Anda di halaman 1dari 14

STATISTIK

TEKNIK PENYAJIAN DATA

Oleh :

D IV Keperawatan Tingkat 3 Semester IV

KELOMPOK 4

1) Putu Jana Yanti Putri (P07120214028)


2) Ni Nyoman Diah Vitri P. (P07120214029)
3) Ni Kadek Suliani (P07120214034)
4) Putu Lenny Omi Priyatni (P07120214035)
5) I Gusti Ayu Ari Dewi (P07120214037)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
A. PENYAJIAN DATA

Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data


angka-angka yang disebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa
data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut
masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan
relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data
termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis
dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun
dalam sebuah tabel atau gambar-gambar grafik. Penyajian data ini bertujuan
memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data sebagai dasar
pengambilan keputusan.

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan


laporan hasil penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan
jelas agar muda dibaca.

Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan


mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian
atau perbandingan, dan lain-lain.
Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu :
1. Narasi, yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-
kategori. Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah
pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis
barang, daerah penjualan, dan lainnya.
3. Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan
secara visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya
dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat.
1. Narasi
Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam
bentuk kalimat. Dalam menyajikan data secara narasi harus diperhatikan,
hal-hal berikut.
a. Bahasa yang tajam, tegas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Setiap orang yang membaca hasil penelitian akan mempunyai
pengertian, gambaran, persepsi yang sama.
b. Objektif, artinya kalimat yang dipakai tidak diwarnai oleh
keinginan-keinginan subjektif peneliti, tetapi menerangkan apa
adanya dari hasil penelitian yang ditunjang fakta dan informasi yang
akurat. Pada penyajian data ini terbatas pada hal-hal yang bersifat
faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.
c. Jelas, artinya mudah dimengerti oleh pembaca, menggunakan
bahasa yang baik, sederhana dan sistematis
d. Ringkas, kalimat-kalimat yang digunakan tidak berbelit-belit

Misalnya, Pembelajaran dengan menggunakan Media


Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1
Purbalingga. Pada pembelajaran CALEK
telah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Monopoli yang dibuat oleh siswa hasil belajar dan
aktifitas siswa mengalami
peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran COLAK. Pada
pembelajaran COLAK nilai post test sebesar 72,14 sedangkan pada
pembelajaran CALEK sebesar 93,71.

Peyajian data dalam bentuk teks merupakan gambaran umum


tentang kesimpulan tentang hasil pengamatan. Dalam bidang kesehatan,
penyajian dalam bentuk teks hanya digunakan untuk member informasi.

Penyajian dalam bentuk teks banyak digunakan dalam bidang


sosial, ekonomi, psikologi dan lain-lain, dan berperan sebagai laporan
hasil penelitian kualitatif, misalnya, untuk mengetahui persepsi
masyarakat tentang suatu produk yang telah dipasarkan atau
penerimaan, pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu
program pemerintah atau program pelayanan kesehatan pada
masyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah.

2. Macam Macam Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat
dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk
menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk
menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk
tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai
jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam
menganalisis data tersebut. Macam macam penyajian data dalam bentuk
tabel antara lain:
1. Tabel Baris Kolom

Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah
tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi
frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari
beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat
menjadi beberapa kelompok.
Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan
matematika
No Semester IP

1 I 3,12

2 II 3,00

3 III 3,39

4 IV 3,37

5 V 2,9

6 VI 3,3

7 VII 3,4

Tabel 1. Baris kolom

2. Tabel Kontingensi

Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom,


akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan
data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu
terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat
daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k
menyatakan kolom.

Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut


Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
JENIS JUMLAH
KELAMIN
TINGKAT SEKOLAH

SD SMP SMA

Laki laki 4756 2795 1459 9012

Perempuan 4032 2116 1256 7404

Jumlah 8790 4911 2715 16416

Tabel 2. Tabel kontingensi

3. Tabel Silang

Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi


pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang.
Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga
terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang
ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke
dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data
yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42)

Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan


data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah
keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk
menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya.
Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.

Contoh:

Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A


tentang mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data
sebagai berikut:
No. Mata Pelajaran Jumlah

1 Matematika 11

2 Kimia 10

3 Fisika 7

4 Biologi 6

Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable

No. Mata Siswa Yang Menyukai Jumlah


Pelajaran
Siswa Laki - Siswa
Laki Perempuan

1 Matematika 8 3 11

2 Kimia 4 6 10

3 Fisika 5 2 7

4 Biologi 2 4 6

Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable

3. Macam Macam Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik

Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana


dikemukakan di atas, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk
grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi. Pembuatan grafikfrekuensi pada
hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi
frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel
distribusi frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan tabel distribusi frekuensi
harus tetap dilakukan baik kita bermaksud maupun tidak bermaksud
membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik biasanya
dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk visual.

1. Grafik Histogram / Batang

Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu


variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi
panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas,
batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu
vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau
berkelompok yang menjadi absis adalah nilai tengah dari masing-
masing kelas.

2. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan
perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias
turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada
gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik
adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan
mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran
2012/2013 sebagai berikut:
Ujian Semester ke Nilai
1 80
2 95
3 60
4 100
5 85

3. Diagram Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah
dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk
membandingkan data dari berbagai kelompok. Diagram lingkaran,
berlainan sekali bentuknya dengan diagram-diagram yang telah
diuraikan. Dalam diagram ini tidak diperlukan sumbu-sumbu
sebagaimana halnya dalam diagram batang ataupun diagram garis,
melainkan yang diperlukan hanyalah gambar lingkaran yang akan
dibagi menjadi beberapa buah sektor yang sudut pusatnya sesuai
dengan nilai data yang diberikan.
Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi
menjadi beberapa sektor. Setiap sektor melukiskan kategori data yang
terlebih dahulu diubah kedalam derajat dengan menggunakan busur
derajat.
Contoh : Dari hasil penelitian mengenai pelajaran
matematika dengan sampel 50 siswa diperoleh data sebagai berikut:

No Penilaian Jumlah
1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6

Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai


berikut:
a. Cari persentase masing-masing data tersebut.
b. Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.

c. Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut


digambarkan ke dalam bentuk lingkaran.

4. Diagram Lambang Atau Diagram Simbul


Diagram ini nampaknya makin lama makin banyak dipakai,
karena rupanya sangat menarik perhatian umum. Diagram ini banyak
sekali digunakan, lebih-lebih jika datanya mengenai hal-hal yang
sangat menarik dan dapat dilukiskan oleh bentuk gambar-gambar
yang baik pula. Untuk maksud-maksud penelitian, dimana diperlukan
ketelitian dan beberapa penelaahan yang meluas dan mendalam,
penyajian data dalam diagram ini, seperti juga dengan diagram
lingkaran, tidaklah terlalu banyak manfaatnya. Keburukan lainnya
ialah sangat sukar untuk menggambarkan dengan simbul atau
lambang untuk satuan-satuan yang tidak penuh.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati,Diah. 2014. Penyajian Data Statistika. Aavailable :


http://didiahrahmaziibammell.blogspot.co.id/2014/03/tugas-mata-kuliah-
statistika-penyajian_7121.html . (Diakses pada Minggu, 7 Mei 2017 pukul 06.30
WITA)

Anda mungkin juga menyukai