Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALISIS KORELASI
(PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK)

Disusun untuk memenuhi penilaian dalam tugas kelompok


Mata Kuliah Statistika
Dosen Pengampu:Dapiah M. Si

Disusun oleh :
1. M. Madjid Madjaji(2019.2.8.1.01270)
2. Chairil Anwar (2019.2.81.01419)
3. Gino Suhartono (2019.2.8.1.01505)
4. Adhie Herdiyanto
5. Nurul Aeni Fauziah
6. Dena Efriyanto

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Jln. Widarasari III Tuparev Cirebon, Telepon (0234) 246215
Website: iaibbc.ac.id/ email: staicbbc.cirebon@gmail.com
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ‘Analisis Korelasi (parametrik dan non parametrik ’ bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika.Selama proses penyusunan makalah,
penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu,
penulis berterima kasih kepada:

1. Ibu Dapiah M. Si dosen mata kuliah Statistika IAI Bunga Bangsa Cirebon.

2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah
ini dapat diselesaikan.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin

Cirebon, September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran.................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian korelasi....................................................................................................................4
B. Syarat-syarat Uji korelasi Parametrik..........................................................................................4
C. Jenis-jenis Uji Korerasi Parametrik dan Non Parametrik............................................................5
D. Rumus-rumus Uji Korelasi Parametrik dan non Parametrik.......................................................6
E. Tabel Nilai Koefisien dan interpretasinya.................................................................................10
F. Contoh kasus uji korelasi..........................................................................................................10
G. Perhitungan dan pengolahan data tentang Uji Korerasi Parametrik dan Non Parametrik
dengan cara manual Excel dan SPSS................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
KESIMPULAN....................................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya
hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh antara
satu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu untuk mempermudah dalam
melakukan penghitungan suatu kejadian maka kita menggunakan analisis korelasi.
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan
skala-skala tertentu. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua
teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product
Moment dan Korelasi Rank Spearman.
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran dan
pengetahuan mengenai hubungan suatu kejadian atau lebih kita kenal dengan istilah korelasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa suatu kejadian/fenomena pasti mempunyai keterkaitan satu
sama lain dan pengaruh bagi lingkungan sekitar.tapi tidak semua kejadian bisa dikaitkan
dengan yang lain tergantung unsur-unsur /kriteria – kriteria apa saja yang mempunyai
keterkaitan dan yang mempengaruhinya. Tujuan dari pembuatan makalah adalah Memberikan
informasi dan wawasan mengenai korelasi. Mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
dengan skala-skala tertentu dalam korelasi.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan korelasi?


b. Apa sajakah Syarat-syarat Uji korelasi Parametrik?
c. Apa sajakah Jenis-jenis Uji Korerasi Parametrik dan Non Parametrik?
d. Bagaimana bentuk rumus-rumus uji korelasi parametric dan non parametrik?
e. Bagaimana tabel nilai koefisien korelasi dan interpretasinya?
f. Apa sajakah contoh kasus uji korelasi
g. Bagaimana Perhitungan dan pengolahan data tentang Uji Korerasi Parametrik dan Non
Parametrik dengan cara manual Excel dan SPSS?

1
C. Tujuan Pembelajaran

a. Mengetahui pengertian korelasi


b. Mengetahui Syarat-syarat Uji korelasi Parametrik
c. Mengetahui Jenis-jenis Uji Korerasi Parametrik dan Non Parametrik
d. Mengetahui bentuk rumus-rumus uji korelasi parametric dan non parametric
e. Mengetahui tabel nilai koefisien korelasi dan interpretasinya
f. Mengetahui contoh kasus uji korelasi
g. Mengetahui Perhitungan dan pengolahan data tentang Uji Korerasi Parametrik dan
Non Parametrik dengan cara manual Excel dan SPSS

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian korelasi

Analisis Korelasi merupakan studi yang membahas tentang derajat keeratan


hubungan antar peubah, yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi. Hubungan antara
peubah X dan Y dapat bersifat :
a) Positif, artinya jika X naik (turun) maka Y naik (turun)
b) Negatif, jika X naik (turun) maka Y turun (naik)
c) Bebas, artinya naik turunnya Y tidak dipengaruhi oleh X
Sedangkan menurut Jonathan Sarwono dalam bukunya ia berpendapat bahwa
Korelasi adalah teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran
asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah
umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.

B. Syarat-syarat Uji korelasi Parametrik

Pengujian data melalui statistik parametrik disyarati dengan adanya sejumlah


anggapan-anggapan yang kuat yang mendasari penggunaanya. Manakala anggapan-
anggapan itu terpenuhi, pengujian-pengujian parametrik inilah yang paling besar
kemungkinannya untuk menolak H0 ketika H0 salah. Artinya, kalau data penelitian
dianalisis secara tepat dengan pengujian parametrik, pengujian tersebut akan lebih kuat
dari pengujian mana pun dalam hal penolakan terhadap H0 jika H0 salah. Oleh karenanya
dalam penggunaan pengujian statistik parametrik perlu dipenuhi beberapa unsur-unsur dari
model pengujian dengan statistik parametrik, diantaranya :
 Objek pengamatan harus saling independen. Artinya pemilihan sembarang kasus dari
populasi untuk dimasukan dalam sampel tidak boleh menimbulkan bias pada
kemungkinan-kemungkinan bahwa kasus yang lain akan termasuk juga dalam sampel
tersebut dan juga skor yang diberikan pada suatu kasus tidak boleh mempengaruhi skor
yang diberikan kepada kasus lainnya.
 Objek pengamatan harus ditarik dari populasi yang berdistribusi normal.

3
 Populasi-populasi di mana objek pengamatan ditarik harus memiliki varians yang
sama.
 Variabel-variabel yang terlibat harus setidaknya dalam skala interval, sehingga
memungkinkan digunakannya penanganan secara ilmu hitung terhadap skor-skornya
(menambah, membagi, menemukan rata-rata, dst)
 Rata-rata populasi normal dan bervarians sama itu harus juga merupakan kombinasi
linier dari efek-efek yang ditimbulkan. Artinya, efek-efek itu harus bersifat penjumlahan.
(khusus dalam analisis varians atau uji F)
Kalau kita cukup mempunyai alasan untuk percaya bahwa persyaratan tersebut terpenuhi oleh
data yang sedang dianalisis, tentu kita akan memilih suatu tes statistik parametrik, untuk
menganalisis data. Pemilihan ini adalah paling baik, sebab tes parametrik akan merupakan tes
paling kuat untuk menolak H0 manakala H0 memang harus ditolak.
Contoh penggunaan statistik parametrik seperti pada uji t dan F, yang aplikasinya banyak
diterapkan semisal pada analisi regresi, path analisis, rancangan percobaan, analisis faktor
(CFA), struktural equation modeling (SEM), dll.

C. Jenis-jenis Uji Korerasi Parametrik dan Non Parametrik

Beberapa jenis uji Korelasi pada Statistika Parametrik

 Uji t one sample


One sample t test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas.
Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak
dengan rata-rata sebuah sampel
 Uji t two sample independen
Uji t dua sampel independen adalah jenis uji statistika Parametrik yang bertujuan untuk
menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata antara 2 kelompok data yang tidak berpasangan.
Yang dimaksud sampel tidak berpasangan adalah bila dua buah data yang akan dibandingkan
berasal dari individu sampel yang berbeda
 Uji t two paired sample
Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan selisih
dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi
normal. Sampel berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap variabel diambil saat
situasi dan keadaan yang berbeda. Uji ini juga disebut Uji T berpasangan

4
Beberapa jenis uji statistik pada Statistika Non Parametrik:
 Uji independensi
Uji independensi chi square adalah alat uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah
dua variabel memiliki hubungan secara signifikan. Kedua variabel yang diuji merupakan
variabel kategorik dan disusun dalam bentuk tabel kontingens
 Uji homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah
distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah Uji
Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak
 Uji tanda
Uji Tanda (Sign Test) merupakan salah satu prosedur uji NonParametrik untuk menguji
BEDA RATA-RATA DUA KELPOMPOK SAMPEL BERPASANGAN

D. Rumus-rumus Uji Korelasi Parametrik dan non Parametrik

Koefisien Korelasi Sederhana pada umumnya disebut juga dengan Koefisien Korelasi
Pearson karena memiliki rumus perhitungan Koefisien korelasi sederhana dikemukakan oleh
Karl Pearson yaitu seseorang ahli Matematika yang berasal dari Inggris. (Rumus ini disebut
juga dengan Pearson product moment)

rumus korelasi

Keterangan Rumus :
n adalah Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx adalah Total Jumlah dari Variabel X
Σy adalah Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2 adalah Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X

5
Σy2 adalah Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy adalah Hasil Perkalian dari Total Jumlah
Variabel X dan Variabel Y

Bentuk Hubungan Antara 2 Variabel

Korelasi Linear Positif (+1)

 Perubahan Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara teratur
dengan arah yang sama. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y
juga ikut naik. Jika Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka Variabel Y pun ikut
turun.
 Jika Nilai Koefisien Korelasi mendekati +1 (positif Satu) berarti pasangan data
Variabel X dan Y mempunyai Korelasi Linear Positif yang kuat.

Korelasi Linear Negatif (-1)

 Perubahan Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara teratur
tetapi dengan arah yang berlawanan. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka
Variabel Y akan turun. Jika Nilai Variabel X turun, maka Nilai Variabel Y mengalami
kenaikan.
 Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati -1 maka hal ini menunjukan pasangan
data Variabel X dan Variabel Y mempunyai Korelasi Linear Negatif yang kuat/erat.

Tidak berkolerasi (0)

 Kenaikan Nilai Variabel yang satunya terkadang diikuti dengan penurunan Variabel
yang lainnya atau terkadang diikuti dengan kenaikan Variable yang lainnya.Arah
hubungannya tidak teratur, searah, dan terkadang berlawanan.
 Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati 0 (Nol) berarti pasangan data Variabel X
 dan Y mempunyai korelasi yang sangat lemah atau berkemungkinan tidak berkolerasi

6
tabel korelasi

Koefisien korelasi non-parametrik

Koefisien korelasi Pearson adalah statistik parametrik, dan ia kurang begitu menggambarkan
korelasi jika asumsi dasar normalitas suatu data dilanggar. Metode korelasi non-parametrik
seperti ρ Spearman and τ Kendall berguna saat distribusi tidak normal.

Koefisien korelasi non-parametrik masih kurang kuat jika disejajarkan dengan metode
parametrik jika asumsi normalitas data terpenuhi, tetapi cenderung memberikan hasil distrosi
ketika asumsi tersebut tak terpenuhi.

Korelasi Ganda

Korelasi pada (multyple correlation) adalah angka yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lainya.
Pemahaman tentang korelasi ganda bisa dilihat melalui gambar berikut ini. Simbol korelasi
ganda adalah R

7
Keterangan gambar :
X1 = Kepemimpinan
X2 = Tata Ruang Kantor
Y = Kepuasan Kerja
R = Korelasi Ganda

Keterangan gambar :
X1 = Kesejahteraan pegawai
X2 = Hubungan dengan pimpinan
X3 = Pengawasan
Y = Efektivitas kerja

Dari contoh di atas, terlihat bahwa korelasi ganda R, bukan merupakan penjumlahan dari
korelasi sederhana yang ada pada setiap variabel (r1-r2-r3). Jadi R (r1+ r2+ r3).

8
Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X1 dengan X2 dan Xn
dengan Y. Pada gambar pertama. korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama
antara variabel kepemimpinan, dan tata ruang kantor dengan kepuasan kerja pegawai

E. Tabel Nilai Koefisien dan interpretasinya

F. Contoh kasus uji korelasi

Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti apakah ada korelasi antara nilai
statistik dengan nilai ekonometrika, untuk kepentingan penelitian tersebut diambil 10
mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah statistika dan ekonometrik. Sebaran data
diperoleh sebagai berikut :

Statistik

9 6 5 7 4 3 2 8 7 6

Ekonometrik

8 7 6 8 5 4 2 9 8 6

Dari data tersebut diatas uji apakah terdapat korelasi yg positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan ilmu ekonometrika pada tingkat
kesalahan 5 %.

Jawab :

Hipotesis

Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara kemampuan

mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan

9
ilmu ekonometrika.

H1 : Terdapat korelasi positif antara kemampuan

mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan

ilmu ekonometrika.

Kriteria uji

Ho diterima Jika t hitung ≤ ttabel (a, n-2)

H1 diterima Jika thitung > ttabel (a, n-2)

G. Perhitungan dan pengolahan data tentang Uji Korerasi Parametrik dan Non
Parametrik dengan cara manual Excel dan SPSS

Langkah-langkah pada program SPSS


Ø Masuk program SPSS
Ø Klik variable view pada SPSS data editor
Ø Pada kolom Name ketik x, kolom Name pada baris kedua ketik y.
Ø Pada kolom Decimals ganti menjadi 0 untuk variabel x dan y
Ø Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Kecerdasan, untuk kolom
pada baris kedua ketik Prestasi Belajar.
Ø Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
Ø Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel x dan y.
Ø Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
Ø Klik Analyze - Correlate - Bivariate
Ø Klik variabel Kecerdasan dan masukkan ke kotak Variables, kemudian klik variabel
Prest

10
Tabel. Hasil Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara kecerdasan dengan
prestasi belajar (r) adalah 0,766. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat
antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Sedangkan arah hubungan adalah positif
karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kecerdasan maka semakin meningkatkan
prestasi belajar.

Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)


Uji signifikansi koefisien korelasi digunakan untuk menguji apakah hubungan yang
terjadi itu berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Misalnya dari kasus di atas
populasinya adalah siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta dan sampel yang diambil dari kasus
di atas adalah 12 siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta, jadi apakah hubungan yang terjadi
atau kesimpulan yang diambil dapat berlaku untuk populasi yaitu seluruh siswa SMU
Negeri 1 Yogyakarta.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:


1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji
dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan,
jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar).

11
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil
keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5%
atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika Signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika Signifikansi < 0,05
4. Membandingkan signifikansi
Nilai signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak.

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis Korelasi merupakan


studi yang membahas tentang derajat keeratan hubungan antar peubah, yang
dinyatakan dengan Koefisien Korelasi. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu,
misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan
skala ordinal
Korelasi juga memiliki karakteristik yang membangun untuk terbentunya korelasi
selain itu sendiri. Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat
positif dan dapat pula negatif. koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau
asosiasi antara dua variabel. Macam-macam koefisien korelasi diantaranya : Koefisien Korelasi
Pearson, Koefisien Korelasi Spearman, Koefisien Kontingensi, Koefisien Korelasi Phi.
Namun, demikian dalam islam juga mengenal korelasi dengan nama Munasabah yang terbagi
dalam 7 macam yaitu: Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya, Munasabah antar
nama surat dan tujuan turunnya, Munasabah antar bagian suatu ayat, Munasabah antar ayat
yang letaknya berdampingan, Musnasabah antar suatu kelompok ayat dan kelompok ayat
disampingnya, Munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat, Munasabah antar awal surat
dan akhir surat yang sama, Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat
berikutnya.

13
Daftar Pustaka

http://ciputrauceo.net/blog/2016/5/16/pengertian-korelasi-dan-macam-macam-korelasi

Abdurahman . 2007. Analisis Korelasi,Regresi,dan jalur dalam Penelitian.Bandung :Pustaka Setia.

http://www.statistikolahdata.com/2010/11/korelasi-pearson.html

https://www.slideshare.net/phient_dvero/statistik-parametrik

https://statistikceria.blogspot.com/2012/12/teori-parametrik-dan-nonparametrik.html

https://www.academia.edu/15369479/Rumus_Statistik_Non_Parametrik

https://pdf.wecabrio.com/tabel-interpretasi-nilai-koefisien-korelasi.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai