Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3:

1. Hilda Wahyuni

2. Yusra Amalia Sinaga

3. Dwi Esti Wahyuni

4. Leo Syahfitra simamora

TUGAS PENELITIAN KUANTITATIF

1. STATISTIK UNTUK PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN EKSPERIME


Pada penelitian eksperimen terdapat hipotesis yang dibangun berdasarkan teori yang
relevan dengan masalah penelitian. Konstruk hipotesis menjelaskan sebab dan akibat
penelitian dan mendukung indikasi yang jelas tentang generalisasi penelitian. Hipotesis
yang dinyatakan dengan spesifik mengakibatkan rentang hasil dapat dibatasi dan faktor
peubah lain yang mempengaruhi penelitian dapat dikurangi. Penelitian eksperimen juga
mengharuskan kesetaraan individu dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen (kelas
perlakuan). Hal ini diperlukan untuk mengatur variabel-variabel yang mungkin
menyebabkan kesimpulan penelitian menjadi tidak valid. Selain itu, pemilihan sampel
secara acak ataupun tidak acak juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Implemetasi
pemilihan sampel secara acak dilakukan jika perlakuan tidak dapat dilakukan pada
semua subjek dalam waktu yang bersamaan.
Pada penelitian eksperimen, peneliti mengontrol perlakuan atau melakukan
manipulasi searah. Manipulasi memberikan arti bahwa peneliti mengontrol perlakuan
spesifik, treatment, atau kondisi setiap kelompok. variabel bebas inilah yang menjadi
karakteristik dalam penelitian eksperimen. Dalam penelitian pendidikan terdapat
beberapa variabel yang dapat dimanipulasi dan tidak dapat dimanipulasi. Variabel bebas
yang dapat dimanipulasi contohnya metode pengajaran dan ukuran besar kelompok tetapi
variabel yang tidak dapat dimanipulasi contohnya jenis kelamin dan status sosial.
Menurut Gay (1981, 209-2010), walaupun desain penelitian eksperimen dapat mencakup
beberapa variabel yang ditentukan, setidaknya satu variabel harus dimanipulasi.
Salah satu syarat yang harus dimiliki variabel dalam penelitian eksperimen yaitu
setiap variabel dapat diukur baik variabel bebas maupun variabel terikat. Jika penelitian
telah dilaksanakan tetapi ditemukan data yang tidak dapat diukur atau tidak bersifat
kuantitatif maka penelitian tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen juga menggunakan statistik inferensial untuk membuat pernyatan
kemungkinan tentang hasil penelitian. Terdapat dua alasan penggunaan statistik
inferensial, yaitu: (1) karena pengukuran dalam penelitian pendidikan tidak sempurna
(banyak dipengaruhi oleh variabel-variabel diluar variabel bebas); dan (2) karena
dilakukan generalisasi hasil pada group yang sama atau populasi.
Untuk penelitian eksperimen kadangkala diperlukan ujian hipotesis dalam statistik.
Langkah ini dipergunakan guna mendapatka hasil penelitian yang bisa dipertangung
jawabkan. 
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dengan cara memberi perlakuan
tertentu pada beberapa kelompok dan adanya kontrol untuk perbandingan (Nazir 1983:
75). Atas dasar ini jelas bahwa di dalam penelitian eksperimen kelompok yang diberi
perlakuan dibandingkan dengan kontrolnya, untuk itu perlu alat statistika untuk
menganalisisnya.
Untuk menganalisis perbandingan ni-lai rata rata beberapa kelompok perlakuan dan
kontrol adalah menggunakan statistika analisis varians (Walpole 1995: 382). Jika per-
lakuan eksperimen dilakukan hanya pada dua kelompok dan satu kontrol, desain
penelitiannya menggunakan randomized control group pretest posttest design dengan dua
variable bebas dan satu variabel kontrol (Suryabrata 2012: 106). Analisis data yang dapat
digunakan untuk desain randomized control group pretest posttest design dengan dua
variable bebas dan satu variabel kontrol adalah menggunakan analisis statistika varians
satu jalan.

CONTOH:
Penelitian yang dilaksanakan adalah membandingkan pemahaman konsep siswa
antara kelompok eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran melalui pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik dan kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran
langsung.
a. Uji Prasyarat Analisis Data
1) Uji Normalitas
Data Pretest Dilakukannya uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data yang diolah adalah
data hasil pretest. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan bantuan SPSS.
Penggunaan uji Kolmogorov-Smirnov membandingkan serangkaian data pada
sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi
yang sama. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagi berikut.

2) Uji Homogenitas

Data Pretest Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variansi data dari
kemampuan pemahaman konsep kelas kontrol dan kelas eksperimen sama atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan terhadap nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Untuk mengetahui homogenitas varians dua kelompok dilakukan dengan
menggunakan aplikasi SPSS 21. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai
berikut.
b. Uji Perbedaan Rata-rata

Data Pretest Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, maka selanjutnya dilakukan uji
perbedaan rata-rata nilai pretest untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak dengan
menggunakan aplikasi SPSS 21. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai
berikut:
c. Uji Normalitas dan Homogenitas

Data Skor Gain Setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata, diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga keefektifan
pembelajaran ditentukan berdasarkan skor gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan
nilai pretest yang menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran
dilakukan. Perhitungan skor gain menggunakan rumus sebagai berikut (Meltzer, 2002).
Kriteria keefektifan dalam pengujian hipotesis berdasarkan skor gain adalah
pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata skor gain siswa minimal mencapai 0.7 atau pada
kriteria tinggi. Sebelum melakukan uji hipotesis rumusan masalah menggunakan data skor
gain, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (dengan uji
Kolmogorov-Smirnov) dan uji homogenitas (dengan test of homogeneity of variances) pada
data skor gain.

Uji Hipotesis Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah apakah pembelajaran matematika melalui pendekatan


Pendidikan Matematika Realistik efektif ditinjau dari pencapaian peningkatan pemahaman
konsep siswa. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji One Sample t-Test dengan bantuan
aplikasi SPSS 21. Kriteria efektif pada pengujian hipotesis pertama jika rata-rata skor gain
siswa minimal mencapai 0,7.
2. STATISTIK UNTUK PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI
Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel
(variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan atau
korelasi antara variabel independent atau variabel bebas dengan varibael dependent atau
variabel terikat
Cara menguji hipotesis penelitian korelasi terlebih dahulu akan dijelaskan syarat yang
harus dipenuhi agar pengujian dapat dilakukan, yakni:
 Data harus Normal atau Uji Normalitas
 Data harus linear atau Uji Linearitas

Kedua persyaratan itu mutlak dilakukan dalam penelitian korelasi atau hubungan.Bisa
juga ditambahkan dengan Uji homogenitas. Namun dalam penelitian korelasi uji
homogenitas bukan syarat penting. Umumnya pengujian kehomogenan
digunakan pada pengujian hipotesis penelitian untuk uji beda.

1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data baik variabel independent
maupun variabel dependent terdistribusikan secara normal atau tidak.
Untuk pengujian normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
yang merupakan hasil koreksi pengujian Lilliefors. Dengan menggunakan
taraf signifikansi @ =5% maka ketentuan mengenai kenormalan data
diindikasikan dengan:
 Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang
artinya data terdistribusi secara normal
 Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang
artinya tidak terdistribusi secara normal.
2) Uji Linearitas
Uji linearitas hubungan dilakukan untuk membuktikan apakah
variabel bebas mempunya hubungan yang linear dengan variabel terikat. Nater dan
Wasserman (1974) menyatakan bahwa uji linearitas dilakukan dengan menguji taraf
keberartian equation of linierity dari hubungan linearitas tersebut. Linieritas
menunjukan variasi hubungan linier dari kedua variabel yang diuji. Dengan
menggunakan taraf signifikansi @ =5% maka ketentuan mengenai linieritas
variabel bebas dan terikat pada program SPSS diindikasikan dengan:
 Nilai Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig. > 0.05) mengindikasikan
tidak ada hubungan linier (non linier) antara kedua variabel yang diuji
 Nilai Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) mengindikasikan
ada hubungan linier antara kedua variabel yang diuji.
3) Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Perhitungan uji
homogenitas menggunakan software SPSS adalah dengan Uji Levene
statistics. Dengan menggunakan taraf signifikansi @ =5% maka ketentuan
mengenai homogenitas data diindikasikan dengan:
 Nilai Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang artinya data
penelitian homogen
 Nilai Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang artinya data
penelitian tidak homogen

CONTOH ANALISIS HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI


Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan alat
ukur skala. Andi ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar pada siswa SMU Nur El Ghazy, dengan ini Andi membuat 2 variabel yaitu
kecerdasan dan prestasi belajar. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan
menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju
dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total
item-item yaitu sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
Uji signifikansi koefisien korelasi digunakan untuk menguji apakah hubungan yang
terjadi itu berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Misalnya dari kasus di atas
populasinya adalah siswa SMU Nur El Ghazy dan sampel yang diambil dari kasus di atas
adalah 12 siswa SMU Nur El Ghazy, jadi apakah hubungan yang terjadi atau kesimpulan
yang diambil dapat berlaku untuk populasi yaitu seluruh siswa SMU Nur El Ghazy.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar

2. Menentukan tingkat signifikansi


Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji
dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan,
jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar).
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5%
(signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian).
3. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika Signifikansi > 0,05 \ Ho ditolak jika Signifikansi < 0,05
4. Membandingkan signifikansi
Nilai signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak.
5. Kesimpulan
Oleh karena nilai Signifikansi (0,004 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada
hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Karena koefisien
korelasi nilainya positif, maka berarti kecerdasan berhubungan positif dan signifikan
terhadap pretasi belajar. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
berhubungan positif terhadap prestasi belajar pada siswa SMU Nur El Ghazy.

Anda mungkin juga menyukai