Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum Wr.

Wb

Pertama-tama masrilah kita ucapkan rasa syukur kita kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan karunia nya lah kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat waalafiat. Shalawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, yang mana
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita
rasakan pada saat ini.

Bulan Dzulhijjah ini disebut dengan Hari Raya Qur'ban atau 'Idul Adh-ha, karena seorang
muslim mendapat kesempatan untuk beramal bakti dengan menyembelih hewan korban, apakah
itu dengan binatang unta, kambing atau lembu. Dan juga bagi orang yang telah di anugrahi
rezeki yang melimpah ruah, dia diwajibkan untuk berkorban. Menyembelih binatang kurban itu
tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang menunaikan ibadah haji di Mekkah, tetapi bagi
setiap muslim dimanapun berada, kemudian daging qurbannya dibagi-bagikan kepada para fakir
miskin, dan sebagainya boleh dimakan sendiri.

Dalam Al-Qur'an Surat Al Kautsar Allah memerintahkan:

"Maka sembelihlah untuk Tuhan dan Berkorbanlah"

Dan dalam hadist lain Rasulullah bersabda: "Barang siapa mempunyai kelapangan (kejembaran
rezeki), mampu untuk berkorban tetapi tidak melakukannya, maka janganlah dia dekat-dekat ke
Mushollah tempat kami beribadat".

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Binatang korban yang disembelih dengan hati yang ikhlas itu kelak di hari akhir akan ditimbang
darahnya, tanduknya, bulunya dan semua anggota tubuhnya, sekaligus akan menjadi saksi
baginya.

Rasulullah saw bersabda yang artinya:

"Sembelihlah korban dan senangkanlah hatimu, sesungguhnya seorang muslim yang


menghadapkan hewan-hewan sembelihnya ke kiblat, maka darah hewan itu, tanduknya dan
bulunya semuanya merupakan kebajikan yang akan ditimbang pada hari kiamat."
Hadirin sekalian yang berbahagia!

Menyembelih binatang korban itu mengandung dua aspek perwujudan, yaitu:

Pertama : Aspek uhudiah (Peribadatan), yaitu berbakti dan mendekatkan diri kepada
Tuhan, sesuai dengan asal kata korban itu berasal dari kata "Qoroba" yang artinya mendekatkan
diri kepada Allah.

Kedua : Aspek kemasyarkatan. Karena dengan melakukan korban dan membagi-bagikan


daging sembelihan itu akan berkembanglah pendekatan sesama umat manusia. Dimana kaum
muslimin yang sedang hidup dalam garis kemiskinan yang selama hidupnya tidak pernah makan
daging sapi, kini dia merasakan bagaimana nikmatnya makan daging ikan sapi.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan
berkenan di hati para hadirin sekalian. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf
atas segala kekurangan dan kekhilafannya.

Akhirul kalam WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WASSALAMU'ALAIKUM


WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUHU.

Anda mungkin juga menyukai