“Variabel Penelitian”
Disusun Oleh:
Kelompok 3
PROGRAM STUDI
2023
A. Definisi Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai
mutu (kualitatif). Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able
yang berarti "berubah" dan "dapat". Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu
setiap variabel dapat diberi nilai dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuntitatif
maupun kualitatif. Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan variabel sebagai berikut:
Ketika kita berbicara tentang variabel statistik, kita membedakannya antara variabel
kuantitatif dan kualitatif:
a) Nilai variabel kualitatif dinyatakan dalam kualitas atau karakteristik, sedangkan nilai
yang diberikan oleh variabel kuantitatif adalah numerik.
b) Variabel kualitatif berfokus pada sifat realitas tersebut dan dinamikanya, sedangkan
variabel kuantitatif berfokus pada penentuan kekuatan variabel.
c) Meskipun keduanya digunakan untuk menentukan proses statistik atau ekonomi,
variabel kualitatif memberikan nilai umum (meskipun spesifik dalam hal kualitas),
sedangkan hasil variabel kuantitatif bersifat spesifik dan tidak menyisakan ruang untuk
keraguan.
Variabel Kualitatif
Variabel kualitatif atau variabel kategori merupakan variabel yang meliputi kualitas
yang tidak bisa diukur dengan angka dari suatu kelompok atau populasi. Variabel ini seringkali
dihubungkan dengan atribut fisik dari sekelompok individu. Variabel-variabel tersebut
kemudian bisa dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni nominal dan ordinal. Sementara itu, variabel
kualitatif dikenal juga dengan variabel semi-kuantitatif. Sebab variabel ini diklasifikasikan
menggunakan skala nilai, meskipun mereka membicarakan atribut atau kualitas yang tidak
mempunyai nilai numerik. Beberapa ciri-ciri penting dari variabel kualitatif adalah sebagai
berikut:
Variabel Kuantitatif
Variabel kuantitatif adalah variabel yang ditulis dengan menggunakan nilai numerik
(angka). Oleh karena itu, variabel ini memerlukan operasi dan juga perhitungan matematis
untuk mengukurnya. Ada dua jenis variabel kuantitatif yang bisa kamu gunakan, yaitu kontinu
dan diskrit. Variabel kuantitatif kontinu merupakan variabel yang bisa mengambil jumlah nilai
yang tidak harus selalu memiliki dua angka. Artinya yang digunakan adalah angka desimal.
Akurasinya pun bermacam-macam, tergantung dari instrumen pengukuran yang kamu
gunakan. Akan tetapi, pada intinya, variabel kuantitatif kontinu mempunyai jumlah desimal
yang tidak terbatas. Variabel diskrit merupakan variabel yang hanya memperhitungkan nilai
hingga atau terbatas. Dengan kata lain, variabel kuantitatif diskrit merupakan variabel yang
hanya menghitung angka akun dengan skala nilai yang bisa dipisahkan dan menunjukkan nilai
spesifik. Beberapa contoh variabel kuantitatif adalah:
Hubungan atau pengaruh dari suatu variabel dengan variabel lain yaitu variabel bebas
(independent) dengan variabel terikat (dependent). Perlu dipertegas istilah pengaruh atau
hubungan disini tidak selamanya harus mengandung makna hubungan klausal (sebab akibat)
tetapi mungkin berarti kecenderungan atau arah. Untuk memperdalam tentang pola atau
pengertian pengaruh atau hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain, maka perlu
diketahui jenis atau bentuk-bentuk hubungan sebagai berikut:
1. Hubungan simetris yaitu suatu variabel tidak ada hubungan atau dipengaruhi oleh
variabel lain, tetapi antara dua variabel mempunyai kecenderungan atau arah yang
sama. Hubungan ini dapat dibedakan ke dalam empat kelompok:
a. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama. Contohnya jumlah
buku atau literatur yang dimiliki dan jumlah waktu yang dipakai untuk belajar.
Keduanya tidak hubungan sebab akibat atau variabel yang lain tidak berpengaruh
kepada yang lain, tetapi keduanya merupakan indikator tentang kerajinan murid
dalam belajar.
b. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama. Contohnya meningkatnya
penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan meningkatnya buku cetak.
Sebenarnya, kedua variabel tersebut tidak ada hubungan atau pengaruh tetapi kedua
variabel tersebut disebabkan oleh faktor yang sama yaitu kebutuhan akan informasi
ditengah masyarakat.
c. Kedua variabel saling berhubungan secara fungsional. Umpamanya hubungan
antara bidang studi dengan bukuk bacaan atau Hubungan tamu dengan staff hotel.
d. Kedua variabel mempunyai hubungan secara kebetulan. Umpamanya kebetulan
tamu yang berasal dari Australia gemar memberi review di OTA Agoda, hubungan
antara variabel tamu yang berasal dari Australia dengan gemar memberi review di
OTA Agoda.
2. Hubungan timbal balik merupakan hubungan antar dua variabel yang saling timbal
balik, Maksudnya adalah satu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat terhadap
varibel lainnya, demikian pula sebaliknya, sehingga tidak dapat ditentukan varibel
mana yang menjadi sebab atau variabel mana yang menjadi akibat. misalnya dalam
waktu variabel x mempengaruhi y, dan dalam waktu lain variabel y dapat
mempengaruhi x. Contohnya, penenaman modal (investment) mendatangkan
keuntungan, dan sebaliknya keuntungan akan memungkinkan timbulnya penanaman
modal. Berdasarkan contoh-contoh ini, variabel terpengaruh pada berubah menjadi
variabel pengaruh di waktu lain, demikian pula sebaliknya.
3. Hubungan asimetris yaitu suatu hubungan yang menunjukkan adanya antara satu
variabel dengan yang lain atau suatu variabel dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Hubungan ini memepunyai beberapa tipe yakni:
a. Hubungan stimulus dengan respon, seperti hubungan metode mengajar dengan
prestasi belajar dan pengaruh protein dan mineral (gizi) terhadap semangat belajar.
b. Hubungan antara disposisi (kecenderungan) dan response, seperti hubungan minat
dengan prestasi belajar atau hubungan motivasi dengan prestasi belajar. Perlu
dipertegas di sini bahwa disposisi dimaksudkan adalah kecenderungan untuk
memberikan respon tertentu dalam situasi tertentu.
c. Hubungan ciri individu dengan disposisi atau tingkah laku seperti hubungan jenis
kelamin dengan jenis olahraga atau keterampilan yang digemari, hubungan tingkat
pendidikan dengan prilaku beragama.
d. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu, seperti hubungan
antara pembebasan SPP di SD dengan meningkat angka milek huruf atau hubungan
antara penerapan peraturan yang ketat dengan disiplin murid.
e. Hubungan antara dua variabel secara immanent (tetap ada), seperti hubungan antara
banyak anak-anak dengan ramainya suasana (ribut). Keributan (ramai) bekan
disebabkan oleh banyak anak-anak, tetapi ramai itu merupakan ciri dari anak-anak
yang banyak. Contoh lain hubungan antara besarnya organisasi dengan rumitnya
peraturan, peraturan yang rumit sebenarnya bukan akibat dari besarnya oragnisasi
tetapi ciri-ciri dari organisasi yang besar.
f. Menurut Haqul (1989: 53), “hubungan antara tujuan dan cara, seperti jumlah jam
belajar dengan nilai ujian yang diperoleh, karena untuk mendapatkan nilai yang
baik (tujuan) harus dengan belajar yang banyak (cara)”.
Dalam penelitian kuantitatif, tugas akhir dan skripsi minimal mencakup satu variabel bebas
dan satu variabel terikat, tesis minimal mencakup dua variabel bebas dan satu variabel terikat,
sedangkan disertasi minimal mencakup tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.
1. Contoh satu variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:
a. Variabel Bebas (Indepent Variable)
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan” variabel bebasnya yaitu (X1) pelatihan, karena variabel tersebut berdiri
sendiri dan dianggap mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel lainnya.
Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan istilah variabel stimulus atau pengaruh.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Contohnya masih dengan judul penelitian yang sama dengan sebelumnya, berarti
variabel terikatnya adalah (Y) “kinerja karyawan” karena hasil kinerja karyawan
dianggap dipengaruhi oleh pelatihan yang dimiliki oleh karyawannya.
2. Contoh dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:
a. Variabel Bebas (Indepent Variable)
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh metode pelatihan ceramah dan
metode pelatihan diskusi terhadap kinerja karyawan” variabel bebasnya yaitu
(X1) pengaruh metode pelatihan ceramah dan (X2) pengaruh metode pelatihan
diskusi, karena variabel tersebut berdiri sendiri dan dianggap mempengaruhi
perubahan yang terjadi pada variabel lainnya. Variabel jenis ini juga biasa disebut
dengan istilah variabel stimulus atau pengaruh.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Contohnya masih dengan judul penelitian yang sama dengan sebelumnya, berarti
variabel terikatnya adalah (Y) “kinerja karyawan” karena hasil kinerja karyawan
dianggap dipengaruhi oleh pelatihan yang dimiliki oleh karyawannya.
3. Contoh tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:
a. Variabel Bebas (Indepent Variable)
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh antara kompetensi, pelatihan dan
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan” variabel bebasnya yaitu (X1)
kompetensi, (X2) pelatihan dan (X3) pengembangan karir, karena variabel tersebut
berdiri sendiri dan dianggap mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel
lainnya. Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan istilah variabel stimulus atau
pengaruh.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Contohnya masih dengan judul penelitian yang sama dengan sebelumnya, berarti
variabel terikatnya adalah (Y) “kinerja karyawan” karena hasil kinerja karyawan
dianggap dipengaruhi oleh pelatihan yang dimiliki oleh karyawannya.
H. Cara Menentukan Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel penelitian terdapat beberapa cara atau Langkah yang
digunakan, yaitu:
1. Menentukan Masalah Utama
Hal pertama yang harus dilakukan agar dapat menentukan variabel penelitian
adalah menemukan masalah utama yang akan diselesaikan pada penelitian. Masalah
tersebut kemudian akan menjadi sebuah variabel yang disebut variabel Y (variabel
terikat).
2. Menentukan Faktor Permasalahan
Setelah menemukan masalah utama, langkah mencari variabel penelitian yang
kedua adalah berkaitan dengan variabel X (variabel bebas). Dalam langkah
menemukan faktor permasalahan atau variabel X atau variabel bebas ini, harus
mencari berbagai hal yang menjadi atau mempengaruhi terjadinya sebuah masalah
utama.
3. Mempersiapkan Teori Penelitian Variabel
Selanjutnya, yang dilakukan dalam menentukan variabel penelitian adalah
mempersiapkan berbagai teori penelitian variabel sebagai pendukung variabel
bebas dan variabel terikat yang sudah disiapkan tadi. Dalam hal ini, biasanya teori
penelitian variabel ini akan didukung dengan berbagai data dan juga referensi, baik
itu berbagai penelitian sebelumnya, skripsi, dan berbagai jurnal pendukung lainnya
agar dapat menentukan variabel penelitian.
4. Persiapan Penelitian
Kemudian untuk menentukan variabel penelitian adalah mulai mempersiapkan
atau menyiapkan berbagai kebutuhan di dalam penelitian. Bisa dimulai dari
mempersiapkan berbagai rencananya, mempersiapkan dokumen, mempersiapkan
dana yang diperlukan, di mana lokasi penelitian akan berlangsung, dan keperluan
pendukung lainnya.
5. Mencari dan Memahami Penelitian
Tahapan terakhir dalam menemukan penelitian yaitu, harus memahami dan
mencari bagaimana penelitian yang akan dikerjakan. Perlu diketahui bahwa
melakukan penelitian tidak semata-mata hanya menjalankan dan selesai saja, akan
tetapi harus dipahami secara mendalam mengenai topik dan juga permasalahan
yang akan diselesaikan. Oleh sebab itu perlu mencari dan memahami terlebih
dahulu bagaimana penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan
dengan tema riset dan juga tujuan penelitian. Selain membandingkan, membaca dan
memehami penelitian terdahulu juga akan mempermudah dalam mengungkap apa
permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut. Artinya, semakin banyak penelitian
terdahulu, akan semakin banyak referensi yang didapat dan dapat digunakan untuk
menentukan variabel penelitian yang tepat. Tak bisa dipungkiri, dalam melakukan
penelitian juga perlu mendapat bimbingan dan bantuan dari ahli yang lebih
memahami ilmu atau penelitian tersebut baik senior maupun dosen. Setelah semua
dipersiapkan, maka peneliti dapat mulai menemukan variabel penelitian yang sesuai
dan berguna untuk digunakan di dalam suatu penelitian.
Apakah Operasional variabel penelitian hanya bisa dipakai
dalam penelitian metode kuantitatif? apakah ada
I. Definisi Operasional Variabel Penelitian kemungkinan operasional variabel penelitian ini digunakan
dalam metode penelitian yang lain?
Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan
secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi operasional ini
berisi penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dan memberikan pengertian
dalam penelitian. Definisi ini digunakan sebagai landasan dalam merinci kisi-kisi
instrumen penelitian. Berikut merupakan definisi operasional variabel menurut para ahli:
- Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Komaruddin (1994 : 29) “definisi istilah
adalah pengertian yang lengkap tentang sesuatu istilah yang mencakup semua unsur
yang menjadi ciri utama istilah itu”.
- Menurut Nazir (1999:152) “definisi operasional variabel adalah seperangkat
petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel
atau konsep untuk menguji kesempurnaan.”.
- Menurut Sugiarto (2016: 38) “definisi operasional variabel ditemukan item-item
yang dituangkan dalam instrumen penelitian”. Definisi operasional adalah definisi
yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti,
atau menspesifikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasionalisasi yang
diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tertentu.
Operasionalisasi variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari variabel-
variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi variabel bertujuan
untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian
hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat. Definisi operasional
digunakan untuk menyamakan kemungkinan pengertian yang beragam antara peneliti dengan
orang yang membaca penelitiannya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka definisi
operasional disusun dalam suatu penelitian. Definisi operasional variabel secara sederhanya
diartikan sebagai cara peneliti dalam menjelaskan mengenai variabel yang akan diteliti. Dalam
menjelaskannya, peneliti harus mengetahui dengan tepat serta dengan mempertimbangkan
beberapa kriteria, seperti definisi teoritis, metode pengukuran, keadaan atau kondisi objek
penelitian. Operasional variabel penelitian biasanya dipakai dalam penelitian dengan metode
kuantitatif.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun sebuah definisi operasional yang baik, sebagai
berikut yaitu:
1. Menentukan variabel yang akan diteliti.
2. Carilah definisi konseptual yang tepat dari setiap variabel yang akan diteliti.
3. Mengidentifikasi yang dilakukan untuk mengukur variabel-variabel.
4. Cara yang bisa dan mampu dilakukan untuk mengukur variabel.
J. Kesimpulan
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.
Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah bahwa dalam penelitian terdapat
sesuatu yang menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel merupakan fenomena yang
menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur. Variabel penelitian
mejadi hal penting yang sangat mendasar dalan sebuah penelitian karena variabel penelitian
merupakan tahapan awal dari penulisan suatu penelitian dalam menentukan hal yang ingin
diteliti. Selain itu, variabel penelitian juga bertujuan sebagai landasan untuk
mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, serta sebagai alat menguji hipotesis
penelitian. Variabel terdapat banyak jenisnya, sehingga peneliti harus memilih variabel
yang dapat, bisa dan mampu untuk diamati serta diukur agar penelitian dapat berjalan.
Daftar Pustaka
Hardi, M. 2021. Memahami Variabel Penelitian: Jenis-jenis & Tips Untuk Merumuskannya.
(https://www.gramedia.com/literasi/variabel-penelitian/, diakses 05 Maret 2023)
Nasrudin, Juhana. 2019. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Panca Terra Firma.
Ngatno. 2015. Buku Ajar Metodelogi Penelitian Bisnis. Semarang: CV. Indoprinting.
Siyoto, Sandu., Sodik, Ali. 2015. Dasar Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publissing.
Syafrida, Hafni Sahir. 2021. Metodelogi Penelitian. Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia.
Triyadi, Ade., Syumarti. 2022. Mengenal Variavel Perancu dalam Penelitian dan Cara
Mengontrolnya.(https://perpustakaanrsmcicendo.com/wpcontent/uploads/2022/03/Sod
aPDF-watermarked-Mengenal-variabel-perancu-dalam-penelitian-dan-
caramengontrolnya.Ade-Triyadi.pdf, diakses 06 Maret 2023)