Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF”


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Statistik Bisnis

Dosen Pengampu

Joanne V. Mangindaan SE, M.Bus(Acc), Ph.D

Oleh:

Marchanda Selesty Checi Ratu

20081102052

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU


SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, Saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Statistik Bisnis
Topik 7.

Penulisan Makalah ini berjudul “Pengujian Hipotesis Asosiatif” dapat


diselesaikan. Saya berharap Makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Selain itu,
Saya juga berharap agar pembaca mendapatkan pengetahuan setelah membaca
Makalah ini.

Saya menyadari Makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama


pada bagian isi. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada Makalah ini, Saya memohon
maaf.

Demikian yang dapat Saya sampaikan. Akhir kata, semoga Makalah Statistik
Bisnis ini dapat bermanfaat.

Penyusun

Marchanda S.C Ratu

ii
Daftar Isi

Judul ..........................................................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
BAB I .......................................................................................................................iv
PENDAHULUAN ...................................................................................................iv
A. Latar Belakang ...............................................................................................iv
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................vi
C. Tujuan ............................................................................................................vi
BAB II ....................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN....................................................................................................... 1
A. Statistik Parametris ......................................................................................... 1
1. Korelasi Product Moment (Pearson) ........................................................... 1
2. Korelasi Ganda ............................................................................................ 2
3. Korelasi Parsial ............................................................................................ 4
B. Statistik Nonparametris ................................................................................... 4
1. Koefisien Kontingensi ................................................................................. 5
2. Korelasi Spearman Rank ............................................................................. 6
3. Korelasi Kendal Tau ()............................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................... 10
PENUTUP .............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Pengujian Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar
variable dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variable dalam
sampel yang diambil dari populasitersebut. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah
menguji koefisiensi korelasi yang ada padasampel untuk diberlakukan pada
seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila penelitiandilakuakan pada seluruh
populasi maka tidak diperlukanpengujian signifikansi terhadapkoefisien korelasi
yang ditemukan. Hal ini berarti peneliti tidak merumuskan dan mengujiinstrument
statistic.

Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variable, yaitu hubunagn


simetris, hubungansebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (saling
mempengaruhi). Untuk mencari hubuanganantara dua variable atau lebih dilakuakn
dengan menghitung korelasi antar variable yang akandicari hubungannya. korelasi
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubunganantar dua variable
atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negative,sedangkan
kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.Hubungan dua
variable atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu variableditingkatkan,
maka akan meningkatkan nilai variable yang lain, dan sebaliknya nila satu
variablediturunkan maka akan menurunkan nilai variable yang lain.
Hubungan dua variable atau lebihdikatakan hubungan negative, bila nilai satu
variable dinaikkan maka akan menurunkan nilaivariable yang lain, dan juga

iv
sebaliknya bila nilai satu variable diturunkan, maka akan menaikkannilai variable
yang lain.

Kuatnya hubungan antar variable dinyatakan dalam koefisien korelasi.


Koefisien korelasi positif terbesar = 1dan koefisien korelasi negative terbesar = -1,
sedangkan yang terkeceil adalah 0. Bila hubungan antar dua variable atau lebih itu
mempunyai koefisien korelasi = 1 atau = -1, maka hubungan tersebut sempurna.
Dalam arti kejadian-kejadian pada variable yang satu akan dapat dijelaskan atau
diprediksikan oleh variable yang lain tanpa terjadi kesalahan (error). Semakin kecil
koefisien korelasi, maka akan semakin besar error untuk membuat prediksi. Sebagai
contoh, bila hubungan bunyinya burung Prenjak mempunyai koefisien korelasi
sebesar 1, maka akan dapat diramalkan setiap ada bunyi burung Prenjak maka akan
dipastikan aka nadatamu. tetapi kalau koefisien korelasinya kurang dari satu, setiap
ada bunyi burung Prenjak belumtentu ada tamu, apalagi koefisien korelasinya
mendekati 0.
Terdapat bermacam-macam teknik Statistik Korelasi yang dapat digunakan
untuk menguji hipotesis asosiatif. Koefisien mana yang akan dipakai tergantung
pada jenis data yang akan dianalisis. Berikut ini dikemukakan berbagai
teknik statistic korelasi yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif. Untuk
data nominal dan ordinal digunakan statistic nonparametris dan untuk data interval
dan ratio digunakan statistic parametris

PEDOMAN UNTUK MEMILIH TEKNIK KORELASI DALAM PENGUJIAN


HIPOTESIS
Macam/Tingkatan data Teknik korelasi yang Digunakan
Nominal 1. Koefisien Kontingency

v
Ordinal 1. Spearman Rank
2. Kendal Tau
Interval dan Ratio 1. Person Product Moment
2. Korelasi Ganda
3. Korelasi Parsial

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Korelasi Product Moment?


2. Apa itu Korelasi Ganda?
3. Apa itu Korelasi Persial?
4. Apa yang dimaksud dengan Koefisien Kontingensi?
5. Apa yang dimaksud dengan Spearman Rank?
6. Apa yang dimaksud dengan Kendall Tau?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Korelasi Product Moment


2. Untuk mengetahui apa itu Korelasi Ganda
3. Untuk mengetahui apa itu Korelasi Persial
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Koefisien Kontingensi
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Spearman Rank
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kendall Tau

vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Statistik Parametris
1. Korelasi Product Moment (Pearson)
Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membukitkan hipotesis
hubungan dua variable bila data kedua variable berentuk interval/ratio,
dan sumber data dari dua variable atau
lebih tersebut adalah sama, berbentuk regresi linear dan data dari setiap variable be
rdistribusi normal.
Rumus :
∑ xy
rxy=
√∑x2 y2

Dimana
n = banyaknya pasang data (unit sampel)
x = variable bebasy
y = variable terikat
rxy = korelasi antara variable x dan y
ada 3 kemunkinan hipotesis yang diuji yaitu
- Hipotesis uji dua pihak H
H0 : = 0
H1 : 0
- Hipotesis satu pihak, uji pihak kanan
H0 : 0
H1 : 0
- Hipotesis satu pihaK, uji pihak kiri

1
H0 : 0
H1 : 0
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan
- Menggunakan table r product momen (untuk n besar) dengan dk=n
- Menggunakan table distribusi 9untuk n kecil) dengan dk=n-2
criteria pengujian (dengan table r)
- Terima H0 jika rhitung rtabel atau
- Tolak H1 jika rhitung rtabel
criteria pengujian (dengan table distribusi t)
- Terima H0 jka thitung ttabel atau
- Tolak H1 jika thitung ttabel
Konversi nilai r menjadi t hitung menggunakan : t=

2. Korelasi Ganda
Korelasi ganda (multiple correlation)
merupakan angka yang menunjukkan angka yangmenunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih
dengan satu variabel dependen. Simbol korelasi ganda adalah R. korelasi ganda (R)
untuk dua variabel independen dan satu dependen.
Rumus korelasi ganda dua variabel adalah

ryx1 2+ ryx2 2− 2ryx1 ryx2 rx1x2


Ry.x1x2 = √ 1−rx1x2 2

Dimana :

2
Ry.x1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y2
ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y2

Hipotesis yang diuji yaitu hipotesis uji dua pihak :


- H0 : y.12 = 0
- H1 : y.12 0
Pengujian hipotesis korelasi ganda menggunakan uji F (table distribusi F) dengan d
erajat kebebasan (dk) terdiri atas :
dk1 = pembilang = k (k=banyaknya variable bebas) dan
dk2 = dk penyebut = n-k-1 (n=banyaknya pasangan data/sampel)
Konversi nilai koefisien korelasi R kedlam nilai Ehitung menggunakan rumus :

R2 /k
Fh = (1−R2 )/(n−k−1)

Kriteria pengujian hipotesis, yaitu :


- Terima H0 jika Fhitung < Ftabel
- Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel

Jadi untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu k
orelasisederhananya dulu melalui korelasi Product Moment dari Pearson

3
3. Korelasi Parsial
Korelasi Parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud
mengetahui pengaruh atau mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara
variabel independen dan dependen, dimana
salah satu variabel independennya dibuat tetap/dikendalikan. Jadi korelasi parsial
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua
variabel atau lebih, setelah satu variabel yang diduga
dapat memengaruhi hubungan variabel tersebut tetap/dikendalikan. Rumus untuk
korelasi parsial adalah

ryx1 − ryx2 . rx1x2


Ry.x1x1 =
√1− r2 x1x2 − √1− r2 yx2

uji koefisien korelasi parsial dapat dihitung dengan rumus :

rp √n−3
t=
√1−r2 p

nilai t table dicari dengan dk = n-1

B. Statistik Nonparametris
Menguji hipotesis asosiatif berarti menguji hubungan antar dua variabel atau lebih
yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel
tersebut diambil.
Terdapat tiga macam hubungan antar variabel, yaitu :

4
1. Hubungan simetris
2. Hubungan sebabakibat.
3. Hubungan interaktif/resiprocal (salingmempengaruhi)
Alat uji yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Koefisien Kontingensi
Alat uji ini dipergunakan untuk menghitung hubungan antara variable bila
datanya Nominal.
2. Korelasi Spearman Rank
Korelasi Rank Spearman
Dipergunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipo
tesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk
ordinal dansampelnya kecil.
3. Korelasi Kendall Tau.
Koefisien Korelasi Kendall Tau
Dipergunakan untuk mencari hubungan dua atau lebih variable dengan data
ordinal dan sampelnya besar (>=30).
Berikut ini dikemukakan dua macam statistik nonparametris yang digunakan
untuk mengujihipotesis asosiatif, yaitu koefisien Kontingensi dan korelasi
Spearman Rank

1. Koefisien Kontingensi
Seperti telah ditunjukkan bahwa koefisien kontingensi digunakan untuk
menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal.
Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Kuadrat yang
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen. Oleh karena
itu, rumus yang digunakan mengandung nilai Chi Kuadrat.
Rumus :

5
X2
C = √N+ X2

Harga Chi kuadrat dicari dengan rumus :

(OPij + Eij )2
X2 = ∑ri=1 ∑kj=1 EP

Untuk memudahkan perhitungan, maka data-data hasil penelitian perlu disusun ke


dalam tabel penolong, seperti berikut,
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN C
Var. B Variabel A Jumlah
B1 (A1B1) (A2B2) …. (AkBk)
B2 (A2B2) (A3B3) …. (AkBk)
- - - ….
- - - ….
Br (A1Br) (A2B2) …. (AkBk)
Jumlah

2. Korelasi Spearman Rank


Kalau pada Product Moment, sumber data untuk variabel yang akan dikorelasi
adalah sama, data yang dikorelasi adalah data interval atau rasio, serta data dari
kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal, maka dalam krelasi
Spearman Rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonservasikan dapat

6
berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data
ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal.
Jadi korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang a
tau rangking, dan bebas distribusi.
Jika sumber datanya berbeda maka untuk menganalisisnya digunakan Spearman
Rank yang rumusnya adalah :

6 ∑ 𝑏𝑖 2
𝜌 =1−
𝑛(𝑛2 − 1)
Dimana:
 = koefisien korelasi Spearman Rank
karena korelasi Spearman Rank bekerja dengan data ordinal, maka data tersebut
terlebih dahuluharus diubah menjadi data ordinal dalam bentuk rangking

3. Korelasi Kendal Tau ()


Seperti dalam korelasi Spearman rank, korelasi Kendal Tau dapat digunakan untuk
mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variable atau lebih, bila datanya
berbentuk ordinal atau rangking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk
menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10, dan dapat dikembagkan
untuk mencari koefisien korelasi parsial.
Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

∑ 𝐴− ∑ 𝐵
= 𝑁 (𝑁−1)
2

Dimana :

7
 = Koefisisen korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<  < 1)
A = Jumlah rangkaian atas
B = Jumlah rangkaian bawah
N = Jumlah anggota sampel (pasang data)
Hipotesis yang diuji :
H0 : =0 (tidak ada hubungan)
H1 : 0 (tidak ada hubungan)
Uji signifikan koefisien korelasi menggunakan rumus Z, karena ditribusinya
mendekati distribusi normal, yakni dengan membandingkan uji Zhitung dengan
Ltabel. Dengan criteria pengujian :
- Tolak H0 jika Zhitung > Ztabel
- Terima H1 jika Zhitung < Ztabel
Konversi nilai menjadi Zhitung menggunakan rumus :

𝜏
Z= 2 (2𝑁+5)
√9𝑁 (𝑁−1)

Korelasi Kendall Tau Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa


variabel efektifitas organisasi
berkorelasi positif dengan variable kemampuan kerja (x1) dengan
koefisien korelasi positif sebesar 0,805 dan signifikan pada level 0,000 dan variable
budaya (x3) dengan koefisien korelasi positive
sebesar 0,73 dengal level siginifikan 0,000.
Sedangkan variable motivasi berkorelasi negatif sebesar -0,166 dengan level
signifikansi (0,220 lebih besar dari 0.005, H0 diterima dan Ha ditolak)

8
Sedangkan untuk melihat seberapa besar korelasi ketiga variable independen
(x1, x2 dan x3) dengan variable dependen (Y) dipergunakan alat uji konkordansi
Kendall.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa Hipotesis
Asosiatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu rumusan
masalah yang mempertanyakan mengenai hubungan antara dua variabel di dalam
suatu penelitian.
Jadi, jika ada penelitian yang meneliti hubungan dari dua hal atau dua variabel
dalam penelitian. Maka hipotesis yang disusun sudah tentu dalam bentuk hipotesis
asosiatif. Yakni hipotesis yang akan menentukan ada tidaknya hubungan antara
dua variabel yang berbeda tersebut.

B. Saran

Saya sebagai penyusun, menyadari bahwa Makalah ini banyak sekali kekurangan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, Saya akan terus memperbaiki
Makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan Makalah diatas.

10

Anda mungkin juga menyukai