VARIABEL
A. Pengertian Variabel.
Secara umum Variabel diartikan sebagai objek penelitian. Objek
penelitian adalah segala sesuatu yg ada pada manusia/hewan/ tumbuhan
dan sebagainya. Secara metodologis variabel adalah segala faktor atau
segala hal yang didalamnya terdapat keanekaragaman/variasi nilai. Jadi
variabel dapat juga dikatakan sebagai konsep yang mengandung
keragaman/variasi nilai baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif,
sebagi contoh:
1. IPK mahasiswa. IPK merupakan variabel, karena secara
kuantitatif IPK mahasiswa dapat bervariasi mulai dari 0,00 – 4,00.
2. Berat badan merupakan variabel karena secara kuantitatif berat
badan juga bervariasi pada setiap orang, misalnya dari 40 kg - 50
kg.
3. Tingkat sosial ekonomi juga merupakan variabel karena tingkat
soaial ekonomi masyarakat juga bervariasi, dari tingkat sosial
ekonomi rendah sampai dengan tingkat social ekonomi tinggi.
4. Tinggi badan, ini juga variabel karena tinggi badan setiap orang
juga bervariasi
5. Jenis kelamin juga merupakan variabel karena secara kualitatif
jenis kelamin dapat dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki dan
perempuan.
6. Dalam bidang psikologi, sebagai contoh : agresivitas dan motivasi
juga merupakan variabel karena secara kualitatif agresivitas dan
motivasi setiap orang berbeda kadarnya.
Sebaliknya apabila sesuatu itu tidak bervariasi maka itu tidak dapat
dinamakan variabel. Sesuatu yang tidak bervariasi disebut sebagai
konstanta. Sebagai contoh laki-laki . Laki-laki itu bukan variabel karena laki-
laki tidak bervariasi. Hanya ada satu laki-laki. Matahari juga bukan variabel
karena hanya ada satu matahari di dunia ini.
Penelitian sosial/psikologis pada dasarnya mencari hubungan antar
variabel maka atribut apapun yang tidak bervariasi tidak dapat dijadikan
sebahgai objek penelitian karena tidak dapat diukur. Jadi tidak akan dapat
dicari hubungannya dengan variabel/ fenomena yang lain.
B. Macam-macam Variabel
1. Berdasarkan Fungsinya, antara lain :
a. Variabel Bebas ( Independent Variable / I V ) .
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab
timbulnya variabel yang lain atau suatu variabel yang variasinya
mempengaruhi variasi variabel yang lain. Variable yang lain yang
dimaksud disebut sebagai variabel tergantung/terikat,
Sebagai Contoh :
Hubungan antara Curah Hujan dengan Omzet Penjualan Payung
Variabel Bebas
Variabel Tergantung
c. Variabel Intervening.
Variabel intervening adalah Variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas (independent
variable) dengan Variabel Terikat (dependent variable), tetapi tidak
dapat diamati dan diukur. Tuckman (1988) menyatakan bahwa “an
intervening variable is that factor that theoretically affect the observed
phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel ini
merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel
bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak secara
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
tergantung. Pengertian yang sama juga disampaikan oleh Sugiyono
(2019).
Variabel intervening (mediator/mediasi) ini dapat memperlemah
dan memperkuat hubungan antar variabel, tetapi tidak dapat diukur &
diamati. Variabel mediasi atau intervening letaknya berada di antara
variabel independen dengan dependen sehingga variabel dependen
tidak dapat langsung terpengaruh oleh variabel independen.
Contoh :
Sifat Hubungan antar kedua variabel (bebas dan terikat ) tersebut bisa
positif dan juga bisa bersifat negatif. Hubungan Positif akan diketahui jika
meningkat atau menurunnya variasi variabel bebas akan diikuti pula dengan
meningkat atau menurunnya variasi variabel tergantung. sedangkan
hubungan Negatif akan diketahui jika meningkatnya variasi pada variabel
bebas akan diikuti oleh menurunnya variasi pada variabel tergantung, atau
sebaliknya menurunnya variasi pada variabel bebas akan diikuti dengan
meningkatnya variasi pada variabel tergantung.
Contoh :
Dari kerangka teori dibawah ini kita dapat melihat arah hubungan antar
variable
a). Motivasi dengan Kinerja karyawan itu berhubungan positif . Artinya jika
motivasi kerja tinggi maka kinerja karyawannya juga tinggi.Selanjutnya
jika motivasi kerjanya rendah maka kinerjanya juga rendah.
b).Konflik kerja dengan Knerja karyawan itu berhubungan secara negative
artinya jika konflik kerjanya tinggi maka kinerja karyawannya akan
rendah..Sebaliknya konflik kerjanya kerjanya rendah maka kinerjanya
tinggi.
C. Nilai Variabel.
Nilai varibel, hanya dapat dikenakan pada variabel sinambung
/kontinyu, khususnya pada variabel yang datanya adalah data rasio/
interval.
Pada variabel diskrit/pilah data yang dihasilkan adalah data diskrit.
Data diskrit ini bersifat kualitatif, maka agar dapat dikenai statistik, data ini
harus dicari /dihitung frekwensinya.
Contoh: Tabel 1: Data Tentang Pilihan Fakultas
Jenis Kelamin Jenis Fakultas
Psikologi Teknik Ekonomi
Laki-laki 50 120 144
Perempuan 150 40 80
∑ 200 160 224
Tugas 1
Silahkan mencari secara online/offline, jurnal penelitian ataupun skripsi
dan hasil-hasil penelitian yang bisa diakses melalui e-lab, Google scholar,
perpustakaan universitas, fakultas dll, kemudian buatlah laporan Tugas statistika
dasar yang pertama dan dikirimkan ke Portal/Sipeda, paling lambat 3 hari
sebelum kuliah di minggu berikutnya (lihat baik-baik batas terakhir pengumpulan
yang tertera di portal)
1. Tuliskan judul skripsinya atau judul penelitian yang anda baca. Anda wajib
mereview (dua buah penelitian kuantitatif, yang terdiri dari satu buah
penelitian hubungan/korelasi dan satu buah penelitian
perbedaan/komparasi), lengkap dengan nama peneliti dan sumber referensi.
2. Tuliskan nama dari variabel tergantung/terikat dan nama dari variable
bebasnya
3. Tuliskan subyek penelitiannya.
4. Tuliskan hasil ukur yang didapat dari masing-masing variabel tersebut
(apakah berdata rasio, interval, ordinal atau diskrit/nominal).
Keterangan:
Jika anda membaca laporan skripsi, data mengenai identifikasi variable ini
terdapat pada BAB III.