“ANALISIS KORELASI”
OLEH
KELOMPOK 9
YASMIN (A1I121079)
KENDARI
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia, taufik serta hidayh-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Analisis Korelasi” dengan tepat pada waktunya.
Kami berterima kasih kepada Ibu Hasnawati, S.Si. M.Si., selaku dosen
mata kuliahAnalisis Regresi Terapan yang telah memberikan tugas ini kepada
kami. Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga
kami sebagai penulis. Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik, saran dan
usulan yang membangun dari bapak dan teman-teman sekalian demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “correlation” yang dalam
bahasa indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan timbale
balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan antara dua
variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang digunakan korelasi
adalah r xy artinnya korelasi antara variable x dan variable y. Nilai korelasi berkisar
antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol
dan paling tinggi adalah 1.00.
Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan
hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi
nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative.
disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan
parallel, artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan
arah yang sama. jadi apabila variable x mengalami kenaikan atau pertambahan
akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan
kenaikan atau pertambahan pada variable y atau sebaliknya, penurunan dan
pengurangan pada variable x akan akan diikuti pula dengan penurunan dan
pengurangan pada variable y.
B. Rumusan Masalah
1
1. Pengertian Korelasi dan Analisis Korelasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Korelasi Product Moment Pearson?
3. Apa yang dimaksud dengan Koefisien Determinasi?
4. Bagaimana pengujian Hipotesis (Uji t) pada analisis korelasi?
5. Bagiaman contoh soal dan data pada analisis korelasi?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Korelasi
(Moh Hariadi: 132: 2009) Kata “Korelasi” berasal dari bahasa inggris
yaitu “Correlation” yang dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling
hubung atau hubungan timbal balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi
adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif.
Lambang yang digunakan korelasi adalah r xy artinnya korelasi antara variable X
dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya
nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.
3
analisis terhadap hubungan antara dua variable, satu varaiabel bebas dengan satu
variable terikat, sedangkan multivariate correlation yaitu analisis hubungan antara
lebih dua variable bebas.
4
B. Korelasi Product Moment Pearson
Korelasi product moment pearson, atau dengan simbol (r), ini paling
populer dan sering digunakan oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini
dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Fungsi dari korelasi ini adalah untuk
mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan
variabel terikat (dependent).
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
5
0,00 − 0,199 Sangat Rendah
KD = R = r2x 100%
Keterangan:
6
baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan
variabel terikatnya. Nilai Adjusted R Square dapat bernilai negatif, sehingga jika
nilainya negatif, maka nilai tersebut dianggap 0, atau variabel bebas sama sekali
tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya.
𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2
Keterangan:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Nilai t
n = Jumlah Sampel
1 54 24
2 64 18
3 74 26
4 68 32
7
5 70 38
6 82 20
7 64 12
8 86 46
9 52 40
10 80 34
11 64 26
12 80 42
13 74 36
14 62 42
15 82 30
16 46 16
17 76 12
18 52 14
19 60 20
20 78 24
Pertanyaannya adalah:
a) Hitunglah nilai r atau korelasi product moment pearson dalam data
tersebut di atas?
b) Bagaimana nilai koefisien determisinya? Nilai R!
8
Motivasi Prestasi
N0 XY X2 Y2
(X) (Y)
9
20 78 24 1872 6084 576
∑𝑋 ∑𝑌 ∑ 𝑋𝑌 ∑ 𝑋2 ∑ 𝑌2
Jml
= 1368 = 552 = 38572 = 96152 = 17432
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2−(∑ 𝑌)2}
20 × 38572 − (1368)(552)
𝑟𝑥𝑦 =
√{20 × 96152 − (1368)2 }{20 × 17432 − (552)2 }
16.324
𝑟𝑥𝑦 = 47621,42
𝑟𝑥𝑦 = 0,34
Karena nilai dari 𝑟𝑥𝑦 didapatkan adalah 0,34 maka sesuai dengan
tabel interpretasi korelasi, tergolong rendah, sehingga bisa
disimpulkan variable motivasi terhadap prestasi mempunyai
hubungan yang rendah.
10
Artinya adalah sebanyak 11 % variabel prestasi dipengaruhi oleh
variebel motivasi, namun sisanya adalah 89 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang belum didefinisikan.
11
2. Seorang Engineer ingin mempelajari apakah adanya pengaruh Suhu
Ruangan terhadap Jumlah Cacat yang dihasilkan dan juga ingin
mengetahui keeratan serta bentuk hubungan antara dua variabel tersebut.
Engineer tersebut kemudian mengambil data selama 30 hari terhadap rata-
rata (mean) suhu ruangan dan Jumlah Cacat Produksi seperti dibawah ini
12
Penyelesaian :
Pertama-tama hitunglah X², Y², XY dan totalnya seperti tabel dibawah ini :
Rata-rata
Tanggal Jumlah
Suhu X2 Y2 XY
Cacat(Y)
Ruangan (X)
1 24 10 576 100 240
2 22 5 484 25 110
3 21 6 441 36 126
4 20 3 400 9 60
5 22 6 484 36 132
6 19 4 361 16 76
7 20 5 400 25 100
8 23 9 529 81 207
9 24 11 576 121 264
10 25 13 625 169 325
11 21 7 441 49 147
12 20 4 400 16 80
13 20 6 400 36 120
14 19 3 361 9 57
15 25 12 625 144 300
16 27 13 676 169 351
17 28 16 576 256 448
18 25 12 729 144 300
19 26 14 529 196 364
20 24 12 576 144 288
21 27 16 729 256 432
22 23 9 529 81 207
23 24 13 576 169 312
24 23 11 529 121 253
25 22 7 484 49 154
26 21 5 441 25 105
27 26 12 676 144 312
28 25 11 625 121 275
29 26 13 676 169 338
30 27 14 729 196 378
Total 699 282 16487 3112 6861
13
a. Kemudian hitunglah Koefisien Korelasi berdasarkan rumus korelasi
dibawah ini:
r= (205830) – (197118)
√{494610 – 488601} {93360 – 75924}
r= 8712
9118.13
r = 0.955
14
Ho: ρ = 0 (Tidak ada hubungan/ korelasi yang signifikan antara
motivasi dan prestasi) Ha: ρ ≠ 0 (Ada hubungan/ korelasi yang
signifikan antara motivasi dan prestasi)
𝑡 = 10,925
(12) Kesimpulan
Ho diterima jika t hitung (mutlak) < t. tabel (α; n-2)
t hitung = 10,925
t tabel = 2,048
Karena t hitung > dari t tabel maka Ho di tolak, artinya ada
hubungan/ korelasi yang signifikan antara dua variabel.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korelasi product moment pearson, atau dengan simbol (r), ini paling
populer dan sering digunakan oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini
dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Fungsi dari korelasi ini adalah untuk
mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan
variabel terikat (dependent).Koefisien determinasi bisa dinyatakan sebagai
seberapa besar kemampuan semua variabel bebas (X) dalam menjelaskan varians
dari variabel terikatnya (Y). Secara sederhana, koefisien determiasi ini dihitung
dengan mengkuadratkan nilai korelasi nya (r).
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17