Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Biostatistika
Dosen pengampu : Dr. Asep Amam, M.Pd
Oleh Kelompok 6:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, atas jasa
beliau kita semua umat Islam bisa melihat dunia ini dipenuhi akhlaq yang mulia, rahmat dan
kasih sayag yang selalu tumbuh diantara umatnya.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Biostatistika
yaitu Bapak Dr. Asep Amam, M.Pd serta kepada anggota kelompok yang telah meluangkan
waktunya dalam proses pembuatan makalah in, sehingga terciptanya makalah yang berjudul
“Uji korelasi” serta kepada pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik. Baiknya.
Kami menyadari dalam proses pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan hubungan yang
sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi nama korelasi
positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative. Disebut
korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan parallel,
artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan arah
yang sama. Jadi apabila variable X mengalami kenaikan atau pertambahan akan
diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan
atau pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan
pada variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada
variable Y.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uji Korelasi
(Moh Hariadi: 132: 2009) Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris
yaitu “ Correlation” yang dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling
hubung atau hubungan timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi
adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif.
Lambang yang digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X
dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya
nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00. adalah 1.00.
3
B. Jenis-jenis Uji Korelasi
Korelasi yang menyatakan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel terikat
dapat dibedakan berdasarkan banyaknya variabel bebas yang mempengaruhi nilai dari
variabel terikat.
1. Korelasi Sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa
kuat hubungan antara dua variabel dan untuk memahami sifat hubungan kuantitatif di
antara keduanya. Hubungan ini dapat berupa lemah, erat, atau bahkan tidak ada
hubungan sama sekali. Dalam korelasi sederhana, ada dua teknik pengukuran asosiasi
yang umum digunakan: korelasi Pearson Product Moment untuk data kontinu dan
diskrit serta korelasi Rank Spearman untuk data diskrit dan nonparametrik
2. Korelasi Parsial adalah metode yang digunakan untuk mengukur seberapa erat
hubungan antara dua variabel independen dan variabel dependen dengan
mengendalikan satu variabel bebas (variabel kontrol). Ini memungkinkan untuk
mengidentifikasi hubungan alami antara variabel yang tidak terpengaruh oleh variabel
kontrol tersebut. Data yang digunakan dalam korelasi parsial biasanya memiliki skala
interval atau rasio, dan koefisien korelasi dapat diinterpretasikan dengan kategori
seperti sangat rendah, rendah, sedang, kuat, atau sangat kuat.
3. Korelasi Ganda adalah bentuk korelasi yang digunakan untuk menganalisis hubungan
antara tiga atau lebih variabel, termasuk dua atau lebih variabel independen dan satu
variabel dependen. Korelasi ganda membantu dalam memahami sejauh mana variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai koefisien
korelasi dalam korelasi ganda dapat berkisar dari -1 (korelasi negatif sempurna)
hingga +1 (korelasi positif sempurna), dengan 0 menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel yang diuji.
1. Korelasi positip : Korelasi positif adalah tingkat hubungan antara dua variabel
yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x (variabel bebas x)
diikuti oleh perubahan variable dependent y (variabel tidak bebas y) secara
“searah.”.
2. Korelasi negatip: Korelasi negatif adalah tingkat hubungan antara dua variabel
yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x (variabel bebas x)
4
diikuti oleh perubahan variabel dependent y (variabel tidak bebas y) secara
“Berlawanan”.
3. Korelasi sederhana (simple corelation) : Adalah tingkat hubungan yang terjadi
antara 2 (dua) variabel saja.
4. Korelasi Multiple (Multiple Corelation) : Yaitu tingkat hubungan yang tejadi
antara 2 (dua) variable atau lebih. Misalkan pada model regrsi linier multiple ( y =
a0 + a1x1 + a2x2 + e ), maka maksud dan pengertian dari pernyataan di atas
adalah: Tingkat hubungan antara y dengan x1 atau tingkat hubungan antara y
dengan x2 atau tingkat hubungan antara x1 dan x2.
5. Korelasi sempurna (perfect corelation) : Maksud dan pengertian dari Korelasi
sempurna antara 2 variabel, yaitu suatu kondisi bahwa setiap nilai variabel bebas x
akan terdapat pada setiap nilai variabel tidak bebas y nya. Hal ini dapat diartikan
pula, bahwa garis regresi yang terbentuk dari data yang tersebar (terdistribusi)
adalah merupakan tempat kedudukan dari data – data dimaksud, sehingga nilai r
nya =1 atau r = -1 6. Korelasi Tidak Sempurna (Imperfect Corelation) : Korelasi
antara 2 (dua) variabel dikatakan tidak sempurna, jika titik – titik yang tersebar
tidak terdistribusi tepat pada satu garis lurus. 7. Korelasi yang mustahil (nonsense
corelation): Korelasi antara dua variabel yang seolah-olah ada tetapi tidak ada.
5
menetapkan korelasi dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang diteliti
tidak akan memberikan persyaratan yang memadai untuk menetapkan hubungan
kausalitas kedalam variabelvariabel tersebut. Sekalipun demikian bukan berarti
bahwa korelasi tidak dapat digunakan sebagai indikasi adanya hubungan kausalitas
antar variabel. Korelas i dapat digunakan sebagai salah satu bukti adanya
kemungkinan terdapatnya hubungan kausalitas tetapi tidak dapat memberikan
indikasi hubungan kausalitas seperti apa jika memang itu terjadi dalam
variabelvariabel yang diteliti, misalnya model recursive, dimana X mempengaruhi
Y atau nonrecursive, misalnya X mempengaruhi Y dan Y mempengaruhi X.
Dengan untuk mengidentifikasi hubungan kausalitas tidak dapat begitu saja dilihat
dengan kaca mata korelasi tetapi sebaiknya menggunakan model-model yang lebih
tepat, misalnya regresi, analisis jalur atau structural equation model.
2. Korelasi dan Linieritas Terdapat hubungan erat antara pengertian korelasi dan
linieritas. Korelasi Pearson, misalnya, menunjukkan adanya kekuatan hubungan
linier dalam dua variabel. Sekalipun demikian jika asumsi normalitas salah maka
nilai korelasi tidak akan memadai untuk membuktikan adanya hubungan linieritas.
Linieritas artinya asumsi adanya hubungan dalam bentuk garis lurus antara
variabel. Linearitas antara dua variabel dapat dinilai melalui observasi
scatterplots bivariat. Jika kedua variabel berdistribusi normal dan behubungan
secara linier, maka scatterplot berbentuk oval; jika tidak berdistribusi normal
scatterplot tidak berbentuk oval. Dalam praktinya kadang data yang digunakan
akan menghasilkan korelasi tinggi tetapi hubungan tidak linier; atau sebaliknya
korelasi rendah tetapi hubungan linier. Dengan demikian agar linieritas hubungan
dipenuhi, maka data yang digunakan harus mempunyai distribusi normal. Dengan
kata lain, koefesien korelasi hanya merupakan statistik ringkasan sehingga tidak
dapat digunakan sebagai sarana untuk memeriksa data secara individual.
6
Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua
variabel.
3. Korelasi sama dengan 1
7
5. Lakukan analisa sebagai berikut :
Klik Analyze pilih Correlate pilih Bivariate
8
6. Pindahkan kolesterol dan asam urat kekotak sebelah kanan (Variabels)
7. Klik “OK”
Diperoleh hasil :
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan derajat hubungan linear
antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900
oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson product moment (PPM) Korelasi
adalah salah satu teknik analisis statistic yang paling banyak digunakan oleh para
peneliti, karena peneliti pada umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya. Misalnnya kita ingin
menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara umur dengan tekanan
darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja dan seterusnya.
Hubungan antara dua variable didalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan
sebab akibat melainkan hanya hubungan searah saja.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kasempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami butuhkan guna perbaikan makalah berikutnya. Semoga apa yang telah
dituliskan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11