Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang ilmiah melalui
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,
metode dan teknik tertentu untuk menjawab suatu permasalahan. Metode penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Dalam penelitian ada hal penting yang perlu diperhatikan yaitu
penentuan Variabel. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau diteliti sehingga memperoleh informasi
sehingga dapat ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ilmiah hal ini merupakan suatu metode ilmiah dalam
kegiatan keilmuan. Penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji
kecocokan antara teori dengan fakta empiris didunia nyata dengan bersandar pada
variabel. Dalam kegiatan penelitian, penentuan variabel penelitian merupakan salah
satu tahap yang sangat penting dalam proses penelitian, oleh sebab itu dalam
menentukan variabel penelitian harus dilakukan secara tepat. Jika peneliti salah dalam
menentukan variabel penelitiannya, maka kesalahan ini akan berlanjut dalam
penggunaan teori, dan begitu pula akan terjadi kesalahan dalam mendefinisikan secara
operasional.
Variabel penelitian juga merupakan objek yang dimiliki pada diri subjek.
Objek penelitian dapat berupa orang, benda, transaksi, atau kejadian yang
dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan suatu kondisi atau nilai
masing-masing subjek penelitian. Selain itu definisi variabel penelitian merupakan
suatu objek, sifat, atribut, nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-
macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Setiap fenomena-fenomena yang sering dihadapi peneliti sebelum
melaksanakan penelitian biasanya berkenan dengan pertanyaan tentang variabel
penelitian. Sebab tanpa hasil yang pasti, penelitian yang dilakukan seorang peneliti
akan mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi yang akan digunakan untuk
mengambil kesimpulan. Jadi, sebelum melakukan penelitian, sebaiknya menentukan
variabel terlebih dahulu setelah masalah penelitian dipahami oleh peneliti.
Jadi, variabel sangat penting dalam suatu penelitian sebab suatu penelitian
tidak dapat dilakukan tanpa adanya variabel. Namun, terkadang banyak hal yang
1
menyebabkan peneliti kurang mengetahui apa itu variabel dan apa saja jenis variabel.
Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya membahas variabel menjadi
suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu, dalam makalah ini kelompok akan
membahas lebih dalam tentang apa itu variabel, konsep variabel serta apa saja jenis
variabel dalam penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN VARIABEL
Variabel merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris "variable" artinya
ubahan, faktor tidak tetap, dan gejala yang dapat diubah-ubah. Secara teoretis variabel
dapat dimaknai sebagai alat atau atribut seseorang maupun objek yang mempunyai
sebuah variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian adalah karakter, atribut atau
segala sesuatu yang terbentuk atau yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian
sehingga mempunyai variasi antara satu objek yang satu dengan objek yang lain
dalam satu kelompok tertentu kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan
sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor
yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti.
Creswell (2014) menyatakan bahwa variabel merupakan suatu karakteristik
atau suatu atribut dari individu atau organisasi di mana: pertama, peneliti tersebut
mampu mengukur atau mengamati dan kedua, variasi antara individu atau organisasi
yang dipelajari. Oleh karenanya variabel tersebut merujuk pada karakteristik seorang
individu maupun organisasi yang bisa diukur atau diobservasi.
Ridha (2017), variabel penelitian merupakan suatu nilai atau sifat dari suatu
objek, individu atau kegiatan yang memiliki banyak variasi tertentu antara satu
dengan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari secara mendalam
dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya. Variabel yang tidak ada
variasinya bukan dikatakan sebagai variabel, sehingga untuk dapat bervariasi maka
peneliti harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi.1
Istilah variabel berasal dari dua kata bahasa Inggris yakni "vary" Berarti
berubah dan "able" berarti dapat. Dinamakan variabel karena pada dasarnya variabel
itu bervariasi sehingga masing-masingnya dapat berbeda. Jadi variabel bisa juga
diartikan sebagai suatu atribut sifat atau nilai dari seseorang serta objek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya oleh
seorang peneliti. Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih
suatu atribut dari objek yang diteliti. Atribut yang dimaksud misalnya usia anak-anak,

1
veronika maria, Metodologi Penelitian Kuntitatif (Madiun, 2024).

3
remaja dan dewasa. Maka variabelnya adalah tingkat umur dari objek penelitian itu.
Contoh lain dari variabel adalah seperti tidak sekolah, tidak tamat SMP, tidak tamat
SMA, maka variabel dari objek penelitian ini adalah tingkat pendidikan.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs)
atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin,dan golongan gaji. Kerlinger juga menyatakan bahwa
variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang
bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu
kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Pandangan Para Tokoh mengenai variabel penelitian


Pertama, Menurut Hatch & Lazaraton (1991), variabel dapat didefinisikan
sebagai atribut seseorang atau objek yang memiliki variasi antara satu orang dengan
orang lain, atau satu objek dengan objek yang lain.
Kedua, Menurut Soni (2003), variabel adalah kontruk (constructs) atau sifat
yang akan dipelajari oleh peneliti, misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, status sosial,
jenis kelamin, pendidikan, produktivitas kerja, dan golongan gaji.
Ketiga, Menurut Palys & Atchison (2021), variabel pada penelitian adalah
suatu kualitas dimana nantinya peneliti akan mempelajari dan menarik kesimpulan
dari suatu yang telah diobservasi.
Keempat, Watson (2015) berpendapat bahwa variabel merupakan suatu
jumlah yang terukur yang dapat bervariasi atau dapat berubah-ubah. Dengan demikian
penentuan variabel dalam penelitian merupakan salah satu tahap penting yang tidak
dapat ditinggalkan bahkan harus dilakukan secara tepat dalam kegiatan penelitian,
jika peneliti salah dalam menentukan variabel maka kesalahan tersebut akan berlanjut
pada penggunaan teori hingga kesalahan secara operasional.

Konsep Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam atau variasi nilai.
Variabel adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk
bilangan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep
operasional. Jadi, variable adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk.
Variabel berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoritis dengan dunia empiris.
4
Proses perumusan variabel ini diawali dari perumusan konsep yang menjadi
sasaran penelitian. Konsep yang dimaksud adalah istilah dan definisi yang digunakan
untuk menggambarkan secara abstrak tentang kejadian dan keadaan suatu kelompok
atau individu tertentu yang menjadi sasaran penelitian. Contohnya, penelitian tentang
pengaruh kualitas fisik terhadap prestasi belajar. Yang menjadi sasaran penelitian di
sini adalah kualitas fisik mahasiswa dan prestasi belajar. Agar dapat dirumuskan
variabel dari sasaran penelitian tersebut, maka diperlukan penelitian terlebih terdahulu
konsep kualitas fisik mahasiswa dan prestasi belajar. Selanjutnya dipersoalkan apakah
konsep tersebut mengandung nilai yang bervariasi. Bila konsep tersebut mengandung
sejumlah nilai yang bervariasi, maka konsep kualitas fisik dan prestasi belajar dapat
dikatakan sebagai variabel penelitian. Jadi variabel adalah konsep yang mengandung
variasi nilai.2

Jenis-Jenis Variabel Penelitian


Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel dependen (terikat). Istilah lain
variabel independen juga bisa diartikan sebagai variabel yang menjadi pemicu, yang
menjadi akibat, yang menjadi pendorong terjadinya perubahan pada variabel
dependen (terikat). Jadi dengan menerjemahkan ke dalam istilah atau arti yang
berbeda akan memberi kemudahan dalam memahaminya. Variabel independen dengan
simbol X atau variabel X.
Dalam menentukan variabel bebas, peneliti perlu melandaskan teori yang
kuat. Selain itu, peneliti perlu mengkaji teori-teori yang menguraikan keterkaitan
antara keberadaan variabel bebas dengan variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti
perlu mengkaji dan memilih teori manakah di antaranya yang menjamin kuatnya
keterkaitan keberadaan di antara kedua variabel tersebut. Dengan adanya alasan yang
kuat (tepat) maka peneliti dapat menentukan penggunaan variabel bebas dalam
penelitian eksperimen. Beberapa pendapat tokoh mengenai variabel Independen yaitu,
pertama, menurut Sugiyono, definisi variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau simbol variabel terikat
(dependent). Kedua, menurut Martono, definisi variabel bebas atau Independent

2
Khadijah, “Variabel Penelitian” (2017).

5
adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi
lebih dulu. Jadi Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau
dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di
observasi.
Ketiga, menurut John Smith, Variabel bebas adalah variabel yang diperoleh
oleh peneliti untuk mengendalikan eksperimen dan mengobservasi dampaknya
terhadap variabel terikat. Variabel bebas memungkinkan peneliti melacak perubahan
dan menetapkan kausalitas dalam penelitian. Keempat, menurut Emily Brown,
Variabel bebas adalah faktor yang dikendalikan oleh peneliti untuk menyelidiki
pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pengendalian variabel bebas memungkinkan
peneliti untuk memisahkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil penelitian.
Kelima, menurut Michael Johnson, Variabel bebas adalah variabel
independen yang dapat diubah atau dimanipulasi dalam penelitian. Variabel bebas
memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dan mengidentifikasi hubungan
sebab-akibat dalam konteks penelitian.
Contoh variabel bebas adalah misalnya dalam penelitian yang berjudul
"Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa".Dalam hal ini, motivasi belajar
akan mempengaruhi prestasi belajar. Maka motivasi belajar sebagai variabel bebas.
Dikatakan bebas sebab nilainya dapat berubah-ubah dan setiap perubahan itu
mempengaruhi nilai variabel terikat.

Kelebihan dari variabel bebas yaitu, membantu peneliti untuk menguji


hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Dengan mengendalikan variabel bebas,
peneliti dapat mengamati dampaknya terhadap variabel terikat. Sedangkan
kekurangannya yaitu, kurang Fleksibel. Variabel bebas dapat memiliki keterbatasan
ketika digunakan dalam penelitian. Terkadang, variabel bebas sulit untuk dimanipulasi
secara eksperimental, membawa hambatan dalam eksperimen atau penelitian yang
dilakukan.

Variabel Dependen
Variabel tidak bebas atau variabel terikat (dependent variable) adalah
variabel terpengaruh dalam hubungan antara dua variabel, atau biasa juga disebut

6
variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian setelah terjadinya variabel bebas
atau variabel pengaruh. Variabel tidak bebas merupakan variabel atau masalah pokok
dalam suatu penelitian. Dalam hal ini, penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk
mempelajari atau menyelidiki pengaruh variabel lain terhadap variabel tidak bebas,
agar untuk memperbaiki variabel tidak bebas dapat dilakukan dengan memperbaiki
variabel-variabel bebas yang telah teruji mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak
bebas. Misalnya, suatu penelitian yang menyelidiki pengaruh motivasi, lingkungan
kerja, dan insentif terhadap kinerja karyawan, variabel tidak bebasnya adalah kinerja
karyawan, sedangkan variabel-variabel bebasnya adalah motivasi, lingkungan kerja,
dan insentif.3
Sugiyono menyatakan bahwa variabel dependen sering disebut sebagai
variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Martono juga menyatakan bahwa
Variabel terikat atau Dependent merupakan variabel yang diakibatkan atau yang
dipengaruhi oleh variabel bebas.

Kelebihan variabel dependen yaitu, Memfokuskan Analisis. Variabel


dependen membantu peneliti untuk memfokuskan analisis pada fenomena yang ingin
dipelajari. Dengan menentukan variabel dependen yang tepat, penelitian dapat
memberikan informasi yang lebih akurat mengenai hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Sedangkan kekurangannya yaitu, sulit ditetapkan.
Terkadang, sulit untuk menetapkan variabel dependen dalam sebuah riset karena
masih ada variabel lain yang mempengaruhi. Hal ini dapat menghasilkan hasil
penelitian yang tidak akurat dan dapat mempengaruhi kesimpulan riset.

Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang mengontrol pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas, dengan definisi lain bahwa variabel tersebut
merupakan variabel yang dikendalikan sehingga pengaruh dari variabel independen
teradap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Menurut
Bloomfield & Fisher (2019), variabel kontrol kerap digunakan oleh peneliti dalam

3
Djaali, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta, 2020).

7
tahap perbandingan, biasanya digunakan dalam penelitian eksperimen. Misalnya
metode pembelajaran (X) akan mempengaruhi kreativitas belajar (Y), sehingga dalam
hal tersebut peneliti melihat pengaruh metode pembelajaran yang digunakan terhadap
kreativitas belajar maka harus ditetapkan variabel kontrol berupa pengalaman dari
siswa.
Suatu variabel dalam penelitian memiliki peranan yang sangat penting. Hal
ini dikarenakan variabel tersebut merupakan sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan dalam penelitian atau sebagai suatu gejala yang memiliki banyak variasi.
Dengan demikian, jika peneliti hendak memiliki variabel penelitian baik yang dimiliki
objek orang maupun bidang kegiatan tertentu maka diharuskan memiliki variasi.

Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel
disebut juga sebagai variabel independen kedua. Hubungan perilaku suami dan istri
akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau
ada pihak ketiga ikut mencampuri. Disini anak adalah sebagai variabel moderator
yang memperkuat hubungan, dan pihak ketiga adalah sebagai variabel moderator
yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan
semakin kuat bila peranan pemimpin dalam menciptakan iklim kerja sangat baik, dan
hubungan semakin rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan
iklim kerja.

Variabel Bersambung
Sebagai variabel yang memiliki rentang nilai tertentu. Karena variabel
bersambungan, harus mempunyai nilai peringkat, yaitu atribut nilai yang lebih tinggi
harus memiliki peringkat yang lebih tinggi juga. Contoh kondisi perekonomian
keluarga akan mempengaruhi tingkat pendidikan, tingkat pendidikan akan
mempengaruhi pekerjaan, pekerjaan seseorang akan mempengaruhi tingkat
pendapatan, pendapatan akan mempengaruhi pola konsumsi, pola konsumsi akan
mempengaruhi minat belanja.

Variabel Intervining

8
Variabel intervening (antara) merupakan variabel yang menjadi antara atau
penyela di antara hubungan variabel independen dan variabel dependen. Keberadaan
variabel intervening setelah peneliti meneliti lebih mendalam terkait teori yang diacu,
sehingga variabel intervening tidak dapat diamati maupun diukur. Peran dari variabel
intevening adalah menambah atau mengurangi efek dari variabel independen dan
variabel dependen. Secara umum setiap variabel terdapat sebagian variabel yang
nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti. Misalnya, pengaruh
jumlah biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua terhadap kebutuhan
mahasiswa akan berimbas pada nilai mata kuliah.
Variabel antara (intervening) merupakan variabel-variabel yang konkret
(nyata). Variabel bebas, variabel moderator, dan variabel kontrol masing-masing dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel
terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak, maka variabel
tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara (intervening). Jadi variabel antara
adalah faktor yang secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat
tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh
variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan
pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.

Variabel Anteseden
Variabel anteseden merupakan suatu variabel pendahulu dari variabel
independen dan variabel dependen. Jadi variabel antesenden sebagai variabel yang
sifatnya mendahului dari suatu variabel yang digunakan dalam penelitian. Misalnya
motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, sedangkan motivasi
belajar dapat dipengaruhi oleh kebutuhan. Jadi yang menjadi variabel anteseden
adalah kebutuhan atau keinginan untuk mencapai prestasi.4

4
Tarjo, Metode Penelitian (Yogyakarta, 2019).

9
BAB III
KESIMPULAN
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam
menentukan kedudukan variabel penelitian, baik variabel independen, dependen,
moderator dan variabel intervening atau bahkan variabel lainnya, maka peneliti harus
melihat kontekstualnya terlebih dahulu, dengan dilandasi konsep teoritis yang
mendasari maupun hasil pengamatan yang empiris yang ada ditempat penelitian.
Hal ini berarti bahwa tinjauan teoritis harus benar-benar disiapkan oleh
peneliti sebelum melakukan penelitian. Dengan kejelasan teoritis yang mendasari
penelitian, tentunya dapat diidentifikasi mana variabel independen, dependen,
moderator dan variabel intervening atau bahkan variabel lainnya. Ketika dikaji secara
teoritis, maka peneliti dapat dengan mudah menentukan variabel-variabel
penelitiannya.
Variabel merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kerangka
penelitian. Banyak ahli atau pakar mendefinisikan variabel penelitian berbeda-beda
namun pada intinya, variabel merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Variabel penelitian yang baik harus yang
relevan dengan tujuan penelitian, dapat diamati serta dapat diukur.
Berdasarkan hal diatas, dapat diartikan bahwa variabel merupakan segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, dimana didalamnya terdapat
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel dapat
diartikan sebagai sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara
satu objek ke objek lainnya. Untuk menentukan variabel yang baik ditentukan oleh
landasan teoritis, dan tergantung dari rumit dan sederhana rancangan penelitian. Jadi,
jika peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki objek maupun
bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Untuk dapat
bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek
yang bervariasi.
Jadi fungsi dari variabel adalah untuk mempersiapkan alat dan metode
analisis pengolahan data dan untuk pengujian hipotesis. Dengan demikian, variabel
10
adalah suatu atribut, sifat atau nilai yang didapat dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu dan sekurang-kurangnya mempunyai dua klasifikasi yang
diambil dari suatu nilai yang berbeda, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau
ditarik kesimpulannya.

11

Anda mungkin juga menyukai