“UJI KORELASI”
OLEH
KELOMPOK 1
1. ARDIANTI LA BUHARI (P00341017051)
2. AYU MEILANI SAPUTRI (P00341017059)
3. ERIN SYAHRANI AR (P00341017062)
4. FANY ROSDIANTI (P00341017064)
5. FRININDA (P00341017065)
6. ISPAN AL IBRRAHIM (P00341017072)
7. KARLINA (P00341017073)
8. NUR ARAFAH SAPUTRI (P00341017083)
9. SHAMSUL (P00341017091)
10. YOLANDA APRILIA OLE LEJAP (P003410170100)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG……………………………………………..………….1
1.2. RUMUSAN MASALAH………………………….………………………….2
1.3.TUJUAN……………………...……………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
3.1. KESIMPULAN………………………….……………………………..……10
3.2. SARAN………………………………….………………………………..…10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Statistika merupakan cabang ilmu yang bertujuan mengubah data menjadi
informasi. Pada hakikatnya Statistika mencangkup kegiatan-kegiatan,
gagasangagasan, serta hasil yang sangat beraneka ragam. Statistika terbagi
atas dua golongan besar, yaitu Statistika deskriptif dan Statistika
inferensial / induktif. Statistik deskriptif hanya berkaitan dengan
mempelajari cara-cara pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan,
analisis dan penyajian data. Sedangkan menyangkut penarikan kesimpulan
serta pengambilan keputusan tergantung statistika inferensial (Irianto,
2003). Dalam statistika terdapat beberapa pengujian dan prosedur yang
banyak digunakan dalam penelitian, salah satunya adalah korelasi.
Korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Besarnya tingkat keeratan hubungan antara dua
variabel atau lebih dapat diketahui dengan mencari besarnya angka
korelasi yang biasa disebut dengan koefisien korelasi.
Untuk mempelajari hubungan antara satu variabel bebas dengan satu
variabel terikat tanpa memperdulikan kemungkinan adanya pengaruh
ataupun kaitan dengan variabel-variabel lain, Statistika menyediakan
teknik korelasi lugas atau korelasi sederhana (Sulistiyono, 2012).
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat
erat.Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu
dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi,
adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan
kasual/sebab akibat, atau hubungan fungsional. Untuk menetapkan kedua
variabel mempunyai hubungan kusal atau tidak, maka harus didasarkan
pada teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut.
1
2
1.3 TUJUAN
1. Untuk menjelaskan pengertian korelasi.
2. Untuk menjelaskan uji korelasi Product moment (r).
3. Untuk menjelaskan analisis regresi.
4. Untuk menjelaskan uji regresi Linier Sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Dimana :
rxy = korelasi antara variabel x dan y
x = (Xi-X)
y = (Yi-Y)
5
1) Asumsi :
Data berdistribusi Normal
Variabel yang dihubungkan mempunyai data linear.
Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih secara
acak.
Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama dari
subyek yang sama pula (variasi skor variabel yang dihubungkan
harus sama).
Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.
2) Nilai r :
Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah –1. r = +1
menunjukkan hubungan positip sempurna, sedangkan r = -1
menunjukkan hubungan negatip sempurna.
r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya
menunjukkan arah hubungan. Intrepretasi nilai r adalah sebagai
berikut:
r Interpretasi
0
Tidak berkorelasi
0,01-0,20
Korelasi Sangat rendah
0,21-0,40
Rendah
0,41-0,60
Agak rendah
0,61-0,80
Cukup
0,81-0,99
Tinggi
1
Sangat tinggi
Dimana :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
a = Parameter intercept
b = Parameter koefisien regresi variabel bebas
besar, sebaliknya bila koefisien korelasi negatif maka harga b juga negatif,
dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.
CONTOH SOAL :
Tabel:
TB (X) BB (Y) XY X2 Y2
1 165 59 9735 27225 3481
2 170 65 11050 28900 4225
3 175 65 11375 30625 4225
4 166 60 9960 27556 3600
5 181 66 11946 32761 4356
6 160 57 9120 25600 3249
7 173 64 11072 29929 4096
8 178 70 12460 31684 4900
9 168 62 10416 28224 3844
10 174 70 12180 30276 4900
11 180 73 13140 32400 5329
12 169 68 11492 28561 4624
13 175 65 11375 30625 4225
14 181 75 13575 32761 5625
∑ 2415 919 158.896 417.127 60.679
1. Korelasi:
a. r = ? artinya?
b. Besar Korelasi
2. Regresi
a. Persamaan Regresi a = ?
b. Persamaan Regresi b = ?
Jawaban
b. besar korelsinya?
Peny :
𝑛 Σ xiy−(Σxi)(Σxi)
a. r =
√(𝑛 Σxi²−(Σxi)²)(n Σxi²−(Σxi)²
14 (158.896)− (2.415)(916)
=
√(14 (417.127)− (2.415)2 )(14 (60.679)− (919)2
2.224.544−2.219.385
=
√(5.839.778)− (5.832.225)(849.506−844.561)
5.159
=
√(7.553)(4.945)
5.159
=
√37.349.585
5.159
=6.111,43
=0.84
r =(0,84)2
= 0,71
Koefisien data : 0,71 × 100% = 71%
2. Dik : ΣX = 2.415 ΣX2 = 417.127
ΣY = 919 ΣY2 = 60.679
Σxy = 158.896
Dit :
a. Persamaan Regresi a = ?
b. Persamaan Regresi b = ?
Peny :
∑ (y)(∑x2 )– (∑x)(∑xy)
a= n (∑x2 )−(∑𝑥)2
(919)(417127)−(2415)(158896)
= 14 (417127)−(2415)2
(383339713)−(383733840)
= 5839778−5832225
−394127
= = -52,181
7553
∑(𝑥𝑦)−(∑𝑥)(∑𝑦)
b= 𝑛 (∑𝑥 2 )−(∑𝑥)2
158896−(2415)(090)
= 14 (417127) – (2415)2
9
158896−2219385
= 5839778−5832225
−2060489
= = -272,8040
7553
Persamaan garis
y = a+bx
y = -52,181 +(-272,8040)
y = -52,181 – 272,8040x
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier
(searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Kata “
Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang dalam
bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan
timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan
antara dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang
digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan
variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00
artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah
1.00 (Moh Hariadi: 132: 2009).
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah ini dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kriik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Usman, H. dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sudiyono, Anas. 2009.Pengantar Statistik Pendidikan,.Jakarta: Rajawali Pers.
Ismada,Rufi.2012.Korelasi.https://rufiismada.files.wordpress.com/2012/02/korela
si.pdf .Diakses pada tanggal 29 Juni 2019.
Ismada,Rufi.2012.Analisis Regresi.
https://rufiismada.files.wordpress.com/2012/02/analisis-regresi.pdf .Diakses pada
tanggal 29 Juni 2019.
http://eprints.dinus.ac.id/16877/1/jurnal_15951.pdf
11