A. Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut
terdapat empat hal yang perlu difahami lebih lanjut yaitu: cara
ilmiah, dare, tujuan dan kegunaan.
Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan
sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan
dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan
digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari
data hilangnya pesawat terbang melalui paranormal, memprediksi
data nomor undian dengan bersemedi di tempat-tempat yang
dianggap keramat, dsb). Sistematis artinya, proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis, (lihat proses penelitian).
Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai
kriteria tertentu, yaitu harus valid, reliabel dan obyektif. Valid
menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Misalnya data orang miskin di suatu desa
jumlahnya 100, maka peneliti juga harus melaporkan 100, maka
1
peneliti harus melaporkan 100. Bila yang dilaporkan peneliti jauh
di gas atau di bawah 100, maka datanya tidak valid. Reliabel
menunjukkan dergjat konsistensi (keajegan) yaitu konsistensi data
dalam interval waktu tertentu. Misalnya data -yang terkurnpul dari
sumber data kemarin jumlah orang miskin 100, maka sekarang
atau besok sumber data akan tetap menyatakan. 133. Obyektif
(lawannya subyektif) menunjukkan derzjat .
persepsi antar orang (interpersonal agreement). Jadi
seseorang mendata. jumlah orang miskin maka orarig lainpun
akan menyatakan jumlah orang miskin juga 100. Secara umum
tujuan penelitian itu -meliputi tiga macata. yaitu yang bersifat
penemuan, pembuktian dan rKgr-_•.±0Lar..
Penemuan berarti data yang diperoleh dar_
-
itu betu:-
betul data yang Baru yang sebelumnya belt= diketahri.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu din3riuka7.1
membuktikan adarya keragu-raguan ter:zea.2 suatu pengetahua7.1..
Selanjutnya per,F-P.Inhnzga.r. berarti datz yang dipc.voleh 6ari. •
penelitian itu digunakan untuk mernpercialam dan memperluas
suatu pengetahunr;
Melalui penelitian. manusia df.-Ipat menggunaLp.11
Secara umum data yang diperoleh dari diguna!;:2,..r.
untuk memaharni, rneahkan„. merzantisipagi
dalam kehidupan 1112:11113ia- l
'OC:747:i_ WI= a:.; as
masalah yang sebelumnya tidak meta& ta!u.
memecahkan berarti memip-Imalkan atau menghilangkan masalah,
dan mengantisipasi berzti Klatu upaya dilakukan sehingga masalah
tidak timbul.
B. Variabel Pen
1. Pengertian
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda maka
jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
2
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau obyek, yang mempunyai "variasi" antara satu
orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain
(Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan
atribut dan bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat
badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan
atribut-atribut dan setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna
merupakan atribut-atribut dan obyek. Bahan baku pabrik,
teknologi produksi, pengendalian mutu, pemasaran, advertensi,
nilai penjualan, keuntungan adalah merupakan contoh variabel
dalam kegiatan maupun ilmu bisnis.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat
badan dapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok
orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian
juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel
karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi.
Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang
dimiliki orang, obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan
tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada
variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat
bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok
sumber data atau obyek yang bervariasi.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah
konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan
contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status
sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-
lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat
dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu
merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981),
menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities)
dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat
dirumuskan di sini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dan orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
1. Macam-macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain
maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi:
4
motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan
guru dalam menciptakan iklim belajar sangat baik, dan
hubungan semakin rendah bila peranan guru kurang baik
dalam menciptakan iklim belajar.
,Perilaku Suami
)0 1 Perilaku Isteri
(Variabel Independen)
(Variabel Dependen)
Jumlah Anak
(Variabel Moderator)
_____________________________v v
Lingkungan
(Variabel Moderator)
5
penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan
dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi
rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak
langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur).
Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu yang berupa gaya
hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dengan gaya
hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan
tempat tinggal.
Lingkungan
Tempat Tinggal
(Variabel Moderator)
6
maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap
kemampuan pemasaran dapat diketahui lebih pasti.
7
variabel penelitian saja, yaitu pada variabel independen dan
dependen. Dalam penelitian kualitatif hubungan antara semua
variabel tersebut akan diamati, karena penelitian kualitatif
berasumsi bahwa gejala itu tidak dapat diklasifikasikan, tetapi
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (holistic).
C. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif/positivistik, yang dilandasi pada suatu
asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan
hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat
melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa
variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti
tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian atau
model penelitian.
Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai
pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan
diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma atau model
penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey seperti
gambar berikut:
1. Paradigma Sederhana
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 1.5 berikut.
r
X Y
8
Berdasarkan paradigma tersebut, maka kita dapat menentukan:
9
2) Untuk hipotesis asosiatif, bila data ke dua variabel
berbentuk interval atau ratio, maka menggunakan teknik
Statistik Korelasi Product Moment (lihat pedoman umum
memilih teknik statistik untuk pengujian hipotesis).
Xi X2
Gambar 1.6
rs ·
r, Y
Gambar 1.7
10
X 1 = lingkungan keluarga; Y = keberhasilan usaha;
X 2 = demografi;
berhimpit dengan R
Gambar 1.9
Paradigma ganda dengan tiga variabel independeri
11
•
Gambar 1.10
12
Gambar 1.11
7. Paradigma 3alur
Gambar 1.11
Xi •
13
Gambar 1.11 adalah paradigtna jalur. Teknik analisis Statistik
yang digunakan dinamakan path analysis (analisis jalur). Analisis
dilakukan dengan menggunakan korelasi, regresi dan jalur,
sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variebel dependen
terakhir, harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel
intervening. Dalam paradigma itu terdapat empat rumusan masalah
deskriptif, dan 6 rumusan masalah hubungan jalur
Paradigma penelitian gambar 1.11 dinamakan paradigma jalur,
karena terdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur antara (X 3).
Dengan adanya variabel antara ini, akan dapat digunakan untuk
mengetahui apakah untuk mencapai sasaran akhir harus melewati
variabel antara itu atau bisa langsung ke sasaran akhir.
Dan gambar terlihat bahwa, seseorang yang berasal dart
status sosial ekonomi tertentu , tidak bisa langsung mencapai
prestasi bisnis yang tinggi Y (korelasi 0,33) tetapi harus melalui
peningkatan motif berprestasinya X, ( r = 0,41) dan baru dapat
mencapai prestasi Y (r = 0,50). Tetapi bila seseorang mempunyai IQ
yang tinggi (X,) maka mereka langsung dapat mencapai prestasi (Y)
dengan r = 0,57. Contoh tersebut dikembangkan dan buku Kerlinger
Bentuk-bentuk paradigma penelitian yang lain masih cukup
banyak, dan contoh-contoh yang diberikan terutama dikaitkan
dengan teknik statistik yang dapat digunakan. Teknik statistik yang
bersifat menguji perbedaan tidak tercermin pada paradigma yang
telah diberikan, tetapi akan lebih nampak pada paradigma
penelitian dengan metode eksperimen. Dalam eksperimen misalnya
akan dapat diuji hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan
produktivitas kerja antara lembaga yang dipimpin pria dengan
wanita.
Sofia Yustiani Suryandari (2006) dalam penelitian tesis yang
berjudul "Analisis Pengaruh Merk, Country of Design dan Country
of Manufacture terhadap Persepesi Kualitas dan niat Bela"
mengemukakan paradigma penelitian seperti ditunjukkan pada
gambar 1.12 berikut.
14
Merk
(X1)
Persepsi Kualitas
(Y1)
Country of
Design
(X2)
Niat Beli
Y2)
Country of
Manufacture
(X3)
15
Hipotesis yang merupakan hubungan struktural tersebut dapat diuji
dengan statistik secara serempak. Beberapa aspek dari SEM
merupakan bagian dari konsep lama yaitu prosedur multivariat,
yang lebih bersifat confirmatory, daripada exploratory. SEM
menggunakan statistik inferensial, sedangkan multivariat bersifat
deskriptif, sehingga pengujian hipotesis sulit bahkan tidak
mungkin. SEM dapat digunakan untuk menguji hipotesis hubungan
variabel yang terobservasi maupun yang tidak terobservasi
Kualitas
Orang Tua Melek
Teknologi
Kemampuan
Manual
1
Kemampuan Orientasi Kemampuan
Umum Pilihan Penalaran
Pendidikan
Pemshaman Lanjut
Diri
Kualitas
Sekolah
16
Pendidikan
(XI)
lumlah anak
Yg diinginkan
(X4)
Pekerjaan /
penghasilan
(X2)
C. Proses Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa penelitian itu dilakukan dengan
Cara ilmiah, sehingga langkah-langkahnya sistematis. Langkah-
langkah sistematis dalam penelitian itu (khususnya penelitian
kuantitatif) terlihat dalam proses penelitian seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.15
Berdasarkan Gambar 1.15 terlihat bahwa, penelitian itu
dimulai dengan adanya masalah. Masalah merupakan
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Masalah tersebut selanjutnya ingin dipecahkan oleh peneliti
melalui penelitian. Supaya arah, penelitian menjadi lebih jelas
maka peneliti perlu berteori sesuai dengan lingkup permasalahan.
Dengan berteori itu maka peneliti dapat membangun kerangka
pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan. Jawaban terhadap permasalahan
yang barn menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Jadi
17
hipotesis penelitian itu merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena
jawabannya barn menggunakan teori.
Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih
sementara (hipotesis) itu maka peneliti melakukan pengumpulan
data pada obyek tertentu. Karena obyek dan populasi terlalu luas,
maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel yang diambil dari populasi itu haruslah sampel yang
representatif (mewakili). Untuk keperluan ini maka diperlukan
teknik statistik untuk menentukan jumlah sampel (lihat bab teknik
sampling).
Setelah populasi dan sampel penelitian ditetapkan oleh
peneliti, maka langkah selanjutnya peneliti mengumpulkan data
dari obyek itu (obyek dapat manusia atau benda alam). Untuk dapat
mengumpulkan data dengan teliti, maka peneliti perlu
menggunakan instrumen penelitian (alat ukur). Instrumen yang
baik adalah instrumen yang valid dan reliabel. Dengan instrumen
yang valid dan reliabel ini diharapkan didapat data yang valid dan
reliabel pula. Bila peneliti ingin menyusun instrumen tersendiri,
maka instrumen tersebut harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
Untuk keperluan ini maka diperlukan teknik statistik yang dapat
digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen (lihat
bab statistik untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen).
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari populasi atau
sampel yang ditetapkan selanjutnya dideslcripsikan melalui
penyajian data. Dengan demikian gambaran data menjadi lebih jelas
baik bagi peneliti sendiri maupun oleh orang lain yang berminat
untuk mengetahui. Untuk keperluan penyajian data ini, maka
diperlukan teknik statistik, yaitu statistik deskriptif (lihat bab
Statistik Deskriptif).
18
Sumber masalah
1. Empiris
2. Teoritis
Konsep & Teori
yang relevan
Praduga Terhadap
Yan• Hubunpan antar
Menyatakan Variabel
Prinsip
Membaca basil induksi operasionalisasi
penelitian memilih
C
Menganalisa data
Instrumen penelitian
Penemuan
Kesimpulan
20
gambar tersebut terlihat jelas bahwa peranan statistik dalam
penelitian adalah sebagai:
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil
dari suatu populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang
diperlukan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
Sebeluin instrumen digunakan untuk penelitian, maka harus
diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
3. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih
komunikatif. Teknik-teknik penyajian data ini antara lain; tabel,
grafik, diagram lingkaran, dan pictogram.
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang
diajukan. Dalam hal ini statistik yang digunakan antara lain;
korelasi, regresi, t-test, anova dll.
F. Macam-macam Statistik
Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi
dalam arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat. Alat untuk
analisis, dan alat untuk membuat keputusan. Statistik dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu statistik Deskriptif dan statistik
Inferensial. Selanjutnya statistik inferensial dapat dibedakan
menjadi Statistik Parametris dan Non Parametris. Statistik
Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan
sampel, analisisnya akan menggunakan statistik deskriptif.
Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi peneliti
tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan terhadap populasi dari
mana sampel diambil, maka statistik yang digunakan
21
Kesimpulan
saran
Uji Validasi dan Reli
Parametris
Inferensial
Nonparametris
Kualitatif
Macam Data
Diskrit
Kuantitafif Ordinal
Kontinum Interval
Ra si o
25
1. Hipotesis Deskriptif
Ho : Daya tahan lampu merk X = 500 jam
Ha : Daya tahan lampu merk X # 500 jam
2. Hipotesis Komparatif
Ho : Daya tahan lampu merk X = merk Y Ha
: Daya tahan lampu merk X # merk Y
3. Hipotesis Asosiatif
Ho : Tidak ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan
lampu
Ha : Ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu
26
TABEL 1.1
PENGUNAAN STATISTIK PARAMETRIS DAN
NONPARAMETRIS UNTUK MENGUJI HIPOTESIS
BENTUK HIPOTESIS
MACAM Deskriptif Komparatif Komparatif
DATA (dua sampel) (lebih dari dua sampel) Asosiatif
(Satu
Related Independen Related Independen (hubungan)
Variabel)
,
Fisher
Binomial x` for k
Exact Contingency
sample 7C2 for k
Nominal One Sample
Mc Nemar Coefficient
x1 Probability sample
Cochran Q C
2
XMedian
T w o Test
Mann-
Whitney Median
Sign test Spearman
U test Extension
Friedman Rank Corre-
Ordinal Run Test Wilcoxo Two-Way lation
Kolmogorov K ruskal-
n Anova
- Smimov Wallis One
matched Kendall Tau
Way Anova
pairs
Wald-
Woldfowitz
Pearson
Product
One-Way One-Way Moment*
Anova* Anova*
Interval [-test of t-test*
Partial
t-test*
Rasio Related Independent
Correlation"
Two-Way Two-Way
Anova* Anova*
Multiple
Correlation'
* Statistik Parametris
Soal latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan penelitian dalam buku ini?
2. Penelitian itu mempunyai validitas yang tinggi. Apa yang dimaksud
dengan validitas penelitian itu?
27
3. Hasil penelitian yang valid pasti reliabel dan obyektif. Apakah hasil
penelitian yang reliabel dan obyektif juga pasti valid?
4. Apakah perbedaan pokok penelitian, survey, eksperimen, dan
kualitatif?
5. Sebutkan macam-macam variabel penelitian, dan beri penjelasan
seperlunya?
6. Terdapat variabel penelitian sebagai berikut:
a. prestasi kerja, motivasi, kualitas alat kerja;
b. volume penjualan, promosi, kualitas pelayanan;
c. air garam, perawatan, korosi. Susunlah
ke dalam paradigma penelitian.
7. Tunjukkan di mana peran statistik dalam penelitian?
8. Sebutkan macam-macam statistik secara skematis?
9. Sebutkan macam-macam data penelitian, dan beri penjelasan
seperlunya?
10. Bagaimana cara memilih teknik statistik untuk menguji
hipotesis?
28