Anda di halaman 1dari 8

CONCEPT, CONSTRUCT AND VARIABLES

 Konsep
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dari generalisasi “particulars” Berat
adalah konsep karena berat merupakan ekspresi sejumlah observasi dari segala
sesuatu yang berkisar dari ringan hingga berat. Energi, daya, berat jenis, tahanan
listrik adalah konsep-konsep yang biasa dipakai oleh peneliti fisika. Konsep-konsep
tersebut lebih abstrak dibanding ketinggian, berat dan panjang. Konsep yang mudah
dikenal dalam penelitian sosial adalah prestasi. Prestasi adalah abstraksi yang
dibentuk dari pengamatan perilaku tertentu dari seorang (misal siswa). Perilaku itu
dikaitkan dengan pemahaman atau kompetensi dalam mengerjakan tugas-tugas guru
dalam pelajaran Matematika, Bahasa, Fisika, dan lain-lain. Contoh lain dari konsep
misalnya kecerdasan, agretifitas, kejujuran, kepuasan, kerja, kesetiaan (loyalitas), dan
sebagainya. Konsep merupakan bahan baku ilmu pengetahuan. Dari konsep dibentuk
proposisi, dan proposisi itu membentuk teori.
Konsep adalah istilah atau simbol yang menunjuk pada suatu pengertian
tertentu. Rambu-rambu lalu lintas adalah simbol, dan simbol itu menunjuk pada suatu
pengertian tertentu yang perlu dipahami dan dipatuhi sebagai suatu peraturan. Sekolah
adalah istilah dan istilah ini mengingatkan kita pada sesuatu yang kongkret seperti
gedung, guru, murid, pelajaran, dan sebagainya. Wawewo juga sebuah istilah tetapi
istilah ini tidak mengandung makna, tidak menunjuk pada suatu pengertian, karena itu
bukan konsep.
Konsep adalah sesuatu yang abstrak tetapi menunjuk pada sesuatu yang
kongkret. Abstraksi suatu konsep itu bertingkat-tingkat, ada yang abstraksinya sangat
tinggi dan ada yang rendah. Misalnya, “minat” adalah suatu konsep yang sukar
dicarikan hal-hal kongkret sebagai penunjuknya, tetapi “kursi” adalah kosep yang
sangat mudah dihubungkan dengan hal yang kongkret. Konsep-konsep yang dimiliki
ilmu pengetahuan sangatlah tinggi. Konsep seperti ini oleh Kerlinger disebut
construct atau konsep nominal.
Konsep adalah istilah mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk
dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari
pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok
fenomena tertentu yang menggeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi konsep merupakan
sejumlah cirri atau standar umum suatu objek. Contoh konsep misalnya kata “meja”
adalah sebuah konsep dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang
sama. Sedangkan Kerlinger menyebut konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan
yang merepresentasikan sebuah objek hasil pengamatan yang terbuat dari kayu
mempunyai emta kaki sebagai penyangga sebuah bidang datar yang kadang terbuat
dari kaca yang semua bahannya bersifat konkret.
Pengetahuan tentang konsep penting dipahami karena beberapa alasan.
Pertama, untuk menyederhanakan proses riset dengan cara mengombinasikan
karakteristik-karakteristis tertentu, objek-objek atau individu-individu ke dalam
kategori yang lebih umum. Kedua, konsep menyederhanakan komunikasi diantara
orang-orang yang ingin berbagi pemahaman tentang konsep yang digunakan dalam
riset. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun variable maupun skala pengukurang
yang akan digunakan.
Dalam penelitian, variabel dibagi dalam tiga kategori: (1) independent variable
dan dependent variable, (2) variabel aktif dan variabel atribut, (3) variabel kontinum
dan variabel diskret.
Variabel yang diduga sebagai penyebab disebut variabel bebas dan variabel
yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat.
 Konstruk
Konstruk merupakan jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan
abstraksi yang lebih tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu.
Konsep dihasilkan oleh ilmuwan secara sadar untuk kepentingan ilmiah. Konstruk
dapat diartikan sebagai konsep yang telah dibatasi pengetiannya (unsur, ciri, dan
sifatnya) sehingga dapat diamati dan diukur.
Contohnya, kemiskinan adalah konsep setelah pengertiannya dibatasi secara
khusus sebagai kondisi dimana penghasilan per bulan dibawah Rp 150 ribu, sehingga
dapat diamati dan diukur maka disebut sebagai konstruk.
Dalam mendeskripsikan variabel, peneliti tidak harus terpancing dengan nama
variabel secara persis, namun juga dipertimbangkan teori-teori yang berkaitan dan
dekat dengan variabel tersebut. Contoh variabel motivasi pelayanan untuk
mendapatkan pemahaman tentang motivasi pelayanan dapat diambil dari sumber-
sumber misalnya motivasi kerja, motivasi berprestasi, motivasi belajar, dan lain-lain.
Setelah variabel penelitian dideskripsikan secara baik, kemudian peneliti menutup
uraian teori tiap variabel dengan suatu konstruk. Konstruk atau bangunan pengertian
atau konsep yang digunakan dalam penelitian merupakan pendapat peneliti tentang
variabel tersebut dimana maknanya akan dipergunakan sebagai landasan dalam
penelitian. Konstruk lahir karena peneliti terinspirasi dari berbagai teori atau kajian
yang disusunnya. Untuk itu penempatan konstruk pada alenia terakhir dari setiap
kajian teori per variable.
Konstruk atau konsep nominal adalah konsep yang bersifat umum yang
pengertiannya tidak terikat pada waktu dan tempat. Misalnya “motivasi belajar
mahasiswa di Indonesia. Motivasi adalah konsep yang bersifat umum tetapi, motivasi
belajar mahasiswa di Indonesia adalah konsep yang hanya berlaku pada mahasiswa di
Indonesia. Kerlinger menamakan motivasi itu dengan konstruk dan motivasi belajar
mahasiswa dinamakan konsep.
 Variabel
Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-
kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan dalam
suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa variabel
penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian.
Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian meliputi
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu
penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya.
Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan
diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta
sempitnya panelitian yang akan digunakan
Dalam ilmu-ilmu eksakta, variabel-variabel yang digunakan umumnya mudah
diketahui karena dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabel-variabe dalam
ilmu sosial, sifanya lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-
variabel ilmu sosial berasal dari suatu konsep yang perlu diperjelas dan diubah
bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variabel sebagai berikut :
1. Hatch & Farhady (1981)
Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang
lain.
2. Kerlinger (1973)
Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dll.
Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian, variabel itu adalah suatu yang
bervariasi.
3. Kidder (1981)
Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya.
4. Bhisma Murti (1996)
Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai.
Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi nilai itu bisa
diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
5. Sudigdo Sastroasmoro
Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu
subyek ke subyek lainnya.
6. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep
adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang
berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai
variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
bervariasi.
7. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang
lain.
Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu. Misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,
pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb.

Jenis-Jenis Variabel

Pada dasarnya ada 2 jenis

1) Variabel kualitatif
Jika karakter yang dipejari non numerik, karakter tersebut disebut
variabel kualitatif (qualitative variabel) atau sebuah atribut (attribute).
Variabel kualitatif disebut juga variabel kategorik yang digunakan untuk
kategorisasi. Kategori ada yang dikotomis dan politomi. Contohnya: 1.
Gender, 2. Afiliasi agama, 3. Jenis mobil yang dimiliki.
2) Variabel kuantitatif
Disebut variabel kuantitatif jika variabel yang dipelajari bersifat
numerik. Contoh variabel numerik adalah jumlah uang tabungan, besarnya
hutang, besarnya pengeluaran, umur, nilai.
Variabel kuantitatif dapat bersifat diskret ataupun kontinyu. Variabel
kontinyu adalah vqariabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang
bergerak tak terbatas antara 2 nilai. Tinggi orang boleh jadi 1,5 meter, 1,53
meter, 1, 48 meter dan seterusnya tergantung pada pencermatan pengukuran.
Variabel diskret hanya mempunyai 1 nilai tertentu saja. Jumlah anak
yang dimiliki adalah variabel diskret yang mempunyai nilai 1, 2, 3, 4, dan
seterusnya dan tak mungkin 1,5; 1,37; atau 2,5 karena dalam variabel diskret
tidak ada nilai pecahan.

Dalam pembuatan rancangan pelaksanaan penelitian, biasanya hanya memuat satu,


dua, atau paling tiga dari jenis variabel di bawah ini :

a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau
berubahnya variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan
variabel bebas, prediktor, stimulus, eksougen atau antesendent yang sedang
dianalisis hubunganya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel
independen biasa disimbolkan dengan variabel (X).
Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai sebab
kemunculan variabel terikat (Y) yang dipandang (atau diduga) sebagai
akibatnya.

Contoh variabel bebas :

Kondisi pemukiman kumuh (Slum), keluarga retak, keluarga kasih sayang


orang tua.

b. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut
variabel terikat, variabel respons atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya
dikupas secara mendalam pada latar belakang penelitian. Berikan porsi yang
lebih dalam membahas variabel terikat daripada variabel bebasnya karena
merupakan implikasi dari hasil penelitian. Variabel dependen biasanya
disimbolkan dengan (Y). Contoh variabel terikat adalah : kelas sosial, metode
pengajaran, tipe kpribadian, tipe motivasi.

Antara variabel Independent dan Dependent, masing-masing tidak


berdiri sendiri tetapi selalu berpasangan, contoh :

Kepemimpinan dan produktivitas kerja

Kepemimpinan = Variabel Independent

Produktivitas kerja = Variabel Dependent

c. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Variabel moderating juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan
sering dipergunakan dalam analisis regresi linear atau pada structural equation
modelling. Sebagai contoh, hubungan antara pipa PVC (Polyvinyl Chloride)
atau Pralon dengan knee (pipa berbentuk belokan). Pipa PVC akan lekat
dengan knee dengan menggunakan lem khusus PVC. Jadi, lem khusus PVC
adalah variabel moderating yang memperkuat. Atau, lem kayu tidak dapat
digunakan untuk mengelem pipa PVC dengan knee. Jadi lem kayu adalah
variabel moderating yang memperlemah.
d. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang menjadi media pada suatu
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebagai contoh,
prestasi kerja pengaruh ibu terhadap ayah akan semakin kuat setelah
berkeluarga. Jadi, keluarga merupakan media bagi ibu dalam pengaruhnya
terhadap ayah.
e. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel kecepatan menulis murid – murid
suatu sekolah, yang diukur dan dibandingkan kecepatan menulis sekolah lain.
Semua jenis variabel di atas merupakan statis, yang berarti tidak
berubah selama proses penelitian berlangsung. Sebenarnya ada lagi istilah
yang lain, yaitu variabel dinamis. Variabel dinamis biasanya dipergunakan
dalam penelitian kualitatif.

Pengukuran Variabel

Dilihat dari jenis pengukuran dan urutannya, variabel dapat dibedakan menjadi 3
jenis: nominal, ordinal, dan interval.

1. Variabel nominal
Variabel nominal adalah variabel dimana tidak ada keharusan
mengurutkan kategorinya. Peubahan penyusunan kategori variabel nominal
tidak membawa perubahan makna yang berarti. Sebagai contoh, warga negara
Indonesia dilihat dari sudut agama, penyusunan kategorinya dapat memenuhi
berbagai cara:
Agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha
Atau bisa juga seperti dibawah ini:
Agama Hindu, Katolik, Protestan, Budha, dan seterusnya.
2. Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah variabel dimana kategorinya dapat diurutkan.
Namun demikian, jarak antara satu kategori dengan kategori sesudah atau
sebelumnya tidak sama sebagaimana halnya pada variabel interval. Misalnya
sejumlah orang islam ditanya tetang sholat tahajud mereka, maka urutan
kategori variabel tersebut sebagai berikut:
Ibadah sholat tahajud
a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. jarang
e. tidak pernah
3. Variabel interval
Variabel interval adalah variabel yang kategorinya dapat diurutkan dan
jarak antara satu kategori dengan kategori berikutnya dapat dihitung dengan
tepat. Sebagai contoh sejumlah mahasiswa dilihat dari sudut IPK nya.
IPK
a. 3,01 – 4,00
b. 2,01 – 3,00
c. 1,01 – 2,00
d. 0,01 – 1,00

Anda mungkin juga menyukai