MAKALAH
Metodologi Penelitian
Disusun Oleh:
Kelompok 3 Kelas ES 3C
Dosen Pengampu:
TAHUN 2023/2024
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan .................................................................................................1
2, Pembahasan .................................................................................................2
3. Kesimpulan ..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
i
VARIABEL DAN KLASIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
1. Pendahuluan
1
Wagiran, METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN (Teori Dan Implementasi), Cet ke-3
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015), hal 219.
1
2. Pembahasan
2
Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Cet ke-27 (Bandung: Alfabeta,
2022), hal 38–39.
2
dari orang, obyck atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
3
kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ke
tiga ikut mencampuri. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator
yang memperkuat hubungan, dan pihak ke tiga adalah sebagai variabel
moderator yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi dan
prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan guru dalam
menciptakan iklim belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah
bila peranan guru kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.3
Intensif (Variabel
Moderator)
4. Variabel intervering
3
Sugiyono, METODOLOGI PENELITIAN BISNIS Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan
R&D, Cet ke-3 (Bandung: Alfabeta, 2018), hal 68–69.
4
Pendidikan SMA & SMK Keterampilan Mengetik
(Variabel Independen) (Variabel Dependen)
antaranya, yaitu yang berupa gaya hidup seseorang Antara variabel
penghasilan dengan gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu
budaya lingkungan tempat tinggal.
Naskah, Tempat, Mesin tik sama
(Variabel Kontrol)
4
Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Cet ke-27 (Bandung: Alfabeta,
2022), hal 40–41.
5
6. Variabel Pengganggu
Nilai numerik yang diberikan pada variabel didasarkan pada sifat yang
beragam. Misalnya untuk variabel yang bersifat dikotomi mempunyai dua
nilai yang menunjukkan ada atau tidak adanya sifat tertentu, contohnya pria-
wanita, pengangguran-bukan pengangguran. Variabel juga bisa terdiri dari
5
Munawaroh, PANDUAN MEMAHAMI METODOLOGI PENELITIAN, Cet ke-2 (Malang: Intimedia,
2013), hal 69–70.
6
dua kategori, misalnya, suku, agama, jenis perusahaan, dan lain-lain. Semua
variabel-variabel dalam bentuk kategorikategori tersebut disebut variabel
diskrit. Sedangkan pendapatan, suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh
variabel kontinyu.6
1. Hubungan Simetris
6
Rafika Ulfa, “VARIABEL PENELITIAN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN,” Al-Fathonah, 2021, hal
345, https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=tipe+variabel+menurut+skala+nilainya+&oq=#d=gs_qabs&t=169407636
6493&u=%23p%3DrYAko6kcE2QJ.
7
d. Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan. Misalnya,
seorang bayi diimunisasi kemudian meninggal keesokan harinya.
Secara empiris kejadian tersebut tidak dapat disimpulkan bahwa bayi
meninggal karena diimunisasi.
2. Hubungan Asimetris
8
e. Hubungan yang imanen antara dua variabel, yaitu agar variabel yang
satu berubah, maka variabel lainnya harus berubah. Misalnya,
semakin besarnya suatu organisasi semakin rumitnya peraturan yang
ada; semakin banyaknya jumlah moda angkutan semakin rumitnya
kemacetan yang ada; dan sebagainya.
7
Puguh Suharso, METODE PENELITIAN KUANTITATIF UNTUK BISNIS: PENDEKATAN FILOSOFI DAN
PRAKTIS (Jakarta: PT Indeks, 2009), hal 45–46.
9
Pemberian angka atau simbol pada skulu nomial tidak memiliki
maksud kuantitatif hanyu menunjukkan ada atau tidak adanya atribut
atau karakteristik pada objek yang diukur. misalnya, jenis kelamin
diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan, angka ini
hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai intrinsik
dan tidak memiliki arti apapun. kita tidak bisa mengatakan perempuan
dua kali dari laki-laki. kita bisa saja mengkode laki-laki Menjadi 2 dan
perempuan dengan kode 1, atau bilangan apapun Asal kodenya berbeda
antara laki-laki dan perempuan.
Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut
dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang
bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan perbedaan juga menunjukkan
Urutan atau tingkatan objek yang diukur menurut karakteristik tertentu.
misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. bisa kita beri angka
dengan 5= sangat puas,4 = puas, 3=Kurang puas,2= tidak puas dan 1= sangat
tidak puas.
Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita ingin
mengganti angka-angkanya. harus dilakukan secara berurut dari besar
ke kecil atau dari kecil ke besar, jadi, tidak boleh kita buat 1= sangat
10
puas, 2 tidak puas, 3- puas dstnya. Yang boleh adalah 1-Sangat puas, 2-
puas,3- kurang puas dstnya.
Skala rasio adalah skala dara dengan kualitas paling tinggi pada
skala rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal, ordinal dan
skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat
Mutlak, nilai nol mutlak Wini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa
diubah meskipun menggunakan skala yang lain, oleh karenanya, pada
skala rasio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/ rasio.
11
pengukuran pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan
adalah pengukuran tinggi dan berat. misalnya berat benda A adalah 30
kg, sedangkan benda B adalah 60 kg, maka dapat dikatakan bahwa
henda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.8
3. Kesimpulan
8
Muhammad Dahri, “JENIS VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN, PERBEDAAN STATISTIK
DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL DAN STATISTIK PARAMETRIK DAN NONPARAMETRIK,” 2020,
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=tipe+variabel+menurut+skala+nilainya+&oq=#d=gs_qabs&t=169407634
2154&u=%23p%3DObe_lBJYQikJ.
12
Variabel adalah konstruk atau sifat (properties) yang diteliti. Jika kita
melakukan pengamatan hanya satu karakteristik pada subyek yang diteliti
maka karakteristik tersebut bukan variabel, tetapi sesuatu yang konstan.
Variabel sendiri terbagi menjadi variabel bebas disebut juga variabel
independen, variabel terikat, variabel moderator, variabel intervening, variabel
kontrol, variabel penganggu, variabel diskrit dan kontinyu.
13
DAFTAR PUSTAKA