Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 3 METODOLOGI PENELITIAN

TENTANG

VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU :

Dra. ZULFA AMRINA, M.Pd

Salsabila Ilyas
1810013411062
Kelas : 5E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA


2020
Pengertian Variabel

Variabel atau peubah dapat mengacu pada: Variabel (matematika), sebuah simbol
yang melambangkan suatu kuantitas dalam suatu ekspresi matematika, serta sering
digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Variabel (ilmu komputer), suatu
nama simbolis yang memiliki nilai dan nilainya bisa diubah-ubah.

Menurut pendapat para ahli tentang pengertian variabel:

1. Eddy Soeryanto

Eddy Soeryanto menyatakan bahwa variabel merupakan suatu obyek bernilai penting
yang terdapat dalam riset atau penelitian.

2. Bagja Waluya

Bagja Waluya menuturkan bahwa variabel penelitian merupakan serangkaian konsep


yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian.

3. Menurut Sugiyono

Sugiyono menjelaskan bahwa variabel merupakan salah satu bentuk dari penelitan
yang dapat menghasilkan informasi untuk menentukan sebuah kesimpulan.

4. Kidder

Sedangkan variabel menurut pendapat Kidder yaitu sebuah kualitas yang dapat
dipelajari dan disimpulkan berdasarkan penelitian.

5. Suharsimi Arikunto

Variabel Penelitian berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto adalah serangkaian


gambaran objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

6. Robbin Pearson

Robbin Pearson menjelaskan bahwa variabel penelitian merupakan semua karakteristik


umum yang dapat berubah intensitasnya, dapat diukur keleluasaannya atau keduanya.
7. F.N. Kerlinger

Kemudian pengertian variabel menurut F.N Kerlinger adalah konsep yang memiliki nilai
dan telah melalui pengubahan.

8. Freddy Rankuti

Freddy Rankuti juga berpendapat bahwa variabel merupakan konsep yang memiliki
nilai, dan nilai tersebut dibangun atas empat data seperti ordinal, rasio, skala, dan faktor
internal serta eksternal.

Pengertian Variabel Sesuai Bidangnya

Pengertian variabel dapat berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dimana
bidang yang digelutinya. Berikut ini telah terangkum beberapa jenis variabel yang sudah
digolongkan ke dalam masing-masing bidang.

1. Variabel Sains

Jika berada di ranah sains, maka variabel dapat diartikan sebagai objek penelitian
dengan nilai dan nama di dalamnya.

2. Variabel Matematika

Dalam logika matematika, biasanya variabel dilambangkan sebagai sebuah simbol


yang memiliki nilai. Hal tersebut akan membuat setiap masalah pada matematika dapat
dipecahkan dengan mudah. Biasanya variabel dalam bentuk matematika dapat
dipelajari melalui bab aljabar.

3. Komputer

Variabel pada ilmu komputer memiliki bentuk yang digambarkan oleh kata, abjad, serta
karakter. Setiap bentuk tersebut mewakili sebuah nilai yang tersimpan di dalam memori
komputer.
. Jenis-jenis Variabel

1. Berdasarkan Sifat

Variabel Dinamis

Variabel dinamis merupakan jenis variabel yang dapat berubah-ubah karakteristik dan
keadaannya. Sehingga sangat memungkinkan bahwa variabel tersebut dapat
dimanipulasi untuk memperoleh tujuan-tujuan tertentu. Adapun contoh dari variabel
dinamis seperti kinerja pegawai, prestasi belajar, dan lain sebagainya.

Variabel Statis

Variabel statis adalah kebalikan dari variabel dinamis. Jenis ini cenderung memiliki nilai
yang tetap dan tidak akan berubah lagi. Contoh dari variabel ini adalah agama, jenis
kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain.

2. Berdasarkan Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan jenis yang dipercaya dapat memberi pengaruh terhadap
variabel terikat. Jenis ini merupakan variabel yang dapat dimanipulasi demi melihat nilai
yang dimilikinya dapat berubah atau tidak. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa
variabel ini perubahannya tidak ditentukan oleh variabel lain. Meski variabel berubah
sendiri atau peneliti yang harus mengubahnya dalam percobaan, maka hasilnya tidak
akan berubah. Contoh variabel bebas yang paling umum yaitu waktu dan usia, dimana
tidak ada yang bisa mengubah laju lambatnya perputaran waktu demi mempertahankan
usia seseorang.

Variabel Terikat

Pengertian variabel terikat adalah nilai yang dapat diukur dalam suatu penelitian dan
faktor apa yang dapat mempengaruhinya. Variabel jenis ini merupakan hasil respon dari
variabel bebas. Variabel ini disebut terikat karena sangat bergantung kepada variabel
independen. Bahkan dalam penelitian ilmiah kedua jenis variabel ini selalu muncul
bersamaan. Semisal contohnya ada peneliti yang tertarik mengkaji tentang bagaimana
stress dapat memberi pengaruh pada detak jantung. Stres dalam hal ini dapat
dikatakan sebagai variabel bebas, dan jantung adalah variabel terikat. Sehingga pada
penelitian tingkat stress manusia dapat dimanipulasi untuk mengukur perubahan yang
terjadi pada detak jantung.

Variabel Kontrol

Variabel berikut merupakan jenis yang nilainya harus terus dipertahankan selama
penelitian. Sehingga variabel kontrol dikenal juga dengan nama variabel konstan. Jenis
ini bukanlah bagian dari percobaan, akan tetapi variabel ini tetaplah penting karena
dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Hampir setiap percobaan tersusun atas beberapa variabel kontrol. Sehingga sangat
penting bagi peneliti untuk mempertahankan nilai variabel ini, kecuali untuk jenis
variabel bebas. Apabila variabel ini sampai berubah saat percobaan, maka kondisi
tersebut dapat membatalkan korelasi yang terjadi antara variabel bebas dan terikat.
Oleh karena itu, sangat penting dilakukan pengukuran, pencatatan, dan identifikasi
terhadap variabel kontrol. Adapun contoh dari variabel kontrol misalnya seperti jumlah
cahaya, durasi percobaan, dan kelembapan konstan.

3. Berdasarkan Pengaruh Antar Variabel

Variabel Moderator

Variabel ini dapat mempengaruhi variabel lainnya dengan melemahkan maupun


menguatkan hubungan pada variabel bebas dan terikat. Anda dapat menemukan
variabel ini dalam penelitian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Variabel Intervening

Variabel intervening juga dapat berpengaruh pada variabel terikat dan variabel
bebas, namun bedanya variabel jenis ini tidak dapat diukur. Letak variabel intervening
ada di antara kedua variabel tersebut. Tapi dengan kondisi ini, maka perubahan yang
ada pada variabel terikat tidak akan terpengaruh secara langsung.

4. Berdasarkan Statistik

Variabel Nominal

Pengertian variabel ini yaitu berguna sebagai pembeda terhadap data individu, dan
dijadikan menjadi sebuah kategori. Contohnya seperti pekerjaan, jenis kelamin, dan
lain-lain.

Variabel Ordinal

Variabel jenis ini biasanya ditulis dalam bentuk urutan ataupun rangking. Hal ini
sering diterapkan pada saat penilaian siswa. Dalam variabel ini perbedaan data satu
dengan lainnya bersifat unik, sehingga tidak bisa diukur dengan data lain. Oleh karena
itu, perbedaan data tidak memiliki nilai apapun selain penempatan urutan saja.

Variabel Interval

Hampir sama dengan variabel ordinal, jenis ini juga memiliki kegunaan untuk
mengurutkan data, bedanya dalam variabel interval lebih mengutamakan perbandingan
nilai. Misalnya seperti pengukuran suhu Celsius, Fahrenheit dan juga Kelvin.

Variabel Ratio

Pengertian variabel ratio adalah jenis variabel yang memiliki data nol mutlak. Artinya
angka nol di sini memiliki nilai, dan dapat dijadikan sebagai wakil angka. Misalnya saja
penggunaan angka nol pada tulisan tingkat polusi 0 hal ini dapat diartikan bahwa pada
penelitian tersebut tidak ada kadar polusi sama sekali.

Manfaat Variabel Penelitian


Variabel memiliki kegunaan untuk menyiapkan alat dan metode sebaik mungkin agar
lebih ringkas saat dipakai mengumpulkan data, dan menganalisisnya secara tepat.
Selain itu variabel juga berperan penting saat dilakukannya hipotesis yang akan
menjadi dasar penelitian.

Adapun ciri-ciri yang harus diperhatikan pada setiap variabel agar bisa memperoleh
hasil penelitian yang baik. Variabel bisa didapatkan melalui pengukuran, kemudian
variabel yang baik haruslah teridentifikasi dan didefinisikan secara jelas. Dengan
demikian para peneliti dapat mencegah kesalahan saat pengumpulan data.

Contoh Variabel Bebas dan Terikat

1. Contoh Variabel Bebas

Pada percobaan ini yang dijadikan contoh yaitu penelitian terhadap kadar bahan
kimia yang penting untuk kelangsungan hidup tikus. Berdasarkan landasan tersebut,
Anda dapat merencanakan percobaan dengan menentukan kedua jenis variabel ini.
Yang jadi pokok pembahasan dalam variabel bebas yaitu tidak menggunakan bahan
kimia. Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat berpotensi mempengaruhi
perkembangan tikus. Dalam proses ini, nanti Anda juga bisa melihat adanya perbedaan
terhadap tikus yang diberi bahan kimia dan juga yang tidak. Untuk variabel terikatnya
sendiri di sini adalah kesehatan tikus yang digunakan sebagai bahan percobaan.
Alasannya karena Anda dapat mengamati kesehatan tikus yang kondisinya terpengaruh
oleh bahan kimia.

2. Contoh Variabel Terikat

Contoh berikutnya adalah variable mengenai pengaruh kafein terhadap nafsu makan.
Pada penelitian berikut ini yang berperan sebagai variable bebas adalah adalah
pengaruh kafein, sedangkan untuk variable terikat adalah nafsu makan.

Kopi mengandung kafein, dan kopi juga dapat digunakan untuk menekan selera
makan. Akan tetapi saat efek kafein tersebut hilang, maka otomatis yang sudah
mengkonsumsinya akan kembali merasa lapar. Maka dari itu, peneliti harus mengetahui
kadar kafein yang tepat supaya efeknya untuk menekan rasa lapar tidak cepat
hilang.solusinya yaitu dengan mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein tanpa
tambahan gula. Keberhasilanya ditandai dengan tidak munculnya rasa lapar meski efek
kafein telah habis.

Paradigma Penelitian

1.Pengertian Paradigma

Paradigma merupakan serangkaian pandangan yang saling berkaitan mengenai


fenomena-fenomena didunia. Dalam sebuah study, paradigma berorientasi sebagai
kerangka filosofis dan konseptual. Paradigma peneliti akan membawa kepada
pemahaman terhadap metodologi penelitian. Didalam metodologi penelitian tersebut
terdapat teori-teori dan metode-metode.

Terdapat tiga paradigma penelitian yaitu paradigma positivistik, Konstruktivistik, dan


paradigma Kritis. Namun sejauh ini yang paling sering digunakan adalah paradigma
positivistik dan konstruktifistik. Paradigma penelitian memiliki beberapa dimensi yaitu
dimensin ontologis, epistimologis, aksiologis, dan retoris. Dimensi ontologis berisi
tentang sifat dan realita. Dimensi epistimoilogis berisi hubungan dari peneliti dan apa
yang diteliti. Dimensi aksiologis mengulas tentang peran nilai dari suatu penelitian. Dan
dimensi retoris mengenai bahasa yang digunakan dalam penelitian.

Pradigma positivistik menjadi acuan dalam metodologi kuantitatif.Dimensi ontologis


penelitian kuantitatif memandang realita dalam bentuk objektif dan tunggal yang
terpisah dari peneliti. Dimensi epistimologi menunjukkan adanya kebebasan yang
dimiliki peneliti terhadap apa yang diteliti. Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai
secara aksiologis. Dan secara retoris menggunakan bahasa penelitian formal
berdasarkan seperangkat definisi dan impersonal. Metode kuantitatifidentik dengan
proses yang deduktif.

Dimensi epistimologis pada metodologi kualitaatif ditunjukkan dengan adanya


interaksi yang tercipta antara peneliti dan subjek yang diteliti. Metodologi ini terikat pada
nilai-nilai tertentu. Naskah pada penelitian terikat pada pola-pola dan teoriteori yang
dikembangkan untuk pemahaman akurasi dan dapat dipercaya melalui verivikasi.
Secara retoris menggunakan bahasa informal, maksudnya berdasarkan pada
penyusunan keputusan. Metodologi ini identik dengan proses induktif.

Paradigma mempunya beberapa terminologi filosofis yakni epistemologis, ontologis,


retoris dan aksiologis. Epistemologis berarti Bagaimana sesuatu bisa diketahui?.
Ontologis berarti Apa yang ingin diketahui? Biasanya berhubungan dengan realita.
Aksiologis berarti menjelaskan tentang sebuah nilai dari penelitian. Sedangkan retoris
berarti cara penyampaian sebuah penelitian.

2.Ragam Paradigma Penelitian

Dari beberapa kategori di atas, terdapat juga berbagai paradigma penelitian. Berikut
diantaranya beserta dengan penjelasan.

a. Konstruktivistik

Maksudnya adalah percaya bahwa tidak ada kebenaran atau realitas tunggal.
Realitas harus ditafsirkan dan setia penafsiran pasti berbeda. Pendekatan yang ada
pada paradigma ini menggunakan pendekatan kualitatif.

b. Positivistik

Berarti percaya bahwa terdapat kebenaran tunggal dari sebuah kejadian atau
pandangan. Realitas pada positivistik bisa ditakar dengan metode yang terpercaya dan
valid. Pendekatan yang digunakan pada paradigma ini adalah pendekatan kuantitatif.

c.Pragmatis

Maksudnya adalah percaya bahwa kenyataan atau realitas bisa diperdebatkan


dan diinterpretasikan. Oleh sebab itu cara terbaik yang dipakai dalam penelitian
merupakan menemukan solusi dari setiap masalah yang datang. Pendekatan pada
paradigma pragmatis adalah perpaduan dari kuantitatif dan kualitatif.
d. Subjektivis

Adalah percaya bahwa kenyataan adalah apa yang dipercaya peneliti sebagai
sebuah realitas yang nyata. Sehingga subjektivis berpendapat bahwa pengetahuan
adalah perkara sudut pandang. Paradigma subjektivis menggunakan pendekatan
arkeologis, dekonstruktif dan analisis wacana.

e.Kritis

Adalah percaya bahwa kenyataan adalah wujud yang dikonstruksikan sehingga


senantiasa di bawah hubungan kuasa yang berkelanjutan. Paradigmanya ini biasanya
menggunakan cara kritik ideologi, etnografi kritis dan analisis wacana.

3.Contoh Paradigma Penelitian

1. Paradigma Deduksi-Induksi

Merupakan paradigma yang bertumpu pada cara berpikir deduksi untuk metode
kualitatif, sedangkan cara induksi untuk metode kuantitatif, langkah yang harus
ditempuh adalah penghimpunan data hingga kesimpulan.

2. Paradigma Kualitatif

Merupakan paradigma yang sering dipakai pada penelitian sosial. Paradigma ini
merupakan metode untuk agar peneliti bisa melihat keadaan sosial dengan cara
berpikir induktif.

3. Paradigma Rekonstruksi Teori

Dalam paradigma ini, metode, cara atau teori yang ada, akan dipakai kembali pada
penelitian terbaru, meskipun begitu syaratnya adalah metode yang lama harus sesuai
dengan yang baru agar sintetis berjalan lebih dinamis.

4. Paradigma Siklus Empiris


Merupakan sebuah cara atau teori konsep yang bisa untuk menjabarkan fakta ilmiah
yang bisa berupa wujud sesungguhnya pada sebuah siklus.

5. Paradigma Piramida

Merupakan sebuah cara atau konsep yang dilaksanakan dengan cara perlahan dan
berjenjang seperti piramida, bisa diawali dengan piramida ganda, terbalik dan berlapis.

Anda mungkin juga menyukai