Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN ANTARVARIABEL, HIPOTESIS, DAN UJI SIGNIFIKANSI

Dosen Pengampu:

Sri Indrawati, M. Pd., Ph.D.

Hani Athus Sholekha, M. Pd.

Oleh:

Kelompok 8

1. Shelly Pebriyanti 06021182227007


2. Rama Ardiansyah 06021282227018
3. Putri Permata Aulia 06021282227029
4. Fitri Yanti Sanova 06021282227039
5. Widia 06021182227066
6. Aditya Gilang Ramadhan 06021382227075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Antarvariabel,
Hipotesis, dan Uji Signifikasi” ini tepat waktu. Makalah ini dibuat oleh penulis untuk
memenuhi tugas mata kuliah Statistik. Penulis mengucapkan terima kasih Ibu Sri Indrawati,
M. Pd., Ph.D. dan Ibu Hani Athus Sholekha, M. Pd., selaku dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, baik dari segi isi, referensi, dan lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun agar makalah ini lebih baik ke depannya. Semoga isi dari
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca maupun penulis.

Indralaya, 17 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................................2

PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Hubungan Antarvariabel.......................................................................................3

B. Hipotesis................................................................................................................8

C. Uji Signifikasi......................................................................................................13

PENUTUP........................................................................................................................17

A. Kesimpulan..........................................................................................................17

B. Saran....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengolahan data pada zaman sekarang dipermudah dengan adanya software. Sama
halnya dengan menganalisis data, baik itu data kualitatif maupun data kuantitatif. Salah
satu software yang bisa digunakan untuk mengolah data dan menganalisis data yaitu
SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) (IBM, 2018). SPSS yaitu software
khusus untuk pengolahan data statistik yang paling populer dan paling banyak digunakan
di seluruh dunia. SPSS dipakai dalam berbagai riset pasar, pengendalian dan perbaikan
mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. Dilihat dari fungsinya SPSS
digunakan dalam pengolahan dan analisis data kuantitatif, karena saling berhubungan dan
juga termasuk dalam ruang lingkup statistik.

Awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu
sosial, sehingga SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social
Sciences. Sesuai dengan perkembangan jaman, saat ini kemampuan SPSS diperluas untuk
melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset
ilmu sains, dan lain-lain. Dengan demikian, kepanjangan dari SPSS dirubah menjadi
Statistical Product and Service Solutions. SPSS dapat membaca berbagai jenis data
dengan cara memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor.
Bagaimanapun struktur dari file data awalnya, data dalam Data Editor SPSS harus
dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud hubungan atarvariabel?
2. Apa saja macam-macam variabel?
3. Bagaimana bentuk soal hubungan atarvariabel dan penyelesaiannya dengan
menggunakan SPSS?
4. Bagaimana bentuk soal uji homogenitas dan penyelesaiannya dengan menggunakan
SPSS?
5. Bagaimana bentuk soal uji signifikansi dan penyelesaiannya dengan menggunakan
SPSS?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu yang dimaksud dengan hubungan antarvariabel.
2. Mengetahui macam-macam variable.
3. Mengetahui bentuk soal cara mencari hubungan antarvariabel dengan menggunakan
SPSS.
4. Mengetahui bentuk soal uji homogenitas dan penyelesaiannya dengan menggunakan
SPSS.
5. Mengetahui bentuk soal uji signifikansi dan penyelesaiannya dengan menggunakan
SPSS.

2
PEMBAHASAN

A. Hubungan Antarvariabel
1. Pengertian Variabel
Menurut Hatch dan Farhady (1981), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu objek dengan objek yang lain. Menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa
variabel adalah kontruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya: tingkat
aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
produktifitas kerja, dll. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai,
contohnya tinggi badan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Macam-Macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka macam-
macam variabel penelitian yaitu:
a. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam
bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini biasa disebut juga variabel
eksogen.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam
bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat disebut juga varabel indogen.
c. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
d. Variabel intervening

3
Menurut Tuckman (1988), “An intervening variabel is that faktor that
theoritically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or
manipulated.” Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan atara variabel independen dengan dependen, tetapi
tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini adalah variabel penyela/antara yang
terletak dianatara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.
e. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan, bila akan
melakukan penilitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian
eksperimen.
3. Hubungan Antar Variabel
a. Hubungan Simetris
Disebut hubungan simetris karena variabel yang satu tidak
disebabkan/dipengaruhi oleh varibel lainnya.
b. Hubungan Timbal Balik
Dalam hubungan antara 2 variabel, variabel yang satu dapat menjadi sebab dan
juga dapat merupakan akibat dari variabel lainnya.
c. Hubungan Asimetris
Dalam hubungan antara 2 variabel atau lebih, variabel yang satu mempengaruhi
variabel yang lainnya.

4. Hubungan Antarvariabel Bersifat Linier


Baik korelasi maupun regresi linier dibangun berdasarkan asumsi bahwa
variabel-variabel yang dianalisis memiliki hubungan linier. Strategi untuk
memverifikasi hubungan linier tersebut dapat dilakukan dalam beberapa cara,
misalnya melalui bivariate plot (Azwar, 2000; Salkind & Rasmussen, 2007),
linerity test dan curve estimation (SPSS Inc, 2007), atau analisis residual
(Pedhazur & Kerlinger, 1982).

4
Uji Linearitas ini berfungsi untuk mengetahui bentuk hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Secara bahasa linear diartikan sebagai
hubungan seperti garis lurus.
Dasar Pengambilan Keputusan
a. Jika nilai Sig. deviation from linearity > 0,05, maka terdapat hubungan
yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
b. Jika nilai Sig. deviation from linearity < 0,05, maka tidak terdapat
hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Contoh Soal:
Berikut data mengenai 20 nilai ujian akhir siswa (Y) dan nilai kuis
terdahulu (X) kelas XI SMA.
Kuis (X) Ujian Akhir Siswa (Y)
73 75
93 93
89 90
96 100
73 70
53 55
69 77
47 60
87 90
79 88
69 73
70 74
93 91
79 73
70 78
93 96
78 68
81 93
88 86
78 77

5
Penyelesaian:
Buka aplikasi SPSS 25, lalu klik bagian Variabel View dan rubah
kolom seperti contoh dibawah ini:

Jika sudah, klik data view dan masukkan data nilai siswa sesuai dengan
tabel. Kemudian klik fitur Analyze > Compare Means > Means.

Jika tampilan muncul seperti dibawah ini, letakkan kuis (x) ke


independent List dan Ujian Akhir Siswa (y) letakkan di Dependent List.

6
Setelah itu, klik fitur options, centang Test for linearity > Continue.

Maka akan terlihat hasil berikut:

7
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
B
Ujian Akhir Between (Combined) 2668.38 12 222.365 8.017 .005
e
Siswa * Kuis Groups 3
r Linearity 2309.77 1 2309.77 83.27 .000
d 3 3 1
a Deviation 358.610 11 32.601 1.175 .430
s from Linearity
a Within Groups 194.167 7 27.738
r Total 2862.55 19
k 0
a
n hasil uji linearitas diketahui nilai Sig. deviation from linearity sebesar 0,430 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara nilai
kuis siswa dan nilai ujian akhir siswa.

B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang harus diuji. Selain itu,
hipotesis merupakan jawaban masalah yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan
paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis dibedakan atas dua jenis, yaitu hipotesis
penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dapat didefinisikan sebagai
pernyataan sementara mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data
yang diperoleh dari sampel penelitian. Sedangkan hipotesis statistik adalah pernyataan.
mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Hipotesis
penelitian biasanya dikemukakan dalam kalimat-kalimat pernyataan, sedangkan hipotesis
statistik dinyatakan dengan notasi-notasi statistik.
Penggunaan SPSS untuk Pengujian Hipotesis Dua Sampel Uji T Dua Sampel yang
Saling Bebas Menggunakan SPSS
Contoh 1 :
Manager Penjualan PT. Duta Makmur ingin mengetahui apakah ada perbedaan prestasi
penjualan roti rasa durian berdasarkan tingkat pendidikan salesman.

8
Pendidikan Sales Rasa Durian
Sarjana 300
Sarjana 320
Sarjana 324
Sarjana 315
Sarjana 400
Sarjana 420
Akademi 398
Akademi 375
Akademi 364
Akademi 325
Akademi 410
Akademi 425

Penyelesaian:
1. Masukkan data dalam cell
2. Klik Variable View, masukkan variabel yang dibutuhkan.

3. Klik Data, input data ke dalam jendela Editor, pada variabel Salesman
masukkan data sesuai kode berikut:
1 = salesman-sarjana
2 = salesman-akademi
Catatan: Perhitungan dalam SPSS selalu untuk tipe data numerik. Untuk itu, variabel
salesman harus dijadikan numerik.
4. Dari menu utama, pilih Analyze > Compare Means > Independent-Samples
T Test.

9
5. Masukkan variabel Durian pada Test Variable(s).
6. Grouping Variable, pengelompokan ada pada variabel salesman, maka masukkan
variabel salesman.
7. Klik pada Define Group

 Untuk Group 1 isi dengan 1, yang berarti berisi tanda 1 atau ”salesman-
sarjana”.
 Untuk Group 1 isi dengan 2, yang berarti grup berisi tanda 2 atau “salesman-
akademi”.
8. Setelah selesai, pilih Continue > OK maka keluarannya sebagai berikut:

Kesimpulan:
Dengan 0.05 untuk kasus di atas diketahui nilai t-tabel adalah -1.812. Karena pada
keluarannya diperoleh t-hitung = -1.439 > t-tabel = -1.812 maka terima H 0. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara prestasi penjualan roti durian
dengan tingkat pendidikan salesman.
10
Catatan: Penarikan kesimpulan pengujian hipotesis dengan software SPSS
menggunakan statistik uji t, karena output SPSS tidak menampilkan P-value.

Uji T Dua Sampel yang Berpasangan Menggunakan


SPSS Contoh 2:
Produsen Obat diet ingin mengetahui apakah obat yang diproduksinya mempunyai efek
terhadap penurunan berat badan konsumen. Sebuah sampel yang terdiri dari 10 orang
masing-masing diukur berat badannya, kemudian setelah sebulan meminum obat tersebut,
kembali diukur berat badannya.Ujilah pada taraf nyata sebesar 10% apakah obat diet tersebut
berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
No Sebelum Sesudah No Sebelum Sesudah
1 76.85 76.22 6 88.15 82.53
2 77.95 77.89 7 92.54 92.56
3 78.65 79.02 8 96.25 92.33
4 79.25 80.21 9 84.56 85.12
5 82.65 82.65 10 88.25 84.56
Penyelesaian:
1. Masukkan data dalam cell.
2. Dari menu utama, pilih Analyze > Compare-means > Paired-Samples T test.
Pindahkan variabel sebelum dan sesudah ke kotak Paired variables dengan mengklik dua
kali pada variabel tersebut.

3. Klik OK, maka hasilnya sebagai berikut:

11
12
C. Uji Signifikansi
1. Definisi Pengujian Signifikansi Satu Sisi (One Tail)
Pengujian satu sisi menyinggung pengujian signifikansi dimana daerah
penolakan muncul disalah satu ujung distribusi sampling. Ini menunjukkan bahwa
parameter pengujian yang diestimasi lebih besar atau lebih kecil dari nilai kritis.
Ketika sampel yang diuji jatuh di wilayah penolakan, yaitu sisi kiri atau kanan,
tergantung kasusnya, hal itu mengarah pada penerimaan hipotesis alternatif daripada
hipotesis nol. Hal ini terutama diterapkan dalam distribusi chi-kuadrat, yang
memastikankebaikan kecocokan.

Contoh soal (uji hipotesis satu sisi (kanan) / one tailed test)
Seorang ingin menguji kemampua menjual pisang per hari. Data diambil dari 20 orang
sampel secara random dengan kondisi sebagai berikut:

80 70
120 95
90 90
70 85
100 75
60 90
85 70
95 90
100 100
Jadi guna menguji apakah kemampuan menjual pedagang tersebut paling bayak 100kg
per hari,perlu dubuat hipotesis berikut ini:
Hipotesisnya
HO : ≤ 100 kg
Ha : > 100 kg

Tutorial pengujiannya menggunakan SPSS sebagai berikut

13
1. Buka aplikasi SPSS 25, lalu klik bagian Variabel View dan rubah kolom seperti
contoh dibawah ini:

2. Jika sudah, klik data view dan masukkan data nilai siswa sesuai dengan tabel.
Kemudian klik fitur Analyze > Compere Means > One Sample T Test….

3. Jika tampilan muncul seperti dibawah ini, kemampuan jual (x) ke Test Variable (s).

14
4. Jika telah memindahkan kemampuan jual (x) ke Test Variable (s),maka selanjutnya
pada bagian Test Value isi dengan 100. Jika sudah langsung tekan “ok”

5. Setelah klik “ok” maka aka tampil data seperti dibawah ini

Setelah output SPSS keluar, kita akan membadingkan T hitung yang didapat denga
tabel. Dapat dilihat bahwa nilai T hitung adalah -4,074
Nah, untuk ketentuannya adalah untuk wilayah penerimaan Ho adalah di sebelah kiri
sedangkan wilayah penolakan H alternatif adalah disebelah kanan. Jadi, kalau

15
misalnya nilai T hitung berada didaerah penolakan berarti H atau berarti diterima
sedangkan Ho ditolak. Begitupun sebaliknya kalau nilai T hitung di wilayah
penerimaan berarti Ho diterima dan H alternatif ditolak.

Jadi,dilihat T hitung -4,074 nilainya. Nah kita tinggal tentukan nilai T tabelnya. Kita
bisa lihat di tabel pada kolom df = 19, one tailed test nya bisa kita lihat diatas = 0,05,
berarti ada dikolom 19 da nilainya = 1,729.13. One tailed test Ho ditolak dan
alternatif diterima. Maka kita mendapatka nilai T hitung sebesar -4,74, berarti T
hitung berada didaerah penerimaan Ho sehingga Ho diterima.

Kesimpulanya adalah berdasarka pengamatan berarti benar bahwa paling banyak


pedagang pisang menjual pisang sebanyak 100 kg. Nah berarti Ho di terima H
alternatifnya ditolak berdasarkan perbadingan T hitung dan T tabel yang ada.

16
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antar variabel menurut Hatch dan Farhady (1981), variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Menurut Kerlinger (1973)
menyatakan bahwa variabel adalah kontruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan
gaji, produktifitas kerja, dll.
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk memperlihatkan dua atau lebih
kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi
yang sama. Dengan kata lain, uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa
himpunan data yang diteliti memiliki karakteristik yang sama atau tidak.
Uji signifikansi Jika dilihat dari ilmu statistik, nilai signifikansi merupakan nilai
kebenaran pada suatu hipotesis yang diterima atau ditolak. Signifikansi atau probabilitas
dapat memberikan suatu gambaran mengenai hasil penelitian yang memiliki kesempatan
untuk nyata atau benar.

B. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan perlu
adanya perbaikan agar ke depannya lebih baik. Oleh karena itu, penulis memerlukan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan adanya makalah ini, penulis
beharap dapat memberikan pengetahuan dan ilmu yang mudah dipahami bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, D. W. (2016). Pengujian Hipotesis Dua Sempel.

Irwan Gani, S. A. (2018). Alat Analisis Data Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang
Ekonomi & Sosial. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Rufismada. (2013). Korelasi.

18

Anda mungkin juga menyukai