Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

VARIABEL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Multivariate

Dosen Pengampu : Shofia Annisa Ratnasari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4 AKUNTANSI 3 A

1. Rini Lestari Nurahman 220330221063

2. Siti Zahrah Nurhasanah 220330221069

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG
2023
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel Penelitian


Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,


atau obyek, yang mempunyai "variasi" antara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga
dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi,
berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-
atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-
atribut dari obyek. Bahan baku pabrik, teknologi produksi, pengendalian mutu,
pemasaran, advertensi, nilai penjualan, keuntungan adalah merupakan contoh
variabel dalam kegiatan maupun ilmu bisnis.

Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat


dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara
satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga
dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu
bervariasi. Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang
dimiliki orang, obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka
harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai
variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk


(constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat

1
aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
produktivitas kerja, dan lain- lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa
variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang
bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu
kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan
darinya.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di


sini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

B. Macam-macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,


antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Dalam SEM (Structural Equation
Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural, variabel independen
disebut sebagai variabel eksogen.

Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh minat baca


terhadap prestasi belajar siswa” variabel bebasnya adalah ”minat
baca” karena variabel tersebut berdiri sendiri dan dianggap
mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel lainnya yaitu

2
prestasi belajar siswa. Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan
istilah variabel stimulus atau pengaruh.

b. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural
Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural, variabel
dependen disebut sebagai variabel indogen.
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh minat baca
terhadap prestasi belajar siswa” berarti variabel terikatnya adalah
“prestasi belajar siswa” karena hasil prestasi siswa dianggap
dipengaruhi oleh minat baca siswanya.

Minat Baca Prestasi belajar siswa


( Variabel Independen ) ( Variabel Dependen )

Gambar 2.1 contoh hubungan variabel independen-dependen

c. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen
dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke
dua.
Hubungan perilaku suami dan isteri akan semakin baik (kuat)
kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ke
tiga ikut mencampuri. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator
yang memperkuat hubungan, dan pihak ke tiga adalah sebagai variabel
moderator yang memperlemah hubungan.

3
d. Varibel Intervening
Menurut Tuckman (1988) menyatakan "An intervening variable
is that factor that theoreticall y affect the observed phenomenon but
cannot be seen, measure, or manipulate". Variabel intervening adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara
variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi rendahnya
penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan
hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel antaranya,
yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan
dengan gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan
tempat tinggal.

4
e. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering
digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimen.
Contohnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan
pemasaran. Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK),
variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya, adalah produk yang
dipasarkan sama, lokasi pemasaran sama, alat-alat yang digunakan sama,
ruang tempat pemasaran sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut,
maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap kemampuan
pemasaran dapat diketahui lebih pasti.

5
Daftar Pustaka

Sugiyono. (2017). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai