2. Sebuah blok jaringan kelenjar mamae dilakukan pemotongan halus menggunakan mikrotom
dengan ketebalan 5 mikron, namun setelah pemotongan jaringan menjadi hancur walaupun
sebelumnya jaringan tampak keras.
3. Jaringan tumor yang diterima laboratorium patologi berukuran 6x6 cm dan direndam dalam
10 ml formalin 10% sejak 24 jam yang lalu dan jaringan diletakkan dalam toples kaca
tertutup. Selanjutnya akan dilakukan pemotongan makroskopis. Pemotongan yang dilakukan
menemukan adanya jaringan yang membusuk pada bagian tengah jaringan.
4. Jaringan sebagian besar berupa kandungan protein. Pada proses perendaman dalam alhokol
akan berubah wama karena sifat dari protein tersebut sehingga ketika diperlukan
penjemihan supaya dapat diamati.
6. Seorang teknisi laboratorium menerima sampel jaringan dalam suatu wadah tertutup.
Berdasarkan data-data pada formulir terdapat pennintaan pembuatan sediaan histologi.
Setelah wadah sampel dibuka terdapat bau busuk pada jaringan yang temyata tidak direndam
dalam suatu cairan yang benar.
7. Proses pengecatan preparat jaringan uterus menggunakan cat hematoxylin dan eosin. Setelah
dicat dengan cat hematoxylin temyata warna sitoplasma dari preparat terlalu tebal. Hal ini
menyebabkan preparat sulit untuk diamati.
10. Kasus keracunan obat pada bayi 6 minggu terjadi pada pemakaian obat dosis tinggi,
kerusakan hati baru muncul 2 hari setelah timbul gejala pertama karena senyawa yang
bersifat hepatotoksik. Hasil uji kualitatif dengan HCl Pekat, Larutan o-kresol akuos dan
larutan ammonium hidroksida menunjukkan wama biru royal.
11. Seorang petani berusia 58 tahun mengalami kejang-kejang, sebelumnya mengeluhkan sakit
kepala, mual, kejang perut, denyut jantung lambat, sering kedutan (kejang otot). Diduga
disebabkan karena terpapar pestisida organofosfat untuk membasmi serangga dengan durasi
waktu yang terlalu lama. Untuk monitoring kondisinya dilakukan penetapan kadar
kolinesterase.
Bahan pemeriksaan apa yang paling tepat digunakan untuk uji tersebut‘?
a. Bilasan lambung
b. Air liur
c. Darah
d. Feses
e. Urin
12. Pada pemeriksaan terhadap urine seorang laki-laki berusia 24 tahun karna keracunan obat.
Urine diekstraksi dengan larutan eter dan larutan jenuh Na bikarbonat. Sari airnya dianalisis
dengan reksi warna dan hasil positif terhadap fraksi A.
Pada tahapan manakah dalam proses persiapan sediaan histologi yang menyebabkan
terjadinya artefak berupa kerutan ?
a. Fiksasi (Fixation)
b. Pengecoran (Blocking)
c. Dehidrasi (Dehydration)
d. Pembeningan (Clearing)
e. Pembenaman (Impregnasi/Embedding)
14. Kejadian keracunan metanol semakin meningkat seiring dengan peningkatan pola konsumsi
minuman beralkohol di masyarakat. Pasien yang datang dengan keracunan sering
didiagnosis sebagai intoksikasi metanol dengan berbagai komplikasi.
15. Seorang laki-laki mengalami overdosis narkotika golongan opioid yang menyebabkan
kematian. Dokter forcnsik ingin mengetahui penyebab keracunannya morfin atau heroin,
maka harus dilakukan pemeriksaan metabolit heroin yang spesifik yaitu monoasetilmorfin
(MAM) yang mudah terurai.
16. Dilakukan pemeriksaan kadar timbal dalam darah seorang pasien. Hasil pemeriksaan
menunjukkan kadar timbal pasien tersebut adalah lOOmg/dL.
18. Dilakukan pemeriksaan untuk pembuktian kasus kematian karena keracunan NAPZA.
Berbagai jenis spesimen tersedia untuk diperiksa yaitu urin, darah, isi lambung, hati, ginjal,
otak, usus dan rambut. Dokter meminta SEGERA dilakukan analisis spot test terhadap salah
satu spesimen untuk mengetahui jenis racun yang mengakibatkan kematian.
19. Pengambilan darah vena dilakukan pada seorang pasien penderita kanker. Pada saat
pengambilan mengalami kasulitan dan akhimya terjadi hematoma pada pembuluh darah.
20. Dokter meminta pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) seorang pria berumm 62 tahun yang
mengalami batuk beberapa minggu dengan riwayat pernah BTA positif.
Jenis larutan pengencer apakah yang direkomendasikan oleh WHO dari soal diatas?
a. Turk
b. Gower
c. Hayem
d. Formal Citrat
e. NH4 Oxalat l %
22. Seorang teknisi laboratorium akan melakukan pemeriksaan hitung retikulosit pada sampel
yang berasal dari pasien anemia deflsiensi besi dengan metode manual mikroskopik. Darah
EDTA ditambahkan zat wama yang kemudian di inkubasi pada suhu 3 C.
Apa jenis pewarnaan yang disiapkan untuk pemeriksaan tersebut?
a. Eosin
b. Wright
c. Giemsa
d. Methylen blue
e. New methylen blue
23. Seorang teknisi laboratorium melakukan pemeriksaan hematologi rutin dengan alat
hematology analyzer. Pada printout hasil, terdapat status "Flagging" di parameter jumlah
trombosit, yang menandakan ukuran trombosit yang bevariasi sehingga alat tidak dapat
menghitung dengan baik.
Apakah metode standar baku yang digunakan untuk mengetahui zat dalam minuman
tersebut?
a. Kromatografi gas
b. Kromatografi lapis tipis
c. Spektrofotometer visible
d. Spektrofotometer ultra violet
e. Spektrofotometer serapan atom
25. Seorang wanita 24 tahun ditemukan tak sadarkan diri di dalam kamar mandi. Dari
investigasi ditemukan water heater masih menyala tanpa ventilasi. Suaminya
mengungkapkan bahwa istrinya sedang hamil 28 minggu yang merupakan kehamilan
pertamanya. Riwayat kesehatan masa lalu biasa-biasa saja dan bahwa dia bukan pecandu
obat ataupun rokok. Hasil anamnesis dokter menunjukkan kulit kemerahan, denyut jantung
lemah.
26. Seorang perawat dari ruang rawat inap mengantar sampel ke laboratorium beserta formulir
pemeriksaan untuk Protrombine time. Sampel darah yang dibawa perawat, menggunakan
tabung plastik tutup ungu. Petugas laboratorium tidak menerima sampel tersebut, dan
meminta perawat untuk mengambil sampel ulang.
27. Hemostasis merupakan kemampuan mbuh untuk mcnghentikan perdatahan pada lokasi luka
dan keterlibatan aktif faktor koagulasi. Pada pemeriksaan hemostasis ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan.
28. Seorang teknisi laboratorium melakukan pemeriksaan masa perdarahan (Clotting time) pada
pasien yang akan melakukan operasi. Tindakan dilakukan dengan pengambilan darah vena,
selanjutnya darah dibagi ke dalam lima tabung reaksi dan diukur berapa menit untuk melihat
terjadinya pembekuan.
29. Seorang dokter memberikan surat pengantar pemeriksaan pada pasien yang memiliki
riwayat penyakit autoimun untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Salah satu proses
yang dilakukan dengan membuat sediaan apus darah tepi untuk mencari ada tidaknya sel LE
secara mikroskopis.
30. Seorang teknisi laboratorium menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium yaitu
darah rutin, beserta sampel darah EDTA yang diantarkan oleh perawat ruang rawat inap.
Petugas laboratorium tasebut, melihat darah EDTA dalam kedaan beku sebagian
Apakah langkah yang harus dilakukan agar nilai lekoisit terbaca pada alat?
a. Melihat riwayat pasien
b. Menghitung di sediaan apus darah tepi
c. Melakukan penghitungan dengan bahan control
d. Pengulangan penghitungan dengan sampel diencerkan
e. Menggunakan metode manual hitung lekosit dengan bilik hitung
32. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) dilakukan pada sampel dari pasien terduga menderita
tuberkulosis. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode Westergen Sebelum darah
dimasukkan ke dalam pipa Westergen, darah ditambahkan larutan pengencer terlebih
dahulu.