Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau
perbandingan, dan lain-lain.
Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Bentuk
penyajian data bermacam-macam dan disesuaikan dengan data yang tersedia dan tujuan
yang hendak dicapai Pada umumnya dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yakni penyajian
data dalam bentuk teks, penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam
bentuk grafik.
Secara umum, penggunaan ketiga bentuk penyajian ini berbeda. Penyajian
secara teks biasanya digunakan untuk penelitian atau data kualitatif, penyajian dengan
tabel digunakan untuk data yang sudah diklasifikasikan dan ditabulasi. Tetapi apabila
data akan diperlihatkan atau dibandingkan secara kuantitatif maka disajikan dalam bentuk
grafik. Meskipun demikian pada prakteknya ketiga bentuk penyajian ini dipakai secara
bersama-sama karena memang saling melengkapi.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penyajian Data


Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami
apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain
lain.
Data dapat disajikan dengan berbagai macam cara:
 Tekstular/Tulisan: Penyajian data dengan tulisan
 Tabel: Distribusi frek, distribusi relatif, tabel silang, dll
 Grafik/Diagram: lambang/pictogram, histogram, polygon, ogive, lingkaran, dll.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)


Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum tentang
kesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran/kesehatan, penyajian dalam
bentuk tulisan hanya digunakan untuk memberikan informasi.
Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang
sosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil penelitian
kualitatif.Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang
telah dipasarkan atau penerimaan,pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap
suatu program pemerintah atau program pelayanan pada manyarakat atau keberadaan
petugas kesehatan yang terdapat didaerah.
Contoh:
Seorang direktur sebuah rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi
rumah sakit yang dipimpinnya.
“Penderita yang menjalani rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari
tahun ketahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat di bagian
penyakit dalam. Dengan semakin banyak penderita yang menjalani rawat inap
menunjukkan bahwa pelayanan yang kita berikan sudah cukup memadai.Yang masih
harus kita tingkatkan adalah penambahan gedung dan sarana yang dibutuhkan seperti
tempat tidur,terutama dibagian penyakit dalam”.

Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila
dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman. Peyajian data dalam bentuk
teks merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil pengamatan.
Dalam bidang kesehatan, penyajian dalam bentuk teks hanya digunakan untuk
memberi informasi.

2. Penyajian dalam Bentuk Tabel


a. Tujuan:
Menyajikan suatu agregate dari data numerik di dalam suatu bentuk tabel,
dimana data disusun dalam baris dan kolom sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan gambaran atau perbandingan.

b. Bagian-bagian dalam Tabel:


 Nomor
 Title (Judul)
Biasanya ditempatkan di atas tabel, harus jelas, singkat, dan lengkap.Judul
yang baik akan menjawab: what, when, dan where.
 Stub (Judul baris)
Kolom paling kiri, termasuk kepala kolom tersebut.Stub memberi suatu
keterangan/penjelasan secara terperinci tentang gambaran pada tiap baris dan
badan table.
 Box head (Judul kolom)
Ini termasuk kepala kolom. Box head memberi keterangan/penjelasan
secara terperinci tentang gambaran tiap kolom dari badan table.
 Body
Terdiri atas kolom-kolom dan hanya berisi angka-angka
 Total (kolom/baris)
 Foot Note
 Source (sumber data) untuk data sekunder/tersier.

c. Jenis-Jenis Tabel
1) Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel
yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel
yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari
faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data
kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
Contoh, tabel daftar nilai seorang siswa
No Mata pelajaran Nilai
1 Matematika 78
2 Sosiologi 68
3 Geografi 75
4 Sejarah 91
5 Ekonomi 88
6 Akuntansi 80
7 Pkn 70
Tabel 1. Baris kolom

2) Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi
tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas
dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan
lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh Banyak Murid Sekolah Di Jakarta Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis
Kelamin

Jenis Kelamin Tingkat Sekolah Jumlah


SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Tabel 2. Tabel kontingensi

3) Tabel Distribusi frekuensi


a) Pengertian Distribusi Frekuensi
Distribusi (distribusi bahasa inggris) berarti “ penyaluran”
pembagian atau pencaran jadi distribusi frekuensi dapat diberi arti “
penyaluran fekuensi “ pembagian frekuensi atau pencaran frekuensi “
dalam statistik, “ distribusi frekuensi” kurang lebih mengandung
pengertian suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari
gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur,
terbagi, atau terpencar.
Distribusi frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas
interval. (Kuswanto, 2006).
Distribusi Frekuensi adalah membuat uraian dari suatu hasil
penelitian dan menyajikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk yang
baik, yaknibentukstastistik popular yang sederhana sehingga kita dapat
lebih mudah mendapat gambaran tentang situasi hasil penelitian.
(Djarwanto, 1982).
Jadi dapat disimpulkan distribusi frekuensi adalah susunan data
menurut kelas-kelas tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah
daftar. Selanjutnya distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi
frekuensi dimana frekuensinya dijumlahkan secara meningkat dan kelas
intervalnya terbuka, “ada kurang dari dan lebih dari.
b) Membuat Daftar Distribusi Frekuensi
Ada dua macam tabel distribusi frekuensi yang ditinjau dari
jenisnya, yaitu:

(1) Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal


Distribusi tunggal adalah satuan-satuan unit, urutan tiap skor atau
tiap varitas tertentu. Tabel distribusi data tunggal adalah salah satu
jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data
angka; angka yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan
(ungrouped data). (Sudijono Anas, 2009: 39)
Untuk memahami cara membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tunggal, simak kumpulan data nilai ulangan matematika dari 40 siswa
kelas berikut ini.

7 3 6 5 6 2 5 7 6 5
5 6 4 7 3 6 5 7 4 6
6 4 2 6 5 8 5 6 3 7
5 8 6 8 4 7 8 3 4 6
Keterangan-keterangan tersebut tentu saja praktis jika disajikan
dalam bentuk tabel seperti ditampilkan pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1. 1
Nilai Ulangan ( x i ) Frekuensi ( f i )

2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
Tabel 1.1 tersebut merupakan Tabel Distibusi Frekuensi Tunggal.
Istilah “Distribusi” digunakan dalam statistik untuk menunjukkan
adanya penyebaran nilai-nilai dengan jumlah orang yang mendapat
nilai tersebut. Selanjutnya istilah “Tunggal” menunjukkan tidak
adanya pengelompokkan nilai-nilai variabel dalam kolom pertama.

(2) Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok


Daftar yang membuat data berkelompok disebut distribusi
frekuensi berkelompok atau tabel frekuensi bergolong. Tabel distribusi
kelompok ini terdiri atas beberapa interval kelas dalam
penyusunannya. Selanjutnya, dari distribusi frekuensi dapat diperoleh
keterangan atau gambaran dan sistematis dari data yang diperoleh.
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu
jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari
data angka, di mana angka-angka tersebut dikelompok-kelompokkan
(dalam tiap unit terdapat sekelompok angka).
Untuk memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi
kelompok, simaklah kumpulan data nilai ujian mata kuliah statistik
dari 40 mahasiswa berikut ini :
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
Selanjutnya untuk membuatnya menjadi data dalam bentuk
distribusi frekuensi kelompok, maka beberapa langkah berikut ini
perlu di tempuh.
- Menurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
- Tentukan rentang (Range), ialah data terbesar dikurangi data
terkecil. Dalam hal ini, karena data terbesar = 82 dan data terkecil
= 65, maka rentang = 82 – 65 = 17.

Range (R) = Xmax - Xmin


- Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas
sering biasa diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15
kelas, dipilih menurut keperluan. Cara lain cukup bagus untuk n
berukuran besar n  200 misalnya, dapat menggunakan aturan
Sturges, yaitu:

k = 1 + 3, 3 log n

Keterangan: k = banyaknya kelas


n = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya pembulatannya ke atas.
Untuk contoh kita n = 40, k = 1 + 3, 3 log 40
= 6, 28 = 6 (dibulatkan)
- Tentukan panjang kelas interval p. Ini, secara ancer-ancer
ditentukan oleh aturan:

p = rentang

banyak kelas

Harga p diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang


digunakan. Jika data berbentuk satuan. Untuk data hingga satu
decimal, p ini juga diambil hingga satu desimal, dan begitu
seterusnya.
Untuk contoh kita, maka jika banyak kelas diambil 6,
didapat:
17
p=  2, 83 dan dari sini bisa kita ambil p = 3
6
- Pilih ujung bawah kelas kelas interval pertama. Untuk ini bisa
diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil
dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas
yang telah ditentukan. Selanjutnya daftar diselesaikan dengan
menggunakan harga-harga yang telah dihitung.
- Dengan p = 3 dan memulai dengan data yang lebih diambil 65,
maka kelas pertama berbentuk 65 - 67, kelas kedua 68 – 70, kelas
ketiga 71 – 73 dan seterusnya. Dimana kelas terakhir tidak
seharusnya melebihi nilai yang biasa diberikan yaitu 100.
Tabel 1. 2
Nilai Interval Tabulasi Frekuensi
65 – 67 ||| 3
68 – 70 |||| | 6
71 – 73 |||| |||| || 12
|||| |||| |||
74 – 76 13
||||
77 – 79 4
||
80 – 82 2
Jumlah 40

Jika frekuensi sudah ditemukan kolom Turus (Tally) dihilangkan


saja.
Tabel 1. 3
Nilai Interval Frekuensi
65 – 67 3
68 – 70 6
71 – 73 12
74 – 76 13
77 – 79 4
80 – 82 2
Jumlah 40
Selanjutnya kita dapat mencari tepi kelas yang akan dipergunakan
untuk membuat daftar frekuensi lainnya, dengan aturan:

Tepi bawah = batas bawah – 0, 5

Tepi atas = batas atas + 0, 5


Tabel 1. 4
Nilai Interval Frekuensi Tepi Bawah Tepi Atas
65 – 67 3 64, 5 67, 5
68 – 70 6 67, 5 70, 5
71 – 73 12 70, 5 73, 5
74 – 76 13 73, 5 76, 5
77 – 79 4 76, 5 79, 5
80 – 82 2 79, 5 82, 5
Jumlah 40

c) Menghitung Distribusi Frekuensi


Ditinjau dari nyata atau tidaknya frekuensi, daftar distribusi
frekuensi terbagi dua yaitu:

(1) Distribusi Absolut


Daftar distribusi absolut yaitu suatu jumlah bilangan yang
menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok tertentu, apa
adanya.
Contohnya seperti data sebelumnya (Tabel 1. 3) yaitu,
Nilai Interval Frekuensi
65 – 67 3
68 – 70 6
71 – 73 12
74 – 76 13
77 – 79 4
80 – 82 2
Jumlah 40

(2) Distribusi Frekuensi Relatif


Distribusi frekuensi relatif yaitu suatu jumlah persentase yang
menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok tertentu. Frekuensi
relatif disingkat f rel atau f (%) karena biasanya dinyatakan dengan
persen (%), ditentukan dengan aturan:

frekuensikumulatif
Frekuensi distribusi relatif = x100%
banyakdata(n)

Frekuensi untuk data kita sebelumnya dapat dihitung dengan jalan


yang sama.
Tabel 1. 5

Nilai Interval Frekuensi Perhitungan f rel (%)

3
65 – 67 3 x100%  7,5% 7, 5 %
40
6
68 – 70 6 x100%  15% 15 %
40
12
71 – 73 12 x100%  30% 30 %
40
13
x100%  32,5%
74 – 76 13 40 32, 5 %

4
77 – 79 4 x100%  10% 10 %
40
2
80 – 82 2 x100%  5% 5%
40
Jumlah 40 100 %

Ada lagi sebuah daftar yang biasa dinamakan daftar distribusi


frekuensi kumulatif. Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat dibentuk
dari daftar distribusi frekuensi biasa, dengan jalan menjumlahkan
frekuensi demi frekuensi.
Frekuensi komulatif adalah jumlah frekuensi yang yang
didasarkan pada jumlah dari masing-masing frekuensi kelas terhadap nilai
tepi kelasnya. Frekuensi komulatif ada dua, yaitu komulatif kurang dari
dan komulatif lebih dari sama dengan, komulatif artinya jumlah frekuensi
sampai dengan angka tertentu.
Tabel 1.6
Frekuensi kumulatif
Interval Frekuensi
Kurang dari Frekuensi Lebih dari Frekuensi
65 – 67 3 < 64, 5 0  64, 5 40

68 – 70 6 < 67, 5 3  67, 5 37

71 – 73 12 < 70, 5 9  70, 5 31

74 – 76 13 < 73, 5 21  73, 5 19

77 – 79 4 < 76, 5 34  76, 5 6

80 – 82 2 < 77, 5 38  79, 5 2

< 82, 5 40  82, 5 0

3. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik


Selain bentuk tabel data yang sudah dikumpulkan biasa disajikan dalam bentuk
diagram atau grafik. Diagram ada beberapa macam , yaitu : diagram lambang,
diagram batang, diagram garis, ogive dan diagram lingkaran.

a. Diagram Lambang / Pictogram


Diagram lambang atau pictogram adalah penyajian data statistika dalam
bentuk gambar-gambar. Setiap gambar yang dibuat mewakili data dengan bentuk
dan ukuran dibuat secara proporsional, yang menunjukkan nilai dari masing-
masing data.
Contoh :
Banyaknya ternak kelinci pada peternakan selama triwulan I 2008, sebagai
berikut :
Bulan Jumlah Ternak
Januari 2.500 ekor
Februari 3.000 ekor
Maret 5.000 ekor
Diagram gambarnya adalah sebagai berikut :

: Januari 2008
: Februari 2008
: Maret 2008

Keterangan : dibuat untuk mewakili 500 ekor kelinci.

b. Diagram Batang / Histogram


Diagram batang atau Histogram adalah penyajian data statistika berupa
persegi panjang–persegi panjang tegak berjejer terurut dengan tinggi batang
menunjukkan frekuensi tiap interval kelas sedang lebar batang menunjukkan
panjang interval kelas.
Secara umum ada dua macam diagram batang, yaitu diagram batang yang
menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan interval kelasnya adalah batas-
batas ( batas atas dan batas bawah ) kelas dan diagram batang yang
menggunakan tabel frekuensi dengan interval kelanya adalah tepi-tepi kelas (
tepi bawah kelas dan tepi atas kelas ).
Contoh :
Buatlah diagram batang dari tabel distribusi frekuensi, di bawah ini :
i. Tabel dengan batas kelas ii. Tabel dengan tepi kelas
Interval Frekuensi Interval Frekuensi
15 – 19 4 40 – 50 10
20 – 24 11 50 – 60 7
25 – 29 17 60 – 70 15
30 – 34 8 70 – 80 5
35 – 39 10 80 – 90 8

Jawab :
i. ii.
Frek 17 Frek 15

11 10
7
10

nilai

15 19 20 24 25 29 30 34 35 39 40 50 60 70 80 90

c. Diagram Garis / Poligon


Diagram garis atau poligon adalah garis yang menghubungkan antara
titik-titik tengah setiap kelas interval dan frekuensinya. Dalam membuat
diagram garis pertama, setiap interval kelas dicari titik tengahnya terlebih
dahulu, kedua agar grafik tampak bagus maka ditambah satu kelas sebelum
kelas pertama dan satu kelas sesudah kelas terakhir masing-masing dengan
frekuensi kelas sama dengan nol. Poligon dapat juga dengan cara
menghubungkan titik-titik tengah puncak dari setiap kelas pada histogram dan
ditambah satu kelas sebelum kelas pertama dan satu kelas sesudah kelas
interval terakhir dengan frekuensi adalah nol.
Contoh :
Buatlah diagram garis dari data pada contoh tabel distribusi frekuensi berikut.
Jawab :
Interval Frek Titik
tengah
0 25,5
30 – 37 8 33,5
38 – 45 11 41,5
46 – 53 5 49,5
54 – 61 13 57,5
62 – 69 9 65,5
70 – 77 28 73,5
78 – 85 17 81,5
86 – 93 9 89,5
0 97,5

30

25

20

15

10

25,5 33,5 41,5 49,5 57,5 65,5 73,5 81,5 89,5 97,5

d. Ogive
Ogive suatu diagram berupa garis yang dibuat dengan menggunakan
sebaran tabel distribusi frekuensi komulatif ( total sampai dengan ) tepi
bawahnya.
Ogive ada dua macam, yaitu : ogive kurang dari dan ogive lebih dari yang
dibuat sesuai dengan tabel distribusi frekuensinya.
Contoh :
Buatlah “ogive kurang dari” dan “ogive lebih dari” dari tabel distribusi
frekuensi pada contoh di atas.
Frekuensi kumulatif
Interval Frekuensi
Kurang dari Frekuensi Lebih dari Frekuensi
30 – 37 29,5 0 29,5 100
8
38 – 45 37,5 8 37,5 92
11
46 – 53 45,5 19 45,5 81
5
54 – 61 53,5 24 53,5 76
13
62 – 69 61,5 37 61,5 63
9
70 – 77 69,5 46 69,5 54
28
78 – 85 77,5 74 77,5 26
17
86 – 93 85,5 91 85,5 9
9
93,5 100 93,5 0
Jumlah 100

Diagram ogivenya adalah, sebagai berikut :


120

100
Ogive <

80

60

40

20 Ogive >

29,5 37,5 45,5 53,5 61,5 69,5 77,5 85,5

e. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran atau piechart adalah suatu bentuk relatif dari setiap
interval kelasnya. Tabel yang digunakan untuk membuat diagram lingkaran
adalah tabel distribusi frekuensi relatif.
Lingkaran dibagi-bagi menjadi juring-juring lingkaran. Setiap juring
lingkaran mewakili interval kelasnya dengan luas juring bersesuaian dengan
sudut pusat untuk setiap intervalnya.
Contoh :
Buatlah diagram lingkaran dari tabel distribusi di atas.
Jawab :
Tabel distribusi relatif dan diagram lingkarannya adalah, sebagai berikut :
Frekuensi relative
Interval Frekuensi
…o …. %
30 – 37
8 28,8o 8%
38 – 45
11 39,6o 11 %
46 – 53
5 18,0o 5%
54 – 61
13 46,8o 13 %
62 – 69
9 32,4o 9%
70 – 77
28 100,8o 28 %
78 – 85
17 61,2o 17 %
86 – 93
9 32,4o 9%

Jumlah 100 360o 100 %


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami
apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain
lain.
Data dapat disajikan dengan berbagai macam cara:
 Tekstular/Tulisan: Penyajian data dengan tulisan
 Tabel: Distribusi frek, distribusi relatif, tabel silang, dll
 Grafik/Diagram: lambang/pictogram, histogram, polygon, ogive, lingkaran, dll.

B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan
pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data
yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), dengan masalah penelitian
dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten.
Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik
sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data
jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di
pertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S., & Sutanto, T. E. (2015). Statistika Tanpa Stress. Jakarta Selatan: TransMedia.
Hlm. 48 - 56

Dalimah. (2013). Bahan Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA/MA Semester Ganjil.
Palembang: SMA Negeri 18. Hlm. 5 dan 9 - 11

Herrhyanto, N., & Hamid, A. H. (2007). Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm. 2.5

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Hlm. 36 - 39

Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Edisi 7 Jakarta: Erlangga. Hlm. 34 - 37

Anda mungkin juga menyukai