Disusun Oleh:
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Melalui makalah ini kami akan membahas mengenai
“Korelasi Tunggal Diagram Scater dan Uji Lanjut”. Makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Statistika Inferensial, dimana melalui penulisan ini, kami
mencoba mencari berbagai materi dari referensi yang beracam-macam yang nantinya
dapat dituangkan dalam bentuk makalah dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Dalam penulisan ini, tentu saja kami banyak mengalami kesulitan, sehingga
kami banyak memperoleh dukungan dan bantuan dari beberapa pihak baik berupa
dukungan moril maupun berupa dukungan material. Karena itu, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Sebagai penyusun kami menyadari sepenuhnya masih banyak sekali kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, olehnya kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat
selesai.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Korelasi........................................................................................................2
B. Tujuan Korelasi..............................................................................................................3
C. Korelasi Product Moment..............................................................................................3
D. Korelasi Product Moment Dengan Diagram Scatter.......................................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Statistik sebagai suatu yang berkenaan dengan data numerikal sebenarnya sudah
banyak digunakan oleh masyarakat, contohnya adalah dalam penelitian ilmu-ilmu
keolahragaan, variabel-variabel yang diteliti sifatnya lebih abstrak sehingga sukar untuk
dilihat dan divisualisasikan, atau dijamah secara realita, tidak seperti ilmu-ilmu eksakta.
Karena itu variabel-variabel dalam ilmu keolahragaan, yang berasal dari konsep, perlu
diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional.
Selain itu, bentuknya yang abstrak mengakibatkan proses pengukuran sangat cenderung
kepada kesalahan. Untuk itulah uji reliabilitas dan validitas diperlukan sebagai upaya
memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kecenderungan keliru tadi dapat diminimalkan.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa reliabilitas dan validitas adalah tempat
kedudukan untuk menilai kualitas semua alat dan prosedur pengukuran.
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan
cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini,
relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil
beberapa kali pengukuran. Teknik korelasi product moment bekerja untuk menguji validitas
suatu instrumen pengukuran. Suatu instrumen tersebut dikatakan valid apabila ia dapat
mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Pada makalah ini akan dijelaskan
lebih rinci mengenai dasar-dasar teknik tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korelasi
5
3. Tidak berkorelasi, artinya variabel yang dicari korelasinya tidak mempunyai ikatan yang
tegas, masing-masing variabel cenderung untuk independent (bebas)(Irianto, 2004).
B. Tujuan Korelasi
Korelasi juga berguna dalam mengukur tingkat kekuatan hubungan antara dua atau
lebih variabel dalam rentang tertentu. Tingkat keeratan hubungan pada korelasi ini terletak
antara rentang 0 hingga 1. Korelasi memiliki kemungkinan pengujian secara dua arah.
Apabila koefisien korelasi bernilai positif dikatakan korelasi searah, dan sebaliknya jika
koefisien korelasi bernilai negatif maka dikatakan korelasi tidak searah. Nilai koefisien
korelasi terletak antara -1 hingga 1. -1 berarti terdapat hubungan negatif sempurna (terbalik),
0 berarti tidak memiliki hubungan sama sekali, dan 1 berarti memiliki hubungan positif
sempurna. Pada statistik, koefisien korelasi sangat berkaitan dengan persamaan regresi karena
persamaan regresi sendiri mewakili persamaan hubungan antara dua atau lebih
variabel(Kasus et al., 2013)
Korelasi product moment adalah korelasi yang kedua variabelnya berskala interval
atau ratio(Hamdani & Setyawati, 2013). Korelasi ini sering disebut dengan Teknik Korelasi
Product Moment Pearson, karena teknik korelasi ini dikembangkan oleh Pearson. Teknik
korelasi product moment berfungsi untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel bebas
interval (skor) dengan variabel terikat interval (skor) lainnya (Agung, 2016). Teknik korelasi
ini banyak digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua
variabel atau lebih adalah sama. Data korelasi product moment pearson adalah harus sudah
memenuhi uji asumsi klasik (normalitas, linearitas, heteroskedastisitas, auto korelasi)(Purba
& Purba, 2022). Jika salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak
dapat dilakukan. Teknik analisis korelasi product moment ini diciptakan oleh Pearson,
digunakan untuk menentukan kecenderungan hubungan antara dua variabel interval atau
rasio. Ada empat cara menghitung koefisien korelasi product moment, yaitu menggunakan
skor kasar, skor deviasi, standar deviasi, dan menggunakan scatter diagram (Budiwanto,
2017).
6
beberapa interval kelas. Sehingga, teknik korelasi diagram scatter digunakan untuk
menghitung hubungan antara dua variabel yang masing-masing telah disusun menjadi
distribusi frekuensi bergolong.
Secara visual → diagram tebar/pencar (scatter plot)
→ Diagram tebar adalah grafik yang menunjukkan titik-titik perpotongan nilai data
dua
variabel (x dan y).
X= variabel independen→horizontal
Y= variabel dependen→vertikal
Fungsi diagram tebar:
1. Melihat pola hubungan antara 2 variabel x dan y
2. Keeratan hubungan dari kedua variabel
Diagram tebar (scater plot)
Ketika kita akan mengevaluasi scatter diagram, kita sebaiknya mempertimbangkan
derajat korelasi beserta jenis-jenis korelasi yang sudah disimpulkan para ahli statistik seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini.
Pola
Derajat
Scatter Artinya
Korelasi
Diagram
7
Sebaran titik-titik mengelompok dalam bentuk
linier yang jelas. Kemungkinan variabel penyebab
Kuat (X) mempengaruhi langsung variabel akibat (Y).
Oleh karena itu, setiap perubahan pada X akan
memprediksi perubahan pada Y.
8
Peningkatan nilai variabel penyebab (X)
Negatif menghasilkan penurunan nilai variabel
akibat (Y)
Derajat keeratan hubungan / kuat lemahnya hubungan dapat dilihat dari tebaran data
Tebaran rapat→kuat
Tebaran melebar →lemah
Berikut ini contoh analisis korelasi product moment antara hasil tes keterampilan servis
bolavoli eksperimen (prediktor) dengan hasil tes standar keterampilan bolavoli (kriterion)
menggunakan teknik korelasi digram scatter. Analisis korelasi product moment adalah proses
validasi tes keterampilan servis bolavoli sebagai tes eksperimen yang dikorelasikan dengan
hasil tes standar keterampilan bolavoli sebagai tes kriterion. Sebagai orang coba dengan
jumlah 30 siswa yang dipilih secara random. Hasil tes servis bolavoli (X) dan hasil tes
standar keterampilan bolavoli (Y) disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 3 Hasil Tes Servis (X) dan Hasil Tes Standar Bolavoli (Y)
9
No.
X Y
Testi
1 43 45
2 44 44
3 57 49
4 54 60
5 40 45
6 45 55
7 60 49
8 57 40
9 55 48
10 57 55
11 48 42
12 52 40
13 49 54
14 49 44
15 56 56
16 41 60
17 43 44
18 40 50
19 56 46
20 43 40
21 48 54
22 43 58
23 47 60
24 42 43
25 59 54
26 50 58
27 59 50
28 42 40
29 57 57
30 52 41
10
jumlah data subyek-subyek yang termasuk dalam kelas 40-42 variabel Y dan 40-42
variabel X.
6. Mengisi kolom f (frekuensi) dengan cara menjumlahkan angka-angka pada kotak-
kotak yang sebaris dalam setiap interval kelas.
7. Menuliskan angka deviasi pada kolom y’, dengan cara menuliskan angka 0 di
sembarang tempat sebagai mean terkaan. Selanjutnya menuliskan angka deviasi,
mulai dari deviasi 1 dan seterusnya di atas dan di bawah angka nilai mean (0). Deviasi
di bawah mean ditulis dengan tanda minus.
8. Mengisi kolom fy’ dengan cara mengkalikan angka pada kolom f dengan angka pada
kolom y’.
9. Mengisi kolom fy’2 dengan cara mengkalikan angka pada kolom y’dengan angka
pada kolom fy’.
10. Mengisi kolom x’y’. Contoh mengisi kolom x'y' pada baris kelas 40-42. Kalikan
setiap angka frekuensi pada baris kelas 40-42 dengan angka pada baris x' yang tepat
dibawahnya (kotak a = 1 dikalikan dengan kotak b = -3; kotak c = 2 dikalikan dengan
kotak d = -2; kotak e = 1 dikalikan dengan kotak f = 0; kotak g = 1 dikalikan dengan
kotak h = 3), jumlahkan hasil kali tersebut. Kemudian kalikan jumlah itu dengan
angka pada kolom x’ yang lurus dengan lajur kelas 2024 (kotak i = 3). Jika
disingkat: angka x'y' pada lajur kelas 2024 = {(a x b) + (c x d) + (e x f) + (g x h)}i =
{(1 x (-3)) + (2 x (-2)) + (1 x 0) + (1 x 3)} x (3) = 12. Angka jumlah x'y' pada
variabel X dan Y' harus sama. Jika tidak sama, maka tentu ada kesalahan dalam
proses memasukkan data ke dalam tabel.
11. Mengisi kotak-kotak pada variabel X, prosesnya seperti pada waktu mengisi variabel
Y.
12. Menghitung koefisien korelasi memakai rumus korelasi produc moment.
13. Melakukan uji signifikan dengan cara membandingkan harga r hitung dengan harga r
tabel pada taraf signifikansi tertentu. Uji signifikansi dengan memperhatikan derajad
kebebasan db = N-1. Harga r tabel dapat dilihat pada lampiran tabel r product moment
(Budiwanto, 2017)
Tabel 4 Diagram Scatter untuk Menghitung Korelasi Hasil Tes Servis dan Tes Standar
Bolavoli.
11
r x y =N ∑ x y −¿ ¿ ¿
' '
' '
( 30 X 21 )−((−6) X (−4 ))
rx y =
√ {30 X 144−(−6) }{30 X 130−(−4) }
' '
2 2
( 630 )−(24)
rx y =
√ { 4320−36 } {3900−16 }
' '
606
rx y =
√ { 4284 }{ 3884 }
' '
r x y =0,1486
' '
Keterangan:
r = koefisien korelasi
∑ x ' y '= jumlah hasil kali nilai var X dengan var Y
∑ x ' = jumlah nilai var X
∑ y' = jumlah nilai var Y
∑ x '2 = jumlah nilai var X kwadrat
∑ y' 2 = jumlah nilai var Y kwadrat
N = jumlah sampel
Nilai korelasi (r) berkisar 0 s.d. 1 atau bila dengan disertai arahnya nilainya antara –1 s.d. +1.
r = 0 → tidak ada hubungan linier
r = -1 → hubungan linier negatif sempurna
r = +1 → hubungan linier positif sempurna
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
13
14