Anda di halaman 1dari 16

STATISTIK PENELITIAN

KORELASI PERSIAL DAN GANDA

DISUSUN OLEH :
Anggota:
NAMA NIM
Aldy Riski Fernanda ( 2018143311 )
Eka Setiyawati ( 2018143309 )
Yuwirda Siamona ( 2018143553 )

DOSEN PEMBIMBING : Allen marga retta M.Pd

PROGRAM STUDI PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
kelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang
“KOLERASI PERSIAL DAN GANDA”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dalam
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu, kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Palembang, 18 Maret 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1
BAB 11 PEMBAHASAN ............................................................................... 2
A. Kolerasi persial .............................................................................. 2
B. Kolerasi ganda ............................................................................... 3
BAB 111 PENUTUP ...................................................................................... 12
A. Kesimpulan .................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korelasi merupakan tehnik statistic yang di gunakan untuk menguji ada
tidaknya hubungan atau dua variabel atau lebih. Korelasi juga dapat digunakan utuk
melihat bagaimana arah hubungan kedua variabel tersebut, apakah secara positif
(berbanding lurus) atau pun secara negative (berbanding terbalik). (Dalamfajriantom
2015).
Dalam korelasi dikenal dua macam istilah yaitu korelasi sederhana dan korelasi
linear berganda. Korelasi sederhana digunakan untuk menyelesaikan persoalan
persoalan persamaan dengan dua variable sedangkan korelasi berganda digunakan
untuk menyelesaikan persamaan persamaan tiga atau lebih variabel. Dalam
kesempatan ini penulis akan membahas tentang korelasi linear berganda yang di
fokuskan pada dua macam analisis koifisien yang digunakan yaitu Koifisien Korelasi
Berganda dan Koifisien Korelasi Parsial.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Menjelaskan Tentang Korelasi Parsial ?
2. Menjelaskan Tentang Korelasi Ganda ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Tentang Korelasi Parsial.
2. Untuk Mengetahui Tentang Korelasi Ganda.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Korelasi
Korelasi merupakan tehnik statistic yang di gunakan untuk menguji ada
tidaknya hubungan atau dua variabel atau lebih. Korelasi juga dapat digunakan utuk
melihat bagaimana arah hubungan kedua variabel tersebut, apakah secara positif
(berbanding lurus) atau pun secara negative (berbanding terbalik).(Dalamfajriantom
2015).
Dalam korelasi dikenal dua macam istilah yaitu korelasi sederhana dan korelasi
linear berganda. Korelasi sederhana digunakan untuk menyelesaikan persoalan
persoalan persamaan dengan dua variable sedangkan korelasi berganda digunakan
untuk menyelesaikan persamaan persamaan tiga atau lebih variabel. Dalam
kesempatan ini penulis akan membahas tentang korelasi linear berganda yang di
fokuskan pada dua macam analisis koifisien yang digunakan yaitu Koifisien Korelasi
Berganda dan Koifisien Korelasi Parsial.
Pada dasarnya analisis korelasi linear berganda memiliki tiga koifisien korelasi,
yaitu koifisien diterminasi berganda, koifisien korelasi berganda, dan koifisien
korelasi partil. Dari tiga koifisien korelasi di atas penulis akan membahas dua macam
koifisien yaitu, koifisien korelasi berganda dan koifisien korelasi partial.  
1. Korelasi parsial
Korelasi parsial (Partial Correlation) digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable dimana variable lainnya yang dianggap berpengaruh
dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variable kontrol). Nilai korelasi (r)
berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan
antara dua variable semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan
antara dua variable semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah
(X naik maka Y naik) dan nilai negative menunjukkan hubungan terbalik (X naik
maka Y turun). Data yang digunakan biasanya berskala interval ataurasio.
[3] Menurut Sugiyono(2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut: (Dalam emhage 2017)

2
0,00 -0,199  = sangatrendah
0,20 -0,399  = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60-0,799   = kuat
0,80 -1,000  = sangatkuat
2. Korelasi Ganda
Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama
atau lebih dengan satu variabel dependen.
Korelasi Berganda adalah suatu korelasi yang bermaksud untuk melihat
hubungan antara 3 atau lebih variabel (dua atau lebih variabel dependent dan satu
variabel independent). Korelasi berganda berkaitan dengan interkolasi variabel
variabel independen seagaimana korelasi mereka dengan variabel dependen.
Selain itu menurut Riduwan (2012:238) korelasi ganda adalah suatu nilai yang
memberika kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara
bersama sama dengan variabel lain.

Keterangan gambar :
X1 = Kepemimpinan
X2 = Tata Ruang Kantor
Y = Kepuasan Kerja
R = Korelasi Ganda
Jadi untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih
dahulu korelasi sederhananya dulu melalui korelasi Product Moment dari Pearson.
Dasar pengambilan Keputusan
a. Jika nilai sig F change <0,05 maka berkorelasi
b. Jika nilai sig F change > 0,05 maka tidak berkorelasi

3
Pedoman derajat hubungan
a. Nilai pearson correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi
b. Nilai pearson correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah
c. Nilai pearson correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang
d. Nilai pearson correlation 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat
e. Nilai pearson correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna

ContohSoal
Untuk mengetahui apakah uang saku mempengaruhi korelasi jam belajar dan nilai IP
mahasiwa maka dilakukan pendataan terhadap 10 sampel mahasiswa sebagai berikut :

IP jam_belajar uang_saku
3.5 3.00 800.00
2.77 1.00 550.00
3.2 3.50 800.00
2.8 3.00 600.00
3.6 3.00 800.00
2.75 2.00 600.00
2.9 1.00 750.00
3.4 3.00 1000.00
3.0 2.00 550.00
2.00 1.00 500.00

4
Jawab :
1. KorelasiParsial
1. Masukan data pada SPSS

2. Klikpada Variable View >Masukkan data yang akan di ujipada Label

3. Klik analyze > correlate > partial

5
4. Pada kotak dialog, masukkan variabel nilaidan jam belajarpada kotak Variables.
Masukkan variabel uangsaku pada kotak Controlling for. Lalu klik Option

6
5. Aktifkan pilihan Zero order Correlation. Klik Continue.

6. Klik OK untuk menganalisa


Pada jendela output akan muncul hasil sebagai berikut:

7
Output terdiri dari 2 bagian yaitu, bagian pertama menunjukan korelasi
dengan variable uang saku diikut sertakan. Tampak bahwa koefisien korelasi
antara jam belajar dan nilai 0,715. Dan nilai signifikansi 0,20 yang berarti jam
belajar dan nilai mempunyai korelasi (0,20 < 0,05)
Pada bagian kedua , variable uang saku tidak diikut sertakan. Tampak
bahwa koefisien antara jam belajar dan nilai menjadi 0,475 (turun dari nilai
sebelumnya). dan nilai signifikansi menjadi 0,197 yang berarti jam belajar dan
nilai menjadi tidak ada korelasi (0,197 > 0,05) Hal ini berarti uang saku cukup
penting untuk mendorong mahasiswa belajar dan mendapatkan nilai.

8
2. Korelasi Ganda
1. Klik analyze > Regression > Linear

2. Masukkan data nilaidan jam belajarpada independent danuangsakupada


dependent

9
3. Klik Statistics >Kemudianklik Estimates > Mode fit > R squared change

4. KlikCountinue> Dan OK

10
Nilai signifikan 0,34> 0,05 berkorelasi lemah .

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

12
DAFTAR PUSTAKA

http://tutorial-spss-statistika.blogspot.com/2012/09/korelasi-parsial.html?
m=1
Http://Fajriantom.blogspot.com/2015/06/koifesien-korelasi-parsial-
berganda-dan.html.
Http://emhage.blogspot.com/2017/03/analisis-korelasi-parsial-dan-
ganda.html?m=1
Http://statistikaikip.blogspot.com/2015/05/korelasi-ganda.html.

13

Anda mungkin juga menyukai