Anda di halaman 1dari 13

VARIABEL PENELITIAN

Disusun oleh:
Kelompok 7 (Kelas B)

Destia Fara Aulia (2113021016)


Ilman Mubarok (2153021006)
Maurizi Adhe Mayro (2113020160)
Putri Ayu Kusuma Wardani (2113021026)

Dosen pengampu:

Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.


Mella Triana, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini. Kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen
pembimbing kami, Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., Ibu Mella Triana, S.Pd., M.Pd.
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai
hal. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih
baik pada kesempatan berikutnya.

Bandarlampung, 19 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Pengertian Variabel Penelitian.............................................................................5
2.2 Jenis-Jenis Variabel Penelitian............................................................................6
2.3 Hubungan Antara Variabel..................................................................................9
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan........................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Variabel Penelitian


Menurut Effendi (1982, h. 42), variabel penelitian sebagai sebuah konsep yang
mengandung variasi nilai. Sementara Sugiyono (2016, h. 38) mendefinisikan
variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.

Variabel penelitian sudah pasti memiliki sifat beragam (bervariasi). Variasi nilai
pada variabel penelitian ini merujuk pada ragam karakteristik—berbeda antar
satu dengan lainnya.

Kita ambil contoh sebuah penelitian berjudul “pengaruh minat baca terhadap
prestasi belajar siswa” dalam penelitian tersebut variabel penelitiannya adalah
minat baca dan prestasi belajar siswa. Tinggi rendahnya minat baca serta hasil
prestasi belajar siswa pasti bervariasi karena berbeda antar satu siswa dengan
yang lainnya.

Selain bervariasi, variabel penelitian juga harus dapat diukur. Mengingat


penelitian kuantitatif mengharuskan hasil penelitiannya bersifat objektif, terukur
dan dapat selalu terbuka untuk diuji.
Penggunaan istilah variabel penelitian memang lebih dikenal dalam jenis
penelitian kuantitatif—jenis penelitian yang hasilnya diperoleh melalui
perhitungan matematis.

2.2 Jenis-Jenis Variabel Penelitian


Dalam sebuah penelitian variabel yang digunakan dapat dibagi menjadi beberapa
macam sesuai dengan sifat dan perannya (Nasution, 2017). Dikutip dari
(DepublishStore, 2022) variabel yang akan digunakan dalam penelitian
bergantung pada jenis penelitian yang akan dilakukan. Dalam membedakan
variabel penelitian dapat bergantung pada sifat, hubungan antar variabel, tipe
skala pengukuran, dan lainnya.
1. Variabel Penelitian Berdasarkan Hubungan Antar Penelitian
Varibel tipe ini sering digunakan ketika menganalisis hubungan antar varibel
pada penelitian. Terdapat dua varibael yaitu :
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel yang mempengaruhi, yaitu
suatu kondisi ketika muncul akan mengubah kondisi lainnya. Varibael
bebas merupakan variabel yang menjadi penyebab kemungkinan teoritis
dan berdampak pada variabel lainnya (Ulfa, 2021). Ketika variabel bebas
muncul maka akan menyebabkan timbulnya variabel terikat. Dalam
menentukan suatu variabel bebas tidak dapat dilakukan secara
sembarangan dan perlu adanya landasan teori hal ini karena varibel bebas
perlu diteliti untuk melihat dampak apa yang timbul jika subjek penelitian
dikenakan variebl bebes.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh varibel bebas
dan besarannya juga bergantung pada variabel bebas. Varibel ini dijadikan
sebagai persoalan utama dan objek penelitian yang diamati dan diukur
untuk menentukan pengaruh apa yang telah disebabkan oleh variabel
bebas.
c. Variabel Pendahulu
Variabel pendahulu merupakan variabel yang telaknya mendahlui variabel
bebas namun berhubungan dengan variabel terikat.
d. Variabel Moderator (Moderating Variable)
Variabel moderator merupakan variabel yang memperkuat atau
melemahkan hubungan antara variabel bebas dan terikat. Varibel ini
sering disebut varibel terikat bebas kedua namun tidak selalu ada dalam
penulisan analisis statistik.
e. Variabel Antara (Intervening Variable)
Variabel antara merupakan variabel yang menjadi terletak diantara
variabel bebas dan terikat. Variabel ini muncul setelah penelitian
dilakukan, dimana fungsinya adalah untuk memperkuat atau melemahkan
pengaruh varaibel bebas terhadap variabel terikat.
f. Variabel Kontrol (Control Variable)
Variabel control adalah variabel yang mengatur pengaruh dari variabel
bebas terhadap variabel terikat. Variabel in dibuat untuk membatasi
adanya pengaruh dari luar terhadap variabel terikat.

2. Variabel Penelitian Berdasarkan Sifat


Berdasarkan sifatnya varibel dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu
variabel dinamis dan variabel statis.
a. Variabel Dinamis
Varibel tipe ini merupakan variabel yang sifatnya dapat berubah-ubah,
naik/turun, hingga karakteristiknya.
Contoh : Minat baca siswa ketika disekolah
b. Variabel Statis
Variabel tipe ini merupakan varibel yang sifatnya tetap, dan tidak dapat
berubah/diubah.
Contoh : Jenis Kelamin Seseorang
3. Variabel Penelitian Berdasarkan Tipe Skala Pengukuran
a. Variabel Diskrit
Variabel diskrit seringkali disebut juga dengan variabel nomilnal
merupakan tipe varibel yang konsepnya memiliki nilai secara horizontal
yaitu konsepnya memiliki variasi bentuk dan jenis.
Contoh : Jenis Kelamin Seseorang
b. Variabel Kontinyu
Variabel tipe ini merupakan varibel yang memiliki nilai yang bervariasi
dalam tingkat dan jenjang. Variabel in mempunyai 3 skala perhitungan
yaitu :
1) Skala Ordinal, yaitu variabel yang memiliki variasi tingkatan dimana
setiap tingkatan tidak memiliki nilai yang sama.
Contoh : Setuju, Sangat setuju, baik, kurang setuju
2) Skala Interval, yaitu variabel yang memiliki variasi tingkatan dimana
setiap tingkatannya sama namun dengan penilaian yang berkala.
Contoh : Besar prestasi belajar siswa di sekolah
3) Skala Ratio, yaitu variasi yang memiliki variasi tingkatan diamana
setiap tingkatan tidak berhubungan dan dapat dibandingkan.
Contoh : Ratio angka kematian dan kelahiran pada selama 1 tahun
pada 1000 penduduk.

4. Variabel Penelitian Berdasarkan Urgensi


Variabel ini didasarkan pada kepentingan sebuah instrument ketika
mengumpulkan data penelitian. Variabel in dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Variabel Konseptual
Variabel tipe konseptual merupakan variabel yang tersembunyi dimana
varibel ini tidak dapat dijumpai dari fakta yang ada, namun variabel ini
dapat dilihat melaui indikatornya.
b. Variabel Faktual
Variabel tipe factual merupakan variabel yang dapat dijumpai dari fakta
yang telah ada.

2.3 Hubungan Antara Variabel


Biasanya suatu penelitian ilmiah intinya berupa mencari hubungan atau
pengaruh suatu variabel dengan variabel lain.. Namun perlu ditekankan bahwa
istilah akibat atau hubungan tidak selalu berarti hubungan sebab akibat ,tetapi
dapat berarti kecenderungan atau arah.
Untuk memperdalam pola atau pemahaman tentang pengaruh/hubungan antara
satu variabel dengan variabel lainnya, perlu diketahui jenis-jenis atau bentuk-
bentuk hubungan tersebut sebagai berikut:
1) Hubungan simetris artinya variabel tersebut tidak berhubungan atau
dipengaruhi oleh variabel lain, tetapi terdapat kecenderungan atau arah
yang sama antara kedua variabel tersebut. Hubungan ini dapat dibagi
menjadi empat kelompok:
a) Kedua variabel tersebut merupakan indikator dari konsep yang
sama. Misalnya jumlah buku/literatur yang dimiliki dan waktu
belajar. Keduanya tidak bersifat kausal atau variabel lain tidak
memiliki pengaruh lain, tetapi keduanya merupakan indikator
dalam kerajinan siswa dalam belajar.
b) Kedua variabel tersebut merupakan akibat dari faktor yang sama.
Misalnya variabel prestasi belajar dan prestasi atletik. Peningkatan
efisiensi belajar dikaitkan dengan peningkatan kinerja dalam
olahraga. Sebenarnya tidak ada hubungan atau pengaruh antara
kedua variabel tersebut, namun kedua variabel tersebut disebabkan
oleh faktor yang sama yaitu tingkat kondisi fisik atau keadaan
keuangan orang tua.
c) Kedua variabel ini berhubungan secara fungsional. Misalnya,
semakin banyak siswa lokal, semakin banyak guru, atau ada
keterkaitan antara mata pelajaran dengan buku bacaan.
d) Kedua variabel mempunyai hubungan secara kebetulan. Misalnya,
siswa yang orang tuanya adalah guru berprestasi. Padahal, prestasi
siswa itu bukan karena orang tuanya adalah guru, tetapi karena
siswa itu rajin dan cerdas. Contoh lain adalah seorang anak yang
terdaftar di sekolah dan meninggal keesokan harinya, sebenarnya
kematiannya bukan karena terdaftar di sekolah tersebut. (Haqul:
1989: 52)
2) Hubungan timbal balik, yaitu suatu variabel, dapat menjadi sebab dan
akibat dari variabel lain. Misalnya pengaruh tingkat pendidikan. Jika
tingkat pendidikan ekonomi meningkat, maka tingkat pendidikan juga
meningkat. Pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan tingkat
pendidikan. Contoh di atas juga bisa digunakan untuk menjelaskan bahwa
hubungan timbal balik bukan berarti hubungan yang berantakan. Artinya
kedua variabel tersebut saling mempengaruhi dalam waktu yang
bersamaan, namun artinya terkadang pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi meningkat, namun terkadang laju pertumbuhan tersebut dapat
menyebabkan peningkatan pendidikan. Dengan konsep hubungan yang
demikian hubungan timbal balik ini pada waktu tertentu tidak lebih juga
merupakan hubungan asimetris.
3) Hubungan asimetris adalah hubungan yang menunjukkan adanya satu
variabel dengan variabel lain, atau satu variabel dipengaruhi oleh variabel
lain. Ada beberapa jenis hubungan ini, yaitu:
a) Hubungan stimulus dengan respon, seperti hubungan metode
mengajar dengan prestasi belajar dan pengaruh protein dan
mineral (gizi) terhadap semangat belajar.
b) Hubungan antara disposisi (kecenderungan) dan respon, seperti
hubungan minat dengan prestasi belajar atau hubungan motivasi
dengan prestasi belajar. Perlu dipertegas di sini bahwa
disposisi dimaksudkan adalah kecenderungan untuk
memberikan response tertentu dalam situasi tertentu.
c) Hubungan antara karakteristik individu dengan sikap atau perilaku,
seperti hubungan antara jenis kelamin dengan olahraga atau
keterampilan yang digemari, hubungan antara tingkat pendidikan
dengan perilaku beragama.
d) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu,
seperti hubungan antara pembebasan biaya sekolah dasar dan
peningkatan angka milek huruf, atau hubungan antara penerapan
peraturan yang ketat dengan disiplin murid.
e) Hubungan antara dua variabel secara immanent (tetap ada),
seperti hubungan antara banyak anak-anak dengan ramainya
suasana (ribut). Keributan (ramai) bekan disebabkan oleh
banyak anak-anak, tetapi ramai itu merupakan ciri dari anak-
anak yang banyak. Contoh lain hubungan antara besarnya
organisasi dengan rumitnya peraturan, peraturan yang rumit
sebenarnya bukan akibat dari besarnya oragnisasi tetapi ciri-ciri
dari organisasi yang besar.
f) Hubungan antara tujuan dan cara, seperti jumlah jam belajar
dengan nilai ujian yang diperoleh, karena untuk mendapatkan nilai
yang baik (tujuan) harus dengan belajar yang banyak (cara).
(Haqul: 1989: 53).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Variabel penelitian merupakan faktor yang diukur, diidentifikasi, atau
dimanipulasi dalam rangka menguji pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel
penelitian dapat dibagi menjadi variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen adalah variabel yang dimanipulasi atau diubah oleh peneliti
dalam rangka menguji pengaruhnya terhadap variabel dependen. Sementara itu,
variabel dependen adalah variabel yang diteliti dan diukur untuk melihat apakah
terdapat pengaruh atau perubahan akibat dari variabel independen. Variabel
kontrol juga dapat digunakan dalam penelitian untuk menghilangkan faktor-faktor
lain yang mungkin memengaruhi variabel dependen dan mengurangi
kemungkinan terjadinya bias dalam penelitian. Pemahaman tentang variabel
penelitian sangat penting dalam merancang dan melakukan penelitian secara
efektif dan akurat.

3.2 Saran
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini bagi pembaca, makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan terkait masalah variabel
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

DepublishStore. (2022, Maret 15). Pengertian Variabel Penelitian dan Macam-


macamnya. Retrieved from Depublishstore.com:
https://deepublishstore.com/blog/pengertian-variabel-penelitian/#Jenis_Variab
le_Penelitian_Berdasarkan_Hubungan_antar_Variabel

Nasution, S. (2017). Variabel Penelitian. RAUDHAH Program Studi Pendidikan


Guru Raudhatul Athfal (PGRA), Vol 05 No 02, 1-9. Retrieved from
https://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/raudhah/article/download/182/163

Ulfa, R. (2021). Variabel Penelitian dalam Penelitian Pendidikan. Al-Fathonah :


Jurnal Pendidikan dan Keislaman, Vol 1 No 1, 342-251. Retrieved from
https://jurnal.stitbb.ac.id/index.php/al-fatonah/article/view/44/29

Anda mungkin juga menyukai