Anda di halaman 1dari 71

PENYAJIAN

DATA

Terry Yuliana R.P.


Prodi S1 Kesmas UPN Veteran Jakarta
31 Agustus 2018
OUTLINE
• Jenis penyajian data (teks, tabel, grafik)
• Jenis tabel (dummy, silang, distribusi frekuensi)
• Jenis grafik (histogram, polygon, ogive, bar, line, pie,
boxpot, scatter plot, dll
Pengantar
• Data mentah (raw data)  terkumpul  sajikan data
• Guna sajian data: mengambil informasi yang ada dalam
kumpulan data
Tujuan Penyajian Data
a. Menunjukkan distribusi subjek menurut nilai atau
kategori variabel tertentu
b. Membandingkan 2 angka atau lebih
c. Menampilkan perubahan nilai suatu variabel
tertentu menurut waktu
d. Menunjukkan hubungan antara 2 variabel

“Penyajian data harus dilakukan


dengan ringkas, sehingga dapat
menggambarkan informasi secara
sederhana, lugas, dan komunikatif”
3 Bentuk Sajian Data

1 • Tulisan (tekstular)

2 • Tabel (tabular)

3 • Gambar / grafik (diagram)

“Pemilihan bentuk didasarkan pada tujuan penyajian”


PENYAJIAN DATA
Penyajian Tujuan Jenis
TULISAN Memberikan Narasi
keterangan
secara tulisan

6
Memberikan -Master tabel (Dummy table)
TABEL
keterangan -Tabel silang (Cross-tab)
berbentuk -Tabel distribusi frek.
ANGKA -Mean, median, SD, min-max

Memberikan -Bar/batang
GRAFIK
keterangan untuk -Pie/lingkar
melihat -Pictogram/gambar
PERBANDINGAN -Histogram, Poligon, Ogive
atau TREND -Line/garis
-Box plot,
-Scatter plot
-Steam-and-leaf
1. Tulisan (Tekstular)

 Hampir semua bentuk laporan penelitian berbentuk


tulisan
Pengambilan sampel
Pengumpulan data
Hasil analisis

 Penyajian data dengan narasi (kalimat)


 Digunakan untuk menampilkan informasi
kualitatis & kuantitatif secara rinci
1. Tulisan (Tekstular)
Tujuan
• Memberikan keterangan dari keseluruhan prosedur, hasil-
hasil, dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat dengan
menggunakan tulisan (text).
• Tidak dapat mencakup banyak gambaran angka statistik
karena tidak efektif

8
Contoh salah (menyajikan angka dg text):
Daerah Jawa-Madura dibagi menjadi 5 daerah, yaitu DKI Jakarta
560 km2, Jawa Barat 46.317 km2, Jawa Tengah 34.206 km2, dan Jawa
Timur (termasuk Madura) seluas 47.922km2
1. Tulisan (Tekstular)

CONTOH TEKSTULAR
(ALINEA YANG BAIK)

Angka Kematian Ibu (AKI) di TEMA

9
Indonesia masih tinggi bila dibandingkan
dengan negara tetangga. Data Bank
Dunia tahun 1995 menunjukkan bahwa DATA
AKI di Indonesia adalah 600 per 100.000
kelahiran, sedang Thailand hanya
sebesar 100 per 100.000 kelahiran. Hal
SIMPULAN
ini menunjukkan bahwa pelayanan
kesehatan di Indonesia masih
memprihatinkan.
2. Tabel (Tabular)
• Penyajian data yang menggunakan kolom dan baris
• Digunakan untuk menampilkan informasi kuantitatif
secara rinci

Tujuan
Menyajikan suatu agregate dari data-data
numerik di dalam suatu bentuk tabel, dimana
data-data disusun dalam baris dan kolom
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
gambaran atau perbandingan.
Tabel yang baik harus sederhana dan self-
explanatory
2. Tabel (Tabular)
Bagian-bagian dalam tabel (Sutanto, 2016)
Nomor
Judul (a title)
Stub (Judul baris)
Box head (Judul kolom)
Body
Total (kolom/baris)
Foot Note
Sumber data (source) utk data
sekunder/tersier
2. Tabel (Tabular)
Bagian-bagian Tabel (Besral, 2015)
• Judul
 Biasanya ditempatkan di atas tabel, harus jelas, singkat, dan
lengkap
 Judul yang baik akan menjawab: what, when, dan where

 Stub:

12
 Kolom paling kiri, termasuk kepala kolom tersebut
 Stub memberi suatu keterangan/penjelasan secara terperinci
tentang gambaran pada tiap baris dan badan tabel

 Box head:
 Ini termasuk kepala kolom. Box head memberi
keterangan/penjelasan secara terperinci tentang gambaran tiap
kolom dari badan tabel

 Body:
 Terdiri atas kolom-kolom dan hanya berisi angka-angka
2. Tabel (Tabular)
Bagian-bagian Tabel
TABLE No... JUDUL….

STUB BOX HEAD Total

BODY

Total Grand Total

Foot Notes: Penjelasan lebih detail, Singkatan


Sumber Data: Data sekunder/tersier

13
2. Tabel (Tabular)
Macam-macam tabel
1. Master table (tabel induk)
- Berisi semua hasil pengumpulan data
- Masih dalam bentuk mentah
- Biasa disajikan dalam lampiran laporan
- Lebih dari 2 variabel

2. Cross table (tabel silang)


- 2 variabel
- Kontingensi tabel

3. Text table (tabel rincian)


- Uraian dari data yang diambil dari tabel induk
- 1 variabel
- Contoh:
• Distribusi frekuensi
• Distribusi relatif (%)
• Distribusi kumulatif
2. Tabel (Tabular)
Tabel Silang
• Untuk menyajikan penemuan seringkas dan seefektif mungkin
• Berfungsi sebagai data/informasi untuk topik yang akan
didiskusikan dlm text
• Merupakan tabel silang dari 2 (dua) variabel atau lebih.
• Bertujuan membandingkan 2 atau lebih variabel yang terkait

15
Tabel 2. Kelahiran hidup dan kelahiran mati menurut penolong
persalinan di Kab. A, tahun 1999

Penolong Kelahiran Total


Lengkapi persalinan
dengan
Mati Hidup
persentase
supaya Bidan 20 400 420
interpretasi
mudah Dukun 40 1000 1040

Total 60 1400 1460


2. Tabel (Tabular)
Tabel Distribusi Frekuensi
• distribusi frekuensi
• distribusi frekuensi relatif (%)

Tabel 3. Berat Badan Bayi Pengunjung Puskesmas X, Juni 1999

16
Berat Bdan (kg) Jumlah Bayi Persentase
(frekuensi) (frekuensi relatif)

3,0 – 2 8%
4,0 – 7 28 %
5,0 – 10 40 %
6,0 – 5 20 %
7,0 – 8,0 1 4%

Jumlah 25 100 %
2. Tabel (Tabular)
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif

• Distribusi frekuensi kumulatif


• Distribusi frekuensi kumulatif relatif (%)

17
Tabel 3. Berat Badan Bayi Pengunjung Puskesmas X, Juni 1999

Berat Bdan (kg) Jumlah Bayi Frekuensi Frekuensi relatif


(frekuensi) Kumulatif Kumulatif
3,0 – 2 2 8%
4,0 7 9 36 %
5,0 10 19 76 %
6,0 5 24 96 %
7,0 – 8,0 1 25 100 %
Jumlah 25
2. Tabel (Tabular)
Ciri tabel yang baik (Sabri & Hastono, 2007)
1. Judul tabel
 harus singkat, jelas, dan lengkap
 dapat menjawab apa yang disajikan
 dimana kejadian
 kapan terjadi
2. Nomor tabel
3. Keterangan-keterangan
 Catatan kaki (foot note)
 Keterangan yang diperlukan untuk menjelaskan hal-hal tertentu
yang tidak bisa dituliskan di dalam tabel
4. Sumber
2. Tabel (Tabular)
Syarat tabel yang baik (Ariawan, 2015)
• Judul
• Sudahkan tabel memiliki judul ?
• Apakah judu telah menjelaskan isi tabe, termasuk subyek, tempat
dan waktu ?
• Apakah sudah ada nomor tabel ?

• Baris dan kolom


• Apakah sudah ada judul baris dan kolom ?
• Apakah satuan pengukuran sudah jelas?
• Apakah pengelompokkan sesuai dengan data ?
• Apakah jumlah (total) baris dan kolom tersedia ?
• Apakah singkatan yang ada sudah dijelaskan di catatan kaki ?
2. Tabel (Tabular)
Syarat tabel yang baik
• Isi tabel (sel)
• Apakah penggunaan angka di belakang koma sudah seragam dan
sesuai kebutuhan?
• Apakah penulisan angka sudah sesuai dengan tata bahasa
(Indonesia atau Inggris)

• Catatan kaki
• Apakah semua singkatan, kode dan simbol sudah dijelaskan ?
• Apakah kriteria inklusi & eksklusi sudah dijelaskan ?
• Jika sumber data bukan primer, apakah sumber informasi/data
sudah dijelaskan ?

• Prinsip umum: Tabel harus dapat MENJELASKAN


DIRINYA SENDIRI
2. Tabel (Tabular)
Penyajian & Interpretasi Data Numerik

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Umur Ibu Hamil


di Depok Tahun 2017

Interpretasi:
Dari hasil analisis didapatkan rata-rata umur ibu adalah 23,37
tahun (95% CI 22,20-24,53), dengan standard deviasi 5,551. Umur
termuda adalah 14 tahun dan umur tertua 36 tahun. Dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-
rata umur ibu berada diantara 22,20 sampai 24,53 tahun.
2. Tabel (Tabular)
Penyajian & Interpretasi Data Kategorik

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan


di Depok Tahun 2017

Interpretasi:
Distribusi tingkat pendidikan responden sebagian besar
berpendidikan SMP (61,1%), sedangkan untuk pendidikan SD dan
SMA masing-masing 21,1% dan 17,8%.
2. Tabel (Tabular)
Tabel Sebaran Frekuensi

Tabel 1. Pasien patah tulang di rawat di UPD


RS X, Jan 1998
Umur (th) Frekuensi %
15-19 7 4,7
20-24 18 12,3
25-29 21 14,3
30-34 30 20,4
35-39 28 19,0
40-44 27 18,4
45-49 16 10,9
Jumlah 147 100,0
2. Tabel (Tabular)
Tabel 5.1.
Distribusi Pasien Menurut Tingkat Pendidikan di Puskesmas X, 2004

Pendidikan Jumlah Persentase


Tabel
tertutup SD 40 40,0
SMP 30 30,0
SMU 20 20,0
PT 10 10,0
Jumlah 100 100
Open
table/
tabel
terbuka
2. Tabel (Tabular)
Contoh Tabel (SDKI)
2. Tabel (Tabular)
Contoh Tabel (SDKI)
2. Tabel (Tabular)
Contoh Tabel (Sintesis, Lancet)
2. Tabel (Tabular)
Tabel (J. Perinatology)
2. Tabel (Tabular)
Tabel yg kurang tepat menurut tata bahasa Indonesia
2. Tabel (Tabular)
Kesalahan dalam pembuatan tabel
(Ariawan, 2015)
• FATAL : Copy & paste langsung hasil keluaran software
statistik
• Tidak jelas % baris atau kolom  lihat contoh tabel SDKI
• Tidak jelas jumlah sampelnya
• Terlalu banyak angka di belakang koma
• Pemisah desimal digunakan titik pd tabel berbahasa
Indonesia
3. Grafik / Diagram
 Digunakan untuk menampilkan informasi kuantitatif
secara ringkas dan jelas, tetapi tidak rinci

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam grafik


a. Judul singkat, jelas, dan lengkap
b. Ada sumbu x dan y
c. Skala tertentu
d. Nomor gambar
e. Foot note
f. Sumber
3. Grafik / Diagram
Syarat grafik yang baik (Ariawan, 2015)
• Judul
• Apakah judul sudah ada ?
• Apakah judul sudah menggambarkan isi, termasuk orang, tempat
dan waktu?
• Apakah grafik sudah bernomor ?

• Sumbu
• Apakah label sumbu sudah jelas & singkat ?
• Apakah unit pengukurannya sudah tertera dengan jelas?
• Apakah skala pengukuran sudah jelas ?
• Apakah skala pengukuran sesuai dengan data ?
• Apakah sumbu y mulai dari 0 ?

• Prinsip umum: Grafik harus DAPAT MENJELASKAN DIRINYA


SENDIRI
3. Grafik / Diagram
Jenis-jenis grafik
a. Histogram
b. Frekuensi poligon
c. Ogive
d. Diagram garis (line diagram)
e. Diagram batang (bar diagram)
f. Diagram pinca (pie diagram)
g. Diagram tebar (scatter diagram)
h. Pictogram
i. Mapgram
j. Box whisker plot
k. Stem and leaf plot
l. Pareto
3. Grafik / Diagram
 Grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinyu
A
 Bentuk: balok-balok berimpitan
 Grafik merupakan areal diagram  jik interval kelas tidak
sama  lakukan pemadatan dengan membandingkan nilai
interval kelas dengan frekuensi kelas

Distribusi Umur Ibu, Survei Cepat KIA

Histogram
Cianjur, 1995

40
35
30
25
Persen

20
15
10
5
0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
Umur (tahun)
3. Grafik / Diagram
Langkah-langkah
A
• Membuat batas kelas yang sebenarnya (real limit) untuk tiap-tiap
kelas interval. Contoh:

Kelas interval f real limit


13 –15 4 12,5 – 15,5
10 – 12 8 9,5 – 12,5
7–9 9 6,5 – 9,5

Histogram
• Kelas interval digambarkan dengan sumbu horizontal dan
frekuensi dengan sumbu vertical. Setiap kelas digambarkan dalam
bentuk bar vertical
• Kelas terendah digambarkan paling kiri pada sumbu horizontal
• Skala frekuensi harus dimulai dengan angka 0
• Untuk data tidak berkelompok, setiap nilai harus dianggap sebagai
interval
3. Grafik / Diagram
B
 Untuk menyajikan data kontinyu seperti histogram
 Cara membuat  menghubungkan puncak-puncak dari balok-
balok histogram
 Keuntungan  dapat melakukan perbandingan penyebaran
beberapa masalah yang digambar dalam satu gambar
 Permukaan area frekuensi poligon sama luasnya dengan histogram

Poligon
Langkah-langkah
 Membuat titik-titik tengah kelas interval yang berada pada bagian
atas bar histogram. Kemudian titik ini dihubungkan membentuk
garis yang disebut frekuensi poligon
 Frekuensi poligon harus tertutup di kedua ujungnya, sebab
merupakan area diagram dan harus sama luasnya dengan bar
histogram
3. Grafik / Diagram
Poligon frekuensi

37
Poligon
3. Grafik / Diagram
Multi Poligon Frekuensi

38
Poligon
3. Grafik / Diagram
C
 Grafik data kontinyu dalam bentuk kumulatif
 Perpotongan ogive kurang dari (less than) dan lebih dari
(more than)  Modus

Tinggi Badan Jumlah Orang Frekuensi Frekuensi


(Cm) Kumulatif  kumulatif 

130 – 0 0 100

Ogive
140 – 6 6 100
150 – 22 28 94
160 – 39 67 72
170 – 25 92 33
180 – 7 99 8
190 - 200 1 100 1
Total 100
3. Grafik / Diagram
C

Ogive
3. Grafik / Diagram
D
 Menggambarkan data diskrit atau data dengan skala
nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu / tempat ke tempat lain
 Menggambarkan tren menurut waktu
Jumlah Kasus DBD Menurut Bulan di RS
50

Line diagram
40

30

20 Kas us DBD

Bat as atas = 33.9


10
Rata-rata = 20.4
S

0 Bat as bawah = 6.9


N

D mb
Fe ri

ep
O tem
Ja

ov

es e
gu
Mrua

A t

kt b
b

Ju
M

Ju
nu

em r
pr
ar r

ob e
st
ei

ni

li
a

il
ei

us

er r

be
r

Sigma lev el: 3


3. Grafik / Diagram
Grafik garis yang aneh
D

Line diagram
3. Grafik / Diagram
D
Grafik setelah dikoreksi

Line diagram
3. Grafik / Diagram
E
 Diagram batang / diagram balok / bar diagram
 Menggambarkan data diskrit atau data dengan skala
nominal maupun ordinal
 Menampilkan jumlah/proporis pada satu atau lebih
kelompok
 Beda dengan balok pada histogram  pada histogram
baloknya nyambung karena data kontinyu

Bar diagram
 Gambar balok dapat vertikal / horisontal

Pembagian diagram bar


1. Single bar (1 variabel)
2. Multiple bar (>1 variabel)
3. Subdivided bar
3. Grafik / Diagram
1. Single bar E
Cakupan Pemeriksaan Kehamilan
di Kabupaten Cianjur 1995

90
80
70
60
50

Bar diagram
40
30
20
10
0
Pernah periksa Periksa > 4 kali Periksa > 4 kali Periksa > 4 kali
+ sesuai 5 T + sesuai 5 T
+ pil Fe > 90
3. Grafik / Diagram
E
2. Multiple bar

Contoh
grafik
dengan

Bar diagram
keterangan
lengkap
3. Grafik / Diagram
E
3. Subdivided bar
(Lancet)

Bar diagram
3. Grafik / Diagram
 Diagram pinca / diagram lingkar / pie diagram F
 Menggambarkan data diskrit atau data dengan skala
nominal maupun ordinal atau data kategori
 Menampilkan proporsi pada 1 kelompok (per 1 pie)
 Luas satu lingkaran = 360 derajat
 Proporsi data yang disajikan dalam bentuk derajat
 Lancet

Pie diagram
3. Grafik / Diagram
Masalah umum pada grafik lingkaran
F

Pie diagram
• 3D style sulit untuk membandingkan antar irisan
• Semua pie exploded  tidak jelas fungsi dari exploding pie
3. Grafik / Diagram
F

Distribusi Pendidikan Penduduk Jakarta Utara

Pie diagram
14% 26%
Tidak sekolah
9,6%
50,4% Sekolah Dasar
Tamat SLTP
Tamat SLTA+
3. Grafik / Diagram
Contoh Pie Diagram yang baik
F

Pie diagram
3. Grafik / Diagram
 Diagram tebar / scatter bar
G
 Menggambarkan hubungan dua macam variabel yang
diperkirakan ada hubungan
 Menampilkan korelasi 2 variabel kontinyu
 Sumbu y  variabel dependen
 Sumbu x  variabel independen
140000

Scatter bar
120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
0 20000 40000 60000 80000 100000

Beginning Sala ry
3. Grafik / Diagram
H
 Diagram yang digambar sesuai dengan objeknya
 Contoh:
 Menggambarkan jumlah penduduk  gambar orang
Setiap gambar 1 orang menunjukkan jumlah 10 juta
 Menggambarkan penyakit jantung  gambar jantung
Setiap gambar 1 jantung menunjukkan 10 penderita

Pictogram
3. Grafik / Diagram
 Diagram yang menggunakan map atau peta dari suatu I
daerah
 Permasalahan yang akan digambarkan ditunjukka langsung
di peta tersebut
 Contoh:
 Menggambarkan prevalensi penderita gondok endemik
 Prevalensi tinggi  lebih gelap dari prevalensi sedang

Mapgram
3. Grafik / Diagram
J
 Menyajikan data numerik
 Digunakan untuk membandingkan beberapa pengamatan
 Contoh:
 Menggambarkan sebaran kadar kolesterol antara orang
normal, hipertensi, dan ibu hamil

Box Whisker Plot


 Tali (whisker) batas bawah  nilai batas yang tidak lebih
perbedaannya dengan Q1 sebanyak 1 ½ x (Q3-Q2)
 Tali (whisker) batas atas  nilai yang paling jauh dan tidak lebih
dari 1 ½ x (Q3-Q1)
 Tanda bintang  nilai pencilan (outlier)
 Lingkaran kecil  kandidat untuk pencilan
3. Grafik / Diagram
J
Box plot dapat menggambarkan:
• Lokasi nilai sentral (median)
• Dispersi (kisaran interkuartil dan range)
• Kemencengan distribusi yang terlihat dari garis median
tidak ditengah box

Box Whisker Plot


3. Grafik / Diagram
J
Boxplot Perbandingan Lama Hari Rawat Antar Dokter
(Data numerik/kuantitatif)

16

14

Box Whisker Plot


12

10

2
1 2 3 4 5 6 7 8

Nomor dokter
3. Grafik / Diagram
K
 Stem / leaf plot
 Bentuk distribusi frekuensi akan menghilangkan nilai asli
dari data tersebut
 Dat sudah dikelompokkan dalam kelas  tidak dapat dilihat
lagi nilai aslinya
 Untuk menghilangkan kelemahan tersebut  disajikan
dalam stem & leave (batang & daun)

Leaf Plot
3. Grafik / Diagram
L
 Tidak berbeda dengan diagram batang yang disusun dengan
urut susunan tinggi rendahnya  mudah interpretasi

140 100

Persen
90
120
80
100 70

Pareto chart
80 60
50
60
40

40 30
40
36 20
20 25
10
S

18 S
In

is

is
S

fe

te

te
is

10 10

K
0 0
N pen
ks
te

ec
eo c
m

i&

pe

el
pl er
si

ak
pa

as na
na
rk

aa
ul

m an
fa
as
as

n
sa
it
i

Penyebab kematian
3. Grafik / Diagram
Masalah umum dengan MS-Excel / Power point
• Grafik langsung (tanpa penyuntingan) dari MS-Excel
tidak baik  Di bawah standar untuk
publikasi/presentasi
• Grafik dari MS-Excel harus disunting untuk
meningkatkan kualitasnya

Pembahasan tabel & grafik


• Jangan mengulang isi tabel/grafik
• Bahas apa yang Anda ingin simpulkan/tonjolkan
dari tabel & grafik
• Untuk penyederhanaan, pembulatan angka
desimal dapat dilakukan
• Rujuk ke nomor tabel/grafiknya
Contoh grafik langsung dari MS-Excel, sebagai
new object

Jumlah Kasus TB BTA+ Baru


ddi Jawa Tengah, Triwulan I
2005

600
Jumlah

400 L
200 P
0
0- 15-- 25- 35- 45- 55- > 65
14 24 34 44 54 64
Umur (tahun)
Contoh grafik langsung dari MS-Excel,
sebagai new sheet
Contoh grafik dari MS-Excel setelah
disunting
Contoh grafik langsung dari MS-Powerpoint

500
450
400
350
300
Jumlah
250
kasus
200 Laki-laki
150 Perempuan
100
50
0
0- 25- 45- >65
14 34 54
Umur (tahun)
Contoh grafik MS-Powerpoint setelah disunting

500

450
Laki-laki
Perempuan
400
Jumlah kasus

350

300

250

200

150

100

50

0
0-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 >65
Umur (tahun)
“Bohong putih”
Grafik setelah dikoreksi
Sumbu Y sd 100

Sumbu Y mulai dari 0


Alternatif  Grafik garis
Contoh salah dalam penyajian di laporan

Tabel 2. Distribusi Pendidikan Responden


Survei Cepat Kesehatan Ibu,
Kabupaten Tangerang, 1996

Pendidikan | Freq Percent Cum.


----------------+-----------------------
Tidak sekolah | 42 14.1% 14.1% Jangan langsung
Tidak tamat SD | 98 32.9% 47.0%
Tamat SD
Tamat SLTP
|
|
87
37
29.2%
12.4%
76.2%
88.6%
menggunakan
Tamat SLTA | 33 11.1% 99.7%
Akademi/PT | 1 0.3% 100.0%
----------------+-----------------------
hasil keluaran
Total | 298 100.0%
komputer
Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Responden
untuk tabel
Survei Cepat Kesehatan Ibu,
Kabupaten Tangerang, 1996 pada laporan
Pekerjaan | Freq Percent Cum.
----------------+-----------------------
Bekerja | 274 91.9% 91.9%
Tidak bekerja | 25 0.4% 100.0%
----------------+-----------------------
Total | 298 100.0%
Sumber
• Ariawan, Iwan. 2015. Menggunakan Tabel dan Grafik. Jakarta:
Dept.Biostatistik FKM UI
• Besral. 2015. Penyajian Data. Jakarta: Dept.Biostatistik FKM UI
• Sabri L dan Hastono, Statistik Kesehatan, Jakarta: Rajawali,
2006
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai