Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

Dosen pengampu :-Dra,Siti wahidah M.Si

-Astrid Sitompul S.Pd,M.Pd

Disusun oleh :

MITA AZIZI (5213344007)

PUTRI SAKHA(521334003)

SARYANA MARBUN (5213344044)

ASRI IRENE MANURUNG (5213344024)

DITA PASAULIAN MEGDALENA(5203344004)

PASKA SILVIA ANGGREANI SIMANJUNTAK(5203144037)

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TATA RIAS

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KLUARGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan
hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya

Kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah kelompok kami. Baik itu dosen mata kuliah sanggul dan
penataan rambut dan beserta teman-teman semua yang telah membantu kami.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan
sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun banyak kekurangan dari
kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dalam rangka
penyemppurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Kurang dan lebihnya kami ucapkan
terimakasih.

26 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAGTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1

A. Latar Belakng ...............................................................................................1


B. Rumus masalah ...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

A. Pengertian teori ..........................................................................................2


1. Mengkaji Teori – teori relevan untuk suatu penelitian..............................2
2. Keterampil mengutip suatu konsep teori yang relevan .........................4
3. Membangun kerangka konseptual.............................................................6
4. Membuat perbandingan suatu penelitian.............................................6

BAB III PENUTUP ..................................................................................................7

A. KESIMPULAN.....................................................................................9
B. SARAN..............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar dalam
penelitian adalah teori. Suatu kajian teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah
sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis
yang penting adalah tulisan itu berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori
diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan
pada pendapat baru.

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil
penelitian yang dapat dijadikan sebagai kajian teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi
Suryabrata dalam Sugiyono, 2010:52). Kajian teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
Adanya kajian teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data.

Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajari.
Dengan penguasaan metode penelitian yang mantap, diharapkan para tenaga pengajar dapat
menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dalam
bidang yang sedang diajarkan.

Dalam makalah ini disajikan bagian dari materi metode penelitian tersebut, yakni tentang
kajian teori dan kerangka pikir.

B. Rumus masalah
 Mengkaji teori-teori relevan untuk suatu penelitian
 Keterampilan mengutip suatu konsep teori yang relevan
 Membangun kerangka konseptual
 Membuat paragma suata penelitaian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori
1. Mengkaji teori-teori relevan untuk suatu penelitian

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generelisasi hasil
penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.Teori
adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.Teori adalah generalisasi atau
kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara
sistematik.Siti Rahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti
yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala
yang ada. Mark 1963 membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan
dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:

a. Teori yang deduktif: memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
b. Teori yang induktif: adalah cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
c. Teori yang fungsional: di sini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori
kembali mempengaruhi data.

Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang
sebagai berikut.

a. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum
ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu
hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal
sebelumnya.
b. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai
dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang
teoritis (induktif).
c. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi. Di sini biasanya tedapat hubungan yang fungsional antara data dan
pendapat yang teoritis.

Berdasarkan data tersebut di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu
teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini
diperoleh malalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila
tidak, dia bukan suatu teori.

Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi,
dan proporsisi yang disusun secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi,
yaitu untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control)
suatu gejala

1. Keterampilan mengutip suatu konsep teori yang relevan

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan
sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasilhasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan, akan
tergantung pada luasnya. permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel
yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu
dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu
kelompok teori yang berkenaan dengan variabel independen dan satu dependen. Oleh karena
itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang
dikemukakan.

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang
diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai dari
berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar
variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:

a. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya


b. Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relevan dengan setiap variabel yang
diteliti.
c. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang
diteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian
permasalahan yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis dan saran yang diberikan.
d. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, kemudian
bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih definisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e. Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan analisis
renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data
yang dibaca.
f. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan
2. Mengembangkan Kerangka konseptual

Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar konsep
tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka (teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu) dan digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang diangkat.Jadi kerangka pikiran merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah penting Untuk membuktikan kecermatan penelitian, dasar dari teori tersebut perlu
diperkuat oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan. Dalam penelitian-penelitian pada
umumnya, peneliti dituntut untuk kreatif, berusaha mengenali (identify) dan memeriksa lebih
cermat variabel-variabel yang belum dengan jelas dirumuskan dalam teori non theoritical
variablel.

Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, mengemukakan bahwa, kerangka


berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting."Research Methods for
Business". Third Edition. SouthernIllionis University.

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen
dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu
dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel
tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada
setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian
tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah
variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran
variabel yang di teliti.

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis
yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun
hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan
kerangka berpikir. mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah
sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan
hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala
yang menjadi obyek permasalahan.

Kiteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah
alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan
kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara yang
diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis Penyusunan kerangka berpikir menurut Sugiyono
 Menetapkan variabel yang diteliti

Untuk menemukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka
berpikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dulu variabel
penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap variabel,
merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan.

 Membaca buku dan hasil penelitian

Setelah variabel ditentukan ,maka langkah berikutnya adalah membaca buku-buku dan hasil
penelitian yang relevan. Buku-buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia,
dan kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah, laporan penelitian, journal ilmiah,
Skripsi, Tesis dan Disertasi.

 Mendeskripsikan teori dan hasil penelitian

Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teoriteori yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti telah dikemukakan, deskripsi teori berisi
tentang, devinisi tehadap masingmasing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang
lingkup setiap variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks
penelitian itu.

 Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil
penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah teori-
teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-betul sesuai dengan obyek penelitian
atau tidak, karena sering terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian
di dalam negeri.

 Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian

Suaikritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori
yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif
ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori lain, atau mereduksi bila
dipandang terlalu luas.

 Sintesa kesimpulan

Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan
dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan sinresa atau
kesimpulan sementara, perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan
menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan merumuskan hipotesis.

 Kerangka berpikir
Setelah sintesa atau kesimpulan dapat dirumuskan maka selanjutnya disusun kerangka
berpikir. Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir yang
asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berpikir asosiatif dapat
menggunakan kalimat: jika begini maka akan begitu, jika guru kompeten, maka hasil belajar
akan tinggi. Jika kepemimpinan kepala sekolah baik, maka iklim kerja sekolah akan baik.
Jika kebijakan pendidikan dilaksanakan secara baik dan konsisten, maka kualitas SDM di
Indonesia akan meningkat pada gradasi yang tinggi.

 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis bila kerangka berpikir
berbunyi "jika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi", maka hipotesisnya berbunyi
ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan hasil belajar" Bila
kerangka berpikir berbunyi "karena lembaga pendidikan A menggunakan teknologi
pembelajaran yang tinggi, maka kualitas hasil belajar akan lebih tinggi bila di bandingkan
dengan lembaga pendidikan B yang teknologi pembelajarannya rendah." Maka hipotesisnya
berbunyi "Terdapat perbedaan kualitas hasil belajar yang signifikan antara lembaga
pendidikan A dan B,Hasil belajar lembaga pendidikan A lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pendidikan B.

3. Membuat suatu paradigma suatu penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang digunakan oleh peneliti dalam
memandang realita suatu permasalahan dan teori atau ilmu pengetahuan.Guba dan Lincoln
mendefinisikan paradigma penelitian sebagai cara peneliti memahami permasalahan tertentu
dengan kriteria untuk menguji guna ditemukannya penyelesaian masalah.Secara umum, ada 2
kelompok paradigma penelitian yang kerap digunakan oleh peneliti.Paradigma yang paling
banyak digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif dan kualitatif.

Kedua paradigma ini memiliki kriteria dan metode tersendiri. Baik paradigma
penelitian kuantitatif maupun kualitatif, keduanya memiliki karakteristik dan kelebihan serta
kekurangan masing-masing.Selain kedua paradigma tersebut, ada pula beberapa paradigma
penelitian lainnya yang mendasari.Beberapa paradigma tersebut antara lain paradigma
Positivisme, paradigma Konstruktivisme, paradigma Pragmatisme, paradigma Subjektivisme,
dan paradigma Kritis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), devinisi, dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga
dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Sebuah teori ada yang berperan
sebagai asumsi atau titik tolak pemikiran pendidikan ,dan ada pula yang berperan sebagai
definisi atau keterangan yang menyatakan makna.

Kerangka berpikir merupakan bagian dari penelitian yang menggambarkan alur pikiran
penelitian dalam memberikan penjelasan kepada orang lain, mengapa dia mempunyai
anggapan seperti yang diutarakan dalam hipotesis. Karena kerangka pemikiran yang bisa
meyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu
kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.

B. Saran

Kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dari segi referensi, dalam penyusunan penyusunan kata, kalimat. Maka
dengan lapang dada kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar penyusunan makalah
ini bisa menjadi sebuah pengetahuan yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai