negeri.
c. Majalah: artikel yang dimuat di majalah, selama masih ilmiah dan sesuai dengan topik
penelitian diperbolehkan. Namun, baiknya majalah tersebut juga telah dimiliki kode
ISBN dan pengarangnya dapat dihubungi untuk dimintai keterangan ataupun
konfirmasi terkait masalah penelitian yang diteliti, sumber tersebut dapat digunakan.
Ada tiga sumber literatur yang biasa digunakan di dalam penelusuran literatur yang
seringkali digunakan;13
a) Sumber primer yaitu sumber langsung sumber yang belum diinterpretasi orang lain,
sumber yang berasal dari catatan subjek proyek penelitian
b) Sumber sekunder yaitu buku, artikel, dan tulisan-tulisan lain oleh para sarjana dan
peneliti yang melaporkan pekerjaan mereka kepada orang lain
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik
Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 32.
13
Ibid., h. 32.

7
c) Sumber tersier yaitu ensiklopedia, indeks, buku teks (termasuk juga demografi,
monografi, laporan BPS dan semacamnya yang sudah diterbitkan) dan sumber
referensi lainnya. Secara umum, ada dua jenis tersier (referensi) yaitu sumber yang
diterbitkan di dalam bentuk teks (cetak) dan yang kedua diterbitkan di dalam bentuk
gambar dan video.

2. Isi dari Tinjauan Pustaka


a. Landasan teori;
b. Penelitian terdahulu;
c. Pengembangan hipotesis;
d. Kerangka pemikiran.

5. Langkah-langkah Umum Menulis Tinjauan Literatur


Tinjauan literatur harus ditulis dalam bentuk laporan penelusuran literatur yang
biasanya dapat dilakukan dalam beberapa tahap:14
a) Langkah satu: berorientasi daftar bacaan. Ketika peneliti membaca artikel, buku, dan
lain-lain yang berkaitan dengan topik penelitiannya peneliti dapat menulis sebuah
sinopsis singkat dan kritis untuk masing-masing literatur yang dibaca.
b) Langkah dua: organisasi tematik. Cari tema-tema umum dalam karya-karya yang
dibaca oleh peneliti dan mengatur karya ke dalam kategori tertentu.
c) Tahap ketiga: membaca lebih banyak. Berdasarkan pengetahuan yang peneliti
dapatkan dalam membaca, peneliti harus memiliki pemahaman yang lebih baik dari
topik dan literatur yang berkaitan.
d) Tahap empat: menulis bagian individu. Untuk setiap bagian tematik, gunakan
penjelasan konsep yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk menulis bagian yang
membahas artikel-artikel relevan dengan tema itu.

Tips Membuat Tinjauan Pustaka


Cara membuat bagian tinjauan pustaka dalam sebuah karya tulis bisa dibilang susuah-
gampang. Asalkan tahu tentang inti bahasan yang disampaikan bisa di pastikan seseorang

14
Ibid., h. 33

8
bisa dengan mudah membuat bagian tinjauan pustaka ini, langkah sederhannya agar
membuat bagian ini menjadi baik ialah dengan beberapa tips berikut ini;15
 Membuat Outline
Membuat outline bisa dengan mencari intisari bagian penulisan karya tulis yang berisi
tentang hal-hal umum atau pendapat umum terhadap masalah-masalah yang berkaitan.
Misalnya saja begini, ketika membuat karya tulis berisi pengaruh narkoba terhadap anak
maka seyogyanya kata “narkoba” dan “anak” adalah bagian umum yang perlu dituliskan
dalam tinjauan pustaka.
 Mencari Literatur
Prosesi kedua yang bisa dijalankan dalam upaya membuat studi keputakaan ialah
dengan mencari literatur. Langkah ini bisa dikerjakan misalnya dengan pergi ke
perpustakaan, ataupun bisa juga dengan membaca jurnal-jurnal internasional. Agar apa
yang ditulisan nantinya bisa dipertanggung jawabkan.
 Menyusun dengan Bahasa Sendiri
Agar tidak dianggap plagiat dari karya orang lain, penting bagi siapapun untuk
membuat tinjauan pustaka dengan menulis ulang bahasa serta susunan kata yang di
peroleh pada bagian pencarian literatur. Lankah sederhannya bisa dengan
mempergunakan kutipan langsung ataupun tidak langsung.
 Melihat Umum Bagian Judul
Terakhir, dalam pembuatan tinjauan pustaka yang mudah dilakukan ialah dengan
melihat bagian umum pada judul. Bagian ini tentusaja hal-hal “dalam judul” yang bisa di
definisikan secara teoritis dan secara lebih luas lagi, misalnya saja kata-kata seperti
“korupsi, pertanian, kelapa sawit, asam basa, dan lain sebaginya.

C. Definisi Hipotesis
1) Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah; thesis = pendirian, pendapat
yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang
digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa,
secara sadar, teliti, dan terarah.16

15
Dosen Sosiologi.com, “Contoh Tinjauan Pustaka dan Cara Membuatnya”, diakses dari
https://dosensosiologi.com/tinjauan-pustaka/, pada 24 April 2021 pukul 7.28 WIB.
16
Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, h. 56.

9
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba
mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi
teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.
Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau
menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis
yang telah teruji kebenarannya disebut teori.17
Contoh:
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja
menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit
mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat
kemudian hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini
disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya
dinyatakan keliru.
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
a. Untuk menguji teori,
b. Mendorong munculnya teori,
c. Menerangkan fenomena sosial,
d. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
e. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

2) Tahapan-Tahapan Pembentukan Hipotesis


Tahapan-tahapan pembentukan hipotesis pada umumnya sebagai berikut:
a) Penentuan masalah.
b) Hipotesis pendahuluan atau hipotesisi preliminier (preliminiary huphothesis).
c) Pengumpulan fakta.
d) Formulasi hipotesa.
e) Pengujian hipotesa.
f) Aplikasi/penerapan.

17
Ibid., h. 56.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem
pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji
kebenarannya, bila tidak ia bukan suatu teori.
Kedudukan teori sebagai sumber hipotesis dan panduan pengumpul data. Dalam
penelitian kuantitatif, teori menjadi sumber bagi pengajuan hipotesis. Teori menjadi
premis-premis dasar yang menjadi landasan penyusunan kerangka berpikir. Kerangka
berpikir menjadi landsan bagi peneliti untuk mengajukan dugaan kebenaran hipotesis.
Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima
untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-
kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah
selanjutnya.

B. Saran
Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca dan merupakan tambahan referensi untuk ilmu pengetahuan
khususnya tentang pendidikan matematika realistik. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,


dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
2017.
Firahusaini, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Anak
Hebat Indonesia. 2020.
Jaya, I Made Laut Mertha. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori,
Penerapan dan Riset Nyata. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia. 2020.
Sandu Siyoto dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing. 2015.
Siregar, Amelia Zuliyati dan Nurliana Harahap. Strategi dan Teknik Penulisan
Karya Tulis Ilmiah dan Publikasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
2019.
Sosiologi.com, Dosen. “Contoh Tinjauan Pustaka dan Cara Membuatnya”.
Diakses dari https://dosensosiologi.com/tinjauan-pustaka/.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
Permainan dan Metodik Buku. Bandung: Alfabeta. 2014.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Sinar Baru. 2011.
Unaradjan, Dominikus Dolet. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Penerbit
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. 2019.
Ziauddin, Sardar. Penelitian Kuantatif dan Kualitatif. Bandung: Mizan. 1996.

12

Anda mungkin juga menyukai