Anda di halaman 1dari 20

Liza Barus

0105191087
Icha Ariana
0105191085

Rizky Ananta
0105191094

Dedi Syawal Azmie


0105192002
01

Teknik statistik yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan


dua variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan
antara dua variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.

Kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud disini adalah


apakah hubungan tersebut ERAT, LEMAH, ataupun TIDAK ERAT
sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya
Linear Positif ataupun Linear Negatif.
Korelasi Positif Korelasi Negatif Tidak ada Korelasi Korelasi Sempurna

Korelasi dua variabel, Korelasi dua variabel, Terjadi apabila kedua Korelasi dari dua
apabila variabel apabila variabel variabel X dan Y tidak variabel yang benar -
independen (X) independen (X) menunjukan adanya benar terjadi.
meningkat atau turun meningkat atau turun hubungan.
maka variabel maka variabel
dependen (Y) dependen (Y)
cenderung untuk cenderung untuk turun
meningkat atau turun. atau meningkat.
Koefisien korelasi (r) merupakan indeks atau bilangan yang
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel.
Berikut adalah rumus dari koefisien korelasi.
Ingin diketahui seberapa kuat hubungan antara besarnya
pendapatan seseorang dengan pengeluaran (konsumsi) per
bulan. Data dari 6 orang yang diwawancari diperoleh sebagai
berikut :

X (pendapatan) : 800 900 700 600 700 800 (ribuan)

Y (konsumsi) : 300 300 200 100 200 200 (ribuan)


Tabel Bantu Analisis Korelasi Product Moment

Untuk menghitung koefisien korelasi, maka nilai-nilai


tersebut dimasukkan dalam rumus koefisien korelasi :
Jadi, diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,886621 karena
nilainya positif dan mendekati 1
berarti hubungan konsumsi dan
pendapatan kuat dan searah (positif),
artinya peningkatan pendapatan
seseorang akan diikuti dengan
peningkatan pengeluaran
(konsumsi).
Product Moment Rank Point
Pearson Spearman Serial
Kedua variabelnya Kedua variabelnya Satu berskala nominal
berskala interval berskala ordinal sebenarnya dan satu
berskala interval

Biserial Koefisien
kontingensi
Satu berskala nominal Kedua varibelnya berskala
buatan dan satu berskala nominal
interval
02

Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk


menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor
Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya
dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan
Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan
Response.

Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple Linear
Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan
dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang
karakteristik kualitas maupun Kuantitas.
● Hubungan antara Lamanya Kerusakan Mesin
dengan Kualitas Produk yang dihasilkan

● Hubungan Jumlah Pekerja dengan Output


yang diproduksi

● Hubungan antara suhu ruangan dengan


Cacat Produksi yang dihasilkan.
Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat
(Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor
Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran
Response yang ditimbulkan oleh Predictor.
Langkah-langkah menentukan garis trend

1. Buat sumbu tegak Y dan sumbu mendatar X.


2. Buat diagram pencar (X,Y). X adalah variabel waktu
3. Melalui pengamatan langsung terhadap diagram pencar,
tariklah garis yang mewakili atau paling tidak mendekati
semua titik koordinat yang membentuk diagram pencar.
Y : Y1, Y2, ..., Yi, ..., Yn
X : X1, X2, ..., Xi, ..., Xn

4. Buatlah persamaan
Langkah-langkah (asumsi X=Peubah Bebas Y=Peubah Terikat)

1. Olah data untuk nilai Xi*YiXi dan Y


2
i
2

2. Tentukan nilai a dan b untuk persamaan Y = a + bx


menggunakan rumus berikut :
Tentukan persamaan regresi linier untuk data sebagai berikut :

Gunakan metode tangan bebas dan metode kuadrat terkecil untuk


mencari persamaan regresinya !
LIZA BARUS RIZKY ANANTA ICHA ARIYANA SYAWAL AZMIE

“Permudahlah dan jangan


mempersulit, dan jadikan
suasana yang tenteram,
jangan menakut-nakuti”
(HR Muslim)
*maka bertanyalah yg mudah-mudah, jangan mempersulit.
Mari hidup tentram tanpa menakut-nakuti.

Apakah ada yang harus ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai