OLEH :
RESKI (2021010101198)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Statistika Pendidikan
menggunakan metode “Paired Sampel t-test. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari
berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada Dosen Pengampu
dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaatbagi pembaca umumnya dan bagi khusunya bagi penulis sendiri.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
D. Hasil Analisis...............................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Uji Statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang diambil.
Seandainya sampel yang diambil merupakan sampel yang saling berhubungan, maka
akan timbul suatu permasalahan bagaiaman cara (metode) menganalisisnya dan uj
statistic apa yang digunakan.
Uji-t berpasangan (paired T-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering
ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai
2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama,
peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama
dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungk saja berupa kontrol, yaitu
tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada
penelitian mengenai efektifitas suatu obat tertentu , perlakuan pertama, peneliti,
menerapkan kontrol, sedangkan perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai
suatu Tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian performance obat
dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan
sesudah diberikan obat (Walpole, R.E. dan R.H Myers. 1995).\
One sample t-test merupakan Teknik analisis untuk membandingkan satu variable
bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara
signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sample. Pada uji hipotesis ini, diambil
satu sample yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel
tersebut (Ruseffendi,1998). Mnurut Siregar, (2005).
Prosedur yang umum dan harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencari hipotesis nol dan hipotesis
2. Pilih tingkat kepercayaan tertentu dan tentukan besarnya sample yang diambil
3. Pilih statistic uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
4. Tentukan daerah kritisnya.
5. Kumpulkan data sampel dan hitung statistic sampelnya, kemudian ubah
kedalam variabel normal standar (Z) atau t (tergantng banyaknya sampel)
6. Nyatakan menolak atau menerima H0
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan Hasil Belajar Bahasa Inggris siswa sebelum dan sesudah di
ajar menggunakan model pembelajaran Jigsaw?
2. Apakah Ada Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar
Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis Kalimat
Uji Dua Arah
H0 :Tidak ada Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Sebelum
dan Sesudah Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw.
H1 :Ada Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Sebelum dan
Sesudah Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw.
Atau
Uji Satu Arah
H0 : Hasil Belajar Bahasa Inggris antara Siswa setelah diajar Menggunakan
Model Pembelajaran Jigsaw sama dengan atau lebih buruk dibandingkan
dengan sebelum diajar Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw.
H1 : Hasil Belajar Bahasa Inggris antara Siswa setelah diajar Menggunakan
Model Pembelajaran Jigsaw lebih baik disbandingkan sebelum diajar
Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw.
b. Hipotesis Statistik
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 µ2
Atau
H0 : µ1 µ2
H1 : µ1 µ2
6. Pada kolom Paired Variabels masukkan Post Test ( Sesudah) pada Variabels 1
dan Pree Test ( sebelum) pada variabael 2.
Lalu Klik OK.
E. K
e
s
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah saya lakukan menggunakan SPS dengan pemilihan
sampel random, data yang saya input tidak normal karena ≤ 0,05. Akan tetapi terdapat
perubahan pada hasil belajar siswa setelah dan sebelum menggunakan model
pembelajaran Jigsaw, Meskipun tidak semua mengalami kenaikan atau perubahan
nilai.
DAFTAR PUSTAKA
Surahman. (2020). Metode Penelitian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jurnal Hikmah, Volume 14, No. 1, Januari – Juni 2017
Anas, Sudiyono.1997. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Herrhyanto,Nar,Hamid, Akib. 2009. Statistik Dasar Jakarta ; Universitas Terbuka