Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA TEORI, KONSEP DAN VARIABEL

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

DOSEN PENGAMPU: MUHAMMAD JAILANI, M. A

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2


AI WANDA WULANDARI NIM 0105191070
JENTAYU NIM 0105191075
FERDIAL FAHRUL ROZI NIM 0105191078
MUHAMMAD SYAIPUDIN NIM 0105191086
ALHAFIZDH NIM0105191097

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ilmiah tentang kerangka teori, konsep dan variabel.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
dosen pengampu dan teman-teman sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Mungkin dalam penulisan ini masih banyak memiliki kekurangan walaupun


kami sudah berusaha dalam memperbaikinya. Oleh karena itu, kritik dan saran
untuk memperbaiki makalah ini dengan senang hati kami terima.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang kerangka teori, konsep
dan variabel ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Medan, 30 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

BAB 2 KERANGKA TEORI, KONSEP DAN VARIABEL


2.1 Definisi Kerangka Teori.................................................................................. 3

2.2 Definisi Konsep ............................................................................................... 5

2.3 Definisi Variabel ............................................................................................. 6

BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan ......................................................................................................... 13

3.2 Saran ................................................................................................................ 13

Daftar Isi .............................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka menghadirkan suatu karya ilmiah yang memiliki bobot


tinggi, khususnya yang terkait dengan penelitian, maka disinilah pentingnya
landasan teori sebagai rujukan dalam melakukan sebuah penelitian. Seorang
peneliti akan merasa terbantukan dengan adanya teori, karena hal tersebut akan
menjadi titik acuan dalam proses penelitiannya. Sehingga dengan adanya referensi
tersebut maka penelitian yang dilakukan bukan hal coba-coba yang pada ujungnya
menghasilkan kekeliruan atau lazimnya lebih dikenal dengan istilah trial and error.
Karena hal tersebut merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang
dapat mendasari perumusan hipotesis.

Konsep adalah definisi yang dipergunakan untuk menggambarkan “secara


abstrak suatu fenomena sosial”. Kerangka Konsep adalah Suatu hubungan atau
kaitan antara konsep – konsep atau variable – variable yang akan diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan.1

Penelitian merupakan suatu kata yang berasal dari kata ‘teliti’, yang artinya
sesuatu yang dilakukan dengan cermat dan tidak sembrono/gegabah dan hati-hati.
Dalam pengertian ini, penelitian merupakan suatu proses pekerjaan yang dilakukan
dengan cermat, hati-hati untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan. Di lain hal
bahwa penelitian diterjemahkan dari kata research yang berasal dari kata re artinya
‘kembali’ dan search artinya ‘mencari’.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Poerwadarminta, Teori adalah “Pendapat


yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa
(kejadian), dan asas – asas, hukum – hukum umum yang menjadi dasar sesuatu
kesenian atau ilmu pengetahuan; serta pendapat cara – cara dan aturan – aturan

1
Creswell, John W. (2013). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, edisi
ketiga. Alih bahasa: Achmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

1
untuk melakukan sesuatu”. Menurut John W. Best yaitu teori pada dasarnya berisi
penggambaran hubungan sebab akibat diantara variable – variable. Suatu teori di
dalam dirinya terkandung keunggulan untuk bisa menjelaskan suatu gejala dan teori
juga berkekuatan untuk memprediksi sesuatu gejala.

Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan
suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Sebagai persepsi (mental
Image). Atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar
dalam pelaksanaan penelitian adalah teori dan konsep .

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi dari kerangka teori ?


2. Apa definisi dari konsep ?
3. Apa definisi dari variabel ?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui apa definisi dari kerangka teori ?


2. Mengetahui apa definisi dari konsep ?
3. Mengetahui apa definisi dari variabel ?

2
BAB II

KERANGKA TEORI, KONSEP DAN VARIABEL

2.1 Definisi Kerangka Teori

Teori adalah alat terpenting suatu ilmu pengetahuan. Artinya, tanpa teori
berarti hanya ada serangkaian fakta atau data saja, dan tidak ada ilmu pengetahuan.
Teori itu menyimpulkan generalisasi fakta-fakta, memberi kerangka orientasi
untuk analisis dan klasifikasi fakta-fakta, meramalkan gejala-gejala baru, mengisi
kekosongan pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah ada atau sedang terjadi.
Kerangka Teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan – batasan
tentang teori – teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Poerwadarminta, Teori adalah “Pendapat


yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa
(kejadian), dan asas – asas, hukum – hukum umum yang menjadi dasar sesuatu
kesenian atau ilmu pengetahuan; serta pendapat cara – cara dan aturan – aturan
untuk melakukan sesuatu”. Teori pada dasarnya berisi penggambaran hubungan
sebab akibat diantara variable – variable. Suatu teori di dalam dirinya terkandung
keunggulan untuk bisa menjelaskan suatu gejala dan teori juga berkekuatan untuk
memprediksi sesuatu gejala. Teori adalah satu set konstruk, konsep, definisi, dan
proposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan suatu pandangan yang
sistematik mengenai suatu fenomena dengan menspesifikkan hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.

Dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut:

a) Teori menunjuk pada sekelompok hokum yang tersusun secara logis.


Hokum-hkum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hkum
menunjukan hubungan antara Variabel-Variabel empiris yang bersifat ejeg
dan dapat diramal sebelumnya
b) Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suat
kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang

3
tertentu. Disini orang mulai dari data yang diperoleh dan itu dating suatu
konsep yang teoritis (induktif)
c) Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yan
menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional
antara data dan pendapat yang teoritis.

Berdasarkan data tersebut diatas secara umum dapat ditarik kesimpulan


bahwa, suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau
system pengertian ini dapat diperoleh melalui jalan yang sistematis, suatu teori
dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka dia bukan teori.

Kerangka teori pada dasarnya adalah garis besar atau ringkasan dari
berbagai konsep, teori, dan literatur yang digunakan oleh peneiti . Penentuan
kerangka teori harus sesuai dengan topik/permasalahan penelitian dan tujuan dari
penelitian. Tidak terdapat perbedaan yang khusus untuk menyusun kerangka teori
pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Keduanya menggunakan pedoman
dan aturan yang sama.

Langkah-langkah menyusun kerangka teori adalah sebagai berikut :

a) Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.


b) Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedi, jurnal ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan
yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
c) Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti. (untuk referensi yang berbentuk laporan
penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan,
tempat penelitian, sampel sumber data, tekhnik pengumpulan data, analisis,
kesimpulan dan sarana yang diberikan).
d) Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
dibandingkan anatara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih
definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e) Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri
tentang isi setiap sumber data yang di baca.

4
f) Deskripsikan teori-teori yang telah di baca dari berbagai sumber kedalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip
atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.

2.2. Definisi Konsep

Konsep adalah definisi yang dipergunakan untuk menggambarkan “secara


abstrak suatu fenomena sosial”. sebagai persepsi (mental Image). Atau abstraksi
yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Konsep merupakan
suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atas persoalan yang perlu
dirumuskan.2

Dalam merumuskannya, peneliti harus dapat menjelaskan sesuai dengan


maksud peneliti memakai konsep tersebut. Oleh karena itu, peneliti harus
“konsisten” dalam memakainya. Dari uraian pengertian tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan dalam suatu penelitian adalah : Kerangka Konsep adalah Suatu
hubungan atau kaitan antara konsep – konsep atau variable – variable yang akan
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Konsep adalah
istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau
menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu.

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep


konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian. Agar supaya konsep tersebut dapat diamati
dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi
variabel-variabel.

2
Ahmad Tanzeh. (2011). Metodologi Penelitian Praktis, Cet Ke-1, Yogyakarta: Teras.

5
2.3. Definisi Variabel

Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai


kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan
dalam suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian
meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.3

Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya


ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu
penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya. Variabel-variabel yang ingin
digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel
yang digunakan bergantung pada luas serta sempitnya panelitian yang akan
digunakan.

Dalam ilmu-ilmu eksakta, variabel-variabel yang digunakan umumnya


mudah diketahui karena dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabel-variabe
dalam ilmu sosial, sifanya lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita.
Variabel-variabel ilmu sosial berasal dari suatu konsep yang perlu diperjelas dan
diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variabel sebagai berikut :

a) Hatch & Farhady (1981)

3
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

6
Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain.

b) Kerlinger (1973)

Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.


Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dll.

Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai
yang berbeda (different values). Dengan demikian, variabel itu adalah suatu
yang bervariasi.

c) Kidder (1981)

Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan


menarik kesimpulan darinya.

d) Bhisma Murti (1996)

Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai.


Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi nilai itu
bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.

e) Sudigdo Sastroasmoro

Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu


subyek ke subyek lainnya.

f) Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)

Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep


adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang
berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut

7
sebagai variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang bervariasi.

g) Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)

Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh


anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain.

Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki
atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
Misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb4

A. Jenis variabel

Pada dasarnya ada 2 jenis

1) Variabel kualitatif

Jika karakter yang dipejari non numerik, karakter tersebut disebut variabel
kualitatif (qualitative variabel) atau sebuah atribut (attribute). Variabel kualitatif
disebut juga variabel kategorik yang digunakan untuk kategorisasi. Kategori
ada yang dikotomis dan politomi. Contohnya: 1. Gender, 2. Afiliasi agama, 3.
Jenis mobil yang dimiliki.

2) Variabel kuantitatif

Disebut variabel kuantitatif jika variabel yang dipelajari bersifat numerik.


Contoh variabel numerik adalah jumlah uang tabungan, besarnya hutang,
besarnya pengeluaran, umur, nilai.

4
Hadeli. (2006). Metode Penelitian Kependidikan, Ciputat: Ciputat Press.

8
Variabel kuantitatif dapat bersifat diskret ataupun kontinyu. Variabel
kontinyu adalah vqariabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang
bergerak tak terbatas antara 2 nilai. Tinggi orang boleh jadi 1,5 meter, 1,53
meter, 1, 48 meter dan seterusnya tergantung pada pencermatan pengukuran.

Variabel diskret hanya mempunyai 1 nilai tertentu saja. Jumlah anak yang
dimiliki adalah variabel diskret yang mempunyai nilai 1, 2, 3, 4, dan seterusnya
dan tak mungkin 1,5; 1,37; atau 2,5 karena dalam variabel diskret tidak ada nilai
pecahan

Dalam pembuatan rancangan pelaksanaan penelitian, biasanya hanya memuat


satu, dua, atau paling tiga dari jenis variabel di bawah ini :

1) Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya


variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas,
prediktor, stimulus, eksougen atau antesendent yang sedang dianalisis
hubunganya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel independen
biasa disimbolkan dengan variabel (X).

Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai sebab kemunculan


variabel terikat (Y) yang dipandang (atau diduga) sebagai akibatnya.

Contoh variabel bebas :

Kondisi pemukiman kumuh, keluarga retak, keluarga kasih sayang orang tua.

2) Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi


akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel
terikat, variabel respons atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya dikupas
secara mendalam pada latar belakang penelitian. Berikan porsi yang lebih dalam
membahas variabel terikat daripada variabel bebasnya karena merupakan

9
implikasi dari hasil penelitian. Variabel dependen biasanya disimbolkan dengan
(Y). Contoh variabel terikat adalah : kelas sosial, metode pengajaran, tipe
kpribadian, tipe motivasi.

Antara variabel Independent dan Dependent, masing-masing tidak berdiri


sendiri tetapi selalu berpasangan, contoh :

Kepemimpinan dan produktivitas kerja

Kepemimpinan = Variabel Independent

Produktivitas kerja = Variabel Dependent[3]

3) Variabel Moderating

Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah


hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderating
juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan
dalam analisis regresi linear atau pada structural equation modelling. Sebagai
contoh, hubungan antara pipa PVC (Polyvinyl Chloride) atau Pralon dengan
knee (pipa berbentuk belokan). Pipa PVC akan lekat dengan knee dengan
menggunakan lem khusus PVC. Jadi, lem khusus PVC adalah variabel
moderating yang memperkuat. Atau, lem kayu tidak dapat digunakan untuk
mengelem pipa PVC dengan knee. Jadi lem kayu adalah variabel moderating
yang memperlemah.

4) Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang menjadi media pada suatu


hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebagai contoh,
prestasi kerja pengaruh ibu terhadap ayah akan semakin kuat setelah
berkeluarga. Jadi, keluarga merupakan media bagi ibu dalam pengaruhnya
terhadap ayah.

5) Variabel Kontrol

10
Variabel kontrol adalah variabel kecepatan menulis murid – murid suatu
sekolah, yang diukur dan dibandingkan kecepatan menulis sekolah lain.

Semua jenis variabel di atas merupakan statis, yang berarti tidak berubah
selama proses penelitian berlangsung. Sebenarnya ada lagi istilah yang lain,
yaitu variabel dinamis. Variabel dinamis biasanya dipergunakan dalam
penelitian kualitatif.

B. Pengukuran Variabel

Dilihat dari jenis pengukuran dan urutannya, variabel dapat dibedakan


menjadi 3 jenis: nominal, ordinal, dan interval.5

1) Variabel nominal

Variabel nominal adalah variabel dimana tidak ada keharusan mengurutkan


kategorinya. Peubahan penyusunan kategori variabel nominal tidak membawa
perubahan makna yang berarti. Sebagai contoh, warga negara Indonesia dilihat
dari sudut agama, penyusunan kategorinya dapat memenuhi berbagai cara:

Agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha

Atau bisa juga seperti dibawah ini:

Agama Hindu, Katolik, Protestan, Budha, dan seterusnya.

2) Variabel ordinal

Variabel ordinal adalah variabel dimana kategorinya dapat diurutkan.


Namun demikian, jarak antara satu kategori dengan kategori sesudah atau
sebelumnya tidak sama sebagaimana halnya pada variabel interval. Misalnya

5
Nanang Martono. (2011). Metode penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

11
sejumlah orang islam ditanya tetang sholat tahajud mereka, maka urutan
kategori variabel tersebut sebagai berikut:

Ibadah sholat tahajud

a) selalu
b) sering
c) kadang-kadang
d) jarang
e) tidak pernah

3. Variabel interval
Variabel interval adalah variabel yang kategorinya dapat diurutkan dan
jarak antara satu kategori dengan kategori berikutnya dapat dihitung dengan
tepat. Sebagai contoh sejumlah mahasiswa dilihat dari sudut IPK nya.
IPK
a) 3,01 – 4,00
b) 2,01 – 3,00
c) 1,01 – 2,00
d) 0,01 – 1,00

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kerangka teori pada dasarnya adalah garis besar atau ringkasan dari
berbagai konsep, teori, dan literatur yang digunakan oleh peneiti . Penentuan
kerangka teori harus sesuai dengan topik/permasalahan penelitian dan tujuan dari
penelitian. Tidak terdapat perbedaan yang khusus untuk menyusun kerangka teori
pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Keduanya menggunakan pedoman
dan aturan yang sama.

Konsep adalah definisi yang dipergunakan untuk menggambarkan “secara


abstrak suatu fenomena sosial”. sebagai persepsi (mental Image). Atau abstraksi
yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Konsep merupakan
suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atas persoalan yang perlu
dirumuskan.

Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai


kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan
dalam suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian
meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.

3.2 Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca serta dapat
dijadikan referensi. Dengan diselesaikannya makalah ini besar harapan penulis
kepada pembaca agar lebih memahami mengenai kerangka teori, konsep dan
variabel. Penulis menerima kritik dan saran dari pembaca dengan senang hati.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tanzeh. (2011). Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras.

Creswell, John W. (2013). Research Design: Pendekatan Kualitatif,


Kuantitatif, dan Mixed, edisi ketiga. Alih bahasa: Achmad Fawaid, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Hadeli. (2006). Metode Penelitian Kependidikan, Ciputat: Ciputat Press.

Nanang Martono. (2011). Metode penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,


Bandung: Alfabeta.

14

Anda mungkin juga menyukai