Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINI RISET

TANAMAN JAGUNG ( Zea mays )

DISUSUN OLEH :

WILDAN AL QODRI 1813010106

LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN DAN PETERNAKAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2021
BIODATA PETANI RESPONDEN

Nama : WAK NO
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tempat Tanggaal Lahir : Sei Glugur, 17 Maret 1956
Alamat : Desa Sukaraya
Umur : 77 Tahun
Pekerjaan : Petani
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang Maha Esa atas segala rahmat dan
ridho-Nya sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu.atas tersusunnya
laporan ini saya mengucapkan terima kasih untuk dukungan dari berbagai pihak yang
memberikan bantuan secara materil dan moril baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

2. Ibu Hanifah Mutia Z. N. A, S.Si., M.Si. Selaku Kepala Program Studi


Agroekoteknologi Universitas Pembangunan Panca Budi.
3. Bapak Muhammad Wasito, S.P.M.M Selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
4. Ibuk Sri Mahareni br. Sitepu, SP., MP Selaku Dosen Mata Kuliah Analisis
Finansial Usaha Pertanian.
5. Ibuk Sri Mahareni br. Sitepu, SP., MP Selaku Pembimbing Praktikum
Analisis Finansial Usaha Pertanian .
Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk syarat mengikuti Praktikal
Test pada Praktikum Analisis Finasial Usaha Pertanian. Dan harapan saya semoga
laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Demikian yang dapat saya sampaikan, Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, Januari, 2021

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini diajukan dan disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Praktikal
Test Praktikum Analisis Finansial Usaha Pertanian di Laboratorium Kebun
Percobaan dan Peternakan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

Mata Kuliah : Praktek Analisis Finansial Usaha Pertanian


Program Studi : Agroteknologi
Penyusun : WILDAN AL QODRI 18130100106

Medan, Januari 2021

Diketahui,

Ka. Laboratorium Pembimbing Praktikum

Muhammad Wasito, S.P.M.M, Sri Mahareni br. Sitepu, SP., MP


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Jagung (Zea mays,L.) merupakan tanaman serealia termasuk family poaceae,
ordo Poales yang merupakan tanaman berumah satu ( monoius) dimana letak bunga
jantan terpisah dengan bunga betina tetapi masih dalam satu tanaman. Jagung adalah
tanaman protandrus, yaitu mekarnya bunga jantan pelepasan tepung sari biasanya
terjadi satu atau dua hari sebelum munculnya bunga betina (Warrier dan Tripathi,
2011).

Tanaman jagung adalah tanaman multifungsi memiliki banyak kegunaan, dan


hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam
keperluan, oleh karena itu jagung mempunyai arti penting dalam pengembangan
industri di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan (Bakhri,
2013). Dengan demikian, semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di
Indonesia maka kebutuhan akan jagungpun semakin meningkat. Pulau Sulawesi
merupakan pulau yang memiliki luas 18,7 juta ha dengan lahan potensial yang dapat
dimanfaatkan untuk lahan pertanian, sehingga memiliki peluang cukup besar untuk
peningkatan produksi bahan pangan termasuk jagung. (Hikmatullah dan Suryani,
2014).

Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari oleh


masyarakat karena banyak mengandung gizi dan memiliki nilai ekonomis (Nuryadin
et al., 2016). Terjadi peningkatan volume ekspor jagung manis pada 2014 sebesar
20.056 ton dan pada 2015 meningkat menjadi 78.963 ton (BPS, 2015). Tingginya
permintaan jagung manis memacu petani untuk meningkatkan produksi jagung manis
(Septian, Aini, dan Herlina, 2015).

Tujuan

1. Mengetahui cara berbudidaya tanaman jagung (zea mays)


2. Mengetahui perkembangan tanaman jagung yang baik guna menghasilkan
produksi yang bagus.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi metode yang baik
dalam hal bertani khususnya pada tanaman jagung yang umum ditanam oleh petani,
agar hasil produksi meningkat dan mensejahtrakan penati jagung.
TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Tanaman Jagung

 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


 Divisi atau fillum : Angiospermae
 Kelas : Monocotyledoneae (Tumbuhan dengan biji berkeping satu)
 Ordo / bangsa : Poales
 Famili atau suku : Poaceae
 Genus atau marga : Zea
 Spesies / jenis : Zea mays L.

Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu
akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan
embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku paling
bawah, yaitu sekitar 4 cm di bawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah
akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah.
Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air
tanah (Purwono dan Hartono, 2011).

Batang tanaman jagung sangat berbeda dengan batang tanaman lainnya, yaitu
batang tanaman jagung berbentuk silindris dan padat (solid) sedangkan jagung-
jagungan umumnya berlubang. Batang tanaman jagung terisi oleh teras, dimana
didalam teras tersebut terdapat bekas-bekas pembuluh yang tidak beraturan. Di
sebelah luar jumlah berkas pembuluh itu lebih banyak sehingga dapat menguatkan
batang tanaman. Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah ruas biasanya 14
(antara 8 - 21). Tinggi batang berbeda-beda dari 90 cm untuk varietas-varietas
berumur genjah atau varietas yang berhabitus pendek, malah pop corn (Zea mays
everta) tingginya hanya diantara 30 - 50 cm, sedangkan kebanyakan tanaman jagung
mempunayai ketinggian antara 1,50 - 3 meter, kadang-kadang ada yang tingginya
lebih dari 3 meter (Nuning, dkk. 2007).
Menurut Purwono dan Hartono (2011), daun jagung memanjang dan keluar
dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 - 48 helaian, tergantung
varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah daun, dan helaian
daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. Antara kelopak dan helaian
terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak. Fungsi
ligula adalah mencegah air mauk ke dalam kelopak daun dan batang. 5 Bunga jagung
tidak memiliki petal dan sepal sehingga disebut bunga tidak lengkap, bunga jagung
juga termasuk bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina berada pada
bunga yang berbeda. Bunga jantan terdapat diujung batang, adapun bunga betina
terdapat di ketiak daun ke-6 atau ke-8 dari bunga jantan. Biji jagung tersusun rapi
pada tongkol, dalam satu tongkol terdapat 200- 400 biji. Biji jagung terdiri dari tiga
bagian. Bagian paling luar disebut pericarp, bagian atau lapisan kedua yaitu
endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian paling dalam
yaitu embrio atau lembaga.

Morfologi Tanaman Jagung

 Morfologi Akar Tanaman Jagung

Sistem perakaran pada tanaman jagung adalah akar serabut dengan kedalaman hingga
8 meter, namun sebagian besar berada pada kedalaman sekitar 2 meter.

Tanaman jagung yang sudah dewasa akan tumbuh akar adventif dari buku-buku
batang tanaman jagung bagian bawah yang dapat membantu tanaman jagung menjadi
tegak.

 Batang Tanaman Jagung

Tanaman jagung memiliki batang yang tegak, mudah terlihat dan beruas-ruas. Ruas
terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku. Tanaman jagung memiliki
batang yang tidak mengandung banyak lignin.

 Morfologi Daun Tanaman Jagung


Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk yang
memanjang. Daun yang dimiliki oleh tanaman jagung ini berwarna hijau muda pada
saat masih muda, dan berwarna hijau tua pada saat tanaman dewasa, serta berwarna
kuning pada saat tanaman sudah tua.

Selain itu terdapat ligula antara pelepah daun dengan helai daun. Tanaman jagung
memiliki daun yang tulang daunnya sejajar dengan ibu tulang daun tanaman jagung.
Permukaan daun pada tanaman jagung ada yang berambut dan ada yang licin.

Daun tanaman jagung memiliki stomata yang berbentuk halter yang merupakan ciri
khas yang dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk ke dalam famili atau suku poaceae.

Setiap stomata pada tanaman daun dikelilingi oleh sel – sel epidermis yang berbentuk
seperti kipas. Struktur tersebut memiliki peran penting dalam melakukan respon
tanaman untuk menanggapi defisit air pada sel-sel daun tanaman jagung.

 Morfologi Bunga Tanaman Jagung

Bunga yang dimiliki oleh tanaman jagung terdiri atas bunga jantan dan bunga betina,
yang masing-masing terpisah atau diklin dalam satu tanaman atau monoecious.

Setiap kuntum bunga tanaman jagung memiliki struktur yang khas dari bunga yang
termasuk ke dalam famili / suku poaceae yang disebut sebagai floret. Pada tanaman
jagung, sepasang glumae atau gulma membatasi dua floret.

Bunga jantan dapat tumbuh pada bagian puncak dari tanaman jagung, yang berupa
karangan bunga atau inflorescence. Pada bunga tanaman jagung terdapat serbuk sari
yang berwarna kuning dengan memiliki aroma yang khas.

 Morfologi Tongkol Tanaman Jagung

Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh dari buku dan terdapat di antara
batang daun dengan pelepah daun dari tanaman jagung.

Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu buah
tongkol yang produktif, meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah bunga betina.

Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2 hingga 5 hari lebih dulu daripada
bunga betinanya.

METODE DAN BAHAN

Waktu Dan Tempat


Mini riset tanaman jagung ini dengan mendapatkan berapah hasil keuntungan
tanaman ubi ungu dalam sekali panen dilakukan pada bulan maret samapi april.
Peneltian mini riset ini bertempat Desa Sukaraya dusun Pembangunan Kec. Pancur
Batu
Bahan Dan Alat
 Buku data
 Hp sebagai Alat dokumentasi
 Alat tulis
Prosedur Kerja
Penelitian dilakukan dengan langsung terjun kelapangan untuk melakukan
wawancara terhadap petani guna mendapatkan info hasil keuntungan yang didapat
sekali panen tanaman jagung
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Untuk Lahan 300m2

Biaya Tetap (Penyusutan)

Jenis Barang Harga Baru Nilai Sisa Umur Nilai

Penyusutan
4 Cangkul Rp. 260.000., Rp.140.000., 3 Tahun Rp. 40.000.
3 Sabit Rp. 135.000., Rp.60.000., 2 Tahun Rp. 3.750.000.,
Alat Semprot Rp. 200.000., Rp. 80.000., 2 Tahun Rp. 60.000.,
Total Biaya Tetap Rp. 137..000.,

Biaya Variabel

1. Benih

Jumlah Benih Harga

100,250 kg Benih jagung Rp. 500.000.,

2. Pupuk

Jenis Pupuk Jumlah Harga

Urea 50 kg Rp. 150.000.,

Phonska 50 kg Rp. 180.000.,

SP36 plus 50 kg Rp. 150.000.,

Total Rp. 480.000.,

3. Pestisida
Jenis Pestisida Jumlah Harga

Trisula 500 ml Rp. 120.000.,

Super Max 500 ml Rp. 210.000.,

Multi tomil 500 ml Rp. 96.000.,

Total Rp. 426.000.,

4. Tenaga Kerja

Jenis Tenaga Kerja Harga

Penanaman Rp. 450.000.,

Babat/ Semprot Rp. 300.000.,

Pemanenan Rp. 160.000.,

Total Rp. 910.000.,

Total Biaya Variabel

Nama Biaya Harga

Benih Rp. 500.000.,

Pupuk Rp. 480.000.,

Pestisida Rp. 526.000.,

Tenaga Kerja Rp. 910.000.,

Total Biaya Variabel Rp. 2.316.000.,

Total Biaya

Jenis Biaya Jumlah

Total Biaya Tetap Rp. 137.50,

Total Biaya Variabel Rp. 2.316.000,

Biaya Tetap + Biaya Variabel Rp. 2.453.000.50,


Penerimaan dan Pendapatan

NO. Keterangan Jumlah

1. Penerimaan Rp. 8.000.000,

2. Pendapatan Rp. 5.546.000.50,

Perhitungan

 Biaya Tetap (Penyusutan):

1. Cangkul

Biaya tetap−Nilai sisa Rp . 260.000 – Rp.140 .000


= = Rp. 40.000.,
umur 3 tahun

2. Sabit

Biaya tetap−Nilai sisa Rp . 135.000 – Rp.60 .000


= = Rp. 37.500.000.,
umur 3 tahun

3. Alat semprot

Biaya tetap−Nilai sisa Rp .200−Rp.80 .0000


= = Rp. 60.0000.,
umur 2tahun

Jumlah: Rp. 40.000 + Rp. 37.500.000 + Rp. 60.000 = Rp. 137.500.000.,

 Biaya Variabel

1. Benih padi 100,250 kg: Rp. 500.000.,

2. Pupuk: Rp.480.000.,

3. Pestisida: Rp. 526.000.,

4. Tenaga kerja: Rp. 910.000.,

Jumlah: Rp. 500.000 + Rp. 480.000 + Rp. 526.000 + Rp. 910.000 = Rp.2.316.000.,

 Biaya Total

Biaya tetap + Biaya variabel: Rp. 137.500.000 + Rp. 2.316.000 = Rp. 2.453.500.,
 Total Penerimaan

Hasil panen x harga jual: 40000 kg x 2.000/kg = Rp. 8.000.000.,

 Pendapatan/keuntungan

Total penerimaan – Biaya total: Rp. 8.000.000 – Rp. 2.453,500., = Rp. 5.546,500.,

Ratio

Total penerimaan Rp .8 .000 .000


=¿ =¿ 3,26
Total biaya Rp .2 ..453.500

Bet
Unit

= Biaya tetap : Hasil penjualan/unit – Biaya variabel/unit

= Rp. 137.500 : 2 – 579

= -301

Bet Rupiah

= Biaya Tetap : 1 – Biaya variabel : Hasil penjualan

= Rp. 137.500 : 1 – Rp. 2.316.000,. : Rp. 8.000.000

= Rp. 137.499.711

Bet Harga Jual

= Biaya tetap + (Biaya variabel/unit x Jumlah produksi) : Jumlah produk

= Rp. 137.500 + (579 x 4000) : 1463 = 613.375

Untuk Lahan 600m2

Biaya Tetap (Penyusutan)

Jenis Barang Harga Baru Nilai Sisa Umur Nilai

Penyusutan
8 Cangkul Rp. 520.000., Rp.280.000., 6 Tahun Rp. 80.000.
6 Sabit Rp. 270.000., Rp.120.000., 4 Tahun Rp. 7.500.000.,
Alat Semprot Rp. 400.000., Rp.160.000., 4 Tahun Rp. 12.000.,
Total Biaya Tetap Rp. 274.000.,

Biaya Variabel

5. Benih

Jumlah Benih Harga

200.500 kg Benih Padi Rp. 1.000.000.,

6. Pupuk

Jenis Pupuk Jumlah Harga

Urea 100kg Rp. 300.000.,

Phonska 100 kg Rp. 360.000.,

SP36 plus 100 kg Rp. 300.000.,

Total Rp. 960.000.,

7. Pestisida

Jenis Pestisida Jumlah Harga

Trisula 1liter Rp. 240.000.,

Super Max 1 liter Rp. 240.000.,

Multi tomil 1 liter Rp. 192.000.,

Total Rp. 627.000.,

4.Tenaga Kerja

Jenis Tenaga Kerja Harga

Penanaman Rp. 900.000.,

Babat/ Semprot Rp. 600.000.,

Pemanenan Rp. 320.000.,


Total Rp. 1.520.000.,

Total Biaya Variabel

Nama Biaya Harga

Benih Rp. 1.000.000.,

Pupuk Rp. 960.000.,

Pestisida Rp. 1.052.000.,

Tenaga Kerja Rp. 1.820.000.,

Total Biaya Variabel Rp. 4.632.000.,

Total Biaya

Jenis Biaya Jumlah

Total Biaya Tetap Rp. 274.100,

Total Biaya Variabel Rp. 4.632.000,

Biaya Tetap + Biaya Variabel Rp. 4.632.247.100,

Perhitungan

 Biaya Tetap (Penyusutan):

4. Cangkul

Biaya tetap−Nilai sisa Rp . 520.000 – Rp.280 .000


= = Rp. 80.000.,
umur 6 tahun

5. Sabit

Biaya tetap−Nilai sisa Rp . 270.000 – Rp.120 .000


= = Rp. 75.000.,
umur 6 tahun

6. Alat semprot
Biaya tetap−Nilai sisa Rp .400−Rp.160 .0000
= = Rp. 120.0000.,
umur 4 tahun

Jumlah: Rp. 80.000 + Rp. 75.000.000 + Rp. 120.000 = Rp. 275.000.,

 Biaya Variabel

5. Benih padi 200.500 kg: Rp. 1.000.000.,

6. Pupuk: Rp.960.000.,

7. Pestisida: Rp. 1,052.000.,

8. Tenaga kerja: Rp. 1.820.000,

Jumlah: Rp. 1.000.000 + Rp. 960.000 + Rp. 1.052.000 + Rp. 1.820.000 =

Rp.4.632.000.,

 Biaya Total

Biaya tetap + Biaya variabel: Rp. 274,500.000 + Rp. 4.632.000 = Rp. 4.906.000.,

 Total Penerimaan

Hasil panen x harga jual: 80000 kg x 2.000/kg = Rp. 16.000.000.,

 Pendapatan/keuntungan

Total penerimaan – Biaya total: Rp. 16.000.000 – Rp. 4.906.000., = Rp. 11.093.000.,

Ratio

Total penerimaan Rp .16 .000 .000


=¿ =¿ 30,6
Total biaya Rp .4 .906 .000

Bet
Unit

= Biaya tetap : Hasil penjualan/unit – Biaya variabel/unit

= Rp. 274.100 : 2 – 4.632

= - 4,49
Bet Rupiah

= Biaya Tetap : 1 – Biaya variabel : Hasil penjualan

= Rp. 274.100 : 1 – Rp. 4.632,247. : Rp. 16.000.000

= Rp. 15.415.437.5

Bet Harga Jual

= Biaya tetap + (Biaya variabel/unit x Jumlah produksi) : Jumlah produk

= Rp. 274.100 + (4.632 x 8000) : 1.926 = 3.37056

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Saran
DAPTAR PUSTAKA

Warrier, Ranjini and Tripathi, K.K. 2011. Biology Of Zea mays (Maize). India. Departmen Of

Biotechnology Government Of India.

Hikmatullah dan Suryani, Erna. 2014. Potensi Sumberdaya Lahan Pulau Sulawesi Mendukung

Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedele. Jurnal sumber daya lahan Edisi Khusus. 41-

56.

Nuryadin, A.K., E. Suprapti, A. Budiyono. 2016. Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis. AGRINECA. (16)2: 12-23. ISSN : 0854-2813.

Septian, N.A.W., N. Aini, N. Herlina. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays Saccharata) pada Tumpangsari dengan

Tanaman Kangkung (Ipomea reptans). J Produksi Tanaman. 3(2):141 – 148.

Prahasta A.,2009.Agribisnis Jagung.Bandung.Pustaka grafika

Anda mungkin juga menyukai