TENTANG
DOSEN PENGAMPU :
Salsabila Ilyas
1810013411062
Kelas : 5E
Variabel atau peubah dapat mengacu pada: Variabel (matematika), sebuah simbol
yang melambangkan suatu kuantitas dalam suatu ekspresi matematika, serta sering
digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Variabel (ilmu komputer), suatu
nama simbolis yang memiliki nilai dan nilainya bisa diubah-ubah.
1. Eddy Soeryanto
Eddy Soeryanto menyatakan bahwa variabel merupakan suatu obyek bernilai penting
yang terdapat dalam riset atau penelitian.
2. Bagja Waluya
3. Menurut Sugiyono
Sugiyono menjelaskan bahwa variabel merupakan salah satu bentuk dari penelitan
yang dapat menghasilkan informasi untuk menentukan sebuah kesimpulan.
4. Kidder
Sedangkan variabel menurut pendapat Kidder yaitu sebuah kualitas yang dapat
dipelajari dan disimpulkan berdasarkan penelitian.
5. Suharsimi Arikunto
6. Robbin Pearson
Kemudian pengertian variabel menurut F.N Kerlinger adalah konsep yang memiliki nilai
dan telah melalui pengubahan.
8. Freddy Rankuti
Freddy Rankuti juga berpendapat bahwa variabel merupakan konsep yang memiliki
nilai, dan nilai tersebut dibangun atas empat data seperti ordinal, rasio, skala, dan faktor
internal serta eksternal.
Pengertian variabel dapat berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dimana
bidang yang digelutinya. Berikut ini telah terangkum beberapa jenis variabel yang sudah
digolongkan ke dalam masing-masing bidang.
1. Variabel Sains
Jika berada di ranah sains, maka variabel dapat diartikan sebagai objek penelitian
dengan nilai dan nama di dalamnya.
2. Variabel Matematika
3. Komputer
Variabel pada ilmu komputer memiliki bentuk yang digambarkan oleh kata, abjad, serta
karakter. Setiap bentuk tersebut mewakili sebuah nilai yang tersimpan di dalam memori
komputer.
. Jenis-jenis Variabel
1. Berdasarkan Sifat
Variabel Dinamis
Variabel dinamis merupakan jenis variabel yang dapat berubah-ubah karakteristik dan
keadaannya. Sehingga sangat memungkinkan bahwa variabel tersebut dapat
dimanipulasi untuk memperoleh tujuan-tujuan tertentu. Adapun contoh dari variabel
dinamis seperti kinerja pegawai, prestasi belajar, dan lain sebagainya.
Variabel Statis
Variabel statis adalah kebalikan dari variabel dinamis. Jenis ini cenderung memiliki nilai
yang tetap dan tidak akan berubah lagi. Contoh dari variabel ini adalah agama, jenis
kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain.
Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan jenis yang dipercaya dapat memberi pengaruh terhadap
variabel terikat. Jenis ini merupakan variabel yang dapat dimanipulasi demi melihat nilai
yang dimilikinya dapat berubah atau tidak. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa
variabel ini perubahannya tidak ditentukan oleh variabel lain. Meski variabel berubah
sendiri atau peneliti yang harus mengubahnya dalam percobaan, maka hasilnya tidak
akan berubah. Contoh variabel bebas yang paling umum yaitu waktu dan usia, dimana
tidak ada yang bisa mengubah laju lambatnya perputaran waktu demi mempertahankan
usia seseorang.
Variabel Terikat
Pengertian variabel terikat adalah nilai yang dapat diukur dalam suatu penelitian dan
faktor apa yang dapat mempengaruhinya. Variabel jenis ini merupakan hasil respon dari
variabel bebas. Variabel ini disebut terikat karena sangat bergantung kepada variabel
independen. Bahkan dalam penelitian ilmiah kedua jenis variabel ini selalu muncul
bersamaan. Semisal contohnya ada peneliti yang tertarik mengkaji tentang bagaimana
stress dapat memberi pengaruh pada detak jantung. Stres dalam hal ini dapat
dikatakan sebagai variabel bebas, dan jantung adalah variabel terikat. Sehingga pada
penelitian tingkat stress manusia dapat dimanipulasi untuk mengukur perubahan yang
terjadi pada detak jantung.
Variabel Kontrol
Variabel berikut merupakan jenis yang nilainya harus terus dipertahankan selama
penelitian. Sehingga variabel kontrol dikenal juga dengan nama variabel konstan. Jenis
ini bukanlah bagian dari percobaan, akan tetapi variabel ini tetaplah penting karena
dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Hampir setiap percobaan tersusun atas beberapa variabel kontrol. Sehingga sangat
penting bagi peneliti untuk mempertahankan nilai variabel ini, kecuali untuk jenis
variabel bebas. Apabila variabel ini sampai berubah saat percobaan, maka kondisi
tersebut dapat membatalkan korelasi yang terjadi antara variabel bebas dan terikat.
Oleh karena itu, sangat penting dilakukan pengukuran, pencatatan, dan identifikasi
terhadap variabel kontrol. Adapun contoh dari variabel kontrol misalnya seperti jumlah
cahaya, durasi percobaan, dan kelembapan konstan.
Variabel Moderator
Variabel Intervening
Variabel intervening juga dapat berpengaruh pada variabel terikat dan variabel
bebas, namun bedanya variabel jenis ini tidak dapat diukur. Letak variabel intervening
ada di antara kedua variabel tersebut. Tapi dengan kondisi ini, maka perubahan yang
ada pada variabel terikat tidak akan terpengaruh secara langsung.
4. Berdasarkan Statistik
Variabel Nominal
Pengertian variabel ini yaitu berguna sebagai pembeda terhadap data individu, dan
dijadikan menjadi sebuah kategori. Contohnya seperti pekerjaan, jenis kelamin, dan
lain-lain.
Variabel Ordinal
Variabel jenis ini biasanya ditulis dalam bentuk urutan ataupun rangking. Hal ini
sering diterapkan pada saat penilaian siswa. Dalam variabel ini perbedaan data satu
dengan lainnya bersifat unik, sehingga tidak bisa diukur dengan data lain. Oleh karena
itu, perbedaan data tidak memiliki nilai apapun selain penempatan urutan saja.
Variabel Interval
Hampir sama dengan variabel ordinal, jenis ini juga memiliki kegunaan untuk
mengurutkan data, bedanya dalam variabel interval lebih mengutamakan perbandingan
nilai. Misalnya seperti pengukuran suhu Celsius, Fahrenheit dan juga Kelvin.
Variabel Ratio
Pengertian variabel ratio adalah jenis variabel yang memiliki data nol mutlak. Artinya
angka nol di sini memiliki nilai, dan dapat dijadikan sebagai wakil angka. Misalnya saja
penggunaan angka nol pada tulisan tingkat polusi 0 hal ini dapat diartikan bahwa pada
penelitian tersebut tidak ada kadar polusi sama sekali.
Adapun ciri-ciri yang harus diperhatikan pada setiap variabel agar bisa memperoleh
hasil penelitian yang baik. Variabel bisa didapatkan melalui pengukuran, kemudian
variabel yang baik haruslah teridentifikasi dan didefinisikan secara jelas. Dengan
demikian para peneliti dapat mencegah kesalahan saat pengumpulan data.
Pada percobaan ini yang dijadikan contoh yaitu penelitian terhadap kadar bahan
kimia yang penting untuk kelangsungan hidup tikus. Berdasarkan landasan tersebut,
Anda dapat merencanakan percobaan dengan menentukan kedua jenis variabel ini.
Yang jadi pokok pembahasan dalam variabel bebas yaitu tidak menggunakan bahan
kimia. Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat berpotensi mempengaruhi
perkembangan tikus. Dalam proses ini, nanti Anda juga bisa melihat adanya perbedaan
terhadap tikus yang diberi bahan kimia dan juga yang tidak. Untuk variabel terikatnya
sendiri di sini adalah kesehatan tikus yang digunakan sebagai bahan percobaan.
Alasannya karena Anda dapat mengamati kesehatan tikus yang kondisinya terpengaruh
oleh bahan kimia.
Contoh berikutnya adalah variable mengenai pengaruh kafein terhadap nafsu makan.
Pada penelitian berikut ini yang berperan sebagai variable bebas adalah adalah
pengaruh kafein, sedangkan untuk variable terikat adalah nafsu makan.
Kopi mengandung kafein, dan kopi juga dapat digunakan untuk menekan selera
makan. Akan tetapi saat efek kafein tersebut hilang, maka otomatis yang sudah
mengkonsumsinya akan kembali merasa lapar. Maka dari itu, peneliti harus mengetahui
kadar kafein yang tepat supaya efeknya untuk menekan rasa lapar tidak cepat
hilang.solusinya yaitu dengan mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein tanpa
tambahan gula. Keberhasilanya ditandai dengan tidak munculnya rasa lapar meski efek
kafein telah habis.
Paradigma Penelitian
1.Pengertian Paradigma
Dari beberapa kategori di atas, terdapat juga berbagai paradigma penelitian. Berikut
diantaranya beserta dengan penjelasan.
a. Konstruktivistik
Maksudnya adalah percaya bahwa tidak ada kebenaran atau realitas tunggal.
Realitas harus ditafsirkan dan setia penafsiran pasti berbeda. Pendekatan yang ada
pada paradigma ini menggunakan pendekatan kualitatif.
b. Positivistik
Berarti percaya bahwa terdapat kebenaran tunggal dari sebuah kejadian atau
pandangan. Realitas pada positivistik bisa ditakar dengan metode yang terpercaya dan
valid. Pendekatan yang digunakan pada paradigma ini adalah pendekatan kuantitatif.
c.Pragmatis
Adalah percaya bahwa kenyataan adalah apa yang dipercaya peneliti sebagai
sebuah realitas yang nyata. Sehingga subjektivis berpendapat bahwa pengetahuan
adalah perkara sudut pandang. Paradigma subjektivis menggunakan pendekatan
arkeologis, dekonstruktif dan analisis wacana.
e.Kritis
1. Paradigma Deduksi-Induksi
Merupakan paradigma yang bertumpu pada cara berpikir deduksi untuk metode
kualitatif, sedangkan cara induksi untuk metode kuantitatif, langkah yang harus
ditempuh adalah penghimpunan data hingga kesimpulan.
2. Paradigma Kualitatif
Merupakan paradigma yang sering dipakai pada penelitian sosial. Paradigma ini
merupakan metode untuk agar peneliti bisa melihat keadaan sosial dengan cara
berpikir induktif.
Dalam paradigma ini, metode, cara atau teori yang ada, akan dipakai kembali pada
penelitian terbaru, meskipun begitu syaratnya adalah metode yang lama harus sesuai
dengan yang baru agar sintetis berjalan lebih dinamis.
5. Paradigma Piramida
Merupakan sebuah cara atau konsep yang dilaksanakan dengan cara perlahan dan
berjenjang seperti piramida, bisa diawali dengan piramida ganda, terbalik dan berlapis.